Hukum Shalat Dengan Bantholun (Celana Panjang) - Rumaysho
Hukum Shalat Dengan Bantholun (Celana Panjang) - Rumaysho
Shalat dengan Bantholun (Celana Panjang) | Rumaysho.Com
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan
sahabatnya.
Permasalahan shalat dengan bantholun (celana panjang) telah penulis kaji dalam beberapa postingan
sebelumnya. Bahasan kali ini adalah bahasan yang lebih detail dari sebelumnya. Moga dengan bahasan ini
tidak ada lagi kerancuan di tengah-tengah kaum muslimin akan masalah ini. Allahumma yassir wa a’in.
1. Pakaian termasuk dalam perkara adat dan bukanlah perkara ibadah, sehingga ada kelapangan dalam hal ini.
2. Pakaian apa saja tidaklah terlarang kecuali yang dilarang oleh syari’at seperti mengenakan kain sutera untuk
pria, mengenakan pakaian tipis yang menampakkan aurat, mengenakan pakaian ketat yang membentuk
lekuk tubuh yang termasuk aurat, atau pakaian tersebut termasuk tasyabbuh (menyerupai) pakaian wanita
atau pakaian yang menjadi kekhususan orang kafir.[1]
Sebagian ulama mengkritisi hal mengenakan celana panjang karena beranggapan bahwa hal ini termasuk
bentuk tasyabbuh (menyerupai perbuatan orang kafir). Karena adat mengenakan celana panjang seperti ini
datang dari orang kafir[2]. Namun penulis sendiri tidak menyetujui hal ini karena celana panjang saat ini bukan
lagi masuk kategori tasyabbuh karena sudah semakin tersebarnya di negeri-negeri kaum muslimin. Celana
panjang pun tidak mencirikan seorang itu kafir ataukah muslim. Jadi dari tolak ukur inilah lebih tepat kita
katakan bahwa perkara ini tidak masuk dalam kategori tasyabbuh. Hal ini pun yang menjadi pendapat ulama
besar Unaizah-Kerajaan Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rahimahullah.
BELAJAR ISLAM HUKUM ISLAM FAEDAH ILMU VIDEO KONSULTASI BUKU TAMU ARSIP ARTIKEL Penyaluran Riba, Bunga Bank
Dalam kajian Liqo’ Al Bab Al Maftuh, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rahimahullah ditanya,
“Tasyabbuh dengan orang kafir memang semakin tersebar di zaman ini, seperti yang ada pada mobil, alat
elektronik dan peralatan lainnya. Lalu apa saja yang menjadi batasan disebut tasyabbuh dengan orang kafir
sehingga bisa kita katakan bahwa perbuatan ini tasyabbuh dan yang ini bukan?”
Beliau rahimahullah menjawab, “Tasyabbuh dengan orang kafir seperti misalnya seseorang berbusana dengan
pakaian orang kafir atau pun bertutur kata seperti perkataan yang biasa mereka ucapkan, dan semisal itu. Tolak
ukurnya adalah jika seseorang melihat perbuatan tersebut, maka akan dikatakan bahwa ini adalah bagian dari
kelakuan orang kafir. Adapun pada hal yang kaum muslimin dan orang kafir sama-sama melakukannya, maka
ini tidak termasuk dalam kategori tasyabbuh. Seperti saat ini dalam hal mengenakan bantholun (celana
panjang) bagi laki-laki. Kami katakan bahwa hal ini tidak termasuk dalam tasyabbuh. Karena memakai celana
panjang sudah menjadi kebiasaan muslim dan kafir. Sedangkan dalam hal kendaraan dan semisal itu, maka ini
sama sekali tidak masuk dalam kategori tasyabbuh.”[3]
Pernyataan yang sama pun dikatakan oleh ulama hadits saat ini, Syaikh Abu Ishaq Al Huwaini (salah seorang
murid Syaikh Al Albani rahimahullah). Beliau hafizhohullah ditanya, “Apakah boleh seorang pria kadangkala
mengenakan kemeja dan celana panjang, ataukah ia harus mengenakan jubah setiap saat? Apakah
mengenakan celana panjang termasuk haram atau masuk dalam kategori tasyabbuh?”
Beliau hafizhohullah menjawab, “Adapun mengenakan celana panjang, maka aku berpandangan bahwa hal itu
tidak termasuk dalam tasyabbuh karena pakaian tersebut saat ini telah menjadi pakaian yang umum dikenakan
di negeri kaum muslimin. Sebagaimana kaedah fiqhiyah mengatakan,
Penulis Shahih Fiqh Sunnah, Syaikh Abu Malik hafizhohullah mengatakan, “Mengenakan bantholun (celana
panjang) tidaklah masuk ciri khas orang kafir atau tidak termasuk syi’ar mereka sehingga bisa kita katakan
tasyabbuh. Yang penting celana tersebut disyaratkan sebagaimana yang saya sebutkan sebelumnya yaitu
celana tersebut longgar, tidak ketat, dan tidak membentuk aurat. Namun tidak mengenakannya atau Penyaluran Zakat
mengenakan jubah (gamis) itu lebih utama (karena lebih menutup aurat). Wallahu a’lam.”[5][6]
Pertanyan:
Apa hukum memakai sarowil/bantholun (celana), khususnya pakaian yang dapat menyingkap sebagian aurat
ketika shalat yaitu ketika ruku’ dan sujud dalam shalat?
Jawaban:
http://rumaysho.com/1578hukumshalatdenganbantholuncelanapanjang.html 1/5
10/13/2015 Hukum Shalat dengan Bantholun (Celana Panjang) | Rumaysho.Com
Jika bantholun/sarowil (celana) tersebut –bagi laki-laki– menutupi pusar hingga lutut, lalu longgar dan tidak
sempit (tidak ketat), shalatnya sah. Namun yang afdhol di luar celana tersebut juga terdapat pakaian lainnya
(pakaian jubah) yang menutupi pusar hingga lutut. Lalu celana yang di dalam pakaian tersebut dipakai hingga
setengah betis atau hingga mata kaki. Karena seperti ini lebih sempurna dalam menutup aurat. Shalat dalam
keadaan memakai izar (sarung) lebih baik daripada shalat dalam keadaan hanya memakai celana yang di
luarnya tidak ada pakaian lainnya (semacam jubah). Karena izar (sarung) lebih sempurna dalam menutupi
aurat dibanding hanya memakai celana panjang saja.[7]
Pertanyaan:
Apakah shalat dengan menggunakan baju dan celana dikatakan bathil ataukah makruh?
Jawaban:
Tidak. Kita tidak bisa katakan itu batil. Yang tepat kita katakan itu makruh karena yang namanya shalat dengan
bantholun (celana panjang) biasanya ketat (sehingga menampakkan bentuk aurat).[8]
Pertanyaan:
Apakah shalat menjadi batal jika seseorang shalat dengan celana panjang saja tanpa gamis atau maksud kami
adalah apa hukum shalat dengan mengenakan celana panjang? Khususnya kami mendapati di negeri kami
(yaitu Al Jazair), setiap orang (khususnya para pemuda) shalat dengan celana panjang kecuali yang Allah
rahmati. Ada pula yang menghukumi bahwa shalat dengan celana seperti itu adalah bathil atau shalat
dengannya dinilai syak (meragukan). Oleh karena kami berharap sekali Anda sekalian memberikan jawaban Radio RumayshoCom (streaming)
akan masalah ini.
Wajib bagi laki-laki menutupi aurat antara pusar hingga lutut dengan pakaian yang menutupi, tidak
menampakkan warna kulit, dan tidak membentuk aurat. Jika seseorang shalat dengan menutupi bagian yang
wajib ditutupi di mana pakaian (celana dan lainnya) yang dikenakan tidak menampakkan warna kulit, maka
Kajian RumayshoCom (Rec)
shalatnya sah.
Wa billahit taufiq. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ ini ditandatangani oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Kajian Rumays...
‘Abdillah bin Baz selaku ketua; Syaikh ‘Abdur Rozaq ‘Afifi selaku wakil ketua; Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan Latest tracks
selaku anggota.[9]
Penutup
Syaikh Abu Malik hafizhohullah berkata, “Mengenakan celana panjang sah-sah saja (dibolehkan) berdasarkan
kesepakatan para ulama. Dalil yang membolehkannya adalah hadits muttafaqun ‘alaih tentang orang muhrim
6
(berihrom), TRACKS
ﱠﻔَُﺲ ْْﻠﻴ
ﻦَﻓ َ
ْﻌﻠ َْ ْْﻠﻴ
ًﺍَﻓ َْ
ِْﻴ
ﻦ ﺧ ْ َﻠﺒ ِْﻴ َ َْﺠ
ِﺪ ﻧﻢﻳ َْﻭﻣ، ﻞ
َﻦ ﻟ ََﺍﻭﻳ
ِﺳﺮ ْ َﻠﺒ
ََﺲ َﺍﺭ
ِﺯ َْﺠ
ِﺪ ﺇﻢﻳ ْﻣ
َﻦ ﻟ
Kajian RumayshoCom - Fikih ... 285
“Barangsiapa yang tidak mendapati izar (sarung, kain bawah yang dikenakan ketika ihrom), maka hendaklah ia
Kajian RumayshoCom - Tiga ... 205
menggunakan celana. Barangsiapa pula tidak mendapati sendal, maka hendaklah ia mengenakan khuf.”[10]
Yang terpenting adalah celana tersebut tidak ketat dan tidak membentuk aurat. Jika mengenakan celana, Kajian RumayshoCom - Aku In... 42
Cookie policy
hendaklah di luarnya tetap mengenakan gamis yang panjang sehingga lebih menutup aurat.” [11]
Kesimpulan yang penulis pegang adalah yang sebagaimana diutarakan oleh Syaikh Abu Malik. Artinya, boleh
saja mengenakan celana panjang dalam shalat asalkan longgar dan tidak ketat. Mengenakan sarung di luar
celana tersebut lebih utama karena itu lebih menutupi aurat. Nasihat Berharga
Catatan: Hendaklah dalam menggunakan gamis atau jubah di negeri kita diperhatikan. Karena bisa jadi pakaian
semacam ini menjadi pakaian syuhroh (tampil beda), padahal ada larangan mengenakan pakaian semacam ini.
Jadi jika ingin mengenakan pakaian, hendaklah sesuaikan dengan kondisi masyarakat. Kalau memang terbiasa
1/36 Zuhud_Usta...
di masyarakat mengenakan pakaian koko dan sarung, maka itu lebih baik. Wallahu a’lam.
Mohon perhatikan pembahasan penulis sebelumnya tentang hukum mengenakan celana ketat dalam shalat di
sini.
Wallahu waliyyut taufiq. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.
[1] Faedah dari Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, pertanyaan pertama no. 9422, 24/45
[3] Liqo’ Al Bab Al Maftuh kaset no. 108, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin.
[5] Shahih Fiqh Sunnah, Syaikh Abu Malik Kamal bin As Sayid Salim, 3/10, Al Maktabah At Taufiqiyah.
[6] Ada dua kaedah penting yang perlu diperhatikan dalam masalah tasyabbuh sebagaimana dijelaskan oleh
para ulama. (1) Jika tasyabbuh tersebut adalah dalam masalah agama, maka haram secara mutlak. (2) Jika
kebiasaan orang kafir (yang bukan masuk dalam masalah agama) tersebar di tengah-tengah kaum muslimin,
http://rumaysho.com/1578hukumshalatdenganbantholuncelanapanjang.html 2/5
10/13/2015 Hukum Shalat dengan Bantholun (Celana Panjang) | Rumaysho.Com
kebiasaan orang kafir (yang bukan masuk dalam masalah agama) tersebar di tengah-tengah kaum muslimin,
maka ini tidak masuk dalam hal tasyabbuh lagi. (Faedah dari Kajian Ustadz Dzulkarnaen di Masjid MPR ketika
membahas tafsir ayat ahkam “Surat Al Fatihah”)
[11] Shahih Fiqh Sunnah, Syaikh Abu Malik Kamal bin As Sayid Salim, 3/10
tweet
Artikel Terkait
Butuh Donasi 100 Juta Doa Awal dan Akhir Tahun Kekeliruan dalam Tidak Jadi Mengadakan
untuk Pelebaran... Hijriyah,... Menyambut Awal Tahun... Hajatan Karena...
Sep 12, 2015 0 Okt 22, 2014 8 Des 17, 2009 89 Okt 13, 2015 0
Cara Shalat di Planet Lain Adab pada Guru (5) Semangat Meraih Ilmu
Okt 12, 2015 5 Okt 12, 2015 0 Agama Dulu dan
Okt 09, 2015 0
Tweets by @RumayshoCom
Rumaysho.Com On Facebook
ibnu_azwar • 2 tahun yang lalu
assalamu'alaikum warahmatullah. ustad, ana mau nanya, kalo kita pakai sarung tanpa dalaman, Ingin Jadi Donatur Tetap
ketika sujud itu kalo kita perhatikan dari belakang ada sedikit bagian dari ujung paha dekat lutut
http://rumaysho.com/1578hukumshalatdenganbantholuncelanapanjang.html 3/5
10/13/2015 Hukum Shalat dengan Bantholun (Celana Panjang) | Rumaysho.Com
ketika sujud itu kalo kita perhatikan dari belakang ada sedikit bagian dari ujung paha dekat lutut
yang kelihatan kalo kita liat dari belakang. itu bagaimana hukumnya ya?
3 △ ▽ • Balas • Bagikan ›
Samsu • 5 tahun yang lalu
Menambah penjelasan diatas mohon dijelaskan juga mana yang lebih afdol menggunakan sarung
tanpa celana dalam atau menggunakan celana panjang dan memakai celana dalam?
△ ▽ • Balas • Bagikan ›
yg lebih afdhol adl yg tdk ketat, kami kira pakai sarung itulah yg tdk ketat.
△ ▽ • Balas • Bagikan ›
Arjun Prayoga Aji • 5 tahun yang lalu
maaf aga melenceng,ana belum tau dalil tentang bersedekap setelah i'tidal dan yang tidak..
△ ▽ • Balas • Bagikan ›
Maaf kami belum bisa sertakan sekarang ini. Namun ada dalil dari Wail bin Hujr.
△ ▽ • Balas • Bagikan ›
Anang_delta • 5 tahun yang lalu
Assalamu'alaikum. ijin share ya Ustadz. makasih sebelumnya. Wassalamu'alaikum
△ ▽ • Balas • Bagikan ›
Syahfi Pulungan • 5 tahun yang lalu
apakah ini berlaku untuk wanita jg? masalahnya skrg byk kaum ibu yg sholat hanya dengan
Download Audio Kajian Ustadz Abduh
memakai mukena tanpa memakai sarung (memakai celana panjang dan kaus kaki)....mohon
penjelasannya...
△ ▽ • Balas • Bagikan ›
iya, itu berlaku bagi wanita. bahkan peringatan bagi wanita itu lebih keras.
2 △ ▽ • Balas • Bagikan ›
JUGA DI MENGENAL AJARAN ISLAM LEBIH DEKAT APA INI?
Banyak Bicara, Banyak Bertanya dan Cara Berbakti pada Orang Tua Setelah
Menghamburkan Harta Mereka Tiada
4 komentar • sebulan yang lalu 5 komentar • sebulan yang lalu
Muhammad Abduh Tuasikal — Kami cek insya Muhammad Abduh Tuasikal — Untuk
Allah. Jazakumullah khoiron. kedua2nya, termasuk yg sudah menikah utk
suami Barakallahu fiikum.
Hadiah di Hari Lahir (15): Bolehkah Permohonan Maaf pada Warga
Memakai Nama Nabi dan Malaikat? Muhammadiyah
4 komentar • sebulan yang lalu 31 komentar • 19 hari yang lalu
Muhammad Abduh Tuasikal — Pantasnya Muhammad Abduh Tuasikal —
kira2 laki2 atau perempuan, lihat urf Wa'alaikumussalam wa rahmatullah wa Komentar Terbaru
masyarakat panggilan 'Ridwan' misalnya, … barakatuh Barakallahu fiikum. Semoga …
Muhammad Abduh Tuasikal pada Hukum
Shalat Tanpa Penutup Kepala
✉ Langganan d Pasang Disqus di websitemu. ὑ Privasi
Muhammad Abduh Tuasikal pada Cara Shalat
di Planet Lain
Recent Posts
http://rumaysho.com/1578hukumshalatdenganbantholuncelanapanjang.html 4/5
10/13/2015 Hukum Shalat dengan Bantholun (Celana Panjang) | Rumaysho.Com
Berlangganan Artikel
Your Email Subscribe
Arsip
Pilih Bulan
http://rumaysho.com/1578hukumshalatdenganbantholuncelanapanjang.html 5/5