Anda di halaman 1dari 4

UTS

Nama: Thatit Arga Dahana


Matkul: Consumer Behavior Analysis
NIM: 465144
Kelas: 76 Marketing

1. Pemasar perlu untuk memahami perilaku konsumen untuk membuat sebuah


guidelines. Guidelines ini digunakan untuk membuat keputusan dan strategi
pemasaran yang berdasar pada: individu, grup, organisasi, proses mereka ketika
memilih, menggunakan dan membuang produk. Juda didasari atas pengalaman, ide
untuk memuaskan kebutuhan, dan dampaknya pada diri konsumen maupun
masyarakat.
Pemasar perlu memperhatikan perilaku apa yang akan terjadi ketika terlalu banyak
mengkonsumsi produk yang dipasarkan. Sehingga pemasar dapat melakukan
bentuk pemasaran dengan cara memberikan edukasi mengenai penggunaan
berlebih. Sebagai contoh adalah jargon “drink responsibly” yang ada pada produk
minuman keras / beer.

2. Ya, menurut saya nilai kultural, norma, dan sanksi memiliki pengaruh pada
konsumsi gula.
Nilai Kultural
Suku Jawa menurut saya memiliki tradisi mengolah masakan manis. Sebelum
diperkenalkan pada gula pasir, masyarakat Jawa sudah lebih dulu mengolah gula
yang berasal dari kelapa atau aren. Rasa manis yang ditimbulkan gula juga memiliki
kesan mewah untuk sebagian masyarakat Jawa keratonan atau yang berada
disekitar wilayah keraton.
Salah satu bentuk kuliner tersebut adalah Jenang Abang atau bubur merah yang
menggunakan gula aren atau gula Jawa.
Norma
Jenang Abang atau bubur merah digunakan masyarakat Jawa sebagai bentuk
syukur pada Yang Maha Kuasa. Jenang Abang merupakan salah satu hal pokok
yang wajib ada ketika bulan baru dalam kalender Jawa datang “Suro”. Warna merah
pada Jenang Abang berasal dari gula aren atau gula merah.
Sanksi
Sanksi yang berlaku ketika Jenang Abang tidak ada pada

3. Terjadi pergeseran tradisi yang berubah dari penggunaan gula aren ke gula pasir
sejak tebu diperkenalkan Belanda dan penanamannya diperbanyak. Sehingga
konsumsi gula aren / jawa tidak sebanyak dahulu. Kemudian terjadi juga pergeseran
konsumsi gula berdasarkan usia dan riwayat keluarga. Hal ini karena pengetahuan
masyarakat yang semakin paham mengenai dampak negatif gula tebu sebagai
penyebab diabetes.
Implikasinya produk gula semakin berkembang dengan menawarkan brown sugar
dalam bentuk pasir, sebagai pengganti gula aren dalam bentuk tradisional.
Kemudian juga perkembangan produk gula dengan bahan baku alternatif tebu
seperti jagung dan ketela (sativa)

4. Ya, menurut saya kelas sosial dan sub budaya mempengaruhi perilaku konsumsi
gula.
Kelas Sosial
Kelas sosial memiliki beberapa kriteria seperti; berapa jumlah pendapatan,
pekerjaan, latar belakang orang tua, di mana kita bersekolah, cara kita berbicara,
apa yang dikenakan sehari-hari, atau di mana kita tinggal.
Sub Budaya
Sub budaya yang ada di Indonesia contohnya adalah suku maupun
komunitas-komunitas.
Contoh
Sebagai pemasar produk gula, perlu memperhatikan strategi 4P pada kelas sosial
maupun sub budaya yang berbeda. Sebagai contoh, produk Tropicana Slim Classic
yang ditujukan pada segment muda yang ingin menjaga kesehatan. Produk ini bisa
dipasarkan kepada mereka yang tergabung pada komunitas sepeda, yang berada
pada kelas upper-middle karena memiliki harga yang lebih mahal dibanding gula
tebu.

5.
6. Tropicana Slim merupakan produk gula yang baik untuk dikonsumsi oleh orang
yang menderita diabetes, atau mereka yang ingin mencegah diabetes. Persepsi ini
terbentuk pada saya karena:
1. Exposure: Saya terpapar iklan yang ada pada media televisi
2. Attention> Stimulus > Retention & Information Quality: Iklan ini secara
intens muncul pada jam jam ketika saya menonton televisi. Iklan ini kemudian
menarik untuk saya karena memiliki latar belakang keluarga dengan riwayat
diabetes. Pada iklan tersebut juga menampilkan sosok anak laki-laki dan
ayahnya yang suka mengkonsumsi makanan atau minuman manis.
3. Interpretation > Stimulus > Traits & Expectations: Informasi yang ada
pada iklan tersebut menunjukkan bahwa Tropicana Slim menggunakan
jagung sebagai bahan bakunya. Jagung dijelaskan sebagai bahan yang lebih
sehat jika dibandingkan gula tebu. Kemudian informasi ini lah yang
menimbulkan ekspektasi sehat ketika mengkonsumsi gula Tropicana Slim.

7.

8. Implikasi pemasaran dari stimulus discrimination dan stimulus generalization pada


pemasaran adalah:
Stimulus Discrimination
Implikasi yang terjadi pada pemasaran produk gula adalah usaha yang dilakukan
pemasar sebuah produk untuk memberikan perbedaan dengan produk lain dari
kompetitor. Perbedaan ini bisa dilakukan melalui cara beriklan, media beriklan,
product value yang disampaikan, atau pemilihan warna kemasan. Hal ini dilakukan
agar konsumen lebih mudah menyadari produk tertentu, ketika dihadapkan dengan
banyaknya pilihan produk sejenis.
Stimulus Generalization
Stimulus Generalization membantu pemasar yang ingin memasarkan sebuah produk
yang memiliki brand yang sama. Sebagai contoh adalah Tropicana Slim yang
meluncurkan varian produk pemanis lain diluar gula diabetes. Konsumen akan lebih
mudah menerima produk tersebut karena persepsi Tropicana Slim sebagai pemanis
sehat yang mencegah penyakit diabetes.

9. Implikasi JND yang dapat terjadi pada pemasaran produk Gulaku adalah;
1. Berkurangnya berat bersih gula pada kemasan gulaku
2. Merubah kemasan menjadi ukuran sachet untuk mengurangi volume gula

Anda mungkin juga menyukai