Tujuan interaksi : Pasien mampu mengatasi dan mengontrol rasa cemas nya berkaitan dengan kondisi fisik nya yaitu nyeri dibagian
Perut yang dialaminya dengan melakukan teknik relaksasi hipnotis 5 jari pada SP 2
Komunikasi Non Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada
No Komunikasi verbal Rasional
Verbal Perawat Klien
P : Assalamualaikum P:Perawat Perawat memulai Klien memperhatikan Salam merupakan proses
ibu, mengucapkan salam percakapan dengan sikap kedatangan perawat interaksi awal dengan
sambil mengatupkan terpakka, yaitu dengan dengan sikap gelisah pasien agar terbentuk
kedua telapak tangan memberikan pertanyaan- namun menunjukkan hupakngan saling
ke depan dengan sikap pertanyaan pempakkaan penerimaan dengan percaya antara perawat
ramah sebagai ganti yang bisa dijawab oleh menjawab salam dan dan pasien karena sesuai
jabat tangan untuk klien. memperkenankan perawat dengan teori
menghindari masuk dan duduk di bahwakeberhasilan
penularan Covid-19 hadapannya membina hupakngan
saling percaya sangat
dipengaruhi oleh
komunikasi verbal dan
non verbal yang
disampaikan oleh
perawat.
Perawat menunjukkan
sikap hubungan yang
P : Ibu bagaimana Perawat menyapa Perawat berusaha terpakka dengan klien di
kabarnya hari ini? dengan riang dan mengeksplorasi klien awal interaksi. Hal ini
bersahabat, sambil terus dengan mengklarifikasi sesuai dengan teori
menjaga kontak mata responnya klien komunikasi yaitu teknik
dan posisi tubuh komunikasi terapeutik
dimana bahwa untuk
mendapatkan data
diperlukan pertanyaan
dan sikap terpakka dari
perawat dalam
memahami kondisi
dan perhatian klien saat
ini
Perawat menggunakan
teknik komunikasi
K : Alhamdulillah baik, Klien menjawab dengan Perawat meminta klarifikasi Klien berusaha terlihat terpakka. Hal ini sesuai
nada pelan dan ragu- pasien dengan menilai baik-baik saja dengan dengan teori bahwa
ragu tingkat daya ingat pasien mencoba menjawab sikap terapeutik yaitu
tentang kehadirannya dan pertanyaan perawat keterpakkaan, jujur,
interaksi mereka keiklasan dan
penggunaan
teknik terapeutik akan
mempengaruhi
keberhasilan interaksi
P : Ibu masih ingat Perwat mencoba Klien mencoba menjawab perawat daan klien
dengan saya kan? bertanya hati-hati . dengan tepat pertanyaan
perawat dan berusaha tetap
bersikap tenang waalupun
dia tampak sesekali gelisah
P : Benar ibu saya Sri P : Mempertahankan Perawat mengajukan Sikap klien cukup
rahmayuni fadrus sikap terpakka, badan pertanyaan terpakka untuk bersahabat, yaitu
mahasiswi yang agak condong ke depan, melihat repon klien menyebutkan nama dan
melakukan praktek memandang dan selanjutnya membalas salam
kegiatan di rumah ibu, mendengarkan dengan perawat dan tampak
kemarin saya juga sudah penuh perhatian. menerima kehadiran
dating berkunjung ya bu, Perawat berucap dengan perawat walau masih
jadi bu bagaimana tenang dan suara yang terlihat cemas
perasaaanya hari ini? pelan dan jelas
Klien berusaha
K : sudah bisa tidur tapi Klien menatap perawat menggambarkan
masih agak cemas dengan tatapan keadaanya sebaik mungkin
menerawang dan menerima sikap peduli
perawat dengan seang hati
Reinforcement positif
P : Ya benar ibu kita Perawat mengangguk Perawat mengajukan atas upaya yang telah
kemarin telah sambil menunjukkan pertanyaan terpakka dengan dilakukan klien agar
melaksanakan teknik sikap ceria untuk berharap repon klien klien merasa mantap
relaksasi nafas dalam, mengapresiasi tindakan selanjutnya bahwa apa yang telah
jadi teknik yang saya klien dengan memberi dilakukan adalah benar
jarkan kemarin bias reinforcement posistif dan klien merasa
membantu ibu mengatasi mendapat penghargaan
rasa cemas ibu ya, (reward)
Alhamdulillah
Respon klien
Klien setuju dan tampak menunjukkan ia
K : Baik nak, Pasien mengagguk lebih sangat ingin mengetahui mempaktuhkan bantuan
tenang teknik relaksasi hipnotis 5 dari perawat terapi
jari ini
P : Bagus sekali ya bu, Perawat membari Perawat memberi Jawaban klien sesuai
ibu sudah bisa apresiasi dengan nada reinforcement positif kepada dengan yang diharapkan
melakukan praktek ceria dan bersahabat klien dengan memuji dari pertanyaan untuk
relaksasi hipnotis 5 jari serta meminta jawaban tindakan klien yang benar memberi tanggapan
seperti yang saya ajarkan klien untuk saat mengikuti bimbingan perasaan atas usaha yang
dengan baik, apa kah ibu mengklarifikasi ulang dan memperagakan yang telah dilakukan, sebagi
sudah mengerti? tingkat faham klien telah di ajarkan mengingat tanda reward bagi klien
tentang apa yang dia pasien selalu ragu ragu dan sekaligus reinforcement
ajarkan takut untuk melakukan positif atas apa yang
sesuatu telah benar dilakukan
oleh klien
P : Bagaimna jika Perawat bertanya sambil Perawat mencoba Pemberian tugas untuk
kegitan ini saya mencoba memberikan memancing repon klien memberi kesempatan pad
masukkan ke kegiatan pendapat dan masukan untuk menanggapi klien untuk berlatih cara
harian ibu? Saya tulis ya kepada klien dengan pertanyaanya dan berharap mengcounter rasa cemas
bu sikap ramah dan ceria partisipasi klien yang muncul dengan
harapan akan terjadi
kemampuan yang
otomatis bagi klien
dalam mengatasi masalah
pikiran negatif akibat
kecemasan yang muncul
sebagai akibat dari
masalah kesehatannya
Perawat mendengarkan dan saat ini
P : Jadi kegiatannya Perawat mencoba menganalisa jawaban klien
mau di lakukan dimana bertanya ingin berharap pasien membri
bu? memintaa pendapat dan jawaban yang dapat
mengajak partisipasi menggambarkan suasana
klien dalam dan gambaran kecemasan
perawatannya dan klien saat ini
menuliskan di buku
sambil terus bersikap
terbuka
Klien menjawab
K : Kalau bisa di rumah Klien memberi pertanyaan perawat Jawaban klien sesuai
ini saja, pendapat dengan lebih dengan ragu tapi dia dengan yang diharapkan
tenang dan tidak ragu berhasil tenang dan percya dari pertanyaan untuk
diri dengan jawabanannya memberi tanggapan
rasional atas pikiran
negatif klien, sehingga
akan memberikan
counter block terhadap
pikiran negatif klien
P : Oke, lalu kegiatan ini Perawat bersikap sabar Perawat mengulang dan
mau dilakukan berpa kali dan tenang mencoba mencoba merangkum
bu? Dalam semingu? membuat pasien kembali sambil menuliskan
nyaman dan tidak cemas data yang telah di sepakati
bersama pasien
Klien mempertahankan
P : Jadi untuk besok hari Perawat mencoba Perawat bertanya kepada sikap terbuka dengan Pemberian tugas untuk
kamis, saya akan dating membuat kontrak harii pasien tentang pendapatnya menjawab pertanayaan memberi kesempatan pad
kembali ibu untuk berikutnya untuk pasien mengenai kegiatan esok perawat dan klien untuk berlatih cara
mengajarkan ibu teknik dengan sikap tenag, sambil menilai repon mendengarkan dengan mengcounter rasa cemas
mengatasi rasa cemas lemah lembut dan antusia klien mengikuti lebih perhatian dari yang muncul dengan
yang teakhir yaitu bersahabat kegiatan sebelumnya harapan akan terjadi
spritual, apakah ibu kemampuan yang
bersedia? otomatis bagi klien
dalam mengatasi masalah
pikiran negatif akibat
kecemasan yang muncul
sebagai akibat dari
masalah kesehatannya
saat ini
Klien berusaha
K : insyaAllah saya Klien menjawab dengan berpartisipasi dengan
bersedia. tenang sedikit pengobatannya dengan
mengagguk memberi saran atas
pertanyaan perawat
Klien memberi
K : di rumah ini saja pendapat dengan suara
pelan dan sikap tubuh
lebih tenang
P : baik dirumah ini saja
ya bu, waktunya mau
nya jam berapa Bu?
Klien sangat kooperatif dan mengikuti kegiatan terapi dengan baik dan berpartisipasi sambil berusaha melawan rasa cemas yang terjadi karena
dia mencemaskan penyakit Gastritisnya yang membuat dia berfikir hal ini akan membuat keadaanya jadi sangat buruk. Tapi klien menyadari
bahwa itu hanyalah kecemasan yang tidak mendasar dan perlu dihilangkan. Hal ini sesuai dengan yang telah dijelaskan Stuart & Laraia 2005,
Ansietas atau kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Ansietas dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal. Oleh karena
itu perawat harus bisa membantu klien dalam mengontrol rasa cemas yang berlebihan dengan memberikan terapi dan melakukan komunikasi
terapeutik dan menunjukkan sikap penerimaan dan keterbukaan serta membina hubungan saling percaya agar perawat bisa mempengaruhi
kognitif pasien dengan memasukkan pikiran-pikiran positif dan mengarahkan pikiran dengan baik. Perawat juga harus bisa memberikan
perawatan kepada penyakit fisik yang membuat klien cemas dan memberitahu bahwa penyakit nya dapat di sembuhkan, pemikiran memang
tidak bisa diubah begitu saja perawat harus telaten dalam membimbing dan membantu klien mengtrol rasa cemasnya dan perawat juga harus
mendorong keluarga klien untuk membantu klien serta membuat klien bisa dan mau keluar dari masalah kesehatannya.e