Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Teknik Elektro

STUDI PENGARUH KANDUNGAN AIR TANAH TERHADAP TAHANAN


JENIS TANAH LEMPUNG (CLAY)
(Dwi Agus Setiono, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura)
ABSTRAK
Nilai tahanan jenis tanah sangat bergantung pada jenis tanah tersebut. Dalam menentukan
sistem pentanahan kita perlu mengetahui nilai tahanan jenis tanah. Pada penelitian ini dilakukan
pengukuran tahanan jenis tanah pada tanah lempung (clay). Pengukuran dilakukan dengan
metode tiga titik berdasarkan musim yaitu musim hujan dan musim kemarau dengan variabel
kandungan air tanah, suhu dan pH tanah lempung. Alat ukur yang digunakan yaitu earth tester
dengan bantuan elektroda uji (E) elektroda bantu arus (C) dan elektroda bantu tegangan (P)
dengan jarak terjauh antara elektroda uji dan elektroda bantu tegangan adalah 40 meter dan
memindahkan elektroda bantu tegangan (P) setiap lima meter. Hasil pengukuran menunjukan
pada musim kemarau nilai tanahan jenis tanah sebesar 1472,58 Ω.m, kandungan air 8,85%, pH
5-6,7, dan suhu tanah sebesar 310C. Tahanan jenis tanah pada musim hujan 530,13 Ω.m,
kandungan air 22.26%, nilai pH 6,7-6,8, dan suhu sebesar 27,50C. Kesimpulan yang dapat
diambil dari data-data diatas adalah semakin rendah nilai kandungan air maka nilai tahanan
jenis tanah akan semakin tinggi, semakin meningkatnya suhu tanah nilai tahanan tanah juga akan
semakin meningkat, nilai pH tanah lempung tidak berpengaruh besar pada nilai tahanan jenis
tanah tersebut.
Kata kunci: pentanahan, tanah lempung

1. Pendahuluan Pasir basah 200


Pengamanan terhadap sistem tenaga Kerikil basah 500
listrik tidak dapat terlepas dari sistem Pasir dan kerikil 1000
pentanahan. Perencanaan sistem pentanahan kering
sangat perlu memperhitungkan nilai tahanan Tanah berbatu 3000
jenis tanah karena salah satu faktor penting Sumber:PUIL,2000
dalam sistem pentanahan dipengaruhi oleh
harga tahanan jenis tanah. Penyebaran tanah 2. Metode Pengukuran
lempung di Kalimantan Barat didominasi di Metode yang digunakan pada penelitian
Kabupaten Bengkayang, Sambas dan Kota ini adalah metode observasi dan analitik.
Singkawang. Untuk setiap lokasi dan jenis Observasi dilakukan untuk mengumpulkan
tanah yang berbeda pasti akan mempunyai data primer dan sekunder di lapangan,
tahanan jenis tanah yang tidak sama. sedangkan metoda analitik dilakukan untuk
mencari hubungan antara kandungan air,
Table I. Tahanan Jenis Tanah temperatur dan pH level terhadap nilai
Jenis Tanah Tahanan Jenis tahanan jenis tanah yang diteliti.
Tanah (Ω.m) Kandungan air tanah didefinisikan sebagai
Tanah rawa 30 perbandingan antara berat air yang
Tanah lempung dan 100 terkandung di dalam tanah basah dan tanah
tanah lading kering yang dinyatakan dalam persen (%).

1|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro

Berat air itu sendiri adalah selisih antara Metode pengukuran tahanan jenis tanah
tanah basah dan tanah kering, dimana tanah dengan metode tiga titik ini adalah
kering didapat dengan cara mengeringkan menggunakan alat ukur earthtester analog
tanah basah sampai pada kondisi yang sudah maupun digital. Rangkaian pengukuran
dianggap tidak mengandung air. tahanan jenis tanah menggunakan alat ukur
earthtester dapat dilihat pada gambar 2 di
Berat air = berat tanah basah – berat tanah bawah.
kering . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(1)
Kandungan air = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟
𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑥 100% . . (2)

Nilai tahanan jenis tanah adalah salah E P C


satu nilai variable untuk menghitung nilai
tahanan elektroda batang. Nilai tahanan tanah
yang didapat akan mendapatkan nilai tahanan
jenis tanah setelah dimasukan pada
persamaan berikut ini. Gambar 2 Rangkaian pengukuran tahanan
jenis tanah dengan metode tiga titik
2𝜋𝑙𝑅
ρ= 8𝑙 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)
ln( ) Elektroda E merupakan elektroda uji,
𝑑
pengukuran dilakukan dengan menancapkan
dimana: elektroda bantu arus (C) dengan jarak 40
R = tahanan pentanahan elektroda batang (Ω) meter dari elektroda uji (E) secara garis lurus.
elektroda bantu tegangan (P) depindah mulai
ρ = tahanan jenis tanah (Ω.m) dari berhimpit dengan elektroda uji E hingga
berhimpit dengan elektroda bantu arus (C)
l = panjang elektroda batang (m) dengan jarak pindah sejauh lima meter.
d = diameter elektroda batang (m) 2.2.Pengukuran Suhu dan pH Tanah

Pengukuran suhu tanah menggunakan


2.1.Pengukuran Tahanan Jenis Tanah termometer dengan menancapkan
Pengukuran resistansi tanah dapat dilakukan termometer pada lokasi pengukuran.
dengan menggunakan metode tiga titik (three Pengukuran pH tanah dilakukan dengan
point method). menancapkan pH meter pada tanah uji. Tanah
uji yang kering pengukuran pH dilakukan
Sumber dilaboratorium dengan menambahkan air
Bolak-balik A
dengan pH netral pada tanah uji. Hasil dicatat
setelah ada perubahan angka pada alat ukur.
V
E P C
3.Data Hasil Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan hasil


penelitian disajikan dalam tabel–tabel
Gambar I. Pengukuran resistansi dengan
dibawah ini :
metode harga potensial tanah

2|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro

3.1.Pengukuran Pada Musim Kemarau


 Pengukuran pada tanggal 9 september Tabel III. Tahanan Tanah Lempung
2015 ( 7 hari setelah turun hujan Pada 12 September 2015
terakhir)
- Suhu udara : 29 0C No Jarak Jarak Tahanan
elektroda E-P elektroda E-P tanah
- Suhu tanah : 31 0C (m) (m) (Ω)
- pH : 6,7
- Kandungan air sampel tanah lempung : 1 0 40 0
9.613 % 2 5 40 1100
- Berat sampel tanah 65,45 gram 3 10 40 1100
- Tahanan tanah (lihat tabel berikut) : 4 15 40 1100
5 20 40 1100
Tabel II. Tahanan Tanah Lempung Pada 6 25 40 1100
9 September 2015 7 30 40 1100
Jarak Tahanan
8 35 40 1100
No Jarak
elektroda E-P elektroda E-P tanah 9 40 40 1380
(m) (m) (Ω)

1 0 40 0  Pengukuran pada tanggal 17


2 5 40 1100 september 2015 ( 15 hari setelah
3 10 40 1100 turun hujan terakhir)
4 15 40 1100 - Suhu udara : 29 0C
5 20 40 1100 - Suhu tanah : 31 0C
6 25 40 1100 - pH : 6,7
7 30 40 1100 - Kandungan air sampel tanah
8 35 40 1100 lempung : 8,85 %
9 40 40 1380 - Berat sampel tanah 69.95 gram
- Tahanan tanah (lihat tabel berikut) :

 Pengukuran pada tanggal 12 september Tabel IV. Tahanan Tanah Lempung


2015 ( 10 hari setelah turun hujan Pada 17 September 2015
terakhir)
- Suhu udara : 30 0C No Jarak Jarak Tahanan
elektroda E-P elektroda E-P tanah
- Suhu tanah : 30 0C (m) (m) (Ω)
- pH : 6.8
- Kandungan air sampel tanah lempung : 1 0 40 0
9,48 % 2 5 40 1250
- Berat sampel tanah 66,27 gram 3 10 40 1250
- Tahanan tanah (lihat tabel berikut) : 4 15 40 1250
5 20 40 1250
6 25 40 1250
7 30 40 1250
8 35 40 1250
9 40 40 1450

3|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro

3.2. Pengukuran Pada Musim Hujan Tabel VI. Tahanan Tanah Lempung Pada
 Pengukuran pada tanggal 3 Oktober 4 Oktober 2015
2015 ( 3 jam setelah turun hujan
terakhir) No Jarak Jarak Tahanan
elektroda E-P elektroda E-P tanah
- Suhu udara : 270C (m) (m) (Ω)
- Suhu tanah : 260C
- pH : 5 1 0 40 0
- Kandungan air sampel tanah lempung : 2 5 40 450
24,92% 3 10 40 450
- Berat sampel tanah : 66,37 gram 4 15 40 450
- Tahanan tanah (lihat tabel berikut) : 5 20 40 450
6 25 40 450
Tabel V. Tahanan Tanah Lempung Pada 3 7 30 40 450
Oktober 2015 8 35 40 450
Jarak Tahanan 9 40 40 500
No Jarak
elektroda E-P elektroda E-P tanah
(m) (m) (Ω)  Pengukuran pada tanggal 16 Oktober
2015 ( 24 jam setelah turun hujan
1 0 40 0 terakhir)
2 5 40 450 - Suhu udara : 290C
3 10 40 450 - Suhu tanah : 300C
4 15 40 450 - pH : 6,7
5 20 40 450 - Kandungan air sampel tanah lempung :
6 25 40 450 20,61 %
7 30 40 450 - Berat sampel tanah : 64,88 gram
8 35 40 450 - Tahanan tanah (lihat tabel berikut) :
9 40 40 500
Tabel VII. Tahanan Tanah Lempung
 Pengukuran pada tanggal 4 Oktober Pada 16 September 2015
2015 ( 21 jam setelah turun hujan
terakhir) No Jarak Jarak Tahanan
elektroda E-P elektroda E-P tanah
- Suhu udara : 270C (m) (m) (Ω)
- Suhu tanah : 260C
- pH : 5 1 0 40 0
- Kandungan air sampel tanah lempung : 2 5 40 450
24,41% 3 10 40 450
- Berat sempel tanah : 64,88 gram 4 15 40 450
- Tahanan tanah (lihat tabel berikut) : 5 20 40 450
6 25 40 450
7 30 40 450
8 35 40 450
9 40 40 500

4|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro

 Pengukuran pada tanggal 17 Oktober 2000

tahanan tanah (Ω)


1500
2015 ( 43 jam setelah turun hujan
1000
terakhir) 500
- Suhu udara : 270C 0
- Suhu tanah : 270C 0 20 40 60
- pH : 6,5 jarak elektroda E-P
- Kandungan air sampel tanah lempung :
19,12 %
Gambar 3. Grafik hasil pengukuran
- Berat sampel tanah : 68,06 gram
tahanan tanah pada beberapa
- Tahanan tanah (lihat tabel berikut) :
kondisi cuaca
Tabel VIII. Tahanan Tanah Lempung
Berdasarkan gambar di atas dapat
17 Oktober 2015
dilihat bahwa nilai tahanan tanah lempung
No Jarak Jarak Tahanan yang didapat berturut-turut yaitu 450, 1100,
elektroda elektroda tanah dan 1250 Ω pada pengukuran musim hujan
E-P (m) E-P (m) (Ω) dan musim kemarau. Nilai yang signifikan
pada saat elektoda bantu tegangan (P)
1 0 40 0 berhimpit dengan elektroda bantu arus (C)
2 5 40 450 disebabkan oleh nilai potensial listrik yang
3 10 40 450 ditimbulkan tidak merata pada saat elektroda
4 15 40 450 p berhimpit dengan elektroda bantu C
5 20 40 450 maupun dengan elektroda uji E.
6 25 40 450 Nilai tahanan jenis rata-rata dan nilai
7 30 40 450 tahanan jenis tanah dari masing-masing data
8 35 40 450 tersebut dapat kita hitung menggunakan
9 40 40 500 persamaan (3).

∑ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛


4.analisis Rrata-rata =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
1250+1250+1250+1250+1250
4.1.Pengaruh Kandungan Air Terhadap =
5
Resistivitas Jenis Tanah Lempung = 1250 Ω

Dari yang didapatkan hubungan antara Sehingga didapatkan nilai tahanan jenis
tahanan tanah dengan jarak elektroda bantu tanah sebesar:
2𝜋𝑙𝑅
tegangan (P) terhadap elektroda uji (E) dan ρ = 8𝑙
ln( )
elektroda bantu arus (C) ditunjukan pada 𝑑
2 𝜋(1,2).1250
gambar 4.1. = 8.1,2
ln( )
0.016
= 1472,58 Ω.m

Grafik kedua yang menggambarkan data


yang diperoleh dari pengukuran musih
kemarau tujuh dan sepuluh hari setelah hujan
terakhir mendapatkan nilai tahanan tanah
sebesar 1100 Ω.

5|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro

∑ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 Dari data diatas dapat kita buat grafik
Rrata-rata = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
1100+1100+1100+1100+1100 pengaruh kandungan air tanah terhadap
=
5
= 1100 Ω tahanan tanah lempung.
1400 1250
Dari tahanan tanah yang didapatkan 1100

tahanan tanah (Ω)


1200
dapat dihitung tahanan jenis tanah tersebut 1000
adalah: 800
600 450
2𝜋𝑙𝑅
ρ= 8𝑙
400
ln( ) 200
𝑑
2 𝜋.(1,2).1100 0
= 8.1,2 0 5 10 15 20 25
ln( )
0.016
= 1295,87 Ω.m kandungan air tanah

Rentang waktu pengukuran dari 7,10 dan


15 hari setelah turun hujan terakhir terjadi Gambar 4. Grafik pengaruh kandungan air
perubahan nilai tahanan pada hari ke-15 yaitu tanah terhadap tahanan jenis tanah
dari 1100 Ω menjadi 1250 Ω yang artinya
terjadi kenaikan sebesar 150 Ω.
Perhitungan tahanan jenis tanah
Persentase kandungan air tanah lempung
menghasilkan grafik sebagai berikut:
yang diuji menunjukan perubahan yaitu
antara 9,613 %, 9,48 % dan 8,85 % berturut- 1472.58
1600
turut pada 7,10,dan 15 hari setelah hujan 1295.87
tahanan jenis tanah (Ω.m)

1400
terakhir. 1200
Dari pengukuran ketiga pengukuran 1000
800 530.13
yang dilakukan pada musim hujan dengan 600
kandungan air sebesar 22,26%, nilai tahanan 400
200
tanah yang terukur adalah sebesar 450 Ω. 0
musim hujan musim musim
∑ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 kemarau 7 dan kemarau 15
Rrata-rata = 10 hari setelah hari setelah
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 hujan terakhir hujan terakhir
450+450+450+450+450+450+450
=
7
= 450 Ω

Berdasarkan tahanan tanah diatas Gambar 5. Grafik nilai tahanan jenis tanah
tahanan jenis tanah dapat dihitung pada beberapa kondisi cuaca
menggunakan persamaan sebagai berikut:
Grafik diatas menggambarkan pada
2𝜋𝑙𝑅 musim kemarau nilai perhitungan tahanan
ρ= 8𝑙
ln( ) jenis tanah dari nilai pengukuran tahanan
𝑑
2 𝜋.(1,2).450 tanah musim kemarau lebih tinggi
= 8.1,2
ln( ) dibandingkan nilai tahanan jenis tanah pada
0,016
= 530,13 Ω.m musim hujan. Kenaikan nilai tahanan jenis
tanah tersebut dapat dipersentasekan sebagai
berikut.

6|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro

Persentase tahanan jenis tanah


1472,58−530,13
= 𝑥 100% 8 6.7 6.5 6.7 6.8 6.7
530,13 5 5
942,45 6
= 𝑥 100%

pH
530,13 4
= 177,77% 2
0
3 21 24 43 168 240 360
4.2 pengaruh Suhu
waktu pengukuran (jam)
Pada musim kemarau yaitu 7 dan 10 hari
musim kemarau musim hujan
setelah hujan terakhir suhu tanah yang
terukur sebesar 300C dan 310C. Pengukuran
Gambar 7. Grafik pH tanah lempung
musim kemarau yaitu 15 hari setelah hujan
terakhir didapatkan nilai suhu tanah sebesar Grafik diatas menggambarkan bahwa
310C. Sedangkan pada pengukuran musim nilai pH lempung pada musim kemarau
hujan suhu tanah berkisar antara 260C-300C. relatif sama, sedangkan nilai pH lempung
Sehingga dapat dihitung persentase kenaikan pada pengukuran musim penghujan
suhu tanah sebagai berikut: bervariasi antara 5 - 6,7.
31−27.5
Persentase =
27.5
𝑥 100% 7 6.756.7
6.8
= 12,72% 6.6
6.4
pH

Hubungan antara hasil pengukuran suhu 6.2


6 5.8
tanah dan tahanan jenis tanah dapat dilihat 5.8
pada gambar 4.9 berikut: 5.6
0 500 1000 1500 2000
2000 tahanan jenis tanah (Ω.m)
tahanan jenis tanah

1472.58
1500 1295.87
Gambar 8. Grafik hubungan pH lempung
(Ω.m)

1000
530.13 terhadap tahanan jenis tanah lempung
500

0
27 28 29 30 31 32 Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa
suhu tanah (0C) hasil dari pengukuran keaasaman tanah
lempung membentuk grafik yang tidak
Gambar 6. Grafik hubungan antara suhu berpola. Nilai pH baik pada musim
tanah dengan tahanan jenis tanah penghujan ataupun musim kemarau terjadi
perubahan yang sangat kecil. Nilai pH disini
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa tidak mempengaruhi nilai tahanan jenis
nilai suhu tanah berbanding lurus dengan tanah, bahkan pada musim hujan dengan nilai
nilai nilai tahanan jenis tanah. tahanan jenis tanah yang rendah kita
mendapatkan nilai pH yang tinggi bahkan
4.3. Perbandingan Hasil pengukuran PH menyamai nilai pH pada musim kemarau
yaitu pada pengukuran 24 jam,168 jam dan
Nilai pH dari setiap pengukuran 360 jam didapatkan nilai pH yang sama yaitu
ditampilkan pada grafik dibawah ini. 6,7.

7|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro

5. Kesimpulan dan Saran 2. Sebagaimana ditemukan dalam


penelitian ini, kandungan air tanah
Berdasarkan hasil pengukuran yang lempung cenderung cepat hilang
telah dilakukan dan analisis terhadap data sehingga perlu dicari solusi sistem
yang didapat, maka dapat diambil pentanahan yang cocok untuk tanah
kesimpulan sebagai berikut: lempung yang memberikan nilai
1. Kandungan air tanah lempung tahan pentanahan yang rendah dan
berpengaruh terhadap nilai tahanan jenis ekonomis.
tanah lempung. Dari hasil analisis
hubungan antara nilai tahanan jenis dan DAFTAR PUSTAKA
kandungan air tanah adalah sebagai
1. Dadi.2010.Tahanan Pentanahan
berikut: 530,13 Ω.m pada 22,26%,
Elektroda Batang Tunggal (ground
1295,87 Ω.m pada 9,54% serta 1472,58
rod ) Terpasang Pada Tiang Listrik
Ω.m pada 8,85%.
UPJ Ambarawa.Semarang.Politeknik
2. Kondisi cuaca di sekitar pengukuran
Negeri Semarang
yang mempengaruhi suhu berpengaruh
2. Zulfikar,dkk.2007.Eksplorasi Umum
terhadap nilai tahanan jenis tanah
Endapan Ballclay di Kabupaten
lempung. Semakin tinggi temperatur
Bengkayang, Provinsi Kalimantan
tanah nilai tahanan jenis tanah lempung
Barat.Pontianak.Pusat Sumber Daya
juga semakin tinggi. Geologi.
3. Dari hasil pengukuran dan analisa, untuk 3. Badan Standarisasi
range pH level tanah antara 3 hingga 360 Nasional.2000.Persyaratan Umum
jam tidak terdapat hubungan yang tegas Instalasi Listrik 2000 (puil 2000).
antara pH level dan nialai tahanan jenis 4. Hendra.2010.Studi Pengaruh
tanah. Kandungan Air Tanah Terhadap
4. Kandungan air tanah pada tanah Tahanan Jenis Tanah
lempung cenderung lebih cepat hilang, Gambut.Pontianak.Universitas
dalam waktu 18 jam kandungan air telah Tanjungpura.
berkurang 4,31 %. 5. Pemetaan potensi mineral
Beberapa hal yang bias disarankan dari data industri.1981.dinas pertambangan
penelitian dan analisis antara lain. dan sumberdaya energi provinsi
Kalimantan Barat.
1. Nilai tahanan jenis tanah merupakan 6. Foth, Hendry,dkk.1994.Dasar -
faktor penting untuk perencanaan Dasar Ilmu Tanah.Jakarta.Erlangga
sistem kelistrikan, oleh sebab itu 7. Pabla,A.S.1991.Sistem Distribusi
disarankan bagi semua pihak untuk Daya Listrik.Jakarta.Erlangga
memperhatikan nilai tahanan jenis 8. Suswanto,deman.2009.Sistem
tanah pada perencanaan kelistrikan. Distribusi Tenaga
Untuk penelitian selanjutnya Listrik.Padang.Universitas Negeri
sebaiknya dilakukan pengukuran Padang
dengan pengambilan sampel tanah 9. Endriani,D.2012.Tanah Lempung
dengan ke dalaman tertentu sehingga dan Mineral Lempung. Universitas
didapatkan kandungan air pada tanah Sumatra Utara
lempung yang lebih stabil. Dalam 10. Madjid,A.2007.Dasar-Dasar Ilmu
daerah ini nilai tahanan jenis tanah Tanah.Universitas Sriwijaya
lempung diperkirakan lebih stabil.

8|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro

Gambar Lembar Koreksi Oleh Dosen Pembimbing

9|Page
( Dwi Agus S. Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura )

Anda mungkin juga menyukai