MEKAR Februari 2021
MEKAR Februari 2021
Va k s i n C oV i D -1 9
&
gEr EJa k iTa
Mgr. Paskalis Bruno syukur
P
residen kita, Bapak Joko Widodo
mengingatkan: “Dunia tak bisa
sepenuhnya bebas dari COVID-19
jika ada satu negara yang belum bebas darinya.
Karena itu, yang paling penting agar kita dapat
menangani pandemi ini adalah kerjasama,
kerja sama, dan kerja sama”. Pernyataan
ini ditegaskan oleh Presiden Jokowi dalam
konferensi Internasional “Mengatasi Pandemi
COVID-19 dalam Perspektif Kesehatan,
Ekonomi, Diplomasi dan Sosial” (bdk.
Kompas, Rabu 24 Februari 2021). ‘Kerja
sama’ yang dimaksudkan di sini tertuju
pada kesetaraan akses vaksin COVID-19
dan solidaritas antarnegara dalam hal
membantu perekonomian negara lain
yang membutuhkan bantuan.
Istilah vaksinasi atau imunisasi pertama dan tidak menentu. Manusia bahu
kali dipublikasikan oleh Edward Jenner membahu berusaha untuk memutuskan
1797. Tiga perempat abad kemudian, hal mata rantai penyebaran virus ini.
ini mengilhami Louis Pasteur membuat Ditegaskan berulang-ulang agar kita
vaksin pencegah antraks dan Robert semua memakai masker, menghindari
Koch untuk tuberculosis – upaya kerumunan orang, mencuci tangan
ini (vaksinasi) menjadi “cara paling serta meningkatkan imunitas tubuh kita
mudah, murah dan efektif” untuk dengan cara melakukan pola hidup sehat
mencegah penyakit menular. Vaksinasi dengan asupan makanan yang bergizi,
metode Jenner menggunakan materi berolahraga teratur serta istirahat yang
cacar pada sapi, sementara Pasteur memadai.
dan Koch menggunakan bakteri yang
dilemahkan. Dengan perkembangan Vaksin, wujud solidaritas
pengetahuan dan teknologi, vaksin Usaha tak kenal lelah itu mencakup
COVID-19 juga dibuat melalui rekayasa pula riset dan studi ilmiah untuk
genetika. Dr. Katherine O’Brien dari menemukan vaksin yang tepat untuk
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatasi pandemi ini. Sampai akhirnya,
menjamin bahwa semua komponen ditemukan vaksin-vaksin Sinovac, Pfizer
dalam vaksin sudah melalui uji ketat BioNTech, Moderna, Sinopharm, Merah
terstandardisasi. Putih, vaksin Nusantara. Ditemukannya
vaksin-vaksin itu memberi secercah
Kita semua menyambut baik hasil harapan bagi kita untuk kembali hidup
prestasi kemanusiaan ini. Virus bersama dalam kenormalan baru.
COVID-19 yang mengacaukan rencana- Vaksin-vaksin itu dapat membantu
rencana di bidang pembangunan, manusia dalam membangun kekuatan
ekonomi, pendidikan, pariwisata, demi melawan virus ini. Dengan adanya
kehidupan sosial keagamaan, dan vaksin ini, ada kelegaan dan harapan
hampir di semua bidang. Kesulitan- yang memungkinkan manusia untuk
kesulitan ekonomi, transaksi sosial, kembali mengekspresikan hakikat
dan dampak/imbas akibat COVID-19 dasarnya sebagai manusia, yang
lainnya dapat dirasakan dalam semua selalu mau bersosialisasi (bertemu,
segi kehidupan manusia. Walau kini berkumpul), bekerja dalam kebersamaan,
sedikit demi sedikit mulai dapat diatasi, berkomunikasi dalam kebersamaan
perjalanan untuk mengatasi COVID-19 yang transendental (ibadat-ibadat
secara penuh tampak masih panjang keagamaan), berembug politis dalam
(Mrk 5:35-43).
Yairus, temanku,
Yesus
P.S. Walaupun Aku meminta supaya peristiwa ini tidak usah
disebarluaskan dan tolong dijaga kerahasiaannya hanya
untuk keluargamu saja, namun pasti masyarakat sekitar
akan tahu karena memang banyak sekali orang yang datang
mengunjungimu serta keluargamu termasuk keluarga yang
sangat terpandang.
Pastoral
Trans-
formatif
Penulis
RD. Yohanes Suparta
Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor
K
ata “pastoral” upaya penggembalaan yang
berarti hal-hal harapannya membawa
yang berkaitan dampak p e r ub a h a n
dengan pastor, sehingga bisa dikatakan ada
atau hal-hal pembaharuan. Untuk itu,
yang berkaitan dengan berbagai pedoman dituliskan
penggembalaan dalam dalam kebijakan-kebijakan
Gereja. Sedangkan kata pastoral, berbagai panduan
“transformatif” merupakan interpretasi diberikan untuk
bentuk kata sifat dari kata mendapatkan pemahaman
benda “transformasi” yang sama dan menyeluruh
yang berarti perubahan tentang kebijakan-kebijakan
rupa, yang bisa berkenaan tersebut. Semua itu menjadi
dengan perubahan bentuk landasan, arah dan pedoman
atau perubahan sifat atau untuk mencapai harapan
perubahan fungsi, dan lain- Gereja Keuskupan yang
lain. terungkap dalam dinamika
Sinode Keuskupan tahun 2019
Maka, dalam hemat saya yang sejalan dengan visi dan
“Pastoral Transformatif” berarti misi Keuskupan Bogor sendiri.
segala upaya penggembalaan
- untuk menjaga, merawat, Transformasi: keterbukaan diri pada
mengembangkan hidup perkembangan
Gereja, sebagai kesatuan Dinamika Sinode Keuskupan
umat beriman kepada Kristus 2019 itu telah membangun
– yang membawa sekaligus sudut pandang atau ]perspektif
mensyaratkan perubahan baru berdasarkan harapan-
bentuk, sifat, atau fungsi, harapan atau hal-hal yang
baik sebagai pribadi anggota diperlukan serta dibutuhkan
Gereja maupun sebagai untuk penggembalaan. Sudut
lembaga (Gereja sebagai pandang itu menentukan cara
komunitas hirarkis). Yang berpikir, cara merasa dan cara
nampak sebagai unsur penting bertindak dalam keseharian
adalah kata “transformatif” hidup kita. Misalnya, marak di
sebagai ajakan membangun negara kita kejadian maupun
sudut pandang baru, cara pembahasan berkenaan
melihat, cara merasa dan dengan toleransi antarsuku,
cara bertindak dalam upaya- ras atau agama. Dalam
Serba-serbi
Vaksinasi
Covid-19
Awal 2021 ini, angka kasus aktif Covid-19 terus meningkat.
Namun kita boleh sedikit bernapas lega karena sejak awal
tahun ini, vaksin Covid-19 mulai diberikan secara bertahap
di Indonesia. Pertanyaan selanjutnya, apakah vaksinasi
dan imunisasi berbeda? Apa saja persiapan yang harus kita
lakukan sebelum menerima vaksin? Mari simak beberapa
informasi terkait vaksinasi ini dari dr. Thomas Aquino
Kinantyo Tungga Winastu yang saat ini bertugas di Klinik
Utama ESTI dan juga post-internship di RSUD Tebet.
S
ecara garis besar,
imunisasi adalah
suatu proses
pembentukan
kekebalan dalam
tubuh kita. Imunisasi ini
secara umum dibagi menjadi
2 (dua) yaitu aktif dan pasif.
Contoh imunisasi aktif
yaitu vaksinasi sedangkan
imunisasi pasif yaitu injeksi
immunoglobulin. Perbedaan
material yang menyebabkan
efek dan ketahanan dari
imunisasi pasif maupun aktif
berbeda. Imunisasi aktif
membutuhkan waktu agar
antibodi tubuh terbentuk,
sedangkan imunisasi pasif
menyebabkan seseorang
langsung memperoleh
kekebalan dalam tubuh.
Namun imunisasi aktif
Tahap Pertama
Tenaga kesehatan dan sejenisnya yang bekerja di fasilitas
kesehatan
Tahap Kedua
Petugas layanan publik dan lansia
Tahap Ketiga
Masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi
Tahap Keempat
Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya
Pandemi ini ah lo
adalah kebanyakan
rancangan nonton
mereka, konspirasi
dan nanti pas bumi datar,
di vaksin, sini ikut gue
kita akan
di tanam chip
ya elah
males gue
bang pake
jarum jam
aja ya
suntiknya...
haduhh
abis mau
suntik ada vaksin
dapet nih aja
bubur bakwan repot
nggak
bang? MEKAR | Maret-April 2021 19
Laporan Khusus
Deklarasi
Persahabatan
Manusiawi
di Kota Bogor
Salah satu peristiwa besar yang terukir pada waktu
belakangan ini ialah kunjungan Paus Fransiskus pada
Imam Mesjid Al-Azhar, Grand Syekh Ahmed Al-Tayeb.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 3-5 Februari 2019
di Uni Emirat Arab. Kunjungan ini tentunya dapat
dilihat sebagai sebuah peristiwa yang membongkar
“tembok” pemisah, serta membangun “jembatan”
di antara kedua agama terbesar di dunia ini.
Penulis
RD. Dionnysius Y. Manopo
Wakil Ketua Komisi Hubungan
Antaragama dan Kepercayaan
(HAK) Keuskupan Bogor
PE S A N PAU S FR A N S I S K U S
U N T U K H A RI KO M U NIK A S I
SOSIAL SEDUNIA 2021
Datang
dan
Lihatlah YO H A N E S 1:4 6
P
aus Fransiskus menimba inspirasi dari
kata-kata rasul Filipus “Datang dan
lihatlah” (Yoh. 1:46) sebagai landasan
tema Hari Komunikasi Sosial Sedunia 2021
yang akan diselenggarakan pada bulan Mei
mendatang. Kata-kata tersebut dipilih untuk
mengingatkan semua pegiat komunikasi sosial
untuk selalu “Berkomunikasi dan berjumpa
dengan orang-orang di mana dan sebagaimana
mereka adanya”.
I
nternet telah memberikan ruang gerak yang tidak
terbatas bagi media untuk berekspresi. Namun di
saat yang sama, risiko penyebaran berita bohong juga
semakin meningkat. Oleh karenanya, Paus Fransiskus
mendorong kita agar selalu kritis dalam menanggapi
setiap informasi di dunia maya. Bukan untuk menghindari
bahkan mengutuk penggunaan internet, melainkan agar kita
lebih bijaksana dalam mempertanggungjawabkan setiap
konten yang kita terima atau kita bagikan.
*
MUTASI
G OR * KE
IMAM
BO
A N
UP K EUSK
DEKANAT TENGAH
RD. Bonifasius Heribertus Beke
Pastor Paroki
D EK A N AT BA R AT
RD. Yohanes Suradi
Pastor Paroki
Penanggung Jawab
RD. David Lerebulan
(Ketua Komisi Komsos Keuskupan Bogor)
Redaktur
Maria Dwi Anggraeni
Keuangan
Hartati Hambalie
Isabella Jany
Alamat Redaksi
Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor
Jl. Kapten Muslihat No. 22
Bogor 16122
Telp: (0251) 8313997
Fax: (0251) 8359102
Rekening Redaksi
BCA 166.035.2348
a.n. David Lerebulan & Hartati Hambalie
E-mail:
komsos@keuskupanbogor.org
mekarkeuskupanbogor@gmail.com