Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SITI RAHMATIA WERFETE

NIM : 1710105088768
KELAS : 08SMJP018
MATKUL : BALANCE SCORE CARD

SOAL + JAWABAN

1. Jelaskan konsep balanced score card ? Berikan jawaban anda dengan contoh
riilnya atau kasusnya
Agar suatu perusahaan bisa berkembang, maka perusahaan dituntut untuk terus
menerus meningkatkan kinerjanya. PT. Aneka Adhilogam merupakan salah satu
perusahaan pengecoran logam yang sedang berkembang di daerah Ceper, Klaten.
Untuk meningkatkan kinerja PT. Aneka Adhilogam, maka perlu dilakukan
pengukuran kinerja PT. Aneka Adhilogam. Salah satu metode pengukuran
kinerja adalah dengan Balance Scorecard. (BSC). Metode BSC mengukur
kinerja dalam empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif
pelanggan. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa dilihat dari
perspektif keuangan yang terdiri dari analisis Return On Asset (ROA), Return
On Equity (ROE), Total Asset Turnover (TATO) dan Profit Margin On Sales
(PMS) menunjukkan nilai yang baik. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
mengukur langkah-langkah perusahaan menciptakan pertumbuhan dan peningkatan
kinerja karyawannya. Pengukuran ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang
berisi 12 pernyataan mengenai perspektif pembelajaran dan pertumbuhan kepada 40
karyawan. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang telah disebarkan dan di
isi oleh para karyawan, didapat indek pembelajaran dan pertumbuhan 1780
(baik). Perspektif bisnis internal dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang
berisi 20 pernyataan mengenai proses bisnis internal kepada 40 karyawannya.
Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan dan di isi oleh para karyawan,
didapat indek sebesar 3137 (baik), sehingga dapat dikatakan bahwa proses
kegiatan bisnis internal yang telah perusahaan terapkan saat ini sudah baik.
Perspektif Pelanggan menunjukan bahwa, kinerja perusahaan pada tahun 2011-
2013 menunjukkan nilai yang baik. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya
jumlah pelanggan baru dan bertambahnya pelanggan tetap sedangkan jumlah
pelanggan yang melakukan komplain menurun. Hasil analisis perhitungan
customer satification berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan dan di isi
oleh para pelanggan, menunjukan nilai indek sebesar 2034 (baik), sehingga bisa
dikatakan bahwa pelanggan sudah puas dengan pelayanan yang diberikan
perusahaan.
2. Jelaskan pendapat anda bagaimana BSC sebagai sebuah system manajemen !
Berikan contohnya.
Balanced scorecard adalah metode yang dikembangkan Kaplan dan Norton
untuk mengukur setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam
rangka merealisasikan tujuan perusahaan tersebut. Balanced scorecard semula
merupakan aktivitas tersendiri yang terkait dengan penentuan sasaran, tetapi
kemudian diintegrasikan dengan sistem manajemen strategis. Balanced scorecard
bahkan dikembangkan lebih lanjut sebagai sarana untuk berkomunkasi dari
berbagai unit dalam suatu organisasi. Balanced scorecard juga dikembangkan
sebagai alat bagi organisasi untuk berfokus pada strategi.
Sistem manajemen strategis adalah proses merumuskan dan mengimplementasikan
strategi untuk mewujudkan visi secara terus menerus secara terstruktur. Strategi
adalah pola tindakan terpilih untuk mencapai tujuan tertentu. Pada mulanya, sistem
manajemen strategis bercirikan: mengandalkan anggaran tahunan, berjangka panjang
dan berfokus pada kinerja keuangan. Penerapan sistem manajemen strategis yang
demikian di banyak perusahaan swasta mengalami kegagalan. Sebab-sebabnya antara
lain: hanya 25% manajer yang memiliki insentif yang terhubung ke strategi, 60%
perusahaan tidak menghubungkan anggarannya ke strategi, 85% dari tim eksekutif
menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk membahas strategi tiap bulan, dan
hanya 5% pegawai yang memahami strategi.
Namun sistem manajemen strategis tetap diperlukan karena perusahaan dituntut untuk
berkembang secara terencana dan terukur, sehingga memerlukan peta perjalanan
menghadapi masa depan yang tidak pasti, memerlukan langkah-langkah strategis, dan
perlu mengarahkan kemampuan dan komitmen SDM untuk mewujudkan tujuan
perusahaan. Balanced scorecard yang dikembangkan oleh Norton dan Kaplan
memberikan solusi terhadap tuntutan ini. Peran balanced scorecard dalam sistem
manajemen strategis adalah: memperluas perspektif dalam setiap tahap sistem
manajemen strategis, membuat fokus manajemen menjadi seimbang, mengaitkan
berbagai sasaran secara koheren, dan mengukur kinerja secara kuantitatif.
3. Jelaskan apa dampak terhadap perusahaan jika BSC tidak terdapat perspektif
financial ! Berikan contoh kasusnya
Proses globalisasi yang melanda negara-negara di dunia menyebabkan perusahaan
memerlukan manajemen strategi baru yang dapt diajukan untuk membangun masa
depan perusahaan. Untuk mengetahui seberapa efektif penerapan strategi tersebut,
perusahaan perlu mengukur kinerja bisnis mereka. Pengukuran kinerja diperlukan
untuk mengetahui peningkatan dari tiap periode, memastikan tingkat keberhasilan
manajemen, juga untuk menyusun reward system. Mengingat adanya berbagai
keterbatasan dalam pengukuran kinerja perusahaan dari aspek keuangannya saja,
untuk itu perusahaan baik go public maupun belum go public membutuhkan sistem
manajemen, tidak hanya dari perspektif keungan saja tetapi juga dapt ditingkatkan
dari upaya manajerial. Empat perspektif dalam Balance scorecard dapat membantu
menguraikan pengukuran kinerja dalam perusahaan secara efektif dan menyeluruh.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan pengukuran kinerja dengan
pendekatan Balance scorecard pada perusahaan yang belum go public yaitu PT.
Sukowati Kusumatex Sragen Indonesia. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
studi kasus pada PT. Sukowati Kusumatex Sragen Indonesia guna mengumpulkan
data tentang apa yang terjadi di perusahaan dan studi pustaka untuk memperoleh
landasan teori yang menganalisis kasus. Metode analisis data dilakukan secara
diskriptif kualitatif, dengan cara mengevaluasi kinerja Balance scorecard yang telah
diterapkan oleh PT. Sukowati Kusumatex Sragen Indonesia. Pengukuran kinerja PT.
Sukowati Kusumatex Sragen Indonesia telah menggunakan konsep Balance scorecard
diukur dengan ukuran hasil dan ukuran pemacu kinerja. Kemudian dari hasil tersebut
dievaluasi pada akhir tahun tutup buku. Yang hasilnya nanti dipakai sebagai dasar
acuan aktivitas yang akan dilakukan tahun berikutnya. Berdasarkan hasil analisis data
maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pengukuran kinerja yang diterapkan PT.
Sukowati Kusumatex Sragen Indonesia dengan menggunakan konsep Balance
scorecard belum optimal secara komprehensif karena pengukuran kinerja yang
diterapkan PT. Sukowati Kusumatex Sragen hanya mengarah pada satu perspektif
saja yaitu perspektif keuangan. Sedangkan ketiga perspektif yang lainnya masih
terdapat konsepkonsep yang bersifat konvensional. Berdasarkan hal tersebut
disarankan kepada pihak perusahaan PT. Sukowati Kusumatex Sragen sebaiknya
menggunakan konsep Balance scorecard untuk menerapkan dan mengintegrasikan
perencanaan strategis perusahaan tekstil. BSC memakai tolak ukur kinerja keuangan
seperti laba bersih dan ROI, karena tolak ukur tersebut secara umum digunakan dalam
perusahaan untuk mengetahui laba. Tolak ukur keuangan saja tidak dapat
menggambarkan penyebab yang menjadikan perubahan kekayaan yang diciptakan
perusahaan atau organisasi
4. Jelaskan perspektif proses bisnis internal balanced scorecard ! Berikan contoh
rillnya atau kasusnya, akan lebih baik jika dibuat dalam bentuk skema / bagan /
table.
Pada perspektif proses bisnis internal pada Balanced Scorecard, para manajer
melakukan identifikasi berbagai proses yang sangat penting untuk mencapai tujuan
pelanggan dan pemegang saham. Setiap bisnis memiliki rangkaian proses tertentu
untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan memberikan hasil finansial yang baik.

Tabel : Proposisi Nilai Pelanggan – PT. Bank Syariah ABC


Menghubungkan Perspektif Internal Bisnis dengan Perspektif
Nasabah.
                         
Value Proposition  
   
Product / Service Attributes Image Relationship
   
Wakt Profesiona
Fungsi Kualitas u l Sesuai Syariah Kenyamanan
                         
   
Strategic Measure  
   
Pendapatan produk baru Service Error Rate Waktu Proses  
                         
   
Core Customer
Measure  
   
Kepuasan
Akusisi Nasabah Market Share Nasabah Retensi Nsabah
                         

5. Gambarkan dan jelaskan Framework Balanced Scorecard ! Berikan contohnya


dengan mengisi frame work BSC
Balanced Scorecard (BSC) merupakan konsep manajemen yang dapat diterapkan
pada organisasi bisnis yang menghasilkan produk maupun jasa. Metode ini
menjelaskan
bagaimana memobilisasi dan mengkombinasikan intangible dan tangible asset untuk
menciptakan proposisi nilai pelanggan yang berbeda dan hasil finansial yang lebih
unggul. Balanced Scorecard diperkenalkan Robert Kaplan pada tahun 1992, sebagai
perkembangan dari konsep pengukuran kinerja yang mengukur perusahaan
melampaui
ukuran keuangan dengan menerapkan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran
dan bertumbuh.
Sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan metode Balanced Scorecard yang
akan dibangun ini menjadi hal yang penting karena selama ini kinerja perusahaan
diukur berdasarkan kelompok kerja, sehingga penilaian atas tiap perspektif dalam
Balanced Scorecard belum maksimal. Diperlukan kelengkapan informasi dari sektor
lain seperti kepuasan konsumen, kualitas produk atau jasa, loyalitas karyawan, dan
sebagainya sehingga dapat diketahui keadaan keseluruhan dari perusahaan.

                       
  Strategi  
   
  Perspektif Finansial  
  Bila kita suskses, bagaimana kita akan  
terlihat oleh stakeholder ?''
   
   
>Ukuran adalah suatu alat Perspektif Pelanggan  
atau bahasa yang
memberikan kejelasan
'Untuk mencapai visi kita, bagaimana kita  
terhadap suatu konsep harus terlihat oleh pelnggan kita ?''
 
 
>Ukuran digunakan untuk Perspektif Proses Internal  
berkomunikasi, bukan
sebagai kontrol
'Untuk memuaskan pelanggan kita, proses  
apa yang harus kita kuasai ?''  
>Strategi dapat  
digambarkan sebagai Perspektif Pengembangan  
serangkaian kegiatan yg
mempunyai hubungan 'Untuk mencapai visi kita, bagaimana  
sebab akibat organisasi kita harus meningkatkan diri ?''
 

                       

Anda mungkin juga menyukai