PROTOKOL PENELITIAN
Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Ns. Evin Novianti, M.Kep., Sp.Kep.J Ns. Sang Ayu Made Adyani, M.Kep
Kaprodi S1 Keperawatan
Pengalaman Penelitian
A. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1 S2 SP-1
Nama Perguruan Universitas Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Tinggi Indonesia
Bidang Ilmu Ilmu Ilmu Keperawatan Ilmu Keperawatan
Keperawatan
Tahun masuk – 1997 – 2002 2008 – 2010 2010 – 2011
Lulus
Judul skripsi / tesis Faktor-faktor Pengaruh terapi kelompok Manajemen asuhan
/ disertasi yang Assertiveness Training keperawatan potensial
mempengaruhi terhadap kemampuan pembentukan identitas diri
penderita TB komunikasi ibu dalam remaja dengan pendekatan
Paru datang mengelola emosi anak usia model Health Promotion di
berobat ke sekolah di Kelurahan RW 07 Kelurahan
Puskesmas Balumbang Jaya Kota Katulampa Bogor Timur
Bogor
Nama pembimbing Tuti Nuraini,SKp Dr.Budi Anna Dr.Budi Anna
/ promotor Keliat,SKp.M.App.Sc Keliat,SKp.M.App.Sc
Tuti
Nuraini,SKp.M.Bio.Med
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
LAMPIRAN 3
FL/03-06
A. Informasi Umum
1. Peneliti Utama (gelar dan Noer Aeni Zam Zam Mia
nama)
Keahlian/Spesialisasi - -
Jabatan/Kedudukan Mahasiswa
Telp.Rumah: HP : 0895383388883 e-mail:
zamzammia31@gmail.com
2. Asal Instansi Universitas Pembangunan Telp.Kantor, Fax.,email:
Nasional”Veteran” Jakarta (021) 7656971
upnvj@upnvj.ac.id
Sponsor -
Clinical Monitor -
Pembimbing/Peneliti Lain: 1. Ns. Evin Novianti, M.Kep.,
Sp.Kep.J
3. Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja dengan
Bullying di SMA Negeri 7 Jakarta
4. Multisente Tidak Ya Senter Penelitian Utama: Senter Penelitian
Satelit:
dampak negatif bagi kondisi psikososial korban hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan
oleh Zakiyah et al (2019) di SMK Pariwisata Telkom Bandung bahwa bullying mempengaruhi
tugas perkembangan remaja korban bullying.
Kasus bullying di Indonesia meningkat tiap tahunnya, dari 2011 hingga 2014. Komisi
perlindungan anak Indonesia (KPAI) mencatat 1480 pengaduan terkait masalah bullying. Sekitar
25% dari total tersebut yaitu 369 kasus berada dalam bidang pendidikan. Sepanjang tahun 2015
KPAI mencatat sebanyak 79 kasus anak sebagai pelaku bullying di sekolah. Kasus ini meningkat
jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 67 kasus (Andriani et al., 2017). KPAI
mencatat sepanjang tahun 2016 kasus anak yang berhadapan dengan hukum meningkat 15% dari
tahun 2015, yaitu sebanyak 298 kasus. Sebanyak 24 kasus anak merupakan pelaku dari kekerasan
fisik (Arofa et al., 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Wiyani (2012), didapatkan hasil bahwa
kekerasan yang dilakukan antar siswa pada tingkat SMP sebesar 41,2% dan pada tingkat SMA
sebesr 43,7. Jika perilaku menyimpang remaja dibiarkan terus menurus maka semakin banyak
remaja yang tidak siap dalam melaksanakan perannya sebagai generasi penerus. National Service
Framework (NSF) for Children and Young People menyampaikan bahwa masa transisi harus
dibimbing, dididik, dan merupakan proses terapeutik tidak hanya sebatas proses administratif
(Royal College of Nursing, 2013). Jadi, remaja sangat membutuhkan dukungan sosial agar tidak
melakukan penyimpangan dalam menjalani masa transisi.
Dukungan sosial baik dari keluarga, sekolah, maupun lingkungan luar merupakan hal yang
penting bagi kesehatan jiwa remaja dalam menjalani masa transisi. Remaja korban bullying yang
mendapatkan dukungan sosial yang tinggi, seperti menerima perhatian dari orang tua, menerima
pertolongan dari teman sebaya dan menerima nasihat dari guru akan muncul perasaan positif dalam
dirinya (Harefa, 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan pada remaja dengan bullying di SMA Negeri 7 Jakarta. Desain penelitian yang
digunakan adalah studi korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara pada siswa/i Kelas X di SMAN 7
Jakarta. Manfaat penelitian ini adalah dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya
dalam hal hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada remaja dengan bullying.
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
Rasa cemas dan rasa takut ketika menjawab pertanyaan dari kuesioner dapat muncul karena
responden mengingat kejadian yang tidak disukainya, ketika rasa cemas dan rasa takut itu muncul
peneliti akan mengajak responden melakukan Teknik Relaksasi Napas Dalam untuk mengatur rasa
cemasnya dan peneliti akan mengajak responden sama - sama menggali potensi yang ada pada
responden.
b) Masalah etik (nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang mungkin akan dihadapi):
Prinsip dasar etika yang meliputi :
Respect for person (menghormati harkat dan martabat manusia):
1) Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Dalam penelitian ini, calon responden diberikan penjelasan mengenai maksud,
tujuan serta manfaat penelitian sehingga calon responden dapat menentukan
pilihan apakah bersedia menjadi responden atau tidak.
Penelitian ini bersifat sukarela tanpa paksaan, sehingga apabila responden tidak
bersedia menjadi bagian dari penelitian ini maka peneliti tidak akan memaksa
dan mengeluarkan responden dari sampel penelitian.
2) Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and confidentiality)
Penelitian ini mengutamakan kerahasiaan identitas serta seluruh informasi yang
diberikan oleh responden. Untuk menjaga kerahasiaan ini, seluruh data dan informasi
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan akan dimusnahkan ketika penelitian
telah selesai.
3) Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusiveness)
Setiap responden penelitian mendapatkan perlakuan, serta hak dan kewajiban yang
sama tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan status sosial.
4) Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm and
benefits)
Penelitian ini tidak merugikan serta menimbulkan efek samping yang merugikan
bagi pihak manapun. Sebaliknya, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan
informasi dan kesadaran responden terkait. Jika dalam penelitian ini responden
mengalami kecemasan, maka peneliti akan mengajarkan Teknik Relaksasi Napas
Dalam untuk menurunkan kecemasan.
10. Pengalaman yang terdahulu (sendiri atau orang lain) dari Tindakan yang Akan Dilakukan:
Nama Peneliti : -
Judul Penelitian: -
Hasil Penelitian : -
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
a. Membuat surat permohonan izin penelitian dari institusi pendidikan Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
b. Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti menyerahkan surat izin kepada Kepala
Sekolah SMAN 7 Jakarta dengan tujuan mencari data jumlah siswa di SMAN 7 Jakarta.
c. Peneliti memberi penjelasan dan meminta izin kepada Kepala Sekolah SMAN 7 Jakarta
perihal maksud dan tujuan melakukan penelitian di lingkungan tersebut.
d. Setelah mendapatkan izin, peneliti memberi penjelasan kepada Kepala Sekolah serta Guru
di SMAN 7 Jakarta mengenai isi dan mekanisme pengisian kuesioner /Google form.
e. Setelah diberikan penjelasan mengenai kuesioner/Google form Kepala Sekolah SMAN 7
Jakarta mendelegasikan kepada Guru di SMAN 7 Jakarta untuk membantu peneliti
menyebarkan kuesioner.
f. Dalam proses pengambilan data, peneliti mengumpulkan sampel berdasarkan kriteria
inklusi penelitian dengan meminta bantuan kepada guru di SMAN 7 Jakarta untuk
penyebaran kuesioner/Google form, sehingga memudahkan peneliti dalam pengambilan
data dan lebih efisien dalam segi waktu.
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
g. Peneliti memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan
dan memberikan informed concent yang berisi persetujuan untuk mengikuti penelitian.
h. Bagi respoden yang sudah menyetujui dan telah menandatangani informant consent
dibagikan kuesioner/Google form.
i. Kuesioner ini dilakukan satu kali saja dan langsung dikumpulkan pada hari yang sama saat
pembagian kuesioner.
j. Peneliti menerima kuesioner yang telah diisi oleh responden, kemudian melakukan
pengolahan, analisa, dan penyajian data sehingga menjadi hasil penelitian yang baik.
a. Risiko Penelitian
d. Bahaya potensial Ya v
Tidak
e. Hak untuk mengundurkan diri v Ya
Tidak
f. Adanya insentif untuk subjek (bila ada) Ya
Tidak
g. Jenis insentif yang diberikan (bila ada) Ya
Tidak
2. Pengambilan Speesimen (bila tidak, langsung ke poin 3
E. Pernyataan
v Dokumen/berkas penelitian akan disimpan pada lokasi yang aman dan hanya dapat
diakses oleh petugas yang terlibat dalam penelitian
v Data dikomputer hanya diperuntukkan bagi petugas yang terlibat dalam penelitian
dan dapat diakses dengan menggunkan password dan akses pribadi
Sebelum mengakses setiap informasi yang berkaitan dengan penelitian, petugas
harus menandatangani formulir pernyataan persetujuan untuk melindungi
keamanan dan kerahasiaan informasi kesehatan subjek
4. Isi formulir ini akan saya pertanggungjawabkan dan akan dilaksanakan sesuai dengan
proposal/usulan penelitian yang diajukan serta sesuai dengan prinsip etika penelitian.
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Evin Novianti, M.Kep., Sp.Kep.J Ns. Sang Ayu Made Adyani, M.Kep
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
PROTOKOL PENELITIAN
I. RINGKASAN
1. PENGUSUL
a. N a m a : Noer Aeni Zam Zam Mia
b. Jabatan : Mahasiswi
c. Instansi/Kantor : Fakultas Ilmu Kesehatan
d. Alamat dan telepon : Jl. Karet Pasar Baru Barat 1 RT 005 / RW 06 No.36, Karet
Kantor Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat / 0895383388883
2. PROYEK PENELITIAN
a. Judul Penelitian :
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja dengan
Bullying di SMA Negeri 7 Jakarta
b. Ringkasan Penelitian :
Salah satu stressor yang mengancam psikologi remaja adalah bullying. Bullying
merupakan perilaku seseorang ataupun sekelompok orang yang bersifat negatif dan bertujuan
menyakiti korban baik secara fisik maupun mental (Andriani et al., 2017). Bullying dapat
mengakibatkan timbulnya salah satu masalah psikologis remaja yaitu kecemasan
(Khoirunnisa et al., 2018). Bullying dapat memberikan dampak negatif bagi kondisi
psikososial korban hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Zakiyah et al
(2019) di SMK Pariwisata Telkom Bandung bahwa bullying mempengaruhi tugas
perkembangan remaja korban bullying.
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
Kasus bullying di Indonesia meningkat tiap tahunnya, dari 2011 hingga 2014. Komisi
perlindungan anak Indonesia (KPAI) mencatat 1480 pengaduan terkait masalah bullying.
Sekitar 25% dari total tersebut yaitu 369 kasus berada dalam bidang pendidikan. Sepanjang
tahun 2015 KPAI mencatat sebanyak 79 kasus anak sebagai pelaku bullying di sekolah. Kasus
ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 67 kasus (Andriani et al.,
2017). KPAI mencatat sepanjang tahun 2016 kasus anak yang berhadapan dengan hukum
meningkat 15% dari tahun 2015, yaitu sebanyak 298 kasus. Sebanyak 24 kasus anak
merupakan pelaku dari kekerasan fisik (Arofa et al., 2018). Penelitian yang dilakukan oleh
Wiyani (2012), didapatkan hasil bahwa kekerasan yang dilakukan antar siswa pada tingkat
SMP sebesar 41,2% dan pada tingkat SMA sebesr 43,7. Jika perilaku menyimpang remaja
dibiarkan terus menurus maka semakin banyak remaja yang tidak siap dalam melaksanakan
perannya sebagai generasi penerus. National Service Framework (NSF) for Children and
Young People menyampaikan bahwa masa transisi harus dibimbing, dididik, dan merupakan
proses terapeutik tidak hanya sebatas proses administratif (Royal College of Nursing, 2013).
Jadi, remaja sangat membutuhkan dukungan sosial agar tidak melakukan penyimpangan
dalam menjalani masa transisi.
Dukungan sosial baik dari keluarga, sekolah, maupun lingkungan luar merupakan hal
yang penting bagi kesehatan jiwa remaja dalam menjalani masa transisi. Remaja korban
bullying yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi, seperti menerima perhatian dari
orang tua, menerima pertolongan dari teman sebaya dan menerima nasihat dari guru akan
muncul perasaan positif dalam dirinya (Harefa, 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat kecemasan pada remaja dengan bullying di SMA Negeri 7 Jakarta. Desain
penelitian yang digunakan adalah studi korelasional dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara pada
siswa/i Kelas X di SMAN 7 Jakarta. Manfaat penelitian ini adalah dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan khususnya dalam hal hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan pada remaja dengan bullying.
Rasa cemas dan rasa takut ketika menjawab pertanyaan dari kuesioner dapat muncul
karena responden mengingat kejadian yang tidak disukainya, ketika rasa cemas dan rasa takut
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
itu muncul peneliti akan mengajak responden melakukan Teknik Relaksasi Napas Dalam
untuk mengatur rasa cemasnya dan peneliti akan mengajak responden sama - sama menggali
potensi yang ada pada responden.
3. RENCANA BIAYA
Sumber Pembiayaan :
a. Dikti Rp. -
b. UPN Rp. -
c. Pribadi Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.500.000,-
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
II. PENDAHULUAN
3 LATAR BELAKANG
Bullying dapat mengakibatkan timbulnya salah satu masalah psikologis remaja yaitu
kecemasan (Khoirunnisa et al., 2018). Bullying dapat memberikan dampak negatif bagi
kondisi psikososial korban hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Zakiyah
et al (2019) di SMK Pariwisata Telkom Bandung bahwa bullying mempengaruhi tugas
perkembangan remaja korban bullying seperti mencapai hubungan yang lebih matang
dengan teman sebaya, menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif,
menerima peran sosial sebagai pria atau wanita (gender), serta mencapai kemandirian
emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya. KPAI menemukan kasus bullying
dalam berbagai bentuk, ada beberapa jenis bullying menurut Mellor (1997) yaitu bullying
fisik, bullying verbal, bullying relasi sosial (psikologis), dan bullying elektronik (KPAI
2014 dalam Andriani et al., 2017).
Kasus bullying di Indonesia meningkat tiap tahunnya, dari 2011 hingga 2014
Komisi perlindungan anak Indonesia (KPAI) mencatat 1480 pengaduan terkait masalah
bullying. Sekitar 25% dari total tersebut yaitu 369 kasus berada dalam bidang pendidikan.
KPAI menyebutkan kekerasan di sekolah, diskriminasi pendidikan, ataupun pungutan liar
merupakan bentuk bullying dalam pendidikan. Sepanjang tahun 2015 KPAI mencatat
sebanyak 79 kasus anak sebagai pelaku bullying di sekolah. Kasus ini meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 67 kasus (Andriani et al., 2017). KPAI
mencatat sepanjang tahun 2016 kasus anak yang berhadapan dengan hukum meningkat
15% dari tahun 2015, yaitu sebanyak 298 kasus. Sebanyak 24 kasus anak merupakan pelaku
dari kekerasan fisik (Arofa et al., 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Wiyani (2012),
didapatkan hasil bahwa kekerasan yang dilakukan antar siswa pada tingkat SMP sebesar
41,2% dan pada tingkat SMA sebesr 43,7. Jika perilaku menyimpang remaja dibiarkan terus
menurus maka semakin banyak remaja yang tidak siap dalam melaksanakan perannya
sebagai generasi penerus. National Service Framework (NSF) for Children and Young
People menyampaikan bahwa masa transisi harus dibimbing, dididik, dan merupakan
proses terapeutik tidak hanya sebatas proses administratif (Royal College of Nursing,
2013). Jadi, remaja sangat membutuhkan dukungan sosial agar tidak melakukan
penyimpangan dalam menjalani masa transisi.
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
Dukungan sosial baik dari keluarga, sekolah, maupun lingkungan luar merupakan
hal yang penting bagi kesehatan jiwa remaja dalam menjalani masa transisi. Remaja korban
bullying yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi, seperti menerima perhatian dari
orang tua, menerima pertolongan dari teman sebaya dan menerima nasihat dari guru akan
muncul perasaan positif dalam dirinya (Harefa, 2017). Keluarga merupakan support system
terkuat bagi remaja. Dukungan sosial keluarga yang optimal dapat meningkatkan perilaku
adaptif remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Triyanto, et al (2014) didapatkan hasil
bahwa perilaku adaptif remaja meningkat dari 60% menjadi 97% setelah diberikan
perlakuan dukungan keluarga. Melindungi dan mengasuh anak dalam menjalani proses
tumbuh kembangnya merupakan salah satu peran orang tua. Pola asuh orang tua akan
berpengaruh pada kematangan emosi remaja yang pada akhirnya berdampak pada perilaku
remaja. Selain pola asuh, dukungan keluarga juga memiliki peran yang penting dalam
proses tumbuh kembang remaja (Fitria & Maulidia, 2018). Dukungan keluarga diharapkan
dapat memfasilitasi remaja untuk beradaptasi. Informasi, instrumental, emosional, dan
penghargaan merupakan bentuk dukungan keluarga yang dapat diberikan (Fitria &
Maulidia, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Harefa (2017) di dua sekolah SMP dan
SMA di wilayah Tangerang didapatkan hasil bahwa dukungan sosial memiliki pengaruh
sebesar 65,3% untuk menentukan konsep diri remaja korban bullying.
Berdasarkan fenomena diatas yaitu tingginya angka kejadian bullying di Indonesia
yang merupakan salah satu stressor bagi remaja dan dapat mengakibatkan timbulnya
masalah psikologis remaja yaitu kecemasan. Diharapkan keluarga dapat meningkatkan
dukungannya bagi anak remajanya agar menimbulkan perilaku adaptif dan perasaan positif
pada remaja. Maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan pada remaja dengan bullying.
2. RUMUSAN MASALAH
2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan kejadian
bullying belakangan ini seringkali terjadi dalam bidang pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
Menengah Kejuruan (SMK) hingga Perguruan Tinggi. Kasus bullying terus meningkat tiap
tahunnya.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMA Negeri 7 Jakarta pada tanggal 28 Februari
2020, didapatkan hasil wawancara pada 15 siswa kelas X bahwa terdapat beberapa kasus bullying.
Beberapa siswa yang diwawancara mengatakan pernah menjadi korban bullying. Sebanyak 10
siswa yang diwawancara mengatakan pernah menjadi korban bullying verbal dan 1 siswa
diantaranya juga mengatakan pernah menjadi korban bullying fisik. Bullying verbal yang dialami
berupa sindiran, ejekan, bentakan, serta ancaman seperti tidak diperbolehkan menggunakan tangga
yang ukurannya besar dan tidak diperbolehkan ke kantin. Sedangkan bullying fisik yang dialami
berupa dorongan maupun pukulan. Salah satu siswa juga mengatakan ada siswa yang dipukul
dikarenakan memakai celana yang tidak sesuai.
Berdasarkan data tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja dengan Bullying Di
SMA Negeri 7 Jakarta”.
2.2 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang akan diteliti adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran karakteristik usia pada remaja dengan bullying Di SMA Negeri 7
Jakarta?
2. Bagaimanakah gambaran karakteristik jenis kelamin pada remaja dengan bullying Di SMA
Negeri 7 Jakarta?
3. Bagaimanakah gambaran karakteristik bullying pada remaja dengan bullying Di SMA
Negeri 7 Jakarta?
4. Bagaimanakah gambaran tingkat kecemasan pada remaja dengan bullying Di SMA Negeri
7 Jakarta?
5. Bagaimanakah gambaran dukungan keluarga pada remaja dengan bullying Di SMA Negeri
7 Jakarta?
6. Bagaimanakah hubungan antara usia dengan tingkat kecemasan pada remaja dengan
bullying Di SMA Negeri 7 Jakarta?
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
7. Bagaimanakah hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada remaja
dengan bullying Di SMA Negeri 7 Jakarta?
8. Bagaimanakah hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada remaja
dengan bullying Di SMA Negeri 7 Jakarta?
3. TUJUAN PENELITIAN
3.1 TUJUAN UMUM
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seperapa besar hubungan dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan pada remaja dengan bullying Di SMA Negeri 7 Jakarta.
4. MANFAAT PENELITIAN
4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam
hal hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada remaja dengan bullying.
4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai hubungan
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada remaja dengan bullying, sehingga
dapat meningkatkan koping adaptif terhadap stressor yang dialami dengan
memanfaatkan support system yang ada khususnya dukungan keluarga.
b. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pada orang tua mengenai
hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada remaja dengan bullying,
sehingga orang tua memahami pentingnya dukungan keluarga dan dapat meningkatkan
kepekaan, pengawasan serta dukungannya terhadap anak remaja mereka.
c. Bagi SMAN 7 Jakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi terkait
perilaku bullying dan dampaknya bagi remaja.
d. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru agar dapat
menjalin kerjasama dan komunikasi dengan orang tua agar lebih meningkatkan
dukungan keluarga mengingat pentingnya bagi kesehatan jiwa remaja.
e. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
serta memperkaya wawasan dalam melaksanakan penelitian khususnya mengenai
hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada remaja dengan bullying.
f. Bagi Institusi Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dalam
pengembangan ilmu keperawatan maupun sebagai acuan atau landasan untuk
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
1. KERANGKA TEORI
Sumber: (Ariesto, 2009; Coloroso, 2007; Friedman, 2013; Jahja, 2011; Santrock, 2012;
Sarwono, 2012; Sulastri, 2017; Zakiyah, 2017)
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
6. KERANGKA KONSEP
Jenis penelitian menggunakan desain penelitian analitik observasional yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesa. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian cross sectional yaitu sebuah penelitian yang pertujuan untuk mengetahui hubungan antar
variable karena data variable dependen dan variable independent diambil dalam waktu yang
sama(Dharma, 2015)
Populasi target: Seluruh siswa/i di SMAN 7 Jakarta . Populasi terjangkau: Seluruh siswa/i kelas
X Jurusan IPA dan IPS di SMAN 7 Jakarta sebanyak 235 siswa. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan random sampling, yaitu sebanyak 163 siswa. Dalam proses
pengumpulan sample peneliti dibantu oleh Guru di SMAN 7 Jakarta. Peneliti menjelaskan isi dan
mekanisme pengisian kuesioner kepada Guru di SMAN 7 Jakarta.
Instrumen penelitian ini berupa data primer (kuesioner), yang terdiri dari kuesioner bullying,
kuesioner kecemasan, dan kuesioner dukungan keluarga. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diambil secara langsung,
meliputi wawancara dan pengisian kuesioner Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
data primer dan data sekunder.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat.
1. Analisis univariat (deskriptif)
Analisis ini digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi dari frekuensi tiap
variabel independen dan dependen serta karakteristik responden. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel independen adalah pola asuh orang tua dan penyesuaian sosial, variabel
dependennya adalah kecerdasan emosional. Sedangkan karakteristik responden dalam
penelitian ini adalah usia dan jenis kelamin.
Variabel Sub Variabel Jenis Data Cara Analisis
2. Analisis bivariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang satu dengan
yang lainnya. Dalam penelitian ini, analisis bivariat yang dilakukan peneliti menggunakan
analisa dari hasil uji korelasi dan dapat disimpulkan adanya hubungan dua variabel bermakna
atau tidak.
Variabel Independen Variabel Dependen Analisa Data
2. PROSEDUR
Peneliti melakukan tindakan pengolahan data setelah melakukan pengumpulan data untuk
menguji hipotesis dengan menggunakan software Statistical Product and Service Solution (SPSS).
Pengolahan data terdiri dari:
1. Editing (Penyuntingan Data)
Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan dari subjek penelitian berupa kuesioner yang telah diisi dan dilakukan
pemeriksaan. Jika ada data yang belum lengkap akan dikembalikan kepada subjek untuk diisi
kembali pada saat itu juga (Swarjana, 2015).
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
Coding merupakan kegiatan pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam
kategori yang sama. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan data dan analisa
menggunakan komputer. Lembaran atau kartu kode ialah instrumen berupa kolom-kolom
dimana untuk merekam data secara manual (Swarjana, 2015).
Yakni mengisi kolomkolom atau kotakkotak lembar kode atau sesuai dengan jawaban dari
masing-masing pertanyaan. Entry data adalah pengetikan kode jawaban responden pada
kuesioner ke dalam program pengolahan data. Kemudian data tersebut dimasukan ke dalam
database computer (Cipta, 2012). Software yang digunakan dalam pengolahan pada penelitian
ini adalah SPSS 23.
4. Cleaning (Tabulasi)
Data yang dimasukkan dan sudah dikoreksi ulang masukkan kedalam tabulasi. Tabulasi ialah
membuat table-tabel data. Table data dibuat sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan
peneliti (Swarjana, 2015). Cleaning data adalah pembersihan data hasil entry data agar
terhindar dari ketidaksesuaian dengan koding jawaban responden pada kuesione
3. POPULASI DAN SUBYEK
3.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik yang akan menyaring jumlah populasi untuk dijadikan sampel
yang memenuhi standar kriteria atau suatu ciri -ciri yang perlu dipenuhi oleh anggota populasi
(Anggita, 2018). Kriteria inklusi dalam penelitian ni yaitu :
1) Siswa/i yang bersedia menjadi responden
2) Siswa/i kelas X Jurusan IPA dan IPS di SMAN 7 Jakarta
Kriteria Eksklusi adalah semua karakteristik subyek yang tidak termasuk kedalam kriteria inklusi.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
1) Siswa/i yang tidak bersedia menjadi responden
2) Siswa/i yang tidak hadir karena sakit saat penelitian berlangsung
4. WAKTU PENELITIAN
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari – Mei 2020.
3. DEFINISI OPERASIONAL
dukungan
instrumental,
dan kudungan
sosial.
V. DAFTAR PUSTAKA
Andriani, N., Elita, V., Rahmalia, S., Studi, P., Keperawatan, I., & Riau, U. (2011). Hubungan
Bentuk Prilaku Bullying Dengan Tingkat Stres. Program Study Ilmu Keperawatan, 426–
435.
Anggita, imas masturoh dan nauri. (2018). Bahan ajar rekam medis dan informasi kesehatan
Metodologo penelitian kesehatan.
Arofa, I. ., Hudaniah, & Zulfiana, U. (2018). Pengaruh Perilaku Bullying terhadap Empati
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
VI. LAMPIRAN
No. HP : 0895383388883
Adalah mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja dengan Bullying di SMA Negeri 7
Jakarta”. Maksud hal tersebut, saya mohon untuk kesediaan Saudara/i menjadi responden dalam
penelitian ini. Berikut adalah hal yang perlu diketahui oleh Saudara/i sebagai berikut.
1. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi Body Shaming terdapat
penerimaan diri.Penelitian ini tidak memiliki risiko apapun.
2. Menghormati hak-hak yang dimiliki pasien dan persetujuan untuk berpastisipasi akan tertulis
diinformed consent sebagai tanda persetujuan, jika responden ingin keluar dari penelitian ini
disaat penelitian sedang berjalan dengan alasan yang dapat diterima, maka peneliti akan
menghormati keputusan responden tanpa paksaan dan senioritas.
3. Menghormati privasi dan kerahasian responden dan menjaga atau merahasiakan identitas atau
segala bentuk informasi responden dengan cara meniadakan nama, alamat, dan dapat diubah
dengan kode tententu agar responden mendapatkan kenyamanan dan kesejahteraan. Peneliti
akan berusaha menjaga segala bentuk yang terkait tentang identitas responden dan berusaha
agar tidak diketahui dengan responden yang lainnya.
4. Menghormati keadilan dan tidak membeda-bedakan suku, agama, ras . Penelitian ini dapat
berjalan dengan cara keterbukaan secara jujur, tepat, cermat, adil, dan dilakukan secara
professional. Peneliti juga tidak membeda-bedakan suku, agamanya, dan ras, sehingga
penelitian ini dapat dilakukan untuk siapa saja pada karakteristik yang sama dengan ketentuan
yang tertulis.
5. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan. Penelitian yang akan diterapkan
pada responden sebisa mungkin meninimalisir kerugiannya seperti rasa cemas, khawatir, dan
rasa sedih yang dapat muncul saat mengisi kuesioner, pada saat ini lah peneliti akan mengajari
teknik pola nafas dalam agar responden meresa lebih rileks dan bersama – sama menggali
potensi yang ada didalam diri responden sehingga responden menyadari bahwa dirinya masih
mempunya kelebihan yang dapat dibanggakan. Diharapkan penelitian ini dapat membuat rasa
kepercayaan diri responden menjadi meningkat sehingga responden dapat menerima dirinya
dengan baik dan memiliki kepribadian yang baik.
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
6. Kompensasi yang akan diberikan berupa souvenir sebagai bentuk terima kasih atas partisipasi
siswa/i menjadi responden pada penelitian ini.
Demikian surat permohonan ini peneliti buat. Atas perhatian dan partisipasi Saudara saya
ucapkan terima kasih.
Jakarta, April 2020
Peneliti
INFORMED CONSENT
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
Saya yang tersebut diatas menyatakan setuju dan bersedia untuk terlibat dalam penelitian yang
berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja dengan
Bullying di SMA Negeri 7 Jakarta”. Penelitian ini dilakukan oleh Noer Aeni Zam Zam Mia
Dalam kegiatan ini, saya telah mengerti, menyadari, memahami, dan menerima bahwa:
1. Saya diminta untuk memberikan informasi yang sejujurnya.
2. Informasi yang diberikan dari saya untuk peneliti sifatnya rahasia dan hanya sebagai data
dalam penelitian ini.
3. Saya bersedia untuk melakukan pengisian kuesioner.
4. Saya menyetujui dijadikan responden dalam penelitian ini.
5. Saya menyetujui sebagai responden tidak ada unsur keterpaksaan.
Jakarta, ………………..
Saksi, Responden,
(...........................) (.............................)
Peneliti,
LEMBAR KUESINER
KUISIONER PENELITIAN
Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja
dengan Bullying di SMA Negeri 7 Jakarta
Peneliti : Noer Aeni Zam Zam Mia
Pembimbing : Ns. Evin Novianti, M.Kep, Sp.Kep.J
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
KUISIONER B. BULLYING
Sekarang lingkari angka sesuai dengan pernyataan yang paling menggambarkan perasaan Anda
mengenai sekolah.
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
dengan cara
yang
menyakitkan
5. Siswa lain
meninggalkan
saya dengan
tujuan
tertentu,
mengeluarkan
1 2 3 4 5
saya dari
kelompok,
dan sama
sekali
mengabaikan
saya
6. Saya dipukul,
ditendang,
didorong,
1 2 3 4 5
atau dikunci
di dalam
ruangan
7. Siswa lain
menyebarkan
kebohongan
atau fitnah
tentang saya
dan mencoba 1 2 3 4 5
membuat
orang lain
tidak
menyukai
saya
8. Uang atau
barang-
barang saya 1 2 3 4 5
diambil dan
dirusak
9. Saya diancam
atau dipaksa
untuk
melakukan 1 2 3 4 5
sesuatu yang
tidak saya
inginkan
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
14. Seorang atau sekelompok siswa yang melakukan bullying ada di kelas mana?
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
16. Berapa banyak siswa yang biasanya melakukan bullying terhadap Anda?
Saya tidak Oleh 1 Oleh 2-3 Oleh Oleh 10 Oleh
pernah orang orang 4-9 orang beberapa
dibully siswa siswa orang atau siswa atau
selama siswa lebih kelompok
beberapa siswa siswa yang
bulan berbeda
terakhir
1 2 3 4 5 6
Jawab pertanyaan di bawah ini jika Anda pernah dibully selama beberapa bulan terakhir:
No. Pertanyaan Tidak Ya
18a. Di taman bermain atau lapangan olahraga (selama 1 2
istirahat)
18b. Di koridor atau tangga 1 2
18c. Di dalam kelas (ketika guru ada di dalam kelas) 1 2
18d. Di dalam kelas (ketika guru tidak ada di dalam kelas) 1 2
18e. Di dalam kamar mandi 1 2
18f. Di dalam gedung olahraga atau kamar ganti 1 2
18g. Di dalam kantin 1 2
18h. Sepanjang perjalanan dari dan ke sekolah 1 2
18i. Di pemberhentian bis sekolah 1 2
18j. Di dalam bis sekolah 1 2
18k. Di tempat-tempat tertentu yang ada di sekolah 1 2
Sebutkan :
Jawab pertanyaan di bawah ini jika Anda pernah memberi tahu orang lain:
No. Pertanyaan Tidak Ya
19a. Teman sekelas atau wali kelas 1 2
19b. Orang dewasa yang ada di sekolah 1 2
19c. Orangtua atau pengasuh 1 2
19d. Abang atau kakak 1 2
19e. Teman-teman 1 2
19f. Orang lain 1 2
Sebutkan:
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
Pernahkah Anda terlibat dalam melakukan bullying terhadap siswa lain di sekolah selama
beberapa bulan terakhir dengan cara-cara berikut ini? Silahkan jawab semua pertanyaan di
bawah ini.
Pertanyaan Saya tidak Hanya 2 atau 3 Sekitar Beberapa
pernah terjadi kali sekali kali
membully sekali sebulan seminggu seminggu
siswa lain atau
selama dua
beberapa kali
bulan
terakhir
24. Seberapa sering
Anda terlibat
melakukan
bullying terhadap
1 2 3 4 5
siswa lain di
sekolah selama
beberapa bulan
terakhir?
25. Saya memanggil
siswa lain dengan
nama panggilan
yang kasar,
1 2 3 4 5
menjadikannya
sebagai suatu hal
yang lucu, atau
mengejeknya
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
yang bermakna
seksual
33. Saya melakukan
bullying dengan
pesan, telepon
atau gambar kasar
dan menyakitkan,
atau cara lain
lewat telepon atau
internet. Lingkari
1 2 3 4 5
pernyataan yang
sesuai di bawah
ini:
a. Hanya lewat
telepon
b. Hanya lewat
internet
c. Dua-duanya
34. Saya melakukan
bullying dengan
cara-cara
lainnnya.
1 2 3 4 5
Sebutkan:
a.
b.
c.
37. Menurut Anda, apakah Anda bisa ikut terlibat melakukan bullying terhadap siswa yang tidak
Anda suka?
Ya Mungkin Saya tidak Sepertinya Tidak Pasti
saja tahu tidak tidak
1 2 3 4 5 6
38. Bagaimana biasanya reaksi Anda jika Anda melihat siswa seumuran Anda dibully oleh siswa
lain?
Saya tidak Saya ikut Saya tidak Saya Saya tidak Saya mencoba
pernah melakukan melakukan hanya melakukan untuk
memperhatikan bullying apapun, menonton apapun, membantunya
siswa yang tetapi apa yang tetapi
dibully menurut sedang seharusnya
saya tidak terjadi saya
apa-apa menolongnya
1 2 3 4 5 6
39. Seberapa sering Anda merasa takut dibully oleh siswa lain di sekolah?
Tidak Jarang Kadang- Cukup Sering Sangat
pernah kadang sering sering
1 2 3 4 5 6
40. Secara keseluruhan, menurut Anda seberapa banyak yang telah guru kelas atau wali kelas
lakukan untuk mengurangi bullying di dalam kelas selama beberapa bulan terakhir?
Sedikit atau Cukup Agak banyak Cukup banyak Sangat
tidak ada sedikit banyak
1 2 3 4 5
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
KUISIONER C. KECEMASAN
Isilah Pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan tanda checklist (✓) pada pilihan jawaban yang
anda pilih.
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Saya merasa takut pada saat sesuatu berjalan tidak
seperti yang saya harapkan
2. Orang lain terlihat melakukan sesuatu lebih mudah dari
pada yang bisa saya lakukan
3. Saya menyukai semua orang yang saya kenal
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
Isilah Pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan tanda checklist ( ✓) pada pilihan jawaban yang
anda pilih.
Keterangan pada jawaban :
1. TP (Tidak Pernah)
2. J (Jarang) : 1 kali dalam sebulan terakhir
3. KK (Kadang-kadang) : 2-3 kali dalam sebulan terakhir
4. SR (Sering) : 4-5 kali dalam sebulan terakhir
5. SL (Selalu) : >5 kali dalam sebulan terakhir
POB/ /KEPK
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA UPNVJ
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN Berlaku Mulai :
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir
NO PERNYATAAN SL SR KK J TP
1. Keluarga mendampingi saya saat saya
merasa sedih ketika dibully
2. Keluarga tetap mencintai dan memperhatikan
saat saya merasa terpuruk ketika dibully
3. Keluarga menerima saya dalam kondisi
apapun
4. Keluarga memberi pujian dan perhatian saat
saya tidak percaya diri ketika dibully
5. Keluarga memberikan motivasi agar tidak
cemas saat saya dibully
6. Keluarga meluangkan waktu saat saya
membutuhkan
7. Keluarga menyediakan fasilitas saat saya
membutuhkan
8. Keluarga bersedia membiayai pengobatan
saat saya terluka ketika dibully
9. Keluarga memberikan informasi terkait arti
bullying kepada saya
10. Keluarga memberikan informasi terkait jenis
bullying kepada saya
11. Keluarga memberikan informasi terkait
dampak bullying kepada saya
12. Keluarga menjelaskan kepada saya setiap
saya bertanya hal-hal yang tidak saya ketahui
tentang bullying
POB/ /KEPK UPNVJ
KEPK UPN “VETERAN” JAKARTA Berlaku Mulai :
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCE ETHICS COMMITTEE
Formulir