Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI

KONTRA SKRIPSI

Disusun Oleh :

Descy Kusuma Wardhani (01031381823118)


Tasya Safitri Nur Arifa Faizal (01031381823121)

Dosen pengampu:

Dra. Hj. Kencana Dewi, M.Sc.,Ak.


Hj. Rina Tjandrakirana DP.,S.E.,M.M.,Ak.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahuwwata’ala atas berkat dan


karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “SKRIPSI
(KONTRA)” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar akuntansi. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang “SKRIPSI
(KONTRA)” untuk para pembaca dan juga penulis sendiri.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Kencana Dewi,
MSC, AK., dan Ibu Hj. Rina Tjandrakirana DP., S.E., M.M., Ak. selaku dosen
mata kuliah seminar akuntansi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah ilmu pengetahuan serta wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih ada kesalahan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Palembang, 28 April 2021

Kelompok Skripsi Kontra

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1. Latar belakang...........................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 4
2.1 Definisi Skripsi......................................................................................... 4
2.2 Tujuan dan Karakteristik Penulisan Skripsi..............................................5
2.3 Fungsi Penulisan Skripsi...........................................................................5
2.4 Argumentasi Kontra Terhadap Skripsi..................................................... 6
BAB III PENUTUP............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Skripsi adalah jenis karya ilmiah yang ditulis dengan tujuan untuk

memenuhi persyaratan penyelesaian program studi yang ditempuh oleh

mahasiswa pada jenjang S1. Karya ilmiah merupakan suatu publikasi ilmiah yang

berisi tentang gagasan-gagasan dalam permasalahan yang dituangkan dalam

sebuah tulisan dengan sistematika tertentu yang memiliki karakteristik keilmuan

dan memenuhi syarat keilmuan. Salah satu jenis karya ilmiah yaitu skripsi.

Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam bentuk

penelitian yang berhubungan dengan masalah yang sesuai dengan bidang studinya

untuk memperoleh gelar sarjana.

Sebagai prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar akademiknya

sebagai sarjana. Mahasiswa yang sedang menulis skripsi diharapkan dapat

menyesuaikan diri dengan proses belajar yang ada dalam penyusunan skripsi.

Proses belajar dalam skripsi berlangsung secara individual, kondisi tersebut

berbeda ketika mahasiswa mengikuti mata kuliah lain yang umumnya dilakukan

secara klasikal. Proses belajar secara individual menuntut mahasiswa untuk dapat

mandiri dalam mencari pemecahan dari masalah-masalah yang dihadapinya.

Adapun peran dosen pembimbing skripsi adalah membantu mahasiswa mengatasi

kesulitan yang ditemui ketika menulis skripsi.

Permasalahan yang biasanya dihadapi mahasiswa dalam proses penulisan

skripsi diantaranya kesulitan mencari literatur, dana yang terbatas, tidak terbiasa

menulis dalam arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja

1
terjadwal dengan pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen

pembimbing skripsi.

Banyaknya kesulitan yang dihadapi mahasiswa dikarenakan mahasiswa

tidak mempunyai kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis

yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa dalam

penelitian sehingga kesulitan–kesulitan tersebut pada akhirnya dapat

menyebabkan stress, rendah diri, frustasi, kehilangan motivasi, menunda

penyusunan skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan

skripsinya. Kondisi ini banyak menimpa mahasiswa di semua fakultas dan

jurusan. Akibatnya skripsi menjadi momok atau suatu beban yang berat bagi

mahasiswa. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi antara

mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lainnya juga berbeda, ada beberapa

mahasiswa yang dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu yang relatif cepat

tetapi disisi lain ada juga beberapa mahasiswa yang menyelesaikan skripsi dalam

waktu yang relatif lama. Menurut penelitian Mujiyah dkk (dalam Januarti, 2009)

dengan cara menyebarkan angket terbuka diperoleh keterangan bahwa kendala-

kendala yang biasa dihadapi mahasiswa dalam menulis tugas akhir skripsi adalah

kendala internal yang meliputi malas sebesar (40%), motivasi rendah sebesar

(26,7%), takut bertemu dosen pembimbing sebesar (6,7%), sulit menyesuaikan

diri dengan dosen pembimbing skripsi sebesar (6,7%). Kendala eksternal yang

berasal dari dosen pembimbing skripsi meliputi sulit ditemui sebesar (36,7%),

minimnya waktu bimbingan sebesar (23,3%), kurang koordinasi dan kesamaan

persepsi antara pembimbing 1 dan pembimbing 2 sebesar (23,3%), kurang jelas

memberi bimbingan sebesar (26,7%), dan dosen terlalu sibuk sebesar (13,3%).

Kendala buku–buku sumber meliputi kurangnya buku–buku referensi yang fokus

2
terhadap permasalahan penelitian sebesar (53,3%), referensi yang ada merupakan

buku edisi lama sebesar (6,7%). Kendala fasilitas penunjang meliputi terbatasnya

dana dengan materi skripsi, kendala penentuan judul atau permasalahan yang ada

sebesar (13,3%), bingung dalam mengembangkan teori sebesar (3,3%). Kendala

metodologi meliputi kurangnya pengetahuan penulis tentang metodologi sebesar

(10%), kesulitan mencari dosen ahli dalam bidang penelitian berkaitan dengan

metode penelitian dan analisis validitas instrumen tertentu sebesar (6,7%).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Skripsi?

2. Apakah Tujuan dan Karakteristik Penulisan Skripsi?

3. Apakah Fungsi dari Penulisan Skripsi?

4. Bagaimana argumentasi Kontra terhadap Skripsi?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu Skripsi

2. Untuk mengetahui Tujuan dan Karakteristik Penulisan Skripsi

3. Untuk mengetahui Fungsi dari Penulisan Skripsi

4. Untuk mengetahui bagaimana Argumentasi Kontra terhadap Skripsi

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Skripsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai

karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan

akademis. Skripsi disusun dan dipertahankan untuk mencapai gelar sarjana

jenjang S1. Biasanya skripsi menjadi salah syarat kelulusan. Secara umum skripsi

merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian atau percobaan yang disusun oleh

mahasiswa dibawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan dipertanggung

jawabkan dalam suatu sidang ujian akhir program untuk memenuhi persyaratan

memperoleh derajat kesarjanaan S1. Skripsi menjadi salah satu pembeda antara

jenjang pendidikan sarjana S1 dan diploma (D3). Menurut berbagai sumber,

pengertian skripsi dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan

pendidikan akademis. (W.J.S Poerwardaminta, 1986:957)

b. Karya tulis ilmiah yang ditulis sebagai salah satu syarat untuk mencapai

tingkat tertentu dan dibuat saat mahasiswa akan menamatkan studinya.

(Endry Boeriswati dan Moediasih R. Wijoto, 1991 : 126-127)

c. Karya tulis ilmiah yang ditulis dan dipersiapkan pada akhir program

studinya sebagai salah satu syarat mendapat gelar dan skripsi ini ditulis

oleh mahasiswa program S1. (DR. Nana Sujana, 1988 : 81)

d. Karya ilmiah yang ditulis melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan,

dan hasil penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program sarjana muda

atau sarjana. (Ahmad, 1999 : 8)

4
2.2 Tujuan dan Karakteristik Penulisan Skripsi

Tujuan utama penulisan skripsi adalah memberi bekal pengalaman belajar ilmiah

sehingga mahasiswa mampu berpikir dan bekerja secara ilmiah, merencanakan

penelitian ilmiah, melaksanakan penelitian ilmiah, menulis karya ilmiah hasil

penelitian, dan mempertahankan dan mempertanggungjawabkan hasil

penelitiannya.

Karakteristik Penulisan Skripsi yaitu :

1. Untuk bidang pendidikan, skripsi difokuskan pada eksplorasi

permasalahan atau pemecahan masalah pendidikan dan pengajaran.

2. Untuk bidang non kependidikan, skripsi difokuskan pada permasalah pada

bidang keilmuan yang sesuai dengan program studi mahasiswa.

3. Skripsi ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan dan

penelaahan pustaka yang relevan.

4. Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, sedangkan

untuk program pendidikan bahasa Arab skripsi ditulis dalam bidang studi

jurusan yang bersangkutan, dengan keharusan membuat sinopsis dalam

bahasa Indonesia.

2.3 Fungsi Penulisan Skripsi


Penyusunan dan penulisan skripsi berfungsi sebagai berikut:

1. Pendidikan dan pengajaran, yakni mendidik dan mengajar mahasiswa

dalam memadukan seluruh pengetahuan dan pengalaman yang telah

diperolehnya selama melaksanakan program akademik menjadi suatu

karya ilmiah dalam bidang keilmuan tertentu sesuai dengan bidang

spesialisasi masing-masing.

5
2. Penelitian dan pengembangan yakni, upaya memecahkan suatu masalah

secara ilmiah dan objektif sehingga membuahkan bermacam-macam

gagasan kreatif untuk disumbangkan kepada dunia ilmu pengetahuan dan

teknologi.

3. Kurikuler yakni merupakan salah satu tugas akademik yang wajib

dikerjakan oleh mahasiswa yang akan menempuh ujian kesarjanaan dalam

bidang tertentu.

4. Evaluasi yaitu sebagai salah satu persyaratan menempuh ujian dan

sekaligus merupakan fokus dimana pertanyaan ujian akan disampaikan

kepada mahasiswa yang wajib mempertanggungjawabkannya di forum

ujian terbuka. Hasil ujian skripsi menjadi salah satu bahan untuk

menentukan kelulusan mahasiswa yang bersangkutan.

5. Administratif yakni produk ilmiah yang dapat dikomunikasikan kepada

umum melalui media tertentu dan sekaligus menunjukan bidang keahlian

seorang sarjana yang mungkin kelak berguna dalam kaitannya dengan

penempatan dalam bidang pekerjaan bagi seorang lulusan perguruan

tinggi.

2.4 Argumentasi Kontra Terhadap Skripsi


Telah kita ketahui bersama bahwa syarat kelulusan seorang sarjana S1

adalah dengan kewajiban bagi mahasiswa untuk menyusun tugas akhir berupa

skripsi. Skripsi itu sendiri merupakan momok yang menakutkan bagi setiap

mahasiswa semester akhir yang sudah akan lulus. Seharusnya skripsi tak lagi

menjadi syarat kelulusan seorang mahasiswa.

Penyusunan skripsi hanya akan dijadikan sebagai opsi untuk syarat

kelulusan program sarjana, sebagai gantinya selain penyusunan skripsi terdapat

6
opsi lain sebagai syarat kelulusan yaitu mengerjakan pengabdian di masyarakat

atau laporan penelitian di laboratorium. Hal tersebut diyakini untuk

meminimalisir kecurangan-kecurangan dalam penyusunan skripsi tersebut,

khususnya menyangkut jasa penyusunan skripsi atau membeli skripsi yang

dilakukan mahasiswa. Apabila skripsi ditiadakan diharapkan mahasiswa yang

lebih unggul dalam bidang penelitian dapat mengembangkan potensinya tersebut

tanpa harus dipaksa untuk menyusun skripsi. Sama halnya dengan mahasiswa

yang lebih unggul dan tertarik dalam pengabdian masyarakat. Selain karena

alasan tersebut, hal ini dianggap mampu memberantas kecurangan-kecurangan

yang dilakukan mahasiswa dalam penyusunan skripsi terkait dengan jasa-jasa

penyusunan skripsi. Adanya penawaran dari jasa penyusunan skripsi karena

adanya permintaan dari mahasiswa yang merasa kesulitan untuk menyusun tugas

akhirnya tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut maka untuk memotong mata

rantai kecurangan-kecurangan dalam penyusunan skripsi tersebut yaitu dengan

cara tidak hanya menjadikan skripsi sebagai tugas akhir mutlak yang harus

diselesaikan mahasiswa program sarjana S1. Hal ini hanya menjadikan skripsi

sebagai syarat opsional saja untuk meraih gelar sarjana, bukan menghapuskan

ataupun meniadakan skripsi. Hal ini sudah diterapkan di beberapa kampus,

meskipun masih banyak kampus yang mewajibkan penyusunan skripsi sebagai

tugas akhir mahasiswa S1.

Dengan ditiadakannya skripsi seperti ini, setidaknya mahasiswa mampu

dengan leluasa dan tidak merasa terbatasi menentukan tugas akhir yang paling

sesuai dengan kemampuannya tanpa mengurangi urgensi dari tugas akhir tersebut.

Melalui ini diharapkan kedepannya mahasiswa program sarjana benar-benar

lulus dan mendapatkan gelar sarjana berdasarkan kemampuan yang benar-benar

7
dimiliki dan dikuasainya yang sesuai dengan konsentrasi ilmu yang

didapatkannya selama kuliah. Sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang melakukan

kecurangan-kecurangan dalam penyusunan skripsi karena mereka merasa tertekan

dan terbebani untuk menyusun tugas akhir tersebut. Hingga akhirnya diharapkan

akan terbentuk sarjana-sarjana yang benar-benar berkompeten bukan sarjana abal-

abal yang lulus dan meraih gelar sarjana karena membeli skripsi dari jasa-jasa

pembuatan skripsi. Banyak hal yang dapat dijadikan dengan adanya kesungguhan

ketika mengerjakan skripsi. Skripsi tidak hanya menguji mental namun juga

menguji penghematan. Saat orang tua mengurangi kiriman uang bulanan,

mahasiswa yang sedang skripsi mau tidak mau harus berhemat, mengerjakan

skripsi sebagus mungkin menurut pemahamannya sehingga tidak banyak coretan

dan mengurangi kertas maupun tinta printer. Skripsi membuat hidup tahan

banting.

Skripsi tidak memiliki relevansi dengan dunia kerja. Seorang mahasiswa

yang membuat skripsi dengan baik dan ideal serta mendapat gelar kesarjanaannya

dengan waktu yang tepat, tidak membuatnya memiliki pekerjaan yang baik kelak.

Bahkan tidak sedikit sarjana yang memiliki skripsi yang bombastis, tetapi setelah

mendapat gelar sarjana ternyata harus menganggur. Kesenjangan ini yang perlu

dicermati sebagai gambaran relevansi skripsi terhadap masa depan seorang

mahasiswa termasuk dalam hal pekerjaan. Padahal usia seorang sarjana muda

yang fresh graduated adalah usia produktif yang mestinya sudah dapat

memproduksi/bekerja. Sehingga seorang mahasiswa yang berkutat pada skripsi

apalagi yang sampai memakan waktu lama, cenderung sebagai fenomena buang-

buang waktu.

8
Skripsi sudah tidak lagi dijadikan sebagai syarat penentu kelulusan sejak

tahun 2000. Hal tersebut dipaparkan semenjak dikeluarkannya Peraturan

Pemerintah RI No. 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi pasal 16 ayat (1),

yang berbunyi “Ujian akhir suatu program studi, suatu program sarjana dapat

terdiri atas ujian komprehensif atau ujian karya tulis, atau ujian skripsi.”

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Menteri Riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir, menyatakan bahwa

skripsi menjadi pilihan atau opsional, mahasiswa dapat memilih untuk

mengerjakan tugas skripsi atau tugas lainnya. Diungkapkan, hal tersebut guna

untuk menghindari munculnya kecurangan pembuatan ijazah palsu. Sehingga

mahasiswa membeli skripsi layaknya hukum ekonomi, dimana ada permintaan

dan penawaran. Implementasi peraturan tersebut, telah diterapkan di beberapa

universitas atau program studi. Artinya, mahasiswa diberikan kebebasan untuk

memilih apakah ingin mengambil jalur skripsi atau non-skripsi, baik melalui

tugas akhir (TA), ujian komprehensif, ataupun melalui keikutsertaan perkuliahan

tertentu.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian atau percobaan yang

disusun oleh mahasiswa dibawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan

dipertanggung jawabkan dalam suatu sidang ujian akhir program untuk

memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S1. Seiring dengan waktu,

skripsi bukan menjadi syarat penentu kelulusan. Dengan ditiadakannya skripsi,

setidaknya mahasiswa mampu dengan leluasa dan tidak merasa terbatasi

menentukan tugas akhir yang paling sesuai dengan kemampuannya tanpa

mengurangi urgensi dari tugas akhir tersebut. Melalui ini, diharapkan kedepannya

mahasiswa program sarjana benar-benar lulus dan mendapatkan gelar sarjana

berdasarkan kemampuan yang benar-benar dimiliki dan dikuasainya yang sesuai

dengan konsentrasi ilmu yang didapatkannya selama kuliah. Sehingga tidak ada

lagi mahasiswa yang melakukan kecurangan-kecurangan dalam penyusunan

skripsi karena mereka merasa tertekan dan terbebani untuk menyusun tugas akhir

tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hariyadi, S., Anto, A., & Sari, W. (2017). Identifikasi Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Penyelesaian Skripsi pada Mahasiswa Psikologi S1 di Kota

Semarang. Jurnal Penelitian Pendidikan, 34, 155–160.

https://doi.org/10.15294/jpp.v34i2.11752

Mansyur, U. (2018). Kiat dan Teknik Penulisan Skripsi bagi Mahasiswa.

https://doi.org/10.31227/osf.io/juds7

Mariamah, S. R. F. F. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa

STKIP Taman Siswa Bima Menggunakan Jasa Konsultan dalam Penyusunan

Skrispsi Tahun Akademik 2015. JURNAL PENDIDIKAN MIPA, Vol 6 No 2

(2016): JURNAL PENDIDIKAN MIPA, 121–128.

http://ejournal.tsb.ac.id/index.php/jpm/article/view/45/35

Pitaloka, G. (2020). Pro Kontra Skripsi sebagai syarat utama mendapat gelar

sarjana (1970 m- 1990-an).

http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/25237

11

Anda mungkin juga menyukai