Anda di halaman 1dari 5

JENIS PENYAKIT KANDUNGAN ATAU GINEKOLOGI

A. RADANG GENETALIA EKTERNA BARTOLINITIS 1. Pengertian Glandula Bartholini adalah suatu kelenjar yang letaknya di seputar bibir kemaluan (vulva) tepatnya di kiri dan kanan bawah dekat fossa navikulare. Kelenjar Bartholini memiliki diameter lebih kurang 1 cm, terletak dibawah otot konstriktor kunni dan mempunyai saluran kecil panjang 1,5 2 cm yang bermuara di vulva. Pada koitus, kelenjar bartholini mengeluarkan getah lendir. Bartholinitis merupakan infeksi kelenjar Bartholini (nama diambil dari seorang ahli anatomi belanda) yang letaknya bilateral pada bagian dasar labia minor. Kelenjar ini bermuara pada posisi kira2 jam 4 dan jam 8. Ukurannya sebesar kacang dan tidak melebihi 1 cm, dan pada pemeriksaan dalam keadaan normal tidak teraba. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.

1. Penyebab Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Mulai dari chlamydia, gonorrhea, dan sebagainya. Infeksi ini kemudian menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina. 2. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala o Pada vulva terjadi perubahan warna, kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.

o Kelenjar bartolin membengkak, terasa nyeri sekali bila penderita berjalan atau duduk, juga dapat disertai demam o Kebanyakkan wanita dengan penderita ini datang ke PUSKESMAS dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin. o Terdapat abses pada daerah kelamin o Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah. Juga dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hapusan urethra dan vulva dengan metode blue atau gram, positif bila dijumpai banyak sel nanah dan diplokokkus intra maupun ekstraseluler. 3. Pengobatan Pengobatan yang cukup efektif saat ini adalah dengan: antibiotika golongan cefadroxyl 500 mg, diminum 31 sesudah makan, selama sedikitnya 5-7 hari, asam mefenamat 500 mg (misalnya: ponstelax, molasic, dll), diminum 31 untuk meredakan rasa nyeri dan pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis, eritromisin 4 x 0,5 gram perhari selama 5-10 hari, suntikan 1.000.000 S Depot penisilin sehari selama 6-7 hari, atau jika ada alergi terhadap penisilin dapat diberi chlorampenicol 1 gr intravena (i.v.) atau intramuskuler (i.m.). Juga dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hapusan urethra dan vulva dengan metode blue atau gram, positif bila dijumpai banyak sel nanah dan diplokokkus intra maupun ekstraseluler. Jika sudah bernanah mencari jalan sendiri atau harus dikeluarkan dengan sayatan karena jika tidak akan menjadi kista. 4. Dampak Bagi Kehamilan dan Persalinan Dampak terhadap kehamilan dan bayi khususnya pada bartholinitis yang disebabkan olehGonokokkusyaitu : Sering dijumpainya kemandulan anak satu (one child sterility) pada penderita atau bekas penderita karena pada saat persalinan lendir kental dalam cervix lenyap dan ostium terbuka hingga akhirnyaGonokokkus ada kesempatan untuk mejalar ke atas berturut-turut menyebabkan endometritis dan salpingitis (salpingitis inilah penyebab kemandulan tersebut), Anak yang melalui jalan lahir dapat kemasukan Gonococcus ke dalam matanya dan menderitakonjungtivitis gonorea neonatorum (blenorea neonati).Radang pada glandula

bartholini dapat terjadi berulang - ulang dan akhirnya dapat menjadi menahun dalam bentuk kista Bartholini. Sebaiknya kista yang kecil dan tenang pada wanita hamil dibiarkan saja dan baru diangkat kira-kira 3 bulan setelah persalinan. Apabila kista sering meradang walaupun sudah diobati berukang kali, atau apabila kista sangat besar sehingga dikhawatirkan akan pecah waktu persalinan, maka sebaiknya kista tersebut diangkat dalam keadaan tenang sebelum persalinan. Adakalanya kista yang sangat besar baru diketahui sewaktu wanita sudah dalam persalinan. Dalam hal demikian dilakukan punksi dan cairan dikeluarkan, walaupun ini bukan terapi tetap. Selanjutnya dilakukan marsupialisasi (nanah dikeluarkan) sebagai tindakan tanpa resiko dengan hasil yang memuaskan. Pada tindakan ini setelah diadakan sayatan dan isi kista dikeluarkan, dinding kista yang terbuka dijahit pada kulit vulva yang terbuka pada sayatan. VAGINITIS 1. Pengertian Radang pada vagina yeng disebabkan karena flora vagina telah terganggu oleh adanya mikroorganisme patogen atau perubahan lingkungan vagina yang memungkinkan mikroorganisme patogen berkembang biak/berproliferasi. Vaginitis merupakan infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit dan jamur.

Beberapa keadaan yang dapat memudahkan infeksi: 1) Coitus terutama kalau smegma prepurtiium mengandung kuman-kuman. 2) Tampon-tampon dalam vagina misalnya untuk menampung darah haid 3) Hygiene yang kurang 4) Atrofi efitel vagina pada masa senil (ketuaan) dimana epitel vagina kurang mengandung glycogen dan menjadi tipis. 2. Penyebab

1) Pada anak-anak disebabkan gonorea dan corpus allineum 2) Pada orang tua terjadi karena pertahanan terhadap infeksi pada vagina menurun sehubungan dengan aging process 3) Vaginitis pada masa reproduksi sering terjadi pada martubasi, corpus allineum (pressarium, obat atau alat kontrasepsi, kapas), dan rangsangan termis. 3. Gejala Gejala umum vaginitis adalah: 1) Pengeluaran keputihan berlebihan, dapat seperti nanah 2) Terasa panas dan gatal 3) Suhu badan dapat meningkat 4) Bagian luar terjadi pembengkakan 5) Pada vagina terdapat bintik merah, mudah berdarah 6) Terasa nyeri saat hubungan seks. 4. Penanganan Memberikan konseling kepada klien : o Informasikan tentang etiologi dan arah infeksi. o Hindari masukan alkohol selama perawatan dan selama 24 jam setelah perawatan dilengkapi. o Jika sedang menyusui, hentikan selama perawatan dan selama setidaknya 24 jam setelahnya. o Jika meminum regimen multiple dosis, minum seluruh obat, walaupun gejalanya mereda. o Gunakan hanya pakaian dalam dari katun untuk mengurangi gejala. o Hindari baju ketat : baju longgar akan meningkatkan sirkulasi udara untuk meringankan gejala. o Jangan cebok dengan menggunakan produk hygiene kewanitaan. o Jangan melakukan hubungan seksual sampai anda dan patner anda menjalani perawatan dan tanpa gejala.

o Buat perjanjian untuk pertemuan berikutnya. Therapi : o Metronidazole 2 gr per oral dosis tunggal, atau 2 x 500 mg (Flagyl, Protostat). Regimen yang direkomendasikan oleh CDC (Centers for Disease Control dan Prevention) adalah 500 mg per oral untuk 7 hari. Metronidazole dikontraindikasikan pada kehamilan trimester pertama dan wanita melahirkan. o Clotrimazole (Gyne-Lotrimin) krim vaginal (aplikator intravaginal untuk 7 hari) dapat digunakan untuk meringankan gejala. o Patner seksual wanita tersebut harus secara simultan dirawat dengan metronidazole.

Anda mungkin juga menyukai