Askep Keluarga
Askep Keluarga
BAB I
PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3. GENOGRAM
Ket :
: Perempuan : Laki – laki
: Penderita :Hubungan perkawinan dan satu rumah
b Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Tn. H dan Ny. T jika
dirinya sakit biasanya berobat di puskesmas.
c Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. H : Klien mengatakan bahwa sudah 7 tahun klien merasakan sakit asma dan 2
tahun terakhir penglihatan sudah mulai kabur.
Ny. T : klien mengatakan bahwa dahulunya sakit usus buntu dan sudah dioperasi
dan klien mengatakan biasanya klien merasakan nyeri pada perut dan minum obat
yang dibelikan anaknya diapotek, klien mengatakan jika klien sakit biasa, dirinya
hanya berobat kepuskesmas.
sinusitis (-),
Hidung polip (-), penciuman sinusitis (-),
baik. polip (-), penciuman
baik.
M. DAFTAR MASALAH
N DATA PROBLEM ETIOLOGI
O
1. Ds : Kurang pengetahuan Keefektifan
Keluaraga Manajemen
mengatakan bahwa Kesehatan Diri.
dirinya kurang bisa
dalam mengatasi
masalah kesehatan
yang dialaminya.
Do:
Keluarga tampak
binggung ketika
ditanya.
2.Ds : Kurang mengenal Gangguan pola nafas
Klien mengatakan masalah
bahwa biasanya
kalau kehabisan
obat klien
merasakan sesak
dan ketika terkena
debu juga.
Do :
Klien tampak
terenggah –
terenggah
.
3. Kurang mengetahui Resiko kesepian
Klien mengatakan tugas perkembangan
merasa kesepian dewasa pertengahan
sejak ditinggalkan
oleh anak-anaknya.
Do:
Klien tampak
sedih ketika dikaji.
N. SKORING
1. Keefektifan manajemen kesehatan diri b.d kurang pengetahuan
KRITERIA S BOBOT Pembenaran
K
O
R
SIFAT MASALAH 2/3 Sifat masalah ini termasuk
o Tidak sehat 3 ancaman karena jika tidak
o Ancaman kesehatan 2 diberi pengetahuan keluarga
o Krisis atau keadaan tidak tahu dan tetap minum
sejahtera 1 obat tiap hari dan kita tahu
efek yang terjadi akibat terlalu
banyak minum obat streroid.
KEMUNGKINAN 1 Masalah tersebut mungkin
MASALAH DAPAT hanya sebagian dapat diubah
DIUBAH karena melihat kondisi
o Dengan Mudah 2 keluarga yang ketergantungan
o Hanya Sebagian 1 dengan obat.
o Tidak dapat 0
PONTISIAL 1 Potensial masalah dapat
MASALAH DAPAT dicegah cukup, karena
DICEGAH keluarga mengatakan bahwa
o Tinggi 3 keluarga ingin sembuh dari
o Cukup 2 sakit.
o Rendah 1
MENONJOLNYA 1 Masalah ini merupakan
MASALAH masalah berat, sehingga harus
o Masalah berat, harus 2 ditangi, sehingga keluarga
segera ditangani tidak terlalu ketergantungan
o Ada masalah, tapi tidak dengan obat.
perlu segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan 1
0
2/3 + 1/2+ 2/3+1 =2 1/3
2. Gangguan pola nafas b.d kurang mengenal masalah
KRITERIA SKOR BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH 1 Sifat masalah
o Tidak sehat 3 ini sudah
o Ancaman kesehatan 2 tidak sehat
o Krisis atau keadaan sejahtera 1 karena
melihat
kondisi klien.
KEMUNGKINAN MASALAH 2 Kemungkinan
DAPAT DIUBAH masalah
o Dengan Mudah 2 dapat diubah
o Hanya Sebagian 1 hanya
o Tidak dapat 0 sebagian
karena
masalah ini
sudah terlalu
berat.
PONTISIAL MASALAH 1 Potensial
DAPAT DICEGAH masalah
o Tinggi 3 dapat dicegah
o Cukup 2 cukup, karena
o Rendah 1 kemungkinan
hanya
tergantung
kondisi klin
MENONJOLNYA MASALAH 1 Masalah ini
berat dan
o Masalah berat, harus segera 2
harus segera
ditangani ditangani,
karena agar
o Ada masalah, tapi tidak perlu 1 tidak
segera ditangani menimbulkan
komplikasi
o Masalah tidak dirasakan 0
yang lebih
berat.
1+1+2/3+1 =3 2/3
3. Resiko Kesepian b.d Kurang mengetahui tugas perkembangan dewasa
pertengahan
KRITERIA SKOR BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH 1 Sifat
o Tidak sehat 3 masalah ini
o Ancaman kesehatan 2 merupakan
o Krisis atau keadaan sejahtera krisis
1
karena
kelurga
masih bisa
mengatasi
masalah
tersebut.
KEMUNGKINAN MASALAH 2 Karena
DAPAT DIUBAH menurut
o Dengan Mudah 2 pengkajian
o Hanya Sebagian 1 yang kami
o Tidak dapat 0 lakukan
keluarga
mengatakan
bahwa
mungkin
memang
waktunya
“kami
hidup
berdua
lagi.”
PONTISIAL MASALAH 1 Karena
DAPAT DICEGAH tindakan
o Tinggi 3 masalah
o Cukup 2 yang
o Rendah 1 dihadapi
keluarga
wajar,
mungkin
beradaptasi
dengan
keadaan.
MENONJOLNYA MASALAH 1 Masalah ini
o Masalah berat, harus segera 2 tidak perlu
ditangani ditangani
o Ada masalah, tapi tidak perlu 1 karena klien
segera ditangani baru
o Masalah tidak dirasakan 0 merasakan
hal tersebut.
2/3 +2+2/3+1/2 = 3 5/6s
C. RENCANA KEPERAWATAN
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria Tindakan Rasional
hasil keperawatan
1.
Gangguan Pola Gangguan yang 1. mengecek 1. untuk mengetahui
Nafas b.d terjadi berkurang atau mengkaji keadsaan umum klien.
kurang kuyrun waktunya keadaan umum
mengenal setelah dilakukan klien.
masalah tindakan selama 1 X 2. melakukan
30 menit. PENKES 2. untuk memberi wawasan
Dengan KH : berhubungan kepada klien dan kelurga
1. klien dapat dengan penyakit tentang kondisi atau
melakukan apa yang klien. keadaan klien.
telah disarankan. 3. ajarkan klien
2. klien mengerti, hal –hal yang 3. agar klien dapat
olaharaga yang baik tepat untuk melakukan hal –hal yang
untuk dia. klien. tepat bagi kesehatan
4. minta klien diurinya.
untuk 4. untuk mengetahui kondisi
memeriksaa diri klien.
kerumah sakit.
2. Keefektifan Klien mengerti 1. mengkaji 1. untuk mengetahui
Manejemen setelah dilakukan kemampuan kemampuan klien
Diri b.d kurang tindakan selama 3 X klien.
pengetahuan 45 menit. 2. melakukan 2. agar klien memahami
Dengan KH: penkes manejemen diri yang tepat.
1. klien mengatakan kesehatan.
bahwa sudah 3. ajarkan klien 3. agar kjlien makin
mengerti dengan hal cara manejemen mengerti dengan hal hal
– hal yang harus diri. yang harus dilakukan dan
dilakukan dihindari.
2. klien mengerti hal 4. evaluasi 4. agar untuk memahami
– hal yang harus kemampuam kemampuan klien.
dihindari klien.
3. Resiko Kesepian tidak 1. kaji faktor 1. untuk memastikan faktor
Kesepian b.d terlalalu larut setelah penyebab penyebab kesepian.
Kurang dilakukan tindakan keluarga merasa
mengetahui selama 3 X 45 kesepian.
tugas menit. 2. beri informasi 2. agar klien makin
perkembangan Dengan KH : kepada keluarga memahami tentang tugas
dewasa 1. Klien mengatakan tentang tugas perkembangan.
pertengahan tidak terlalu sepi perkembangan.
lagi. 3. ajarkan klien 3. agar klien mampu
2. keluarga cara – cara mengatasi kesepian secara
mengatakan bahwa mengatasi wajar.
dirinya sudah kesepian.
mengerti tugas 4. ajak pasien 4. untuk mengetahui
perkembangannya. untuk kemampuan keluarga dalam
mengevaluasi mengatasi masalah
kembali. kesepian.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga juga
mempunyai tahap perkembangan salah satunya keluarga dengan anak dewasa
pertengahan. Kondisi keluarga usia dewasa pertengahan berkisar antara usia 40-60
tahun dan anak terakhirnya telah meninggalkan rumah atau sudah menikah. Tugas
yang harus terpenuhi pada keluarga dengan usia ini adalah mampu menyediakan
lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan-hubungan
yang memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua lansia dan anak-anak,
memperkokoh hubungan perkawinan.
Peran perawat keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan adalah
pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai suatu inti pelayanan
untuk mewujudkan keluarga sehat serta membantu keluarga untuk menyelesaikan
masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan
fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Selain itu peran atau tugas
perawat yang lain ialah sebagai pendidik, coordinator, pelaksanaan, pengawas
kesehatan, konsultan, kolaborasi, fasilitator, penemu kasus, modifikasi
lingkungan.
B. Saran
1. Perawat
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, hal pertama yang harus
dilakukan adalah membangun hubungan saling percaya dengan didasarkan sifat
empati bukan simpati, dan mengetahu tugas perkembangan keluarga khususnya
keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan.
2. Puskesmas
Tenaga kesehatan khususnya pekerja puskesmas mampu
mengaplikasikannya kepada masyarakat terutama pada keluarga dengan anak usia
dewasa pertengahan.
3. Keluarga
Keluarga memahami tugas perkembangan khususnya pada keluarga dengan
usia dewasa pertengahan dan mampu mengaplikasikannya terhadap keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA