A. PENDAHULUAN
Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satu di
antaranya ialah cacingan yang ditularkan melalui tanah. Cacingan ini dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas penderitanya sehingga
secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian. Caingan menyebabkan kehilangan karbohidrat
dan protein serta kehilangan darah, sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Prevalensi cacingan di Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi, terutama pada golongan
penduduk yang kurang mampu, dengan sanitasi yang buruk.
B. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 9 ayat 1
dinyatakan bahwa: setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sedangkan pada pasal 174
ayat 1 inyatakan bahwa: Masyarakat berperan serta, baik secaraperseorangan maupun
terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan dalam rangka
membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Program pengendalian kecacingan menghasilkan perbaikan besar bagi kesehatan
perorangan maupun kesehatan masyarakat. Setiap negara berkembang harus memberikian
perhatian yang tinggi terhadap progran pengendalian kecacingan. Mengingat bahwa cacingan
merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan maka perhatian terhadap sanitasi
lingkungan perlu ditingkatkan.
WHO juga menyatakan bahwa disamping penyakit malaria, lebih dari separuh kesakitan
penduduk di negara berkembang disebabkan oleh infeksi parasitik cacing. Bank dunia
menyimpulkan bahwa, di negara berkembang tindakan kesehatan masyarakat pasling cosst
effective adalah dengan memberikan pengobatan cacingan untuk usia anak sekolah.