Nim : 200205334
Asam amino adalah bahan baku pembentuk protein. Saat mengonsumsi makanan yang
mengandung protein, sistem pencernaan tubuh akan memecahnya kembali menjadi asam amino.
Pecahan-pecahan asam amino itulah yang akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan
Agar semua fungsi bisa berjalan dengan baik, dibutuhkan 20 jenis asam amino yang kemudian
dapat dikelompokkan menjadi asam amino esensial dan non esensial. Asam amino esensial
adalah asam amino yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sementara asam amino non esensial
tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapatkan dari makanan yang kita
konsumsi.
1. Asam amino non esensial yaitu Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Sistein, Asam
2. Asam amino esensial yaitu Histidin, Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalalin, Treonin, Triptofan
dan Valin
protein?
protein sejatinya merupakan proses untuk mengubah asam amino yang terdapat dalam linear menjadi
protein dalam tubuh. Disini, peran DNA dan RNA menjadi penting karena memiliki keterlibatan dalam
proses. Molekul DNA adalah sumber pengkodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang
menyusun protein – tidak terlibat secara langsung dalam proses. Sementara molekul RNA adalah hasil
transkripsi dari molekul DNA pada suatu sel. Molekul RNA inilah yang kemudian ditranslasi menjadi
asam amino sebagai penyusun protein.
amino secara klasik dianggap sebagai bahan pembangun untuk sintesis protein. Selain itu, beberapa
dari mereka memainkan peran utama dalam fungsi-fungsi lain, seperti regulasi pergantian protein dan
transduksi sinyal, pengangkutan nitrogen dan karbon melintasi organ-organ, atau transmisi saraf.
Karakteristik unik dari asam amino adalah adanya gugus amino gratis dalam gugus α-karbon dan
karboksil gratis.
Ada tiga aspek penting dalam mekasnisme sintesis protein, yakni lokasi berlangsungnya sintesis protein
pada sel; mekanisme berpindahnya Informasi atau hasil transformasi dari DNA ke tempat terjadinya
sintesis protein; dan mekanisme asam amino penyusun protein pada suatu sel berpisah membentuk
protein-protein yang spesifik. Sintesis protein berlangsung di dalam ribosom, salah satu organel yang
berukuran kecil dan padat dalam sel (juga nukleus) dengan menghasilkan protein yang non-spesifik atau
sesuai dari mRNA yang di translasi. Ribosom sendiri memiliki diameter sekitar 20 nm serta terdiri atas
65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP).
6.Menggunakan energi dari mana dan enzimnya apa dalam pembuatan protein itu?
Transkripsi merupakan proses pembentukan RNA dari salah satu pita cetakan DNA (DNA sense). Pada
tahap ini, akan menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu mRNA, tRNA dan rRNA.Tahap ini dapat berlangsung di
dalam sitoplasma dengan diawali proses pembukaan rantai ganda yang dimiliki oleh DNA dengan
bantuan enzim RNA polimerase. Pada tahap ini, ada rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense,
sedangkan rantai lain yang berasal dari pasangan DNA dinamakan rantai anti sense. Tahap transkripsi
sendiri dibagi menjadi 3: tahap inisiasi, elongasi dan terminasi.
7.Mengapa basa nitrogen yang akan dibentuk menjadi asam amino selalu adenin
berpasangan dengan urasil (A-U) dan guanine berpasangan dengan citosin (G-C)?
Ya, karena nantik Purin dan Purimidinnya ikatan hidrogennya beda. Kalo adenin sama urasil (RNA) kan
ikatan hidrogennya 2, sedangkan guanin dan litosin ikatan hidrogennya 3. Dan lagipun nanti ikatan
gulanya dan fosfatnya pun akan berbeda.
Nukleus, ribosom, RE dan badan golgi dalam aktivitas metabolisme sel menghasilkan makromolekul
organik. Nukleus menghasilkan kode genetik kemudian oleh ribosom dihasilkan protein. Protein
ditransport oleh Retikulum endoplasma ke badan golgi. Badan golgi mengemas protein menjadi
senyawa makromolekul.
Badan golgi dikatakan sebagai organel sekretori karena peran organel ini sebagian besar adalah untuk
sekresi senyawa dan zat organik serta sebagian besar kelenjar memiliki badan golgi untuk sel sekresinya.
Organel apparatus golgi atau badan golgi bekerja sama dengan erat dengan Retikulum endoplasma RE
akan mensintesis protein, kemudian setelah terjadi sintesis protein, akan dibentuk vesikel transfer atau
mikrovesikel yang kemudian dihantar ke organel badan golgi tepatnya pada sakula.