Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MOTIVASI BELAJAR RENDAH PADA SISWA

KELAS XI IPA2 SMAN 1 INDERALAYA

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pendidikan berperan penting dalam kehidupan manusia dan seluruh aspek
kehidupan memerlukan pendidikan. Pendidikan merupakan suatu bentuk lingkungan
yang bertanggung jawab dalam memberikan asuhan terhadap perkembangan individu.
Belajar merupakan suatu kebutuhan yang penting karena semakin pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menimbulkan berbagai perubahan
aspek kehidupan. Kecenderungan peserta didik menganggap beberapa mata pelajaran
merupakan pelajaran yang sulit sehingga menjadi beban bagi dirinya dan dapat
berpengaruh negatif terhadap pencapaian prestasi belajarnya. Sikap guru yang terlalu
keras dalam mengajar dapat mengakibatkan peserta didik semakin takut dalam
mengikuti pelajaran tersebut. Keadaan seperti ini bila berlangsung terus menerus dan
tidak segera diatasi maka dapat menghambat peserta didik dalam proses belajar
mengajar di sekolah.
Motivasi belajar adalah salah satu hal yang sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam mempelajari suatu hal. Dengan begitu, seorang siswa akan mengerahkan
segala usahanya untuk mendapatkan keberhasilan dalam proses belajar.
Motivasi belajar dalam diri peserta didik masing-masing tidak sama dan juga
tidak tetap. Motivasi belajar mempunyai fungsi sebagai energi penggerak terhadap
tingkah laku, menentukan arah perbuatan, dan menentukan intensitas suatu perbuatan.
Motivasi mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapainya. Motivasi dapat menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan
belajar peserta didik. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar
antara lain faktor individu, faktor kemasyarakatan,  Faktor Jasmaniah, Faktor
psikologis, Faktor keluarga, Faktor sekolah.
Faktor Individu yang dimaksud contohnya pertumbuhan atau kematangan,
kepandaian, pelatihan, adanya keinginan, dan hobi. Faktor Kemasyarakatan
Contohnya keluarga atau kondisi kerumahtanggaan, alat-alat dalam belajar, guru
dengan cara pengajarannya dan motivasi kemasyarakatan Kegiatan anak dalam
bermasyarakat, Media masa dan teman pergaulan, Bentuk kehidupan dalam
bermasyarakat. Faktor Jasmaniah, meliputi meliputi kesehatan dan kecacatan
tubuh. Faktor psikologis diantaranya intelegensi; minat dan motivasi; perhatian dan
bakat; kesiap sediaan dan tingkat kematangannya. Faktor keluarga contohnya Orang
tua, dalam hal mendidik anak, Relasi antar anggota keluarga, Suasana rumah.Faktor
sekolah contohnya Metode pengajaran dan kurikulumnya , Jumlah rekan guru dan
siswanya, Kedisiplinan Sekolah, Peralatan mengajar dan pembagian waktunya,
Kondisi gedung dan cara pembelajaran, Standar materi pelajaran dan penugasan untuk
di rumah.
Berdasarkan kenyataan di lapangan motivasi belajar siswa kelas XI IPA2
SMAN 1 Indralaya masih sangat rendah. Oleh karena itu, penelitian ini kami buat
untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar
siswa kelas XI IPA2 SMAN 1 Indralaya

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahnnya sebagai berikut:
1. Bagaimana prestasi siswa kelas XI IPA2 SMAN 1 Indralaya semester
sebelumnya?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa kelas
XI IPA2 SMAN 1 Indralaya?

3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Mengetahui prestasi belajar siswa kelas XI IPA2 SMAN 1 Indralaya
2. Mengetahui faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa
kelas XI IPA2 SMAN 1 Indralaya

4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini:
1. Manfaat teoritis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan khasanah ilmu pengetahuan tentang pengembangan belajar yang
berpengaruh dalam peningkatan prestasi peserta didik.
2. Manfaat praktis hasil penelitian ini akan menjadi sebuah alternatif solusi
bagi para guru mata pelajaran sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam
melakukan pembelajaran agar dalam awal pembelajaran diberikan motivasi
atau metode yang digunakan tidak membuat jenuh peserta didik agar peserta
didik dapat mempunyai motivasi belajar dan berprestasi.

TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan sebuah tindakan sadar yang dilakukan oleh seseorang
untuk mencapai hasil yang akan dicapai. Pengertian motivasi menurut para ahli
adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi adalah proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang.
Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan, perilaku seseorang
dirancang untuk mencapai tujuan. Tujuan dapat tercapai diperlukan proses
interaksi dari beberapa unsur. Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong
seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada
dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti keinginan
yang hendak dipenuhinya, tingkah laku, tujuan, dan umpan balik. Definisi di atas,
dapat diketahui bahwa motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan
dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.Motivasi merupakan konsep hipotetis untuk suatu
kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi dan tingkah laku seseorang untuk
mengubah situasi yang tidak memuaskan atau tidak menyenangkan.

b. Jenis-jenis Motivasi
Menurut Syaiful Bahri (2000: 149-152), motivasi dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu motivasi dalam diri pribadi seseorang atau motivasi intrinsik dan motivasi
yang berasal dari luar diri 13 seseorang atau motivasi ekstrinsik. Adapun
pengertian motivasi intrinsik dan ekstrinsik yaitu:
1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan dorongan kuat yang berasal dari dalam diri
seseorang. Motivasi intrinsik sangat diperlukan untuk menumbuhkan motivasi
belajar, peserta didik yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam
belajar, keinginan untuk ini dilatarbelakangi oleh pemikiran positif bahwa
semua pelajaran yang dipelajari sekarang akan berguna untuk dirinya baik
untuk sekarang maupun dimasa yang akan datang.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah keinginan untuk mencapai sesuatu didorong karena
ingin mendapatkan penghargaan eksternal atau menghindari hukuman
eksternal. Seorang anak dikatakan memiliki motivasi ekstrinsik untuk belajar
jika peserta didik menempatkan tujuan belajarnya di luar hal yang
dipelajarinya, misalnya untuk mencapai angka tinggi, gelar dan kehormatan.
Contoh motivasi yang diberikan biasanya dapat berupa pujian kepada peserta
didik, hadiah, angka dan sebagainya yang berpengaruh untuk merangsang
siswa untuk giat belajar.

Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dalam proses


belajar mengajar untuk mendorong siswa agar tekun belajar. Motivasi ekstrinsik
digunakan ketika siswa tidak memiliki motivasi intrinsik. Dalam proses belajar
mengajar di sekolah maupun di rumah, kondisi lingkungan seperti guru, lingkungan
teman, keluarga, dan masyarakat memiiki peran yang nyata dalam menjadi
pembangkit motivasi belajar ekstrinsik peserta didik.

c. Indikator Motivasi Belajar


Menurut Sardiman (2011: 83), motivasi yang terdapat dalam diri siswa itu memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tekun menghadapi tugas, yaitu dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak berhenti sebelum selesai.
2. Ulet menghadapi kesulitan, yaitu tidak mudah putus asa dalam mengerjakan
tugas untuk berprestasi sebaik mungkin.
3. Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah, misalnya kritis terhadap
masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi yang terjadi disekitar.
4. Lebih senang bekerja mandiri, lebih menyukai untuk mengerjakan tugas
sendiri tidak melihat jawaban teman.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, hal-hal yang bersifat berulang-ulang
kurang disukai karena tidak mengasah kreatifitas.
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak mudah melepaskan hal-hal yang diyakini itu
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Jika seseorang memiliki ciri-ciri tersebut maka dapat dikatakan siswa memiliki
motivasi belajar yang cukup tinggi yang dibutuhkan dalam aktifitas belajar, demikian
sebaliknya jika siswa tidak memiliki ciri tersebut maka dapat dikatakan siswa
memiliki motivasi belajar yang rendah. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan
mendorong dirinya untuk belajar dengan penuh semangat.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Menurut Syamsu Yusuf (2009: 23) Motivasi belajar dapat timbul karena faktor
internal dan eksternal:
Faktor internal
a) Faktor Fisik
Faktor fisik merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh dan penampilan
individu. Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik
terutama panca indera.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor intrinsik yang berhubungan dengan aspek-
aspek yang mendorong atau menghambat aktivitas belajar pada siswa. Faktor ini
menyangkut kondisi rohani siswa

Faktor Eksternal
a) Faktor Sosial
Merupakan faktor yang berasal dari manusia di sekitar lingkungan siswa. Faktor
sosial meliputi guru, konselor, teman sebaya, orang tua, tetangga, dan lain-lain.
b) Faktor Non-sosial
Faktor non-sosial merupakan faktor yang berasal dari keadaan atau kondisi fisik di
sekitar siswa. Faktor nonsosial Meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin),
waktu (pagi, siang, atau malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat
belajar), dan fasilitas belajar (sarana dan prasarana).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010: 97-100) ada beberapa unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar yaitu :
1) Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang
hayat. Cita-cita siswa untuk “menjadi seseorang” akan memperkuat semangat
belajar dan mengarahkan pelaku belajar.
2) Kemampuan Belajar
Kemampuan belajar meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri
siswa. Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi. Di
dalam kemampuan belajar ini, sehingga perkembangan berpikir siswa menjadi
ukuran. Siswa yang taraf perkembangan berpikirnya konkrit (nyata) tidak
sama dengan siswa yang berpikir secara operasioanl (berdasarkan pengamatan
yang dikaitkan dengan kemampuan daya nalarnya). Siswa yang mempunyai
belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti
itu lebih sering memperoleh sukses dan karena kesuksesan akan memperkuat
motivasinya.
3) Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani dapat mempengaruhi
motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, mengantuk atau
kondisi emosional siswa seperti marah-marah akan mengganggu konsentrasi
atau perhatian belajar siswa.
4) Kondisi Lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal atau
keluarga, lingkungan pergaulan atau teman sebaya, dan kehidupan
masyarakat.
5) Unsur-unsur Dinamis Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya
dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama
sekali. Unsur dinamis pada siswa terkait kondisi siwa yang memiliki
perhatian, kemauan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat
pengalaman hidup yang diberikan oleh lingkungan siswa.
6) Upaya Guru Membelajarkan Siswa
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri
dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara
menyampaikannya, menarik perhatian siswa, dan mengatur tata tertib di kelas
atau sekolah.
3. PROSEDUR PENELITIAN
4. LANGKAH KERJA DAN JADWAL PENELITIAN
a. LANGKAH KERJA
i. Tahap persiapan
ii. Pengumpulan data
iii. Tahap pengumpulan
b. Jadwal Penelitian
5. DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Jakarta.
Dalyono. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati, Mudjiono. 2010. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Fuad Ihsan. 2003. Dasar-dasar Kependidikan MKDK. Jakarta. PT.Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai