Anda di halaman 1dari 4

Nama : Heni Tri Wulandari

NIM : 203010302040

Jurusan/Prodi : Ekonomi Manajemen

Mata Kuliah : Pancasila

TUGAS MATERI IV (Mengapa Pancasila Menjadi Ideologi Negara)

Faktor-faktor apa saja yang mengancam keutuhan nasional bangsa indonesia,sekaligus


memperlihatkan peran ideologi pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia

faktor-faktor apa saja yang bisa menjadi ancaman dan penyebab terjadinya perpecahan itu
sendiri. Ada empat faktor yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yaitu :

1. Agama

Sejatinya agama-agama yang ada Indonesia mengajarkan akan nilai-nilai kebaikan,


kedamaian, kasih tidak keburukan dan perseteruan. Di Indonesia terdapat enam agama yang
diakui secara resmi diantaranya; islam, kristen, hindu, buddha, dan kong hu cu, dan khatolik.
Dengan kemajemukan agama di Indonesia, seharusnya membuat keberagaman bangsa
Indonesia semakin indah.

Namun di Indonesia ketika berbicara tentang agama saat ini menjadi suatu yang sangat
sensifit dan dapat menimbulkan perbedaan pandangan dan pendapat yang akhirnya berujung
kepada konflik. Ditambah lagi ada faham-faham dari segelintir orang maupun kelompok yang
mempunyai kekuasaan dan kepentingan yang bertentangan dan akan merubah ideologi bangsa
Indonesia yaitu pancasila menjadi faham dari agama orang maupun kelompok tersebut.

Lalu menjadi sangat mungkin jika isu agama ini terus digendakang terus dikobarkan akan
membuat bangsa indonesia atau membuat beberapa provinsi yang ada di Indonesia
melepaskan diri dan membentuk negara sendiri. Seperti yang terjadi pada negara India,
Pakistan, Bangladesh yang terpecah salah faktor terbesarnya adalah karena agama.
2. Intervesi dari negara asing terhadap bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia bangsa yang sangat besar baik melalui kebegaraman yang ada
maupun sumber daya yang ada di Indonesia yang sangat banyak. Berangkat dari kekayaan
sumber daya yang dimiliki Indonesia ini membuat banyak negara negara asing yang mempunyai
kepentingan untuk merebut daerah-daerah yang memiliki sumber daya untuk dimiliki oleh
negara asing tersebut.

Salah satu contohnya negara yang di timur tengah yang kaya akan minyak bumi
sehingga membuat ada negara yang mempunyai kekuatan dan kepentingan disana dan
memiliki motif disana untuk menguasai daerah tersebut maka dibuat isu bom nuklir dan
mengadu domba negara-negara timur tengah sehingga membuat terjadinya perpecahan disana
yaitu negara Iraq, Libia dan Surya.

3. Kepemimpinan yang lemah.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang ( Pemimpim ) mempengaruhi dan


memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan negara, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok, budayanya,
dan negaranya.

Namun kepemimpinan yang lemah bisa membuat semua hal yang buruk terjadi pada
suatu negara walauapun negara tersebut negara yang sangat besar, kaya akan sumber daya
alam dan pengetahuan, segi pertahanan sangat kuat dan kelebihan lainnya yang dimiliki
tersebut.

Tetapi semua kelebihan tersebut menjadi bencana dan membuat pecah dan belahnya
suatu negara jikalau tidak didasari dengan kepemimpinan yang kuat atau kememipinan yang
lemah yang dimana kepemipinan yang lemah tersebut sering membuat peraturan-peraturan
dan mengeluarkan kebijakan yang merugikan bangsa itu sendiri.

Sebagai contoh yaitu Negara Uni Soviet, negara yang sangat besar baik secara luas
negara maupun kekayaan dan pertahanan dari negara tersebut, tetapi karena kepemimpinan
yang lemah yang pada saat itu negara uni soviet dipimpin oleh presiden Mikhail Sergeyevich
Gorbachyovpada periode 1985 hingga bubarnya pada tahun 1991.
Pada masa pemerintahannya, ia melakukan perubahan besar-besaran dalam sistem
perekonomian dan politik yang secara langsung maupun tidak langsung memicu bubarnya Uni
Soviet. Hal tersebut pun bisa jadi kepada bangsa Indonesia jikalau bangsa Indonesia memiliki
kepemimpinan yang lemah.

Kunci dari faktor-faktor yang akan memicu dan membuat bangsa Indonesia terpecah
jawabannya adalah Pancasila. Pancasila adalah dasar negara, pandangan hidup, ideologi negara
dan cita-cita bangsa Indonesia. Namun dewasa ini pancasila hanya diartikan dan dimaknai oleh
banyak masyarakat Indonesia sebagai pemersatu tentang keberagaman suku, ras dan Agama
saja.

Seharusnya ketika berbicara tentang pancasila jauh dan luas dari pada pemikiran seperti itu
tetapi menjadi landasan kita berfikir dalam memberikan kebijakan adil dan menjujung tinggi
nilai-nilai kemanusian. Lalu Pancasila pun adalah menjadi dasar untuk mengetahui dan
menyelesaikan permasalahn-permasalahan ketidakadilan dan ketimpangan yang selalu terjadi
pada masyarakat yang ekonominya kebawah. Dan Pancasila juga harus menjadi jawaban dalam
mengurai persoalan ketimpangan pembangunan, kehidupan ekonomi tidak merata, atau
kesenjangan sosial antara penduduk kota dan penduduk pedesaan.

Yang akhirnya melalui pancasila sehingga hadirlah keadilan, kedaulatan dan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia.Dengan keadilan, kedaulan dan kesejateraan maka menunjukkan
kepemimpinan yang kuat dan menghasilkan masyarakat yang tidak mudah di intervensi oleh isu
agama dan intervensi oleh negara asing karena sudah sejahtera, sudah berdaulat dan sudah
sejahterah.

Pancasila adalah perekat kehidupan bangsa Indonesia yang sangat beragam. Pancasila yang
lahir pada tanggal 1 Juni 1945 berarti pancasila sudah berumur 73 tahun sama dengan umur
bangsa Indonesia pada saat ini. Lalu yang menjadi pertanyaannya adalah sudah 73 Tahun
Pancasila ada dan menjadi dasar negara mengapa belum bisa menjadi jawaban dari permasalah
maupun faktor-faktor tepercah belahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI )
jawabannya sederhana karena masih banyak bahkan rata-rata masyarakat Indonesia termasuk
pemimpin-pemimpin negeri ini yang terlalu banyak hanya menghafal pancasila atau bahkan
sudah mengerti dan memahami namun untuk segi pengaplikasiaanya dan terelesianya dalam
hidup berbangsa dan bernegara masih sangat kurang sehingga sampai kapan pun jikalau
keadaanya pancasila hanya sekedar dihafal, dipahami dan dimengerti maka sangat mungkin
faktor-faktor tersebut akan terus menjadi ancaman.

Maka untuk itu harapannya Pancasila bukan sekedar simbol maupun identitas kita tetapi boleh
tertanam dan teroatri di setiap hati dan jiwa kita masing-masing segenap bangsa indonesia
yang nantinya akan menjadi gaya hidup dan pedoman hidup bersama. Dengan begitu saya
sangat optimis maka Indonesia akan menjadi negara yang kuat tampa mudah dipecah bela oleh
kepentingan segelintir orang dan sekelompok orang atau apapun yang ingin merubah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai