Anda di halaman 1dari 2

Agar Padi Kebal Penyakit Kresek

Harga bahan pangan terus melonjak akibat makin minimnya suplai. Perubahan iklim
menyumbang peran. Terutama karena penyakit padi makin mudah menyebar sehingga
mengurangi produksi.

Bacterial leaf blight (BLB) atau yang dikenal oleh para petani sebagai penyakit kresek
merupakan salah satu penyakit padi yang paling merugikan. Akibat penyakit ini, produksi beras
tiap tahun bisa mengalami penurunan sebesar 20% hingga 25%.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, pada periode 1987-1990 misalnya,
BLB telah menyerang 76.740 hektare ladang di Indonesia. Tiga tahun berselang, jumlahnya
meningkat menjadi 88.552 hektare. Pada 2009, angkanya masih cenderung tinggi.

“¬Å“Sekitar 85 ribu hektare di seluruh Indonesia,”¬  ujar Fatimah, peneliti dari Balai Besar
Penelitian dan Pegembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen),
Bogor.

Penyakit yang disebabkan bakteri Xanthmonas oryzae ini menyerang tanaman padi di lahan
tropis. BLB menyebabkan daun padi menjadi kuning dan kering.

Jika BLB menyerang padi yang masih kecil (tingkat bibit), sangat mungkin padi tak bisa
dipanen. Namun, jika BLB menyerang pada pertengahan musim tanam (tingkat dewasa), padi
masih bisa dipanen walau kualitas dan kuantitasnya menurun drastis.

“¬Å“Bulir padi menjadi seperti remah-remah saja. Beberapa bahkan bisa kosong sama sekali,”¬
 tambah Fatimah.

Perubahan cuaca yang tak menentu dan hujan sepanjang tahun yang melanda akhir-akhir ini turut
memengaruhi kemungkinan penyakit ini meluas.

Pasalnya, BLB tumbuh subur dalam kondisi yang lembap, hujan, pupuk yang banyak, cuaca
hangat, dan genangan air.
Berbeda dengan penyakit blast (juga pada padi) yang cenderung menyerang sebagian kecil area
tapi bersifat mematikan, BLB menyerang area pertanian secara luas, namun tidak terlalu
mematikan.

Selain di Indonesia, penyakit ini juga menyerang pertanian di Australia, Amerika, dan negara-
negara lain di Amerika Latin serta Afrika. Penurunan produksi padi biasanya berkisar 20%
hingga 30%. Namun, di beberapa negara Asia kerugiannya bisa mencapai 50%.
Identifikasi gen Persoalan ini menjadi perhatian besar bagi Fatimah. BLB menjadi faktor
penyebab terbesar kedua rusaknya tanaman padi setelah hama (wereng dan tikus yang masih
dominan).

Anda mungkin juga menyukai