Makalah Akreditasi Puskesmas
Makalah Akreditasi Puskesmas
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Kesimpulan.............................................................................................................21
B. Saran.......................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka peningkatan layanan kepada masyarakat oleh fasilitas kesehatan
tingkat pertama (FKTP) yaitu Puskesmas dan Rumah Sakit telah dilakukan berbagai
macam upaya peningkatan mutu dan kinerja antara lain dengan pembakuan dan
pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya perbaikan kinerja yang
berkesinambungan baik dalam pelayanan manajemen, klinis dan penyelenggaraan
upaya-upaya kesehatan.
Akreditasi merupakan salah satu mekanisme regulasi yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, meningkatkan perlindungan bagi
sumber daya kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta puskesmas dan rumah
sakit sebagai institusi. Pada sistem akreditasi Puskesmas, terdapat peran Dinas
Kesehatan Provinsi sebagai pembina Dinas Kesehatan Kab/kota, peran Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota sebagai pendamping FKTP, peran lembaga independen penyelenggara
akreditasi FKTP sebagai penyelenggara akreditasi dan peran pusat sebagai regulator.
Penyelenggaraan akreditasi FKTP yang dilakukan oleh lembaga independen tersebut
meliputi tahapan survei dan tahapan penetapan akreditasi. Akreditasi Rumah Sakit
dilaksanakan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang berasal dari
dalam atau luar negeri yang ditetapkan oleh Menteri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Puskesmas dan Rumah Sakit?
2. Apa Pengertian Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit?
3. Apa Tujuan Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit?
4. Siapa Pelaksana Akreditasi?
5. Apa Syarat Penilaian Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit?
6. Bagaimana Proses Penilaian Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit?
7. Bagaimana Mekanisme Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit?
8. Apa Contoh Puskesmas dan Rumah Sakit Yang Telah Terakreditasi Paripurna?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Puskesmas dan Rumah Sakit
2. Untuk Mengetahui Pengertian Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit
3. Untuk Mengetahui Tujuan Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit
4. Untuk Mengetahui Pelaksana Akreditasi
5. Untuk Mengetahui Syarat Penilaian Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit
6. Untuk Mengetahui Proses Penilaian Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit
7. Untuk Mengetahui Mekanisme Akreditasi
BAB II
PEMBAHASAN
D. Pelaksana Akreditasi
1. Pelaksana Akreditasi Puskesmas
Pelaksana akreditasi yaitu lembaga akreditasi yang bersifat independen dan
berkedudukan di Pusat, Koordinator surveior di Provinsi, dan surveior yang
bertanggungjawab kepada lembaga independen pelaksana akreditasi tersebut.
Tujuan survei akreditasi ialah untuk menilai seberapa jauh rumah sakit mematuhi
standar yang ditetapkan. Rumah sakit yang menjalani survei akreditasi untuk pertama kali
diharuskan memiliki catatan balik ke belakang (track record) 4 (empat) bulan bukti sudah
mematuhi standar. Rumah sakit yang menjalani survei ulang diharuskan dapat menunjukkan
catatan balik ke belakang selama 12 (duabelas) bulan. Dalam melakukan survei akreditasi
rumah sakit, surveior akan menilai kepatuhan rumah sakit terhadap standar melalui
mekanisme sebagai berikut :
Dalam pelaksanaan survei akreditasi, KARS membagi tugas sesuai dengan pembidangannya
dan jadwal waktu pelaksanaan kepada para surveior. Adapun pembagian tugas dan jadual
waktu ditentukan sebagai berikut :
- Pelayanan Radiologi;
- Pelayanan Laboratorium;
- Pelayanan Rehabilitasi Medis;
- Pelayanan darah.
d. Bidang Keperawatan
- Pelayanan Keperawatan;
- Pelayanan Perinanat Risiko Tinggi;
- Pengendalian Infeksi;
- Pelayanan Gizi
Seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Puskesmas dan Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, Dan Tempat Praktik Dokter Gigi , ada 4 Bab sebagai syarat penilaian
akreditasi Puskesmas dan Klinik yaitu :
12
Standar 1.1. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Puskesmas dan Klinik Puskesmas
dan Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana,
peralatan, dan ketenagaan. Persyaratan Lokasi
Persyaratan Bangunan dan Ruangan
Kriteria 1. Bangunan Puskesmas dan Klinik bersifat permanen dan tidak bergabung
dengan tempat tinggal atau unit kerja yang lain. Bangunan harus memenuhi
persyaratan lingkungan sehat.
Kriteria 2. Bangunan Puskesmas dan Klinik memperhatikan fungsi, keamanan,
kenyamanan, dan kemudahan dalam pelayanan kesehatan, dengan ketersediaan
ruangan sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan yang disediakan.
14
Kriteria 1.Pimpinan Puskesmas dan Klinik dan Pemangku jabatan menunjukkan
profesionalisme dalam mengelola keuangan pelayanan.
Pengelolaan Data dan Informasi
Kriteria 1.Harus tersedia data dan informasi di Puskesmas dan Klinik yang digunakan
untuk pengambilan keputusan baik untuk peningkatan pelayanan maupun untuk
pelaporan ke pemilik dan regulator (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota).
Hak dan kewajiban pengguna pelayanan
Standar 1. Hak dan Kewajiban Pengguna Pelayanan Adanya kejelasan hak dan
kewajiban pengguna pelayanan
Kriteria 1. Hak dan kewajiban pengguna layanan ditetapkan dan disosialisasikan
kepada masyarakat dan semua pihak yang terkait, dan tercermin dalam kebijakan dan
prosedur Puskesmas dan Klinik
2. Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP).
Proses Pendaftaran Pasien
Standar 1. Proses Pendaftaran Pasien. Proses pendaftaran pasien dirancang dan
dilaksanakan sesuai kebutuhan pelanggan dan didukung oleh sarana dan lingkungan
yang memadai.
Pengkajian Standar
Standar 1. Pengkajian Kajian awal dilakukan secara paripurna untuk mendukung
rencana dan pelaksanaan pelayanan.
Keputusan Layanan Klinis
Standar 1. Keputusan Layanan Klinis. Hasil kajian awal pasien dianalisis oleh petugas
kesehatan profesional dan/atau tim kesehatan antar profesi dan digunakan untuk
menyusun keputusan layanan klinis.
Rencana Layanan Klinis
Standar 1. Rencana Layanan Klinis. Rencana tindakan dan pengobatan serta rencana
layanan terpadu jika diperlukan penanganan oleh tim kesehatan antar profesi disusun
dengan tujuan yang jelas, terkoordinasi dan melibatkan pasien/keluarga.
Rencana Rujukan
Standar 1. Rencana rujukan. Rujukan sesuai kebutuhan pasien ke sarana pelayanan
lain diatur dengan prosedur yang jelas.
Pelaksanaan Layanan
Standar 1. Pelaksanaan Layanan Pelaksanaan layanan dipandu oleh kebijakan,
prosedur, dan peraturan yang berlaku.
15
Pelayanan anestesi lokal, sedasi, dan pembedahan
Standar 1. Pelayanan anestesi lokal, sedasi, dan pembedahan. Tersedia pelayanan
anestesi sederhana dan pembedahan minor untuk memenuhi kebutuhan pasien
17
Pasien (LKBP)
III Manajemen Penunjang Layanan 7 35 172
Klinis (MPLK)
IV Peningkatan Mutu Klinis Dan 4 12 58
Keselamatan Pasien (PMKP)
Total 27 110 503
Rumus Penilaian
G. Mekanisme Akreditasi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan kajian pra survei terhadap
Puskesmas yang telah membangun sistem mutu dan sistem pelayanan serta siap untuk
dilakukan survei oleh Komisi Akreditasi FKTP atau lembaga independen akreditasi
FKTP. Berdasarkan hasil kajian tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui
Dinas Kesehatan Provinsi mengajukan permohonan survei kepada Komisi Akreditasi
18
FKTP atau lembaga independen akreditasi FKTP. Untuk Puskesmas dan Klinik
Pratama dan Tempat Prak k Mandiri Dokter/Dokter Gigi permohonan akreditasi
diajukan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
melalui Dinas Kesehatan Provinsi mengajukan permohonan survei kepada Komisi
Akreditasi FKTP atau lembaga independen akreditasi FKTP. Komisi Akreditasi FKTP
atau lembaga independen penyelenggara akreditasi FKTP akan menugaskan
koordinator surveior untuk merencanakan survei akreditasi, menetapkan jadwal survei,
dan menugaskan m surveior untuk melakukan survei akreditasi.
Berdasarkan hasil survei, tim surveior akan memberikan rekomendasi kepada
Komisi Akreditasi FKTP atau lembaga independen penyelenggara akreditasi FKTP
tentang status akreditasi dari fasilitas kesehatan ngkat pertama yang dinilai, dengan
tembusan kepada koordinator surveior di Provinsi. Hasil survei tersebut selanjutnya
dibahas oleh Tim Penilai yang ada di Komisi Akreditasi FKTP atau lembaga
independen penyelenggara akreditasi FKTP untuk menetapkan status akreditasi.
Berdasar hasil penilaian, Komisi Akreditasi FKTP menerbitkan sertifikat akreditasi
bagi FKTP yang dinyatakan lulus akreditasi. Komisi Akreditasi FKTP mengirimkan
sertifikat akreditasi dan/atau memberikan umpan balik hasil survei kepada Dinas
Kesehatan Provinsi. Sertifikat akreditasi Puskesmas dan Puskesmas dan Klinik
Pratama berlaku selama 3 ( tiga) tahun, dan sertifikat Tempat Praktik Mandiri
Dokter/Dokter Gigi berlaku selama 5 (lima) tahun dengan pembinaan oleh Tim
Pendamping Akreditasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap 12 bulan.
Alur proses akreditasi diantaranya:
1. Pengajuan permohonan akreditasi
2. Check kesiapan puskesmas/Puskesmas dan Klinik
3. Mengirimkan surat permohonan akreditasi kepada Dinkes Provinsi
4. Meneruskan permohnan kepada komisi akrditasi
5. Menugaskan koordinator untuk membentuk tim surveior
6. Survei akreditasi
7. Pengiriman hasil survei kepada koordinator surveior
8. Meneruskan rekomendai hasil survei kepada komisi akreditasi
9. Penerbitan sertifikasi oleh komisi akreditasi yang kemudian dikirimkan kepada
Dinkes Kesehatan Provinsi
10. Meneruskan sertifikasi kepada Dinas Kab/Kota
19
11. Menyerahkan sertifikasi akreditasi kepada puskesmas atau Puskesmas dan
Klinik
20
KlinikBungaMelatimemilikimisi agar
pelangganmerasanyamanbagaikanberadadirumahsendiri. DenganKonsep One Stop
Medicare Service, KBM memberikanlayanankesehatansecaralengkapdanterpadu.
Pelayananterpadu yang kami tawarkanmeliputipolirawatjalan, apotek,
laboratoriumdanradiologi.Layanan yang diberikanyaitu :pemeriksaandokterumum,
pemeriksaandoktergigi, pemeriksaandokterspesialiskandungan,
pemeriksaandokterspesialisanak, pemeriksaandokterspesialispenyakitdalam,
pemeriksaandoktespesialisjantungdanpembuluhdarah.
Puskesmas dan
KlinikBungaMelatidalamupayanyamendapatkanakreditasitersebutmenurutAsriAnggu
n Lestari sudahmulaimelakukanberbagaipersiapansejakpertengahantahun 2017
termasukmelakukanbanyakperombakandalamhaladministrasi, sistem, fasilitas,
bangunandanjugaSumberDayaManusia (SDM) yang dimilikiPuskesmas dan
KlinikBungaMelati.Hal senadadisampaikanolehDirektur PT. GriyaMelatiDiagnostik,
Donny Hary Putra yang
menyampaikanbeberapacontohpenambahanfasilitaskeamananbagipasien di Puskesmas
dan KlinikBungaMelatitersebutsepertipegangan (handle) di tangga, alas anti slip di
tanggaatautempat yang licin, jalurkursiroda, papanpenunjuk (signate) dan yang
lainnya.
21
telahdilakukanPuskesmas dan KlinikbungaMelati. Padatanggal 6 Februari 2019
duasurveiordariKementerianKesehatan RI datangkePuskesmas dan
KlinikBungaMelatikota Malang
untukmelakukanpengecekansecaralangsungdanjugapenilaiansecarariil time
selamaduahari.
22
Dari keempatpointersebutPuskesmas dan KlinikBungaMelatikota Malang
iniberhasilmeraihnilairata-rata diatas 80.
BAB III
23
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas dan Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan
medis dasar atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Akreditasi puskesmas, Puskesmas
dan Klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter dan tempat praktik mandiri dokter
gigi yang selanjutnya disebut akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah
memenuhi standar akreditasi. Tujuan utama akreditasi adalah untuk pembinaan
peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis
serta penerapan manajemen resiko dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan
sertifikat akreditasi.
B. Saran
Makalah ini dapat digunakan oleh pembaca sebagai referensi untuk menambah
wawasan dan pengetahuan. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi
kita semua yang membacanya. Dan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang
manajemen bencana. Dan dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa masih
banyak kekurangan yang perlu di perbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
24
Permenkes No. 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Puskesmas dan Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
Tinjauan Pustaka:
http://www.slideshare.net/mobile/dindaputridyahmahari/standar-akreditasi-
Puskesmas dan Klinik-modified
https://m.goriau.com/berita/baca/berikan-pelayanan-terbaik-kepada-pasien-
Puskesmas dan Klinik-sansani-pekanbaru-raih-akreditasi-paripurna.html
25