Save Guard
Save Guard
1|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Berat air itu sendiri adalah selisih antara Metode pengukuran tahanan jenis tanah
tanah basah dan tanah kering, dimana tanah dengan metode tiga titik ini adalah
kering didapat dengan cara mengeringkan menggunakan alat ukur earthtester analog
tanah basah sampai pada kondisi yang sudah maupun digital. Rangkaian pengukuran
dianggap tidak mengandung air. tahanan jenis tanah menggunakan alat ukur
earthtester dapat dilihat pada gambar 2 di
Berat air = berat tanah basah – berat tanah bawah.
kering . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(1)
Kandungan air = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟
𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑥 100% . . (2)
2|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
3|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
3.2. Pengukuran Pada Musim Hujan Tabel VI. Tahanan Tanah Lempung Pada
Pengukuran pada tanggal 3 Oktober 4 Oktober 2015
2015 ( 3 jam setelah turun hujan
terakhir) No Jarak Jarak Tahanan
elektroda E-P elektroda E-P tanah
- Suhu udara : 270C (m) (m) (Ω)
- Suhu tanah : 260C
- pH : 5 1 0 40 0
- Kandungan air sampel tanah lempung : 2 5 40 450
24,92% 3 10 40 450
- Berat sampel tanah : 66,37 gram 4 15 40 450
- Tahanan tanah (lihat tabel berikut) : 5 20 40 450
6 25 40 450
Tabel V. Tahanan Tanah Lempung Pada 3 7 30 40 450
Oktober 2015 8 35 40 450
Jarak Tahanan 9 40 40 500
No Jarak
elektroda E-P elektroda E-P tanah
(m) (m) (Ω) Pengukuran pada tanggal 16 Oktober
2015 ( 24 jam setelah turun hujan
1 0 40 0 terakhir)
2 5 40 450 - Suhu udara : 290C
3 10 40 450 - Suhu tanah : 300C
4 15 40 450 - pH : 6,7
5 20 40 450 - Kandungan air sampel tanah lempung :
6 25 40 450 20,61 %
7 30 40 450 - Berat sampel tanah : 64,88 gram
8 35 40 450 - Tahanan tanah (lihat tabel berikut) :
9 40 40 500
Tabel VII. Tahanan Tanah Lempung
Pengukuran pada tanggal 4 Oktober Pada 16 September 2015
2015 ( 21 jam setelah turun hujan
terakhir) No Jarak Jarak Tahanan
elektroda E-P elektroda E-P tanah
- Suhu udara : 270C (m) (m) (Ω)
- Suhu tanah : 260C
- pH : 5 1 0 40 0
- Kandungan air sampel tanah lempung : 2 5 40 450
24,41% 3 10 40 450
- Berat sempel tanah : 64,88 gram 4 15 40 450
- Tahanan tanah (lihat tabel berikut) : 5 20 40 450
6 25 40 450
7 30 40 450
8 35 40 450
9 40 40 500
4|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Dari yang didapatkan hubungan antara Sehingga didapatkan nilai tahanan jenis
tahanan tanah dengan jarak elektroda bantu tanah sebesar:
2𝜋𝑙𝑅
tegangan (P) terhadap elektroda uji (E) dan ρ = 8𝑙
ln( )
elektroda bantu arus (C) ditunjukan pada 𝑑
2 𝜋(1,2).1250
gambar 4.1. = 8.1,2
ln( )
0.016
= 1472,58 Ω.m
5|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
∑ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 Dari data diatas dapat kita buat grafik
Rrata-rata = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
1100+1100+1100+1100+1100 pengaruh kandungan air tanah terhadap
=
5
= 1100 Ω tahanan tanah lempung.
1400 1250
Dari tahanan tanah yang didapatkan 1100
1400
terakhir. 1200
Dari pengukuran ketiga pengukuran 1000
800 530.13
yang dilakukan pada musim hujan dengan 600
kandungan air sebesar 22,26%, nilai tahanan 400
200
tanah yang terukur adalah sebesar 450 Ω. 0
musim hujan musim musim
∑ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 kemarau 7 dan kemarau 15
Rrata-rata = 10 hari setelah hari setelah
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 hujan terakhir hujan terakhir
450+450+450+450+450+450+450
=
7
= 450 Ω
Berdasarkan tahanan tanah diatas Gambar 5. Grafik nilai tahanan jenis tanah
tahanan jenis tanah dapat dihitung pada beberapa kondisi cuaca
menggunakan persamaan sebagai berikut:
Grafik diatas menggambarkan pada
2𝜋𝑙𝑅 musim kemarau nilai perhitungan tahanan
ρ= 8𝑙
ln( ) jenis tanah dari nilai pengukuran tahanan
𝑑
2 𝜋.(1,2).450 tanah musim kemarau lebih tinggi
= 8.1,2
ln( ) dibandingkan nilai tahanan jenis tanah pada
0,016
= 530,13 Ω.m musim hujan. Kenaikan nilai tahanan jenis
tanah tersebut dapat dipersentasekan sebagai
berikut.
6|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
pH
530,13 4
= 177,77% 2
0
3 21 24 43 168 240 360
4.2 pengaruh Suhu
waktu pengukuran (jam)
Pada musim kemarau yaitu 7 dan 10 hari
musim kemarau musim hujan
setelah hujan terakhir suhu tanah yang
terukur sebesar 300C dan 310C. Pengukuran
Gambar 7. Grafik pH tanah lempung
musim kemarau yaitu 15 hari setelah hujan
terakhir didapatkan nilai suhu tanah sebesar Grafik diatas menggambarkan bahwa
310C. Sedangkan pada pengukuran musim nilai pH lempung pada musim kemarau
hujan suhu tanah berkisar antara 260C-300C. relatif sama, sedangkan nilai pH lempung
Sehingga dapat dihitung persentase kenaikan pada pengukuran musim penghujan
suhu tanah sebagai berikut: bervariasi antara 5 - 6,7.
31−27.5
Persentase =
27.5
𝑥 100% 7 6.756.7
6.8
= 12,72% 6.6
6.4
pH
1472.58
1500 1295.87
Gambar 8. Grafik hubungan pH lempung
(Ω.m)
1000
530.13 terhadap tahanan jenis tanah lempung
500
0
27 28 29 30 31 32 Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa
suhu tanah (0C) hasil dari pengukuran keaasaman tanah
lempung membentuk grafik yang tidak
Gambar 6. Grafik hubungan antara suhu berpola. Nilai pH baik pada musim
tanah dengan tahanan jenis tanah penghujan ataupun musim kemarau terjadi
perubahan yang sangat kecil. Nilai pH disini
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa tidak mempengaruhi nilai tahanan jenis
nilai suhu tanah berbanding lurus dengan tanah, bahkan pada musim hujan dengan nilai
nilai nilai tahanan jenis tanah. tahanan jenis tanah yang rendah kita
mendapatkan nilai pH yang tinggi bahkan
4.3. Perbandingan Hasil pengukuran PH menyamai nilai pH pada musim kemarau
yaitu pada pengukuran 24 jam,168 jam dan
Nilai pH dari setiap pengukuran 360 jam didapatkan nilai pH yang sama yaitu
ditampilkan pada grafik dibawah ini. 6,7.
7|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
8|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
9|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )