Anamnesis Dan Gambaran Klinik Hipokondriasis
Anamnesis Dan Gambaran Klinik Hipokondriasis
1. anamnesis
Penderita percaya / yakin mengidap penyakit serius yg belum terdeteksi, & mereka tdk dpt dibujuk
melawan keyakinannya. Keyakinan ini dipertahankan walaupun hasil pemeriksaan lab negatif atau
pemeriksaan2 lain juga negatif.
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Alamat
Nomor telepon
Agama
Status Perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Nama dan nomor keluarga yang dapat dihubungi
Keluhan Utama
Kita dapat menanyakan keluhan utama pasien untuk berobat, kita juga dapat menyakan alasan
dia berobat kalau perlu dapat kita tanyakan siapa yang merujuknya untuk berobat. Kita dapat
tanyakan kejadiannya urutan kronologisnya dari awal penyakit dimana berbagai perubahan mulai
timbul sampai keadaannya sekarang ini . catat juga kejadian pencetus dan berbagai gejala yang
muncul kemudian diurutkan seakurat mungkin berdasarkan waktu kejadian.
Kita juga dapat menanyakan riwayat perkembangan kejiwaan anaknya dari kecil sampai saat
pasien datang kekita . apakah ada kesulitan dalam berteman dengan teman sepermainnanya,
apakah pasien mengalami keterbelakangan dan kesulitan belajar sewaktu sekolah, bila pasien
sudah menikah dapat kita tanyakan bagaimana riwayat selama puber, hubungan dengan istri dan
anak-anaknya. Bagaimana dengan kebiasaan sehari-hari pasien apakah pasien suka minum-
minuman beralkohol menggunakan obat-obat hipnotik dan lain sebagainya.
Riwayat Penyakit Sekarang
Dapat kita tanyakan apakah dahulu pasien pernah menderita sakit seperti ini , apakah pernah
menjalani pengobatan sebelumnya, apakah pasien mendapatkan hasil dari pengobatannya, dan
lain sebagainya.
Gambaran Klinis
Pasien hipokondriasis yakin bahwa mereka menderita penyakit serius yang belum bisa diseteksi
dan mereka sulit dijelaskan yang sebaliknya. Mereka mempertahankan keyakinan bahwa dirinya
mengidap suatu penyakit dan dengan berjalannya waktu keyakinannya beralih ke penyakit lain.
Keyakinannya bertahan meskipun hasil laboratorium negatif, jinaknya perjalanan penyakit yang
dicurigai, dan penentraman dari dokter. Meskipun demikian keyakinan tersebut tidak sampai
bertaraf waham. Hipokondriasis sering kali disertai dengan gejala depresi, atau berkomorbid
dengan gangguan depresi dan gangguan cemas. Meskipun DSM IV – TR menyebutkan bahwa
gangguan ini harus sudah berlangsung sekurangnya 6 bulan, keadaan hipokondriasis sesaat
dapat saja terjadi setelah adanya tekanan yang berat misalnya kematian atau penyakit serius yang
diderita seorang yang bermakna bagi pasien. Keadaan ini yang berlangsung kurang dari 6 bulan
harus didiagnosis sebagai gangguan somatoform yang tak tergolongkan. Kondisi hipokondriasis
sesaat sebagai respons terhadap tekanan biasanya hilang bila tekanan tak ada lagi, tetapi bisa
menjadi kronik bila diperkuat oleh orang – orang dalam sistem sosial pasien atau oleh profesi
kesehatan.
Diagnosis
a. Preokupasi dengan ketakutan atau ide bahwa seseorang mempunyai penyakit serius
berdasarkan interpretasi yang salah terhadap gejala – gejala tubuh
b. Preokupasi menetap meskipun telah dilakukan evaluasi medic dan penentraman
c. Keyakinan pada kriteria A tidak mempunyai intensitas waham (seperti gangguan waham,
jenis somatik) dan terbatas pada kepedulian tentang penampilan (seperti pada body
dysmorphic disorder)
d. Preokupasi menimbulkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau hendaya dalam
bidang social, pekerjaan dan fungsi penting lainnya
e. Lamanya gangguan sekurangnya 6 bulan
f. Preokupasi bukan disebabkan karena gangguan cemas menyeluruh, gangguan obsesif
kompulsif, gangguan panik, episode depresif, cemas perpisahan, atau gangguan
somatoform lainnya.