Anda di halaman 1dari 5

10/13/2015 Banyak 

Gerak dalam Shalat | Rumaysho.Com

My Family Kajian Islam Sosial Website Islam Bisnis Registrasi

       

BELAJAR ISLAM HUKUM ISLAM FAEDAH ILMU VIDEO KONSULTASI BUKU TAMU ARSIP ARTIKEL

Home Shalat Banyak Gerak dalam Shalat

Tebar 3000 Jilbab Gunungkidul


Banyak Gerak dalam Shalat
Mar 05, 2011 Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Shalat 8

Seringkali kita sendiri atau saudara kita terlihat menggaruk-garuk kepala, merapikan baju atau melakukan
gerakan lainnya dalam shalat yang sebenarnya bukan darurat. Apakah banyak gerak itu membatalkan shalat?
Adakah jumlah gerakan yang membuat shalat seseorang menjadi batal?

Perlu diketahui –saudaraku- bahwa hukum asal bergerak (di luar gerakan shalat) adalah terlarang kecuali jika
ada hajat (kebutuhan). Namun perlu diketahui bahwa gerakan dalam shalat (di luar gerakan shalat) itu ada lima
macam:

1. Gerakan yang diwajibkan.


2. Gerakan yang diharamkan.
3. Gerakan yang dimakruhkan.
4. Gerakan yang disunnahkan.
5. Gerakan yang hukumnya mubah (boleh saja).

Gerakan yang diwajibkan, misalnya adalah ketika seorang yang sedang shalat memperhatikan di penutup
kepalanya ada najis, maka ia bergerak untuk memindahkannya dan ia melepas penutup kepalanya tersebut.

Hal ini sebagaimana pernah terjadi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu datang malaikat Jibril
sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang melaksanakan shalat berjama’ah dengan yang lainnya.
Lalu Jibril memberitahukan bahwa di sendal beliau ada najis. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mencopotnya sedangkan beliau shalat dan beliau terus melanjutkan shalatnya. (HR. Abu Daud no. 650. Syaikh
Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih sebagaimana dalam Al Irwa’ 284)

Contoh lainnya adalah ketika seseorang salah menghadap kiblat lalu ada yang mengingatkan, maka ia harus
berpaling atau memutar badannya ke arah kiblat. Gerakan ini adalah wajib.

Gerakan yang diharamkan adalah gerakan yang memenuhi tiga syarat: (1) gerakannya banyak, (2) berturut-
turut, dan (3) dilakukan bukan dalam keadaan darurat. Gerakan semacam ini adalah gerakan yang Penyaluran Riba, Bunga Bank
membatalkan shalat karena tidak boleh dilakukan saat itu. Perbuatan semacam ini termasuk mempermainkan
ayat-ayat Allah.

Gerakan yang disunnahkan adalah gerakan untuk melakukan perbuatan yang hukumnya sunnah dalam shalat.
Seperti misalnya seseorang ketika shalat bergerak untuk meluruskan shaf. Atau ia melihat ada tempat yang
kosong di depannya, lalu ia bergerak maju ke depan untuk mengisi kekosongan. Perbuatan ini termasuk sunnah
dalam shalat karena dalam rangka menyempurnakan shalat. Dalil dari hal ini sebagaimana diterangkan dalam
hadits bahwa Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma pernah shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saat
itu, ia berdiri di sebelah kiri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
menarik kepala Ibnu ‘Abbas dari belakangnya dan menjadikannya di sebelah kanan beliau. (Hadits Muttafaqun
‘alaih)

Gerakan yang dikatakan mubah (boleh) adalah gerakan yang sedikit karena ada hajat (butuh) atau gerakan
yang banyak karena darurat. Contoh gerakan yang sedikit karena ada hajat adalah perbuatan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika shalat sambil menggending Umamah binti Abil ‘Ash, cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dari Zainab. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kakeknya dari ibunya. Ketika itu beliau berdiri
sambil menggendongnya dan ketika sujud beliau meletakknya. (HR. Bukhari no. 5996 dan Muslim no. 543)

Adapun gerakan yang mubah, banyak dan dalam kondisi darurat, contohnya adalah shalat dalam keadaan
perang. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

‫ﲔ* ﻓَِﺈ ْن ِﺧ ْﻔﺘُ ْﻢ ﻓَ ِﺮ َﺟﺎﻻً أ َْو ُرْﻛﺒَﺎﴁ⭓ً ﻓَِﺈ َذا أ َِﻣْﻨـﺘُ ْﻢ ﻓَﺎذْ ُﻛُﺮوا ﱠ‬
‫َ َﻛ َﻤﺎ َﻋﻠﱠ َﻤ ُﻜ ْﻢ‬냇떙‫ا‬ ِِ ِ ِ ُ‫ﻼة اﻟْﻮﺳﻄَﻰ وﻗ‬ ِ ‫ﺣﺎﻓِﻈُﻮا ﻋﻠَﻰ اﻟ ﱠ‬
ِ ‫ات واﻟ ﱠ‬
َ ‫ ﻗَﺎﻧﺘ‬냇떙‫ﻮﻣﻮا ﱠ‬
ُ َ ُْ ‫ﺼ‬ َ ‫ﺼﻠَ َﻮ‬ َ َ
‫َﻣﺎ َﱂْ ﺗَ ُﻜﻮﻧُﻮا ﺗَـ ْﻌﻠَ ُﻤﻮ َن‬
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu)
dengan khusyu’. Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan.
kemudian apabila kamu telah aman, Maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah: 238-239)

Shalat ketika perang itu bisa sambil berjalan. Orang yang shalat seperti ini tentu gerakannya banyak, namun
seperti itu dibolehkan karena darurat.

Gerakan yang dimakruhkan adalah gerakan selain yang disebutkan di atas, yaitu hukum asal gerakan (di luar Penyaluran Zakat
gerakan shalat), adalah dimakruhkan.  Oleh karena itu, kita katakan pada orang yang bergerak sana-sini dalam
shalat, gerakannya itu makruh,  mengurangi kesempurnaan shalat. Jadi jika ada yang melihat-lihat jam,
menggaruk-garuk kepalanya, memegang hidungnya, menyentuh-nyentuh jenggotnya, atau semisal itu, ini
asalnya hukumnya makruh. Kecuali jika gerakan tersebut terlampau banyak dan berturut-turut, maka itu bisa
jadi membatalkan shalat.

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan bahwa gerakan yang membatalkan
shalat tidak bisa kita katakan bahwa jika melakukan sekian gerakan (dengan jumlah bilangann tertentu), maka
shalatnya batal. Yang benar, tidak ada batasan jumlah gerakannya. Pokoknya banyaknya gerakannya adalah
kuantitas banyak yang menafikan (membatalkan) shalat dan itu secara ‘urf (kebiasaan) dinilai sudah terlampau
http://rumaysho.com/1604­banyak­gerak­dalam­shalat.html 1/5
10/13/2015 Banyak Gerak dalam Shalat | Rumaysho.Com
kuantitas banyak yang menafikan (membatalkan) shalat dan itu secara ‘urf (kebiasaan) dinilai sudah terlampau
banyak. Jadi jika seseorang dalam shalat bergerak sana-sini, lalu orang-orang melihatnya, ini seakan-akan
bukan orang yang sedang shalat karena saking banyaknya gerakan yang ia lakukan, maka shalatnya batal.
Sebagian ulama menyatakan gerakan yang membatalkan adalah jika sudah tiga kali geraknya, ini butuh dalil.
Karena siapa saja yang membatasinya dengan bilangan tertentu atau cara tertentu, harus mendatangkan dalil.
[Lihat Majmu’ Fatawa Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin, 13/309-311]

Demikian pembahasan ringkas yang kami sarikan dari penjelasan Syaikh Sholeh Al Munajjid hafizhohullah
(ulama Saudi Arabia) yang beliau ambil dari penjelasan guru beliau, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin
rahimahullah. Lihat Fatwa Al Islam Sual wa Jawab no. 12683.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

Riyadh-KSA, 30 Rabi’ul Awwal 1432 H (05/03/2011)

www.rumaysho.com

cara shalat makruh shalat

tweet

Tanda Sayang, Mencium Buah Hati Tercinta Cita-Cita Syaikh Sudais Menjadi Imam Masjidil Haram
Radio RumayshoCom (streaming)
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Lulusan S-1 Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan S-2 Polymer         00:00         00:00      
Engineering (Chemical Engineering) King Saud University, Riyadh, Saudi Arabia. Pernah
menimba ilmu agama dari ulama besar seperti Syaikh Shalih Al-Fauzan, Syaikh Sa'ad Asy-
Syatsri dan Syaikh Shalih Al-'Ushaimi. Aktivitas: Pimpinan Pesantren Darush Sholihin
Gunungkidul dan Pengasuh Rumaysho.Com dan Penasihat Muslim.Or.Id. Kajian RumayshoCom (Rec)

Kajian Rumays...
Latest tracks

Artikel Terkait

6
TRACKS

Kajian RumayshoCom - Fikih ... 285

Kajian RumayshoCom - Tiga ... 205

Cara Shalat di Planet Lain Sifat Shalat Nabi (36): Sifat Shalat Nabi (35): Sifat Shalat Nabi (34): Kajian RumayshoCom - Aku In... 42
Cookie policy
 Okt 12, 2015    0 Apakah Makmum... Menempelkan... Aturan...
 Jul 19, 2015    12  Jul 19, 2015    7  Jul 18, 2015    0

Nasihat Berharga

1/36 Zuhud_Usta...

Penggalangan Dana 1 Milyar untuk Masjid

10 Komentar Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat 
1  Masuk

  Rekomendasikan ⤤ Bagikan Urut dari yang Terbaru

Ikut diskusi ini...

http://rumaysho.com/1604­banyak­gerak­dalam­shalat.html 2/5
10/13/2015 Banyak Gerak dalam Shalat | Rumaysho.Com

Hery Hariansyah  •  6 bulan yang lalu
Assalamu'alaikum ustadz gimana kalau.....badan terasa gatal ....?? lalu kita menggaruk nya lebih
dari 3x apakah itu termasuk makruh?????
△  ▽ • Balas • Bagikan › 

Muhammad Abduh Tuasikal  Mod   > Hery Hariansyah   •   6 bulan yang lalu

Wa'alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh

Masih boleh.
△  ▽ • Balas • Bagikan › 

Cahyo D. Hartanto > Muhammad Abduh Tuasikal  •  2 bulan yang lalu
apakah dianjurkan menggunakan tangan kiri untuk menggaruk ustadz? atau boleh
menggunakan tangan yg mana saja?
△  ▽ • Balas • Bagikan › 

Muhammad Abduh Tuasikal  Mod   > Cahyo D. Hartanto   •   2 bulan yang lalu

Boleh tangan kanan juga
△  ▽ • Balas • Bagikan ›  Kajian Rutin Jogja

Unity  •  2 tahun yang lalu
kalo hukum membatalkan solat karena ada hajat gimana?
misal keingetan lupa cabut setrika atau matiin gas takut kebakaran, atau melihat anaknya mainin
pisau otomatis kita batalin solat utk mencegahnya...
1 △   ▽ • Balas • Bagikan › 

Muhammad Abduh Tuasikal  Mod   > Unity  •   setahun yang lalu

Kalau itu darurat, dibolehkan.
△  ▽ • Balas • Bagikan › 

Unity > Muhammad Abduh Tuasikal  •  setahun yang lalu
kalau yang tidak terlalu darurat hukumnya gimana?
misalnya ada telepon...
trus kalo di batalin gitu solatnya dari mula apa lanjutin rokaat yang kurang?
△  ▽ • Balas • Bagikan › 

Muhammad Abduh Tuasikal  Mod   > Unity  •   setahun yang lalu

Boleh dibatalin dan shalatnya diulangi dari awal.
△  ▽ • Balas • Bagikan › 

Ahmad Heri  •  2 tahun yang lalu
kalo sholat sambil menggendong bayi termasuk dalam gerakan apa?
△  ▽ • Balas • Bagikan › 

Muhammad Abduh Tuasikal  Mod   > Ahmad Heri   •   2 tahun yang lalu

Gerakan yg butuh, jd tdk masalah.
△  ▽ • Balas • Bagikan › 

✉ Langganan d Pasang Disqus di websitemu. ὑ Privasi

Tweets by @RumayshoCom

Rumaysho.Com On Facebook

Buku Karya Ustadz M. Abduh Tuasikal

Buku Terbaru: Panduan Qurban

Pre-Order Panduan Qurban

Buku Terbaru: Pesugihan, Biar Kaya


Mendadak

Pre Order Buku Terbaru: Pesugihan, Biar Kaya


Mendadak

Muslim Mengapa Ikut-Ikutan Natalan?

Ingin Jadi Donatur Tetap

http://rumaysho.com/1604­banyak­gerak­dalam­shalat.html 3/5
10/13/2015 Banyak Gerak dalam Shalat | Rumaysho.Com

Download Audio Kajian Ustadz Abduh

Komentar Terbaru

Muhammad Abduh Tuasikal pada Ciri-Ciri


Fanatik Kelompok (Ashobiyah)

Aisyah Anwar pada Ciri-Ciri Fanatik Kelompok


(Ashobiyah)

Muhammad Abduh Tuasikal pada Doa Awal


dan Akhir Tahun Hijriyah, Adakah Tuntunan?

Muhammad Abduh Tuasikal pada Ciri-Ciri


Fanatik Kelompok (Ashobiyah)

zein pada Doa Awal dan Akhir Tahun Hijriyah,


Adakah Tuntunan?

Recent Posts

Cara Shalat di Planet Lain


Okt 12, 2015 Muhammad Abduh
Tuasikal, MSc Komentar Dinonaktifkan

Adab pada Guru (5)


Okt 12, 2015 Muhammad Abduh
Tuasikal, MSc Komentar Dinonaktifkan

Semangat Meraih Ilmu Agama


Dulu dan Kini
Okt 09, 2015 Muhammad Abduh
Tuasikal, MSc Komentar Dinonaktifkan

http://rumaysho.com/1604­banyak­gerak­dalam­shalat.html 4/5
10/13/2015 Banyak Gerak dalam Shalat | Rumaysho.Com
Tuasikal, MSc Komentar Dinonaktifkan

Ilmuwan yang Menjadi Ulama (7)


Okt 09, 2015 Muhammad Abduh
Tuasikal, MSc Komentar Dinonaktifkan

Berlangganan Artikel

Your Email Subscribe

Arsip

Pilih Bulan

Remaja Islam Mau Mengenal Islam Pesantren Darush Sholihin BukuMuslim.Co


Pertanyaan Hadits bagi Yang Belum Menikah Pembangunan 3 Masjid Binaan Butuh 1 Milyar (Tahap 40 Karakter Mereka Yang Dicintai Allah
1)
Hukum Mempelajari Ilmu Filsafat 6 Pilar Utama Dakwah Salafiyyah
Strategi Dakwah 05: Membangun Pesantren
Dunia Maya dan Dunia Nyata 1 Set Kitab Tauhid
Masyarakat, Tanpa Pondokan (Santri Kalong)
Muda Mandiri Sangat Jarang Ditemui 99 Kisah Orang-orang Shalih
Strategi Dakwah 04: Kalau Ingin Dakwah Maju, Da’i
Jangan Sering Keluar Kota

Copyright 2014 Rumaysho.com / All rights reserved About Me

http://rumaysho.com/1604­banyak­gerak­dalam­shalat.html 5/5

Anda mungkin juga menyukai