Makalah Pengaman Listrik
Makalah Pengaman Listrik
“PENGAMAN LISTRIK”
DISUSUN OLEH :
NOBP: (2011092015)
DOSEN PENGAMPU:
RIZA WIDIA,SST.MT
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENGAMAN LISTRIK” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada mata
kuliah Instalasi Listrik 1. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “PENGAMAN LISTRIK” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Riza Widia,SST.MT, selaku Dosen mata kuliah
Instalasi Listrik 1 yang telah memberikan tugas ini sehingga menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang Penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini
Penulis menyadari, makalah yang Penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan Penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................5
B. TUJUAN PEMBAHASAN....................................................................5
C. BATASAN MASALAH………………………………..5
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA......................................................6
BAB II PEMMBAHASAN
Keadaan Umum……………………………………………………………………….15
iii
.
BAB IV KESIMPULAN
Kesimpulan………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah kami ketahui, bahwa listrik sangat penting perannya dalam kehidupan kita sehari-
hari. Kita juga harus mengetahui sejauh mana listrik itu berbahaya, sehingga kecelakaan yang
disebabkan oleh pengguna energi listrik dapat diminimakan, bahkan dapat dihindari adapun bahay
listrik yang sering terjadi :
Bahya sentuh, yaitu apabila ada manusia yang bersentuhan langsung dengan istrik
Arus hubungan sigkat/pendek, adalah mengalirnya arus dari potensial tinggi ke potensial rendah tanpa
melalui beban. Hubung singkat bisa terjadi bila kabel listrik yang bertegangan bersentuhan dengan
kabel netral atau body peralatan listrik.
Bahaya kebakaran akibat arus hubung singkat atau konslet listrik
Bahkan beberapa kasus tersengat listrik bisa berakibat pada kematian. Mengapa tegangan
lisrik 12V pada akumulator tidak menyengat dan membahayakan manusia? Karena tubuh manusia
memiliki batas aman untuk dialiri listrik, beberapa penelitian menyebutkan sampai dengan arus
listrik 50mA adalah batas aman bagi manusia.
Efek dari sengatan listrik sangat bervariasidari cacat fisik dan psikis sampai pada membawa
korban jiwa. Telah banyak kasus yang terjadi di sekitar kita meninggal karena tersengat arus listrik.
Oleh karena itu, mngkin pengaman listrik patut di perhitungkan untuk tingkat keamanan di rumah
kita, baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan listrik maupun untuk instalasi listrik rumah
kita.
B. Tujuan Pembahasan
Mahasiswa Mengetahui pengertian pengaman listrik .
Mahasiswa Mengetahui fungsi dan kegunaan pengaman listrik.
Mahasiswa Mengetahui macam macam alat pengaman listrik.
C. BATASAN MASALAH
Mengingat materi Pengaman listrik sangat luas maka penulisan
makalah ini akan dibatasi pada pemanfaatan Pengaman listrik, jenis
dan ,macam-macam alat pengaman.
5
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penyusunan makalah yang dilakukan secara Individu ini
Penulis mengambil materi dari internet dan buku.
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengaman Listrik
. Pengaman listrik digunakan untuk mengamankan rangkaian listrik dari kerusakan akibat
panas yang timbul oleh adanya arus lebih ataupun akibat dari hubungan pendek dari sistem listrik
tersebut ataupun dari rangkaian yang lain
Biasanya arus yang mengalir pada suatu penghantar akan menimbulkan panas, baik pada
saluran penghantar maupun pada alat listriknya sendiri. Untuk mencegahnya digunakan pengaman
lebur dan pengaman otomat. Alat ini digunakan untuk :
Pengaman ini jenis ini memiliki kawat dari jenis perak dengan campuran logam lain
seperti timbel, seng & tembaga. Prinsip kerjanya dengan cara memutuskan kawat leburnya
apabila pada sistem terjadi kenaikan arus diluar batas nominalnya.. Berikut dibawah ini
gambar fisik Sekering .
Pengaman ulir
Pengaman ulir ini terdiri dari rumah sekering, pengepas patron, dan patron lebur.
Gambaran mengenai rumah sekering, tudung sekering dan pengepas patron dapat dilihat pada
gambar berikut:
8
(a) Rumah sekering (b) Tudung sekering (c) Pengepas patron
Pengaman jenis ini bekerja dengan cara memutuskan kawat leburnya apabila pada sistem terjadi kenaikan arus diluar batas
nominalnya. Kenaikan arus ini disebabkan oleh beban lebih atau hubung singkat. Berkaitan dengan aptron lebur memiliki kawat lebur dari
jenis bahan perak dengan campuran beberapa logam lain, seperti timbel, seng, dan tembaga. Untuk kawat lebur digunakan perak, karena
logam ini hampir tidak berkarat dan daya hantar listriknya tinggi. Jadi diameter kawat leburnya bisa sekecil mungkin untuk menghidari
timbulnya uap bila kawatnya melebur. Diameter luar ujung patron lebur berbeda-beda tergantung arus nominalnya, yaitu makin tinggi arus
nominal makin besar diameter ujung patronnya. Warna patron yang digunakan untuk menandai patron lebur dan pengepas patron, berasal dari
warna-warna perangko Jerman, antara lain :
9
65 A : warna tembaga
a. Patron pisau
Patron pisau ini biasanya digunakan sebagai pengaman lebur diatas 63 A. Pada patron pisau pisau jenis tahan hubungan singkat
dapat memutuskan arus hubungan singkat yang sangat besar tanpa meledak. Karena konstruksinya yang tertutup, uap perak yang terbentuk
kalau emennya leburnya putus, tidak bisa keluar. Jadi didalam patron akan timbul tekanan yang sangat tinggi. Karena itu konstruksi patron-
patronuntu arus nominal yang besar harus kuat sekali. Patron-patron ini dibuat dari bumbung bahan buatan yang sangat kuat. Kedua ujung
bumbungnya ditutup dengan pelat logam, sehingga terbentuk suatu ruang pemadam.
Ruang pemadamnya diisi dengan bahan pemadam. Sebagai bahan pemadam umumnya digunakan pasir kwarsa, yang tidak dapat
terbakar. Sehingga apabila terjadi busur api maka pasir ini akan memadamkannya. Karena uap perak yang timbul mengembun pada butir-
butir pasir tekanan uapnya akan turun sehingga mempercepat pemadaman busur api.
Bertahannya busur api sangat dipengaruhi oleh tegangan busurnya. Elemen leburnya terdiri dari pita-pita tipis dari perak murni.
Untuk memperkecil tegangan busurnya, pita-pita perak diberi perforasi. Dengan demikian, kalau terjadi hubungan singkat, akan timbul
beberapa busur api yang dihubungkan seri.
Ditempat-tempat lubang perforasi ini luas penampang leburnya lebih kecil. Jadi kalau terjadi hubungan singkat, elemen leburnya
akan putus di empat tempat.
Kalau timbul arus hubungan singkat yang besar, elemen leburnya akan putus sedemikian cepat hingga arus hubung singkatnya
dipotong, sebelum mencapai nilai yang membahayakan.
Nilai sesaat arus hubungan singkat pada saat terjadinya hubungan singkat tergantung pada :
Impedansi seluruhnya dari rangkaian yang dihubungkan singkat pada saat terjadinya
hubungan singkat.
10
I k ef = nilai efektif arus hubung singkat
Akan tetapi dalam praktek arus hubung-singkatnya masih lebih besar lagi. Arus hubung-singkat kejut I s ini sama dengan :
I s = k I k ef 2
Factor k ini disebut dengan factor kejut. Dalam praktek nilai factor tidak melebihi 1,8.
2) Sekering Otomatis.
Secara fisik bentuknya sama dengan Sekering Non Otomatis, tapi sekering otomatis mempunyai 2 tombol yaitu tombol besar dan tombol kecil. Tombol
besar berada ditengah berfungsi sebagai untuk menghubungkan aliran listrik, saat terjadi konsleting tombol tengah akan keluar. Tombol kecil berada ditepi
berfungsi untuk mematikan aliran listrik. Berikut dibawah ini gambar fisik Sekering Otomatis.
a. CB (Circuit Breaker)
Circuit Breaker adalah suatu pemutus rangkaian listrik pada sistem instalasi listrik, yang mampu dan menutup pada semua kondisi, termasuk hubung
singkat yang sesuai dengan kemampuan/rating. Dan juga dalam keadaan tegangan normal maupun tidak normal
13
Gambar Sekring/Fuse
B. Definisi MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang mempunyai
peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi rumah bila
terjadi beban lebih atau hubung singkat(konsleting)
Gambar MCB
Thermal Overload Relay adalah suatu pengaman beban lebih dimaksudkan untuk melindungi motor dan
perlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebih atau akibat motor tidak
dapat diasut.
D. Relay
Relay adalah sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya. Relay
terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :
13
Koil : Lilitan dari relay
Common : Bagian yang tersambng dengan NC (dalam keadaan normal)
Kontak : Terdiri dari NC dan NO
Gambar Relay
A. Sekring/ Fuse
2. Sekring Suhu
Sekring suhu bekerja ketika sistem over head atau panas lebih sehingga mengakibatkan
sekring trip.
3. Sekring Suhu
13
Sekring dengan waktu tertentu, bisa menset waktu sesuai dengan program yang kita tentukan
agar sekring tersebut bekerja.
Berdasarkan Fungsinya
2. Sekring Otomatis
Sekring otomatis dipakai pada KWH meter dan sering di sebut MCB sehingga sekring ini bisa
dipakai berulang kali bila terjadi arus pendek.
1. Tipe Ulir
Sekring jenis ini merupakan sekring dengan kapasitas pemutusan rendah yang terdiri atas 2
model yaitu :
Tipe D (diazed)
Tipe DO (neozed)
2. Tipe Pisau
Sekring jenis ini memiliki bentuk kotak atau bulat berbentuk keramik dengan pisau kotak
pada kedua ujungnya
3. Tipe Tabung
13
BAB III
KEADAAN UMUM
2. Definisi
- Sekring
- MCB
- TOR (Thermal Overload Relay)
- Relay
- Sekring/Fuse
Berdasarkan cara pemutusannya
Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan bentuk fisiknya
Berdasarkan waktu kerjanya
13
BAB IV
KESIMPULAN
Pengaman adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi atau mengamankan atau mencegah
sistem instalasi listrik dari beban arus yang melebihi kemampuannya. Arus yang mengalir pada suatu
penghantar akan menimbulkan panas, baik pada saluran penghantar maupun pada alat listriknya sendiri.
A. FUNGSI PENGAMAN
Pengaman listrik mempunyai fungsi yaitu sebagai berikut
Mengamankan system instalasi listrik (hantaran, perlengkapan listrik dan alat/ pesawat yang
menggunakan listrik)
Melindungi/membatasi arus lebih yang disebabkan oleh pemakaian beban yang berlebihan dan
akibat hubung singkat antara fasa dengan fasa, fasa dengan netral atau fasa dengan badan (body).
Melindungi hubung singkat dengan badan mesin atau perlengkapan lainnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
13