Anda di halaman 1dari 31

B

anyak topik hangat dari


dalam keuskupan, nasional
dan internasional yang bisa
menjadi tema pembahasan
MEKAR edisi kali ini.
Namun, kami memutuskan untuk
membahas tema utama mengenai
vaksin pemutus rantai penyebaran
COVID-19. Alasan kami membahas
vaksin ini adalah demi mengajak
para pembaca setia MEKAR untuk
tidak takut divaksin, sekaligus juga
mengingatkan kepada semuanya
bahwa usaha penyebaran vaksin ini
sedang dilakukan oleh para tenaga
kesehatan di Indonesia dan lagipula
sebagian besar bahkan semua orang
Indonesia menanti giliran mendapatkan
vaksin tersebut. Terlepas dari pro dan
kontra yang kita dengar dan kita baca,
harapan untuk suatu kenormalan baru
itu menjadi suatu keniscayaan.
Salam Redaksi

Kami juga menyajikan artikel dari


dalam keuskupan, di antaranya adalah
sebuah perspektif positif dari Novus
Vicarius Generalis (Vikaris Jenderal
yang baru) Keuskupan Bogor terhadap
kebijakan Uskup di tahun 2021, yakni
Pastoral Transformatif serta artikel
informatif mutasi para pastor di
Keuskupan Bogor. Selamat membaca.
Salam sehat. Salam Redaksi! •

RD. Jeremias Uskono

2 MEKAR | Maret-April 2021


Gembala Menyapa

Va k s i n C oV i D -1 9
&
gEr EJa k iTa
Mgr. Paskalis Bruno syukur

Umat Keuskupan Bogor terkasih,


Sapaanku di tengah meluasnya sosialisasi penerimaan vaksin melawan
COVID-19 mengambil judul “Vaksin COVID-19 dan Gereja Kita”.
Vaksin ini sudah ditemukan dan difasilitasi oleh pemerintah bangsa-
bangsa agar penyebaran vaksin ini merata sehingga dapat mencapai
tujuannya, yakni pengendalian infeksi COVID-19 secara universal.
Ditemukannya vaksin ini tentu memperlihatkan langkah maju usaha-
usaha kemanusiaan yang ditujukan agar manusia mengalami hidup
dengan damai, sejahtera, sehat tanpa dibebani oleh masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab dari COVID-19.

P
residen kita, Bapak Joko Widodo
mengingatkan: “Dunia tak bisa
sepenuhnya bebas dari COVID-19
jika ada satu negara yang belum bebas darinya.
Karena itu, yang paling penting agar kita dapat
menangani pandemi ini adalah kerjasama,
kerja sama, dan kerja sama”. Pernyataan
ini ditegaskan oleh Presiden Jokowi dalam
konferensi Internasional “Mengatasi Pandemi
COVID-19 dalam Perspektif Kesehatan,
Ekonomi, Diplomasi dan Sosial” (bdk.
Kompas, Rabu 24 Februari 2021). ‘Kerja
sama’ yang dimaksudkan di sini tertuju
pada kesetaraan akses vaksin COVID-19
dan solidaritas antarnegara dalam hal
membantu perekonomian negara lain
yang membutuhkan bantuan.

MEKAR | Maret-April 2021 3


Gembala Menyapa

Istilah vaksinasi atau imunisasi pertama dan tidak menentu. Manusia bahu
kali dipublikasikan oleh Edward Jenner membahu berusaha untuk memutuskan
1797. Tiga perempat abad kemudian, hal mata rantai penyebaran virus ini.
ini mengilhami Louis Pasteur membuat Ditegaskan berulang-ulang agar kita
vaksin pencegah antraks dan Robert semua memakai masker, menghindari
Koch untuk tuberculosis – upaya kerumunan orang, mencuci tangan
ini (vaksinasi) menjadi “cara paling serta meningkatkan imunitas tubuh kita
mudah, murah dan efektif” untuk dengan cara melakukan pola hidup sehat
mencegah penyakit menular. Vaksinasi dengan asupan makanan yang bergizi,
metode Jenner menggunakan materi berolahraga teratur serta istirahat yang
cacar pada sapi, sementara Pasteur memadai.
dan Koch menggunakan bakteri yang
dilemahkan. Dengan perkembangan Vaksin, wujud solidaritas
pengetahuan dan teknologi, vaksin Usaha tak kenal lelah itu mencakup
COVID-19 juga dibuat melalui rekayasa pula riset dan studi ilmiah untuk
genetika. Dr. Katherine O’Brien dari menemukan vaksin yang tepat untuk
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatasi pandemi ini. Sampai akhirnya,
menjamin bahwa semua komponen ditemukan vaksin-vaksin Sinovac, Pfizer
dalam vaksin sudah melalui uji ketat BioNTech, Moderna, Sinopharm, Merah
terstandardisasi. Putih, vaksin Nusantara. Ditemukannya
vaksin-vaksin itu memberi secercah
Kita semua menyambut baik hasil harapan bagi kita untuk kembali hidup
prestasi kemanusiaan ini. Virus bersama dalam kenormalan baru.
COVID-19 yang mengacaukan rencana- Vaksin-vaksin itu dapat membantu
rencana di bidang pembangunan, manusia dalam membangun kekuatan
ekonomi, pendidikan, pariwisata, demi melawan virus ini. Dengan adanya
kehidupan sosial keagamaan, dan vaksin ini, ada kelegaan dan harapan
hampir di semua bidang. Kesulitan- yang memungkinkan manusia untuk
kesulitan ekonomi, transaksi sosial, kembali mengekspresikan hakikat
dan dampak/imbas akibat COVID-19 dasarnya sebagai manusia, yang
lainnya dapat dirasakan dalam semua selalu mau bersosialisasi (bertemu,
segi kehidupan manusia. Walau kini berkumpul), bekerja dalam kebersamaan,
sedikit demi sedikit mulai dapat diatasi, berkomunikasi dalam kebersamaan
perjalanan untuk mengatasi COVID-19 yang transendental (ibadat-ibadat
secara penuh tampak masih panjang keagamaan), berembug politis dalam

4 MEKAR | Maret-April 2021


Gembala Menyapa

gerakan partai politik, mendapatkan usaha-usaha ini dalam sejarah umat


pendidikan di sekolah dan perguruan manusia, khususnya yang berkenaan
tinggi dengan cara tatap muka dan dengan kesehatan. Dengan ditemukannya
berkontak / berkomunikasi langsung. vaksin COVID-19 yang merupakan hasil
Walaupun tetap dengan kewaspadaan perjuangan manusia, diharapkan kita
serta secara konsisten dan disiplin dapat mengatasi salah satu tantangan
melakukan 5M (Memakai masker, berat bagi kemanusiaan di abad ini.
Mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi Akhirnya, demi kondisi kemanusiaan
kerumunan, serta Membatasi mobilisasi yang lebih baik dan sehat, mari kita
dan interaksi). berbondong-bondong meningkatkan
imunitas tubuh kita dengan siap
Dalam menghadapi peristiwa-peristiwa divaksinasi. Suntikan vaksin COVID-19
yang mengancam eksistensi kemanusiaan perlu diterima sebagai bentuk solidaritas
ini, manusia yang berkehendak baik, dan kerjasama kita membangun dunia
berhati mulia, dan berintelegensi yang nyaman dan sehat untuk dihuni
tinggi selalu berjuang dan berusaha bersama. •
mengatasinya. Kita telah menyaksikan

MEKAR | Maret-April 2021 5


Surat Yesus

Risurrezione della figlia di Giairo, Vasilij Dmitrievič Polenov (1844 – 1927)

Surat kepada Yairus,


yang Anak Perempuannya Dibangkitkan
Mgr. Paskalis Bruno Syukur

Mukjizat ini direkam oleh penginjil Markus sebagai berikut:

Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-


bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia
melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan
sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah
kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap
hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-
bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya” (Mrk 5: 22–24);
“Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah
ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-
nyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan
berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”
Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus,
Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala
rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan
meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-
orang itu: “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi
tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu,
lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama
dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu,
kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu,
bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab
umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun
mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

(Mrk 5:35-43).

6 MEKAR | Maret-April 2021


Surat Yesus

Yairus, temanku,

Salam damai sejahtera.

Sungguh tragis bagi keluargamu saat mengetahui bahwa


puterimu sedang di ambang kematian. Aku pernah mendengar
tentangmu dan bahkan Aku pernah melihatmu di sinagoga
di Kapernaum, tempat tugasmu sehari-hari. Tentu Aku juga
mengetahui bahwa engkau melakukan dengan sangat baik
segala tugasmu. Aku sangat terkejut saat menemukan engkau
ingin menemui-Ku sesaat setelah kami beranjak keluar dari
kapal, sebagai akhir perjalanan dari Gerasa. Tempat Aku
menyembuhkan seorang laki-laki yang dirasuki iblis.
Memang, berita yang kau sampaikan kepada-Ku amatlah
menyedihkan. Aku terakhir melihat puterimu saat ia duduk
bersama dengan para perempuan sewaktu upacara khusus
di sinagoga berlangsung. Kini, engkau meminta-Ku untuk
meletakkan tangan-Ku di atas kepalanya supaya ia sembuh.
Sayang sekali, kita tidak dapat pergi ke rumahmu segera
karena masih kerumunan orang yang menunggu-Ku, ingin
memegang-Ku, dan juga berbicara dengan-Ku.
Sungguh mengejutkan tatkala para sanak saudaramu
menyusulmu ke tempat kita berada untuk memberitakan
bahwa puterimu telah meninggal dan mereka mengatakan
bahwa pertolongan-Ku sudah tidak lagi diperlukan. Aku
melihat kedua matamu, engkau masih mengharapkan-Ku
untuk melakukan sesuatu. Lalu, Aku memintamu untuk
memiliki iman dan segalanya nanti akan berjalan seturut
dengan imanmu itu.
Setibanya engkau di rumahmu, Aku meminta orang-
orang yang sedang bersedih dan bersusah hati itu untuk
memberikan sedikit ruang kepadamu, istrimu, dan juga
kepada-Ku serta tiga orang murid-Ku supaya kita bisa
bersama dengan puterimu yang baru saja meninggal

MEKAR | Maret-April 2021 7


Surat Yesus

itu. Mereka lantas memandang-Ku dengan keheranan saat


Aku mengatakan kepada mereka bahwa puterimu tidaklah
meninggal, melainkan hanya tertidur. Aku lalu meraih tangan
puterimu itu dan berseru kepadanya untuk bangun. Puterimu
bangun seakan-akan bangun dari tidur. Aku melihat sukacita
besar pada dirimu dan istrimu, dan Aku pun berbahagia melihat
puterimu kembali hidup lagi. Biarlah nama Tuhan selalu dipuji.

Yesus
P.S. Walaupun Aku meminta supaya peristiwa ini tidak usah
disebarluaskan dan tolong dijaga kerahasiaannya hanya
untuk keluargamu saja, namun pasti masyarakat sekitar
akan tahu karena memang banyak sekali orang yang datang
mengunjungimu serta keluargamu termasuk keluarga yang
sangat terpandang.

Engkau pasti mengalami kegembiraan yang sungguh luar biasa,


namun jangan lupa engkau memberikan puterimu makan, ya!
Aku sudah menyampaikan ini juga kepada istrimu saat Aku
berjalan kembali menuju pintu untuk pulang. Aku kasihan
sekali melihat puterimu karena ia tampak kelaparan. Sekali
lagi, kiranya yang terbaik selalu untukmu dan khususnya bagi
puterimu. •

8 MEKAR | Maret-April 2021


Geliat Keuskupan

Pastoral
Trans-
formatif
Penulis
RD. Yohanes Suparta
Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor

Pastoral transformatif menjadi tema utama yang


memberikan landasan, arah dan tuntunan dalam
kebijakan-kebijakan penggembalaan di Keuskupan
Bogor sebagai buah dari perjalanan bersama selama
Sinode Keuskupan 2019, yang dinormakan sebagai
pedoman pastoral Keuskupan Bogor 2020-2030. Tentu
banyak hal diuraikan di sana, dan banyak hal harus
diupayakan perealisasiannya dalam setiap aspek dan
entitas hidup di Keuskupan. Dengan ini Bapa Uskup
berusaha mengejawantahkan hidup, kekudusan, dan
misi Gereja di wilayah penggembalaannya, yakni di
Keuskupan Bogor. Saya tidak akan membahas tentang
kebijakan-kebijakan tersebut, yang bisa selengkapnya
dibaca dalam buku Roadmap II Kebijakan Pastoral
Transformatif Keuskupan Bogor. Saya merefleksikan dua
kata, “pastoral” dan “transformatif”.

MEKAR | Maret-April 2021 9


Geliat Keuskupan

K
ata “pastoral” upaya penggembalaan yang
berarti hal-hal harapannya membawa
yang berkaitan dampak p e r ub a h a n
dengan pastor, sehingga bisa dikatakan ada
atau hal-hal pembaharuan. Untuk itu,
yang berkaitan dengan berbagai pedoman dituliskan
penggembalaan dalam dalam kebijakan-kebijakan
Gereja. Sedangkan kata pastoral, berbagai panduan
“transformatif” merupakan interpretasi diberikan untuk
bentuk kata sifat dari kata mendapatkan pemahaman
benda “transformasi” yang sama dan menyeluruh
yang berarti perubahan tentang kebijakan-kebijakan
rupa, yang bisa berkenaan tersebut. Semua itu menjadi
dengan perubahan bentuk landasan, arah dan pedoman
atau perubahan sifat atau untuk mencapai harapan
perubahan fungsi, dan lain- Gereja Keuskupan yang
lain. terungkap dalam dinamika
Sinode Keuskupan tahun 2019
Maka, dalam hemat saya yang sejalan dengan visi dan
“Pastoral Transformatif” berarti misi Keuskupan Bogor sendiri.
segala upaya penggembalaan
- untuk menjaga, merawat, Transformasi: keterbukaan diri pada
mengembangkan hidup perkembangan
Gereja, sebagai kesatuan Dinamika Sinode Keuskupan
umat beriman kepada Kristus 2019 itu telah membangun
– yang membawa sekaligus sudut pandang atau ]perspektif
mensyaratkan perubahan baru berdasarkan harapan-
bentuk, sifat, atau fungsi, harapan atau hal-hal yang
baik sebagai pribadi anggota diperlukan serta dibutuhkan
Gereja maupun sebagai untuk penggembalaan. Sudut
lembaga (Gereja sebagai pandang itu menentukan cara
komunitas hirarkis). Yang berpikir, cara merasa dan cara
nampak sebagai unsur penting bertindak dalam keseharian
adalah kata “transformatif” hidup kita. Misalnya, marak di
sebagai ajakan membangun negara kita kejadian maupun
sudut pandang baru, cara pembahasan berkenaan
melihat, cara merasa dan dengan toleransi antarsuku,
cara bertindak dalam upaya- ras atau agama. Dalam

10 MEKAR | Maret-April 2021


Geliat Keuskupan

hal ini, intoleransi menjadi pastoral, tantangan dan


perwujudan dari cara berpikir, kemungkinan-kemungkinan
cara merasa dan cara untuk senantiasa berkembang
bertindak yang dipengaruhi dan membaharui diri.
oleh perspektif yang eksklusif,
yakni perspektif atas diri atau Pada gilirannya, kebijakan-
kelompok sebagai pihak yang ke b i j a k a n P a s to r a l
lebih atau paling benar dan Transformatif memberikan
paling baik yang diikuti dengan landasan, memberikan
tindakan “mengeksklusi” atau a r a h, memberikan
menyingkirkan orang atau pedoman bersama sebagai
pihak lain. satu komunitas Gereja
Keuskupan. Dengan kata lain,
Dengan komparasi contoh kebijakan-kebijakan tersebut
ini, perspektif baru yang memberikan gambaran akan
diungkapkan dal am arah dan cara pandang atau
kebijakan-kebijakan Pastoral perspektif komunal berkaitan
Transformatif tentu tidak dengan apa yang diperlukan,
mempunyai intensi untuk apa yang dibutuhkan, apa
“mengeksklusi” hal-hal yang penting dan apa yang
dan kebijakan-kebijakan utama untuk hidup bersama,
yang sudah ada karena untuk berjalan bersama
dianggap sudah “tidak sebagai satu komunitas umat
baik”, sudah “tidak up to beriman di Keuskupan. Ini
date”, dan sebagainya. menjadi penting karena
Dan bukan pula untuk Gereja, Keuskupan Bogor,
menghalangi, membatasi bukan milik perorangan.
atau menyingkirkan inisiatif Gereja Keuskupan Bogor
dan kreativitas dalam karya merupakan milik Allah yang
penggembalaan. Akan tetapi, dipercayakan kepada seluruh
bagi saya, perspektif baru umat beriman dan kepada
yang dibawa dalam kata setiap pribadi anggota
“transformatif” tersebut “komunitas keuskupan”
mengacu pada keterbukaan dalam reksa penggembalaan
setiap pribadi, keterbukaan Uskup untuk ambil bagian
setiap komunitas gerejawi dalam “pekerjaan Allah”
dalam memandang diri, sendiri dalam mewujudkan
komunitas, karya-karya karya keselamatan Allah

MEKAR | Maret-April 2021 11


Geliat Keuskupan

“ Perspektif Allah adalah cara


pandang yang senantiasa
menaruh kepercayaan dan
belas kasih; cara pandang
yang selalu melihat potensi
dan kemungkinan, bukan cara
pandang yang selalu melihat
kelemahan dan kesalahan.

bagi manusia. Maka, berguna sebagai pribadi dalam


memahami dengan baik hidup bersama sekaligus
kebijakan-kebijakan melaksanakan tugas,
Pastoral Transformatif, pekerjaan atau pelayanan
yang memang dirumuskan yang diemban sebagai anggota
berdasarkan hal-hal yang komunitas Keuskupan. Saya
dibutuhkan atau diperlukan kutip satu ayat ini: Lalu
untuk lebih baiknya upaya- berfirmanlah TUHAN kepada
upaya penggembalaan yang Nuh, “Masuklah ke dalam
ditemukan selama dinamika bahtera itu, engkau dan seisi
Sinode, menjadi prasyarat rumahmu, sebab engkaulah
mutlak untuk membangun yang Kulihat benar di
perspektif komunal yang hadapan-Ku di antara orang
sama tersebut. zaman ini” (Kej 7, 1). Kisah
air bah pada zaman nabi Nuh
Belajar dari Nabi Nuh ini memang secara umum
Berkenaan dengan upaya dipahami dan dimaksudkan
memahami dan mewujudkan untuk mengisahkan hukuman
Pastoral Transformatif Tuhan yang ditimpakan karena
tersebut, saya merefleksikan ada kemerosotan moral yang
kisah Nabi Nuh yang sudah sangat akut pada masa
membantu saya untuk itu dan tidak adanya lagi
membentuk perspektif atau kepercayaan serta sikap bakti
cara pandang baru sekaligus kepada Tuhan.
perspektif yang baik dan

12 MEKAR | Maret-April 2021


Geliat Keuskupan

Saya merenungkan kisah mensyaratkan pembaharuan.


tersebut dalam “perspektif Sebagai pribadi menjadi perlu
positif”, yakni “kepercayaan dan penting melihat potensi-
dan belas kasih Allah” kepada potensi, kemungkinan-
manusia. Dikatakan bahwa ke m un gk in a n untuk
hanya Nabi Nuh yang dilihat membaharui diri di tengah-
Tuhan sebagai orang benar tengah sekian banyak
pada masanya. Dan pada titik kelemahan-kelemahan yang
inilah saya menangkap dan ada. Perspektif ini, dalam
membangun perspektif postitif konteks on-going formation
itu, Tuhan masih “menaruh sebagai pribadi, menjadi
kepercayaan” bahwa “ada salah satu modal berharga
yang baik (benar)” di antara untuk mengembangkan
sekian banyak yang tidak pengetahuan, keterampilan
baik (tidak benar), dan berkat dan attitude yang diperlukan
“masih ada yang baik” ini dalam tugas atau pekerjaan
belas kasih Allah diberikan atau pelayanan yang diemban
dan terwujud keselamatan sebagai anggota komunitas
yang berkelanjutan. Gereja.

Kalau ada pepatah “karena Dalam konteks hidup bersama,


nila atau noda setitik rusak kita sungguh menyadari
susu sebelanga”, saya melihat bahwa trust menjadi nilai yang
kepercayaan dan belas kasih sangat penting. Maka, ketika
Allah itu mempunyai daya setiap pribadi mempunyai
yang sebaliknya, yakni “yang “perspektif yang positif” dalam
baik (benar)” meskipun relasi dengan sesama anggota
hanya setitik tapi mampu komunitas ada harapan
“menyelamatkan” atau trust ini dapat dibangun dan
memberikan kemungkinan dijaga. Sebagaimana Allah
terhadap pembaharuan yang “menaruh kepercayaan”
(keselamatan). Bagi saya, kepada manusia ciptaan-
perspektif semacam ini Nya, meskipun hanya setitik
sangat penting dan perlu di antara sekian banyak, dan
dalam konteks membangun memberikan kemungkinan
diri dan komunitas Gereja, bahkan “menyokong atau
terutama dalam kaitan mendukung” serta menjamin
dengan Pastoral Transformatif kelangsungan hidup ciptaan-
yang mengharapkan dan Nya (melalui Nabi Nuh), begitu

MEKAR | Maret-April 2021 13


Geliat Keuskupan

juga dengan kita satu sama tentu menjadi kekuatan yang


lain. Perspektif atau cara sangat berguna bagi setiap
pandang Allah itu, dalam pribadi.
refleksi saya atas kisah Nabi
Nuh, adalah cara pandang Dengan kata lain, perspektif
yang senantiasa menaruh ini menurut saya bisa
kepercayaan dan belas menjadi kekuatan di dalam
kasih, cara pandang yang membangun “kepercayaan
selalu melihat potensi dan komunal”, untuk membentuk
kemungkinan, bukan cara dan menjaga trust dalam
pandang yang selalu melihat komunitas satu sama lain,
kelemahan dan kesalahan. sehingga cita-cita dan harapan
serta “proyek bersama
Menuju pembaruan menyeluruh komunitas” dapat diwujudkan.
Perspektif Allah itu adalah Melalui perspektif ini
perspektif optimistis, pula, ada harapan yang
meskipun ciptaan-Nya itu bisa dan boleh selalu
ringkih dan rapuh, bukan digaungkan akan terwujudnya
cara pandang yang pesimistis Pastoral Transformatif,
terhadap kelemahan dan penggembalaan yang
kerapuhan, bukan cara membawa pembaharuan
melihat dan bertindak terhadap diri dan
yang “mengeksklusi atau pembaharuan komunitas
menyingkirkan” tetapi yang Gereja keuskupan, yang terdiri
“memeluk dan merangkul” dari seluruh umat beriman
untuk berjalan bersama. Kita di Keuskupan, terdiri dari
menyadari bahwa setiap orang paroki-paroki dan lembaga-
mempunyai kemungkinan lembaga gerejawi yang lain.
lemah atau salah, tetapi sudut
pandang seperti ini membawa Semoga kita pun senantiasa
kita untuk melihat selalu siap berjalan bersama untuk
kemungkinan “kekuatan mengejawantahkan hidup,
dan potensi” pada setiap kekudusan, dan misi Gereja
pribadi sehingga tumbuhlah di dalam dan melalui Gereja
rasa dan kemauan untuk Keuskupan dalam satu
“mempercayai” pribadi penggembalaan Bapa Uskup
yang lain, dan Bogor ini. Tuhan memberkati.
kepercayaan ini •

14 MEKAR | Maret-April 2021


Kesehatan

Serba-serbi

Vaksinasi
Covid-19
Awal 2021 ini, angka kasus aktif Covid-19 terus meningkat.
Namun kita boleh sedikit bernapas lega karena sejak awal
tahun ini, vaksin Covid-19 mulai diberikan secara bertahap
di Indonesia. Pertanyaan selanjutnya, apakah vaksinasi
dan imunisasi berbeda? Apa saja persiapan yang harus kita
lakukan sebelum menerima vaksin? Mari simak beberapa
informasi terkait vaksinasi ini dari dr. Thomas Aquino
Kinantyo Tungga Winastu yang saat ini bertugas di Klinik
Utama ESTI dan juga post-internship di RSUD Tebet.

S
ecara garis besar,
imunisasi adalah
suatu proses
pembentukan
kekebalan dalam
tubuh kita. Imunisasi ini
secara umum dibagi menjadi
2 (dua) yaitu aktif dan pasif.
Contoh imunisasi aktif
yaitu vaksinasi sedangkan
imunisasi pasif yaitu injeksi
immunoglobulin. Perbedaan
material yang menyebabkan
efek dan ketahanan dari
imunisasi pasif maupun aktif
berbeda. Imunisasi aktif
membutuhkan waktu agar
antibodi tubuh terbentuk,
sedangkan imunisasi pasif
menyebabkan seseorang
langsung memperoleh
kekebalan dalam tubuh.
Namun imunisasi aktif

MEKAR | Maret-April 2021 15


Kesehatan

memiliki daya tahan atau kekebalan lebih lama bahkan dapat


sampai seumur hidup jika dibandingkan dengan imunisasi
pasif yang memiliki ketahanan hanya dalam hitungan minggu
atau bulan saja.

Sebelum proses vaksinasi Covid-19 secara umum tidak


memerlukan persiapan khusus. Kita cukup dianjurkan untuk
istirahat secara cukup, baik sebelum maupun sesudah
vaksinasi. Hal ini bertujuan agar tubuh kita dalam kondisi fit
dan siap menerima vaksinasi. Dikutip dari juknis (petunjuk
teknis) Kemenkes RI terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di
Indonesia, vaksinasi Covid-19 akan dibagi dalam 4 tahapan,
yaitu:

Tahap Pertama
Tenaga kesehatan dan sejenisnya yang bekerja di fasilitas
kesehatan

Tahap Kedua
Petugas layanan publik dan lansia

Tahap Ketiga
Masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi

Tahap Keempat
Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya

Vaksin Covid-19 yang


akan beredar di Indonesia
antara lain: Sinovac,
Sinopharm, AstraZeneca,
Novavax, Moderna, dan
Pfizer. Perbedaan semua
jenis vaksin tersebut
terletak pada materi
vaksinnya. Dalam 2 (dua)
kali vaksinasi yang akan
kita jalani, kita akan
memperoleh jenis vaksin
yang sama.

16 MEKAR | Maret-April 2021


Kesehatan

Kita juga perlu memperhatikan beberapa kriteria


yang menjadikan kita tidak dapat menerima vaksin,
di antaranya:

1. Pernah terkonfirmasi Covid-19


2. Sedang hamil atau menyusui
3. Sedang mengalami gejala ISPA seperti batuk
pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir
4. Terdapat anggota keluarga serumah yang
kontak erat/suspek/konfirmasi/sedang dalam
perawatan karena penyakit COVID-19
5. Memiliki riwayat alergi berat atau mengalami
gejala sesak napas, bengkak dan kemerahan
setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya
(untuk vaksinasi ke-2)
6. Sedang mendapatkan terapi aktif jangka
panjang terhadap penyakit kelainan darah
7. Menderita penyakit jantung (gagal jantung/
penyakit jantung koroner)
8. Menderita penyakit Autoimun Sistemik (SLE/
Lupus, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun
lainnya)
9. Sedang menderita penyakit ginjal (penyakit
ginjal kronis/sedang menjalani hemodialisis/
dialisis peritoneal/ transplantasi ginjal/
sindroma nefrotik dengan kortikosteroid)
10. Menderita penyakit Reumatik Autoimun/
Rhematoid Arthritis
11. Menderita penyakit saluran pencernaan
kronis (waktu lama)
12. Sedang menderita penyakit Hipertiroid/
hipotiroid karena autoimun
13. Sedang menderita penyakit kanker, kelainan
darah, imunokompromais/defisiensi imun,
dan penerima produk darah/transfusi

MEKAR | Maret-April 2021 17


Kesehatan

Di luar kriteria tersebut, terdapat juga beberapa kondisi


yang bisa menyebabkan vaksinasi ditunda atau bahkan
tidak diberikan. Misalnya, jika kita pada kondisi hipertensi
dengan tekanan darah > 140/90 mmHg, demam dengan
suhu > 37,5°C, atau memiliki penyakit paru (asma, PPOK,
TBC) yang tidak terkontrol.

Sementara itu, individu dengan HIV atau diabetes mellitus


tipe II terkontrol masih dapat diberikan vaksinasi. Ada
16 pertanyaan yang akan ditanyakan petugas vaksinasi
untuk menentukan apakah kita dapat atau tidak dapat
menerima vaksin Covid-19 ini.

Di tempat vaksinasi Covid-19, kita harus melalui 4 pos,


yaitu meja pendaftaran dan verifikasi data, skrining dan
anamnesa terkait kondisi fisik termasuk pemeriksaan fisik
dasar, pemberian vaksin, dan pemberian kartu vaksinasi
serta edukasi pencegahan Covid-19.

Kehadiran vaksin memberi kita kelegaan, namun tentu


kita tidak boleh lengah dengan kondisi sekitar kita saat
ini. Meski telah mendapat vaksin, kita tetap harus taat
pada protokol wajib 5M, yaitu Menjaga jarak, Memakai
masker, Mencuci tangan, Menghindari kerumunan, dan
Mengurangi mobilitas.

Kita aman, bangsa kuat! •

18 MEKAR | Maret-April 2021


KOMIK
SIMON-SIMIN @komikkatolik
©2020Seksi
©2021 SeksiKomsos
KomsosSt.
St.Joannes
JoannesBaptista
BaptistaParung
Parung(@komsosjb)
(@komsosjb)©Komik
©KomikSimon
Simon--Simin
Simin(@komikkatolik)
(@komikkatolik)

pak jokowi bukan!


lagi bikin itu bapa
tattoo?? vaksin!! paus
juga
udah
di
vaksin

para pemimpin kita


sudah memberikan
contoh yang baik,
saatnya giliran ngapain
kita di vaksin! di vaksin???
itu bagian dari
konspirasi
elite global

Pandemi ini ah lo
adalah kebanyakan
rancangan nonton
mereka, konspirasi
dan nanti pas bumi datar,
di vaksin, sini ikut gue
kita akan
di tanam chip
ya elah
males gue

bang pake
jarum jam
aja ya
suntiknya...
haduhh
abis mau
suntik ada vaksin
dapet nih aja
bubur bakwan repot
nggak
bang? MEKAR | Maret-April 2021 19
Laporan Khusus

Deklarasi
Persahabatan
Manusiawi
di Kota Bogor
Salah satu peristiwa besar yang terukir pada waktu
belakangan ini ialah kunjungan Paus Fransiskus pada
Imam Mesjid Al-Azhar, Grand Syekh Ahmed Al-Tayeb.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 3-5 Februari 2019
di Uni Emirat Arab. Kunjungan ini tentunya dapat
dilihat sebagai sebuah peristiwa yang membongkar
“tembok” pemisah, serta membangun “jembatan”
di antara kedua agama terbesar di dunia ini.

Terlebih, kunjungan ini pada akhirnya menghasilkan


dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian
Dunia dan Hidup Berdampingan. Signifikansi
perjumpaan tersebut menggerakkan PBB untuk
menetapkan 4 Februari tiap tahunnya sebagai
Hari Persahabatan Manusiawi Internasional.

20 MEKAR | Maret-April 2021


P
erayaan hari sama. Di dalam acara ini,
persahabatan ada beberapa hal yang
manusiawi ingin disasar. Pertama,
internasional ini Keuskupan Bogor ingin
pun kemudian menunjukkan bahwa Gereja
ditanggapi oleh Keuskupan Katolik pun dapat berinisiatif
Bogor dengan mengadakan dalam mengusahakan
sebuah perjumpaan untuk kegiatan bersama. Hal
merayakan persahabatan ini pun berjalan sesuai
yang telah terjalin selama dengan amanat sinode II
ini. Bertempat di Gereja yang telah dilangsungkan
Katedral BMV Bogor sebelumya. Amanat sinode
pada tanggal 4 Februari II Keuskupan Bogor dalam
2021, Keuskupan Bogor bidang kemasyarakatan
kemudian mengundang mengatakan bahwa
para tokoh lintas agama Gereja perlu terlibat dan
dan orang muda di Kota berpartisipasi aktif lebih di
Bogor untuk berkumpul dan dalam wilayah publik.
merayakannya bersama-

MEKAR | Maret-April 2021 21


Laporan Khusus

Dok. Instagram @id.tanpasekat

Kedua, perayaan ini ingin Maka dari itu, perjumpaan


mengajak kita semua untuk di dalam perayaan Hari
mensyukuri anugerah Persahabatan Manusiawi ini
yang telah diberikan diharapkan dapat menjadi
Tuhan kepada kita semua. awal dan penyulut semangat
Anugerah Tuhan tak melulu bagi orang muda untuk terus
pada hal-hal yang luar biasa menghidupi persahabatan
di dalam hidup, namun saat dalam keberagaman di kota
ini kami ingin merayakan Bogor ini.
anugerah persahabatan,
yang mungkin sering kali
terlupakan. Dalam perayaan Hari
Persahabatan Manusiawi
Ketiga, perayaan ini juga tersebut, Keuskupan Bogor
menjadi sebuah “transfer” pun turut mengajak para
ilmu keberagaman dan tokoh agama dan para anak
persahabatan kepada para muda untuk melakukan
orang muda. Penerimaan deklarasi bersama.
akan keberagaman dan Deklarasi Persahabatan
relasi persahabatan Manusiawi di kota Bogor
bukanlah sesuatu barang berisikan komitmen dari
jadi dan tetap, namun setiap peserta untuk
sesuatu yang harus terus- menghidupi 3 nilai utama
menerus diperjuangkan. yakni memperjuangkan

22 MEKAR | Maret-April 2021


Laporan Khusus

kemanusiaan – mencintai kami semata, atau milik


lingkungan – memperteguh kelompok orang-orang
komitmen kebangsaan. tertentu saja. Dengan
Namun ada satu perayaan ini kami justru
semangat yang tidak bisa ingin mengajak setiap pihak,
dilupakan, semangat yang terutama segenap umat
menjadi prasyarat dalam Katolik Keuskupan Bogor
memperjuangkan ketiga untuk mau memberikan
nilai utama tersebut, yakni dirinya untuk membangun
semangat persahabatan. persahabatan di antara
Hanya jika kita memiliki sesamanya. Dengan
semangat persahabatan demikian, sebagai murid
maka setiap pihak Kristus kita turut menapaki
dimungkinkan untuk jalan yang telah didahului
bekerja sama dan kemudian oleh Tuhan kita yakni Yesus
memperjuangkan nilai-nilai Sang Sahabat bagi setiap
tersebut. manusia.

Pada akhirnya, kami juga Salam persahabatan:


menyadari bahwa Hari semakin beragama –
Persahabatan Manusiawi semakin bersaudara –
ini bukanlah cuma milik semakin cinta Indonesia. •

Penulis
RD. Dionnysius Y. Manopo
Wakil Ketua Komisi Hubungan
Antaragama dan Kepercayaan
(HAK) Keuskupan Bogor

MEKAR | Maret-April 2021 23


Sekilas Dokumen

PE S A N PAU S FR A N S I S K U S
U N T U K H A RI KO M U NIK A S I
SOSIAL SEDUNIA 2021

Datang
dan
Lihatlah YO H A N E S 1:4 6

P
aus Fransiskus menimba inspirasi dari
kata-kata rasul Filipus “Datang dan
lihatlah” (Yoh. 1:46) sebagai landasan
tema Hari Komunikasi Sosial Sedunia 2021
yang akan diselenggarakan pada bulan Mei
mendatang. Kata-kata tersebut dipilih untuk
mengingatkan semua pegiat komunikasi sosial
untuk selalu “Berkomunikasi dan berjumpa
dengan orang-orang di mana dan sebagaimana
mereka adanya”.

24 MEKAR | Maret-April 2021


Sekilas Dokumen

I
nternet telah memberikan ruang gerak yang tidak
terbatas bagi media untuk berekspresi. Namun di
saat yang sama, risiko penyebaran berita bohong juga
semakin meningkat. Oleh karenanya, Paus Fransiskus
mendorong kita agar selalu kritis dalam menanggapi
setiap informasi di dunia maya. Bukan untuk menghindari
bahkan mengutuk penggunaan internet, melainkan agar kita
lebih bijaksana dalam mempertanggungjawabkan setiap
konten yang kita terima atau kita bagikan.

“Kita semua adalah saksi-saksi kebenaran: dipanggil


untuk pergi, melihat, dan berbagi.”

Kendati hidup kita telah banyak dipermudah dengan


teknologi yang memfasilitasi perjumpaan virtual, tidak ada
hal yang dapat sungguh-sungguh menggantikan makna dari
perjumpaan fisik. Peran penting dari perjumpaan fisik ini
juga ditunjukkan oleh Yesus yang mewartakan ajaran-Nya
tidak hanya lewat kata-kata, melainkan juga melalui gestur
dan perilaku-Nya terhadap orang-orang di sekitar-Nya.

Dengan cara ini pula, selama berabad-abad Injil disebarkan


ke seluruh dunia—melalui perjumpaan langsung,
“perjumpaan dari hati ke hati antara orang-orang yang

MEKAR | Maret-April 2021 25


Sekilas Dokumen

menerima undangan untuk ‘datang


dan lihat’, dan terpesona oleh
‘keuntungan’ dari kemanusiaan
yang bersinar melalui pandangan,
pengajaran, dan gestur para saksi
Yesus Kristus.”

Oleh karena-Nya, meski


perjumpaan fisik kini menjadi
sangat terbatas, kita diajak untuk
terus terlibat dalam pengalaman
dan dialog yang nyata dengan
orang-orang lain. • Mentari

Doa untuk Hari Komunikasi


Sosial Sedunia ke-55
Tuhan, ajarlah kami untuk bergerak melampaui diri kami,
dan untuk pergi mencari kebenaran.

Ajarlah kami untuk pergi keluar dan melihat,


Ajarlah kami untuk mendengarkan,
Bukan untuk menyuburkan prasangka buruk,
Atau menarik kesimpulan-kesimpulan yang gegabah.

Ajarlah kami untuk pergi ke mana orang lain enggan,


Untuk mengambil waktu yang dibutuhkan
demi memahami lebih baik,
Untuk memperhatikan hal-hal yang esensial,
Tidak terdistraksi oleh hal-hal yang berlebihan,
Untuk membedakan penampilan yang menipu dari kebenaran.

Anugerahkan kepada kami rahmat untuk menyadari


kediaman-Mu di dalam dunia kami,
Dan kejujuran yang dibutuhkan untuk memberitakan
kepada orang lain apa yang telah kami lihat.

26 MEKAR | Maret-April 2021


A N BO GO
U P R
K
US

*
MUTASI
G OR * KE

IMAM
BO

A N
UP K EUSK

Mulai Januari 2021, berdasarkan surat No. 001/SKB/I/2021.

Paroki BMV Katedral Bogor


D
RD. Paulus Haruna
Pastor Paroki E
RD. Agustinus Wimbodo Purnomo K
Pastor Vikaris Parokial
A
Paroki St. Faustina - Bojonggede
N
RD. Mikail Endro
Pastor Paroki A
RD. Christophorus Lamen Sani T
Pastor Vikaris Parokial

Paroki St. Fransiskus Asisi - Sukasari


T RD. Yustinus Dwi Karyanto
E Pastor Paroki

N RD. Petrus Sunusmo Galih Widodo


Pastor Vikaris Parokial
G
Paroki St. Andreas - Ciluar
A
RD. Yulius Eko Priyambodo
H Pastor Vikaris Parokial

MEKAR | Maret-April 2021 27


Paroki MBSB - Kota Wisata

DEKANAT TENGAH
RD. Bonifasius Heribertus Beke
Pastor Paroki

RD. Markus Lukas


Pastor Vikaris Parokial

Paroki Hati Kudus Yesus - Jonggol


RD. Dominikus Savio Tukiyo
Pastor Paroki

RD. Paulus Pera Arif Sugandi


Pastor Vikaris Parokial

Paroki St. Thomas - Kelapadua


RD. Stefanus Edwin Ticoalu
Pastor Paroki

RD. Benyamin Sudarto


D EK A N AT U TA R A

Pastor Vikaris Parokial

Kuasi Paroki BMR - Sukatani


RD. Dionysius Adi Tejo
Pastor Kuasi

Paroki St. Herkulanus - Depok Jaya


RD. Redemptus Pramudhianto
Pastor Vikaris Parokial

Paroki St. Matias - Cinere


RD. Fransiskus Joko Umbara
Pastor Vikaris Parokial

Paroki St. Joseph - Sukabumi


RD. Tarcisius Puryatno
D EK A N AT
Pastor Paroki S EL ATA N

28 MEKAR | Maret-April 2021


Paroki Kristus Raja - Serang

D EK A N AT BA R AT
RD. Yohanes Suradi
Pastor Paroki

RD. Ignatius Irwan Sinurat


Pastor Vikaris Parokial

RD. Thomas Vilkanova Saidi


Penanggung Jawab Stasi
St. Mikael - Cilegon

Paroki SMTB - Rangkasbitung


RD. Yohanes Anggi Witono Hadi
Pastor Vikaris Parokial

RD. Stefanus Sri Haryono Putro


Kepala Yayasan Mardi Yuana
Y UA N A
M A R D I
RD. Andreas Arie Susanto YAYA S A N
Kepala Perwakilan MY Sukasari

RD. Ignatius Irwan Sinurat


Kepala Perwakilan MY Serang-Cilegon

RD. Yohanes Anggi Witono Hadi


Kepala Perwakilan MY
Rangkasbitung dan Labuan

RD. Antonius Garbito Pamboaji


Direktur Akademi Keperawatan
Yatna Yuana Rangkasbitung
L A I N -

RD. Bartolomeus Wahyu Kurniadi


Formator Tahun Orientasi Rohani
L AIN

Calon Imam Keuskupan Bogor

RD. Albertus Simbul Gaib Pranoto


Pastor yang melayani bidang Pastoral
Care (orang sakit, kesehatan, kematian)

MEKAR | Maret-April 2021 29


Tim
Tim
Redaksi
Redaksi.
Pelindung
Mgr. Paskalis Bruno Syukur

Penanggung Jawab
RD. David Lerebulan
(Ketua Komisi Komsos Keuskupan Bogor)

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi


RD. Jeremias Uskono

Redaktur
Maria Dwi Anggraeni

Desain dan Tata Letak


Mentari Muliawan
Hari Sisworo

Keuangan
Hartati Hambalie
Isabella Jany

Alamat Redaksi
Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor
Jl. Kapten Muslihat No. 22
Bogor 16122
Telp: (0251) 8313997
Fax: (0251) 8359102

Rekening Redaksi
BCA 166.035.2348
a.n. David Lerebulan & Hartati Hambalie

E-mail:
komsos@keuskupanbogor.org
mekarkeuskupanbogor@gmail.com

MEKAR | Maret-April 2021 31

Anda mungkin juga menyukai