Anda di halaman 1dari 3

BARTHOLIN GLAND CYST & ABSCESS

KELENJAR BARTHOLIN
Letak : kanan & kiri bawah (arah jam 4 dan 8) dari vaginal introitus.
Kegunaan: sekresi mukus → lubrikasi vagina.
Normal : tidak teraba

ETIOLOGI
Obstruksi dari kelenjar dapat terjadi setelah trauma, episiotomi, persalinan, tapi bisa juga
tanpa sebab yang dapat diidentifikasi.
Bakteri bikin abses : ​Staphylococcus​, ​Streptococcus​, ​Escherichia coli​. Neisseria
gonorrhoeae​ and ​Chlamydia trachomatis

EPIDEMIOLOGI
Terjadi pada wanita di usia reproduktif.

PATOFISIOLOGI
KISTA :
Obstruksi (karena trauma / inflamasi yang tidak spesifik) lubang dari duktusnya → distensi
kelenjar/duktus karena penumpukan cairan.
Cyst diameter 1-3 cm → biasa asimptomatik
Ukuran lebih besar → bisa dyspareunia
ABSES:
Karena kelenjar / cyst yang terinfeksi.
Pasien dengan abses mengeluh nyeri vulva akut yang progresif dan cepat.
Abses biasanya polymicrobial dan jarang dikaitkan dengan patogen yang sexual transmitted.

DIAGNOSIS
PF:
CYST
● Painless, unilateral labial mass without signs of surrounding cellulitis.
● If large, the cyst may be tender.
● Discharge dari kista yang ruptur → nonpurulent

ABSES
● Tender, fluctuant labial mass with surrounding erythema and edema.
● Beberapa kasus bisa ada → areas of cellulitis surrounding the abscess
● Fever, though not typical in healthy patients, may occur.
● If the abscess has spontaneously ruptured → purulent discharge.
● If completely drained, no obvious mass may be observed.

Refer ke gynecologist untuk biopsi curiga bartholin gland malignancy :


1. Diatas 40 thn
2. Chronic / gradually progressive, painless mass
3. Solid, nonfluctuant, painless mass
4. Riwayat labial malignancy

TREATMENT
● Kista asymptomatic tanpa komplikasi → ​sitz bath instructions. sitz baths (3x sehari)
dalam beberapa hari bisa kasi improvement / kista pecah spontan.
● Abses bartholin secara umum sakit dan perlu insisi dan drainase.
● Goal dari treatment abses → drainase dan cegah reakumulasi cairan.
Insisi dan drainase dengan​ Word Catheter
1. bersihkan daerah pake povidone iodine trus anestesi di tempat yang mau di insisi pake
3ml lidokain 1%.
2. insisi vertikal kecil kurang lebih 3mm pake scalpel sepanjang permukaan mukosa
labia minora untuk menghindari luka yang jelas atau word catheter displacement.
3. discharge purulen bisa dikirim ke lab untuk kultur
4. word catheter dimasukan dengan ujung balon diletakan di rongga abses. gembungkan
balon dengan 3-5ml saline water.
5. untuk kenyamanan dan mencegah displacement, bagian eksternal word catheter
dimasukan ke vagina.
6. word catheters disana selama 4 minggu untuk drainage dan tract epithelization yang
tepat.

● kalo rekuren bisa di pake ​word catheter + antibiotics


● antibiotics yang dipake yang bisa untuk staphylococcal, specifically
methicillin-resistant staphylococcus aureus, dan streptococcal & E.coli
(trimethropim-sulfamethozalole, amoxicillin-clavulanate + clindamycin, cefixime +
clindamycin)
● bisa juga pake cara ​marsupialization

● bisa juga pake cara silver nitrate ablation, carbon dioxide laser vaporization, jacobi
ring placement, bartholin gland excision. (less common)
___________________________________________________________________________

DAFTAR PUSTAKA
1. “Bartholin Gland Diseases.” ​Practice Essentials, Pathophysiology, Epidemiology,​ 28
Feb.2020, emedicine.medscape.com/article/777112-overview.
2. Lee, William A. “Bartholin Gland Cyst.” ​StatPearls [Internet].,​ U.S. National Library
of Medicine, 19 Aug. 2019, www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532271/.

Anda mungkin juga menyukai