Anda di halaman 1dari 101

64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan paradigma penyelenggaraan Pendidikan dan Sentralisasi ke

desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek

pendidikan, termasuk kurikulum.Pada paradigma sentralisasi pembaruan kurikulum

ditentukan sepenuhnya oleh pusat, sedangkan daerah atau madrasah menerima dan

melaksanakan sepenuhnya kurikulum dari pusat. Pada paradigma desentralisasi,

daerah dan madrasah mempunyai kewenangan untuk membuat kurikulum (dalam hal

ini silabus), sedangkan pusat memberikan beberapa acuan dan ketentuan yang

sifatnya esensial. Ini dimaksudkan agar semua daerah dalam wilayah NKRI dalam

menyusun kurikulum tidak keluar atau menyimpang dari sistem pendidikan nasional.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, dalam hal ini adalah tujuan

pendidikan di MIS AT TAUFIQ Berdasar Undang-undang nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 36 ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum

pada semua jenjang jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi

sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Oleh karena itu,

kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan penyusunannya diserahkan di tingkat

satuan pendidikan dalam bentuk Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP).

Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman

Implementasi Kurikulum pada Madrasah menjelaskan bahwa satuan pendidikan dapat

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

melakukan inovasi dan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

sesuai kebutuhan peserta didik, akademik, sosial budaya dan kebutuhan madrasah.

Inovasi dan pengembangan KTSP meliputi struktur kurikulum, beban belajar, desain

pembelajaran, muatan lokal dan ekstrkurikuler. Dengan demikian bagi satuan

pendidikan yang ingin melakukan terobosan-terobosan dalam penyelenggaraan

pendidikan di madrasahnya, dapat melakukan inovasi dalam pengembangan KTSP

madrasahnya. Atas dasar ini dikembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) untuk MIS AT TAUFIQ.

B. Tujuan Pengembang Kurikulum

Secara umum tujuan diterapkan KTSP adalah untuk memandirikan dan

memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada

satuan pendidikan dan mendorong untuk melakukan pengambilan keputusan secara

partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuannya

adalah:

1. meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif madrasah dalam

mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang

tersedia; (b) meningkatkan kepedulian warga madrasah dalam mengembangkan

kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan

madrasah; dan (c) meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan.

Pengembangan KTSP diserahkan kepada satuan pendidikan dengan pertimbangan

sebagai berikut:

2. madrasah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi

dirinya sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk

memajukan lembaganya;

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

3. madrasah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan

yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan peserta didik; (c) pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh madrasah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan madrasah karena

pihak madrasahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi madrasahnya;

4. keterlibatan semua warga madrasah dan masyarakat dalam pengembangan

kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efisien dan

efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat;

5. madrasah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing- masing

kepada pemerintah, orang tua peserta didik dan masyarakat pada umumnya, oleh

karena itu madrasah akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan

mencapai sasaran KTSP;

6. madrasah dapat melakukan persaingan sehat dengan satuan pendidikan lain untuk

meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orang

tua peserta didik, masyarakat dan pemerintah setempat;

7. madrasah dapat secara cepat merespon perkembangan zaman, aspirasi masyarakat

dan lingkungannya yang berubah dengan cepat dan sulit diduga pada saat sekarang

dan yang akan datang.

C. Landasan

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 Madrasah

Ibtidaiyah At Taufiq mengacu kepada :

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal

38 Ayat 2 “ Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai

dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

madrasah / madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau

kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi

untuk pendidikan menengah”

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal

36 Ayat 2 “ Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip

diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik”

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19 Tahun 2005

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 Ayat 1 “ Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan SD/MI/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang

sederajat dikembangkan sessuai dengan satuan pendidikan, potensi

daerah/karaktersitik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”

4. Peraturan Menteri Pendidikan (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2016 tentang

Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan (Permendiknas) Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan Pendidikan Dasar dan menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan ( Permendiknas ) Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Pelaksanaan SI dan SKL untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 6 Tahun 2007

tentang Perubahan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2016 “ Satuan pendidikan

dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dapat Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan

Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”

8. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No 207 Tahun 2014 tentang

Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa

Arab di Madrasah.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

9. Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.89 Tahun 2018 tentang Standar Isi

Kurikulum Muatan Lokal.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq dikembangkan sesuai dengan

relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan

supervisi Madrasah Kementerian Agama Kota Administrasi Jakarta Utara untuk

pendidikan dasar dan menengah. Pengembangan kurikulum Madarsah Ibtidaiyah At

Taufiq mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman

pada paduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP dengan memperhatikan

pertimbangan komite madrasah. Penyusunan kurikulum dikoordinasikan dan

disupervoisi oleh Mapenda Kementrian Agama Kota Administrasi Jakarat Utara

Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq dikembangkan berdasarkan prinsip-

prinsip sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik

dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki

posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan

kompetensi peserta didik disesusaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,

dan kepentingan peserta didik serta tuntunan lingkungan. Memilki posisi sentral

berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan Terpadu

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta

didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan serta menghargai dan tidak

diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi kompenen muatan wajib

kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun

dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat

dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti

dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengemabangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan

(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan

kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan

dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, ketermapilan

berpikir, keterampilan sosial, ketermapilan akademik, dan keterampilan

vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup kseseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian

keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

mencerminkan keterkaitan antar unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan

informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntunan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antar kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarkat, berbangsa, dan

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memperdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

BAB II

KARAKTERISTIK MADRASAH

A. Profile Madrasah

1.1. Kondisi riil sekolah

1. Sarana dan prasarana sekolah

a. Tanah dan prasarana sekolah

Tanah sekolah sepenuhnya milik Masyarakat dengan luas total areal 720 m 2

keadaan tanah sekolah MIS AT TAUFIQ Jakarta Utara;

Status : Waqaf

Luas tanah : 720 m2

Luas bangunan : 620 m 2

b. Gedung Sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk

menunjukkan kegiatan belajar memadai.

Keadaan gedung MIS AT TAUFIQ Jakarta Utara

Luas Bangunan : 620 m 2

Ruang Kepala Sekolah :1 Baik

Ruang Dewan Guru :1 Baik

Ruang Kelas :8 Baik

Ruang Perpustakaan :1 Baik

2. Anggaran Sekolah

Anggaran sekolah berasal dari dana pemerintah dan dana yang dihimpun dari orang

tua peserta didik.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

3. Identitas Madrasah Ibtidaiyah At Taufia

Nama Lembaga : MIS AT TAUFIQ


Alamat / desa : Jl. Kebantenan 1 No.1 Rt.007/007
Kecamatan : Semper Timur
Kabupaten : Cilincing
Propinsi :Jakarta Utara
Kode Pos : 14130
No.Telepon : 02144940404
Nama Yayasan : Yayasan Perguruan Islam At Taufiq
Status Sekolah : .Terakriditasi A
Status Lembaga MI : Swasta
No SK Kelembagaan : 559 Tahun 2016
NSM : 111231720015
NIS / NPSN : 69752288
Tahun didirikan/beroperasi : 1975
Nama Kepala Sekolah : Hj Riska Andriyani, S.Pd.
No.SK Kepala Sekolah :
Masa Kerja Kepala Sekolah : ... Tahun
15. Status akreditasi :.A
16. No dan SK akreditasi : 288/BANSM-P/DKI/2018

4. Personil Sekolah

MIS AT TAUFIQ memiliki 14 personil yang terdiri

Kepala Sekolah PNS : 1 Orang

Guru PNS : 4 Orang

Guru Honor : 6 Orang

Bendahara Sekolah : 1 Orang

Operator Sekolah : 1 Orang

Penjaga Sekolah : 1 Orang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Tabel 1.1

Data Personil Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq

Nama Pendidika Jabatan Status Sertifikasi


n Kepegawaian
Terakhir
Ada Tidak
Hj. Riska Andriyani, S1 Kepala Sekolah Non PNS √
S.Pd
Misbakhul Munir, S1 Guru PNS √
S.Pd
Moch Hadiwinata, S1 Guru Non PNS
S.Pd
Sri Lestari, S.Sos.I S1 Guru/Bendahara Non PNS

Hidayat, M.Pd.I S2 Guru PNS √

Hj. Miranda S1 Guru PNS √


Harahap, S.Pd
Siti Mutmainah, S1 Guru PNS √
S.Pd
Yuni Hasmiati, S.Pd S1 Guru Non PNS

Suci Fitrianingsih, S1 Guru Non PNS


S.Pd
Nur Rahma S1 Guru Non PNS

H. Nurroman, S.Ag S1 Komite Sekolah Non PNS

Assyarief Fauzi ST S1 Operator Non PNS


Sekolah
Tobor SMA Penjaga Non PNS
Sekolah

5. Keadaan Peserta Didik

1.1. Jumlah peserta didik

Jumlah peserta didik Tahun Pelajaran 2020 – 2021 seluruhnya berjumlah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Tabel 1.2
Jumlah Peserta Didik Tahun 2020 – 2021
Jumlah
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
I.1 24 16 40
I.2 18 22 40
II.1 26 14 40
II.2 14 26 40
III.1 21 19 40
III.2 21 19 40
IV.1 12 24 36
IV.2 14 22 36
V.1 16 15 31
V.2 19 11 30
VI.1 19 18 37
VI.2 7 13 20
Jumlah 211 219 430

1.2. Kondisi ideal suatu sekolah sesuai SNP

Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kreteria minimal tentang sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan standar yaitu standar isi, standar

kompetensi lulusan, standar proses, standar proses, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pengertian masing-masing standar

tersebut adalah:

a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan

kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai

standar kompetensi lulusan

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kreteria pendidikan

prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan

e. Standar sarana dan prasarana adalah standar pendidikan yang berkaitan

dengan kreteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat

beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat

berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi

dan komunikasi.

f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada

tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar

tercapai efesiensi dan efektivitas penyelengaraan pendidikan.

g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya

biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satau tahun

h. Standar peniliaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil beajar

peserta didik.

1.3. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan

a. Program Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2013

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

1. menjalin kerja sama dengan komite sekolah

2. worshop pemetaan KI dan KD

3. workshop penyusunan silabus dan RPP

4. seminar

b. Program Pengembangan Proses Pembelajaran

1. workshop model-model pembelajaran

2. pengembangan pembelajaran saintifiq

3. pengembangan kelompok belajar siswa dengan tutor sebaya

4. kilinik mata pelajaran

5. melaksanakan moving kelas

c. Program Pengembangan Media Pembelajaran

1. pengadaan alat dan bahan penunjang pembelajaran dikelas (VCD, Tape,

LCD, Infocus)

2. pengadaan media pembelajaran

3. pengadaan alat multi media

4. pengadaan komputer dengan akses internet di perpustakaan dan tempat-

tempat strategis

5. optimalisasi perpustakaan

d. Program Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. pengembangan bahan ajar

2. studi banding

3. pengembangan kegiatan KKG

4. pengembangan penelitian tindakan kelas

5. pelatihan bahasa inggris

6. pelatihan komputer dan e-learning

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

e. Program Pengembangan Manajemen

1. Penerapan model manajemen berbasis sekolah secara penuh

2. Pengembangan pola manajemen

3. Kerjasama dengan sekolah / instansi lain yang terkait dengan program

sekolah dalam wujud MOU

4. Kerjasama dangan dunia usaha dan alumni untuk pengembangan program

sekolah

5. Pengembangan fungsi partisipasi komite sekolah

f. Program pengembangan Standar Pembiayaan

1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah yang lebih intensif untuk

mengggali sumber-sumber dana yang ada dimasyarakat

2. Melakukan kerjasama dengan dunia usaha / industri

3. Melakukan kegiatan yang menghasilkan keuntungan ekonomi

4. Mengoptimalkan penggunaan bantuan yang diberikan dari pusat dan

daerah

g. Program Pengembangan Penilaiaan

1. Pengembangan perangkat penilaian

2. Pengembangan bentuk uji kompetensi

3. Pengembangan model dan acuan penilaian

4. Pelaksanaan evaluasi (ulangan harian, program remedial, pengayaan,

penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester )

h. Program Pengembangan Diri

1. Optimalisasi BK (Bimbingan Konseling) dalam pengembangan diri

2. Optimalisasi kegiatan ekstrakulikuler

3. Karir Day

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

4. Pembentukan Tim Unggulan Mata Pelajaran

i. Hasil Yang Diharapkan

1. Terlaksananya program-program dalam upaya pengembangan SKL dengan

Standar Nasional

2. Terlaksananya program-program dalam peningkatan prestasi akademik

dan non akademik siswa dengan minimal mendapat satu prestasi kejuaraan

di tingkat propinsi

3. Terealisasinya penyelengaraaan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan

4. Terpenuhinya kebutuhan SDM di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan

sekolah

5. Terealisasinya perangkat kurikulum yang lengkap, dan berwawasan

kedepan

6. Terpenuhinya fasilitas prasarana dan sarana pendukung untuk

pembelajaran dan manajemen sekolah sesuai dengan kebutuhan dan

kondisi sekolah

7. Diimplementasikan model menajeman berbasis sekolah secara penuh

8. Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan pembiayaan

sekolah berstandar Nasional

9. Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan sistim penilaian

pendidikan disekolah berstandar nasional

B. Analisis Konteks

a. Analisis Standar Nasional Pendidikan (analisis perundang undangan)

a.1.Analisis Standar Isi

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21

Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,

menjelaskan Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat

perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan

kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan

tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan

keterpaduan antar jenjang yang relevan. Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut

ditetapkan kompetensi yang bersifat generik yang selanjutnya digunakan sebagai

acuan dalam mengembangkan Kompetensi dan ruang lingkup materi yang bersifat

spesifik untuk setiap mata pelajaran.

Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,

pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap

sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi

sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial

sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian,

Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang

merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, yang

selanjutnya disebut Kompetensi Inti (KI). Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi

terhadap tuntutan proses pembelajaran dan penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi

lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan sesuai pencapaiannya pada tiap kelas akan

dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum. Tingkat Kompetensi yang berbeda

menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang berbeda

pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman

belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Sehubungan dengan urian tersebut, dalam proses pembelajaran, banyak guru

yang tidak merencanakan pembelajaran dengan baik. Hal terbukti guru tidak

menguasai Rencana Proses Pembelajaran dengan baik. Hal ini dikarenakan guru tidak

memahami tentang Kompetensi Inti dari empat domain. Bahkan, ketika pembelajaran

akan diakhiri dengan penilaian akhir semester masih ada guru yang belum tahu KI

yang seharusnya dikuasainya dalam mata pelajaran yang diampunya. Padahal, KI ini

yang akan diuraikan menjadi Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian

Kompetensi.

Sementara itu, guru di MI AT TAUFIQ masih banyak yang belum memahami standar

isi. Hal ini yang menyebabkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tidak mengacu

pada Revisi Kurikulum 2013. Akibatnya, Sesuai dengan Revisi Kurikulum 2013

Tahun 2019 kurang adanya pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),

Higher Order Thingking Skill (HOTS), Creative, Critical Thinking, Communicative,

dan Collaborative (4C) dalam pembelajaran.

Tabel 1.3.
Landasan Perundang-undangan
Kurikulum MI/MTs/MA Kurikulum MI/MTs/MA
No. Komponen
Tahun Pelajaran 2019/2020 Tahun Pelajaran 2020/2021
1. Landasan Landasan kurikulum 2013 Landasan kurikulum 2013 untuk
untuk kelas …. , ….. dan kelas VII , VIII dan IX
……….
2. Perundang-  Permendikbud nomor 20  Permendikbud nomor 36, dan
Undangan tahun 2016 untuk SKL, 37 tahun 2020 sebagai
standar isi nomor 21 dan 24 penyempurna permendikbud
tahun 2016, standar proses nomor 24 tahun 2016.
nomor 22 tahun 2016 dan  KMA 183 tahun 2019
standar penilaian nomor 23  KMA 184 tahun 2019
tahun 2016 untuk mata  Surat Keputusan Dirjen Pendis
pelajaran agama dan no 5164 Tahun 2018 tentang
struktur kurikulum Pengembangan RPP
menggunakan KMA nomor  Surat Keputusan Dirjen Pendis
165 tahun 2014 revisi no 5163 tahun2018 tantang
September 2016 pengembangan Pembelajaran
 Permendikbud nomor 36,  Surat Keputusan Dirjen Pendis
dan 37 tahun 2020 sebagai No. 5162 tentang Penilaian
penyempurna Hasil Belajar
permendikbud nomor 24

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Kurikulum MI/MTs/MA Kurikulum MI/MTs/MA


No. Komponen
Tahun Pelajaran 2019/2020 Tahun Pelajaran 2020/2021
tahun 2016
3. Pengembangan Pengembangan dalam  Pengembangan dalam
Kurikulum implementasi Kurikulum 2013 implementasi Kurikulum 2013
 Kurikulum Darurat Covid-19
4. Struktur Kurikulum Kelas 1, 2 dan 3 memakai Ada penambahan KD TIK yang
kurikulum 2013 revisi 2017 tercantum dalam permendikbud
Ada penambahan KD TIK nomor 37 tahun 2020: Mata
yang tercantum dalam Pelajaran Informatika pada
permendikbud nomor 37 Madrasah AT ATUFIQ dimuat
tahun 2020: Mata Pelajaran dalam kompetensi Dasar yang
Informatika pada Madrasah digunakan sebagai acuan
MI AT TAUFIQ dimuat pembelajaran. Struktur
dalam kompetensi Dasar yang Kurikulum berdasarkan KMA
digunakan sebagai acuan No. 184 tahun 2019 dan KI KD
pembelajaran mapel Agama pada PMA No. 183
tahun 2019
5. Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar untuk Ketuntasan Belajar untuk semua
semua mata pelajaran mata pelajaran disesuaikan
disesuaikan dengan tuntutan dengan tuntutan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dengan dengan minimal baik untuk
minimal baik untuk semua semua domain sikap, berpedoman
domain sikap, pengetahuan, Juknis Penilaian 5162 Tahun
dan keterampilan dan boleh 2018
menggunakan KKM yang
sama dalam seluruh mata
pelajaran
6. Penilaian Penilaian hasil belajar ada 3 Penilaian hasil belajar ada 3
macam yaitu assessment of macam yaitu assessment of
learning, assessment for learning, assessment for learning
learning dan assessment as dan assessment as learning
learning berdasarkan Juknis penilaian SK
dirjen Pendis no 5162 tahun 2018
7. Kenaikan Kelas dan Kenaikan kelas disesuaikan Kenaikan kelas disesuaikan
Kelulusan dengan Permendikbud dengan Permendikbud Nomor
Nomor 66 Tahun 2013 66 Tahun 2013 tentang Standar
tentang Standar Penilaian Penilaian dan Berdasarkan
Juknis penilaian SK Dirjen
Pendis No 5162 Tahun 2018
8. RPP Semua RPP disusun Penyusunan RPP berdasarkan
berdasarkan pembelajaran Permendikbud nomor 22 tahun
menggunakan pendekatan 2016 dan Keputusan Direktorat
saintifik dengan model Jendral Pendidikan Islam juknis
pembelajaran Discovery 5164 tahun 2018 tentang rencana
learning, Berbasis Problem pelaksanaaan pembelajaran pada
Solving, Berbasis Proyek dan madrasah
cooperative learning dan Dan juknis penilaian hasil belajar
disajikan pengetahuan yang …….. (5162)
faktual, konseptual, dan Dan Juknis pengembangan
prosedural serta metakognitif pembelajaran pada madrasah
pada (kelas …… dan …..), Nomor 5163 Tahun 2020
yang mencakup domain sikap,
pengetahuan, dan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Kurikulum MI/MTs/MA Kurikulum MI/MTs/MA


No. Komponen
Tahun Pelajaran 2019/2020 Tahun Pelajaran 2020/2021
keterampilan dengan
menerapkan penilaian
autentik.
9. Kalender Pendidikan Kalender Pendidikan memakai Kalender Pendidikan memakai
pedoman surat keputusan pedoman surat keputusan Dirjen
Dirjen Pendidikan Islam Pendidikan Islam tentang
tentang kalender pendidikan kalender pendidikan Madrasah
Madrasah Tahun Pelajaran Tahun Pelajaran 2020/2021.
2019/2020. Nomor 3063 tahun Nomor 2491 tahun 2020
2019

2.1. Analisis Standar Kompetensi Lulusan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah, menjelaskan standar kompetensi lulusan berdasarkan jenjang pendidikan

yang berbeda. SKL tersebut menguraikan rumusan dimensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan dari jenjang pendidikan yang berbeda.

Dalam dimensi pengetahuan untuk tingkatan madrasah terdapat empat pembagian

materi berupa: Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif yang tidak terdapat

pada jenjang pendidikan yang di bawahnya. Jika dijelaskan dengan kalimat yang

sederhana materi yang disajikan dalam pembelajaran sehrausnya terbagi menjadi

empat rumusan. Empat rumusan tersebut adalah:

(1) Materi faktual merupakan bentuk materi yang nyata dalam kehidupan seharihari;

(2) Materi konseptual merupakan materi konsep. Peserta didik dapat menjelaskan

definisi materi tersebut dengan kalimat sendiri;

(3) Materi prosedural merupakan urutan cara melakukan sesuatu dengan benar; dan

(4) Materi metakognitif merupakan materi yang menjadikan peserta didik dapat

menghasilkan suatu produk.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Di MI/MTs/MA......... masih banyak guru tidak membuat keempat rumusan materi

pengetahuan yang diamanatkan oleh peraturan dalam perencanaan dan proses

pembelajaran. Hal ini yang mengakibatkan standar kelulusan tidak dapat tercapai

dengan baik.

3.1. Analisis Standar Proses

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2016 tentang Standar Proses pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah, menjelaskan tentang proses pembelajaran. Proses Pembelajaran pada

satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan

pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran

serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

ketercapaian kompetensi lulusan.

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran

meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan

sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.

Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan

yang tidak hanya terpaku pada 5M tetapi bisa menggunakan model yang lain dan

pendekatan yang dipakai tetap saintifik.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi

untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada

setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan

rencana pelaksanaan pembelajaran. Penyusunan RPP hendaknya memperhatikan

prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Perbedaan individual peserta didik,

b) Partisipasi aktif peserta didik,

c) Berpusat pada peserta didik,

d) Pengembangan budaya membaca dan menulis,

e) Program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi,

dan

f) Penilaian, dan sumber belajar.

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru di MI AT TAUFIQ masih

perlu penyempurnaan. RPP tidak mengadung pembelajaran pendidikan karakter, tidak

ada penilaiannya, tidak ada remidi, dan pengayaan. Ada beberapa KD yang tidak

tercantum dalam RPP. Apalagi standar proses harus sesuai dengan Revisi Kurikulum

2013 Tahun 2019 adanya pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),

Higher Order Thingking Skill (HOTS), Creative, Critical Thinking, Communicative,

dan Collaborative (4C) dalam pembelajaran serta menggunakan model pembelajaran

yang telah direkomendasikan penggunaannya.

4.1. Analisis Standar Penilaian

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

menjelaskan bentuk dan teknik penilaian pada masing masing domain: sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

Di MI AT TAUFIQ banyak guru yang belum menyosialisasikan rancangan penilaian

pada peserta didik. Kelemahan yang banyak terjadi pada penilaian sikap adalah guru

belum mengoptimalkan dalam menggunakan jurnal observasi, serta belum

menganalisis penilaian sikap dan keterampilan.

b. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan

Berdasarkan analisis standar tersebut, ditemukan banyak kelemahan dalam

satuan pendidikan di MI AT TAUFIQ temuan tersebut akan digunakan acuan dalam

penyusunan Kurikulum MI AT TAUFIQ Tahun pelajaran 2020/2021. Diantaranya

belum tertibnya administrasi dan belum maksimalnya pelaksanaan supervisi baik

pendidik maupun tenaga kependidikan.

c. Analisis Kondisi Guru dan Peserta Didik Satuan Pendidikan

1) Analisis kebutuhan siswa

Lingkungan MI AT TAUFIQ adalah madrasah menuju madrasah unggul, sehingga

diperlukan muatan lokal yang mendukung pengetahuan tentang lingkungan hidup

sesuai dengan misi MI AT TAUFIQ, tetapi RPP yang dibuat oleh masih sedikit yang

terintegrasi dengan pelaksanaan literasi dan program GERAMM yang lainnya.

Demikian juga dengan siap peserta didik yang kurang mencerminkan peserta didik

madrasah menuju madrasah unggul hebat dan bermartabat

Guru MI AT TAUFIQ yang berjumlah 10 telah mengausai pembelajaran dengan baik

tetapi masih ada kekuarangan baik segi kualitas maupun kuantitas.

Siswa MI AT TAUFIQ yang berjumlah 415 menginginkan kondisi lingkungan

madrasah yang menyenangkan. Padahal area tanah yang dimiliki madrasah seluas

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

1004. M2 sehingga satuan pendidikan perlu menyediakan kondisi yang kondosif

sesuai dengan kebutuhan.

Tabel 1.4
Kebutuhan Lembaga Dan kebutuhan Siswa
Kurikulum MI/MTs/MA Kurikulum MI/MTs/MA
No. Komponen
Tahun Pelajaran 2019/2020 Tahun Pelajaran 2020/2021
 Pelaksanaan ujian dengan
menggunakan computer dan
Kebutuhan smartpone untuk kegiatan
Pelaksanan seluruh Ujian
1. lembaga/satuan UAMBN dan Ujian Semester.
Madrasah dengan CBT
pendidikan  UNBK tidak dilaksanakan
 Ujian Madrasah dengan
sistem daring
 Suasana belajar siswa sejuk,
rindang dan menyenangkan
Suasana belajar siswa sejuk, dengan program GEMES
2. Kebutuhan siswa
rindang dan menyenangkan (Gerakan Madrasah sehat) dan
GELEM (Gerakan Literasi
Madrasah).

4.Analisis Ketersediaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan


Secara umum MI AT TAUFIQ masih kekurangan tenaga pendidik, baik tenaga pendidik yang

mengampu mata pelajaran agama Islam, Seni Budaya, Sejarah, dan pembina pengembangan

diri. Selain tenaga pendidik, tenaga kependidikan masih kurang untuk mengelola keuangan

dan administrasi.

Tabel 1.5
Pendidik dan Tenaga Kependidikan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Kurikulum MI Tahun Kurikulum MI Tahun


No. Komponen
Pelajaran 2019/2020 Pelajaran 2020/2021
 Pendidik berjumlah 10  Pendidik berjumlah 10
 Berijazah S1 berjumlah 9 S2  Berijazah S1 berjumlah 9
1. Pendidik berjumlah 1 S2 berjumlah 1
 Yang sudah sertifikasi 5  Yang sudah sertifikasi 5
 Yang belum sertifikasi 5  Yang belum sertifikasi 5
Tenaga kependidikan yang
Jumlah tenaga kependidikan sesuai dengan keahliannya
yang sesuai dengan keahliannya berjumlah 1 Tetapi untuk
Tenaga
2. berjumlah 1 Tetapi untuk tenaga tenaga kapus belum sesuai
Kependidikan
Kapus/Kalab belum sesuai dengan ijasah untuk tahun ini
dengan ijazah menambah 1 tenaga ahli
/pustakawan

d.SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats )


Evaluasi diri Satuan Pendidikan untuk mengungkap:
 strengths atau kekuatan dan 
 weaknesses atau kelemahan, serta
kajian lingkungan eksternal untuk mengungkap: 
 opportunities atau peluang dan 
 threats atau tantangan 
1.1 Situasi Internal atau Kondisi Sekolah
1. Peserta Didik:
Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik dapat dilihat dari
input awal dan saat pembelajaran. Analisi ini meliputi rata-rata kemampuan akademik
peserta didik, minat, dan bakat peserta didik. Jadi, analisis peserta didik meliputi
analisis kemampuan akademik dan nonakademik.

2. Pendidik:
Analisis terhadap pendidik dan tenaga kependidikan dimaksudkan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia yang dimiliki oleh
sekolah. Analisis ini perlu dilakukan agar KTSP yang disusun dan dikembangkan
sesuai dengan kemampuan sekolah dan dapat dilaksanakan secara maksimal. Dalam
melakukan identifikasi, setidaknya perlu diperoleh informasi mengenai: jumlah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

pendidik dan rinciannya, kelayakan fisik dan mental pendidik, latar belakang
pendidikan dan/atau sertifat keahlian, kompetensi pendidik (pedagogik, kepribadian,
profesional, sosial), rata-rata beban mengajar pendidik, rasio pendidik dan peserta
didik, minat pendidik dalam pengembangan profesi, jumlah tenaga kependidikan dan
rinciannya, kelayakan fisik dan mental tenaga kependidikan, jenis keahlian, latar
belakang tenaga kependidikan, dan minat tenaga kependidikan dalam pengembangan
profesi.

3. Sarana dan Prasarana:


a. Analisis atas sarana yang dimiliki oleh sekolah meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis
pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.(SNP pasal 42 ayat 1).
b. Analisis atas prasarana meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan
sekolah, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan (SNP pasal
42 ayat 2). Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan prasarana di sekolah
meliputi keberadaannya, rasio banyaknya, kelayakannya, dan
kebersihannya.

4. Biaya:
a. Analisis biaya sesuai dengan pasal 62 tentang standar pembiayaan dalam
SNP. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi,
dan biaya personal. Biaya investasi sekolah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan
sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur
dan berkelanjutan. Biaya operasi sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

i. gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang


melekat pada gaji,
ii. bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
iii. biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
b. Analisis terhadap pembiayaan di sekolah mengarah pada kelemahan dan
kekuatan pembiayaan di sekolah tersebut terhadap pengembangan dan
pelaksanaan KTSP

5. program yang akan dilakukan:


a. KTSP disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan program-program meliputi:
program pendidikan (antara lain: pemilihan mata pelajaran muatan
nasional dan muatan lokal, pemilihan kegiatan pengembangan diri,
penentuan pendidikan kecakapan hidup, penentuan pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global), program pembelajaran, program remedial,
dan program pengayaan.
b. Ada atau tidaknya program, keterlaksanaan, serta kesesuaian program
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah/ daerah merupakan
analisis yang sangat diperlukan untuk mengembangkan KTSP.

6. Nilai-nilai yang mendasari:

Tabel. 1.6
Nilai Nilai Dasar
Kondisi Peluang Tantangan
(1) (2)
peserta didik Banyak yang berasal Lingkungan terlalu berpengaruh
dari MI yang bagus
Pendidik & Tenaga Banyak guru senior, Belum tersertifikasi
Kependidikan berpengalaman
sarana, prasarana Banyak jumlahnya Belum sesuai standar
biaya Dana banyak Belum digunakan secara optimal
tersedia
nilai-nilai yang Agama yang kental Belum banyak mengenal literasi agama
mendasari
program yang akan Mengoptimalkan Penggunaan anggaran sesuai dengan
dilakukan anggararan yang ada pagu

Instrumen Analisis Situasi Satuan Pendidikan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Tujuan Analisis Situasi Sekolah adalah:


1) memperoleh gambaran nyata kondisi sekolah dan
2) memperoleh gambaran nyata situasi sekolah

No Aspek yang Dianalisis Ya Tidak


.
1 Komite Sekolah v

2 Dewan Pendidikan v

3 Penmad v

4 PGMI v

5 Dunia Industri dan Dunia Kerja v

6 Sumber Daya Alam dan Sosial Budaya v

Kondisi Masyarakat dan Lingkungan Sekolah:

 Komite Sekolah
 Dewan Pendidikan
 Dinas Pendidikan
 Asosiasi Profesi
 Dunia Industri dan Dunia Kerja
 Sumber Daya Alam dan Sosial Budaya

Contoh Aspek yang dianalisis untuk DUDI


 Keberadaan dunia industri
 Kebermaknaan dunia industri dalam pengembangan kompetensi
 Kelayakan dunia industri sebagai sumber belajar
 Kedekatan jarak letak dunia industri dengan sekolah
 Hubungan baik dunia industri dengan pihak sekolah

1. FUNGSI KETENAGAAN

KEKUATAN: KELEMAHAN:
Jumlah guru memadai guru tidak tetap
Kualaivikasi guru S1 inovasi motivasi rendah
Dedikasi guru tinggi pengalaman terbatas
Kekeluargaan kurang mamahami IT
rendah hati Kurang berpengalaman

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
PELUANG: ANCAMAN:
dicapai
tidak memilih pekerjaan
pendapatan kurang memadai
bisa dipercaya
terlalu banyak yang harus 64
mampu meningkatkan dilakukan
pelayanan prima
dapat membuat laporan
pekerjaan dengan baik ...

2. FUNGSI KESISWAAN

KEKUATAN: KELEMAHAN:
Jml. siswa sll meningkat status sosial rendah
Intake siswa bagus dukungan ortu kurang
Minat siswa tinggi motivasi rendah
bagus dibidang non kurang disiplin
akademis tanggung jawab rendah
Banyak yang ikut bimbel

ANCAMAN:
PELUANG:
Beberapa siswa sangat
mampu bekerjasama dominan mempengaruhi
dengan baik yang lain
Setia kawan Alumni masih sering
Mampu bekerja keras mengganggu
Bisa bekerja on time

3. FUNGSI SARANA PRASARANA

KEKUATAN: KELEMAHAN:
Jumlah banyak Kurang variasi
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT
TAUFIQAnggaran tersedia
Kurang mampu mengatur
DOKUMEN 1
penggunaan sarana
Update sarana setiap
diperhatikan
Maintenance yang baik

64

PELUANG:
ANCAMAN:
Masih banyak lahan
sering hilang
mampu dibuat masyarakat
sekitar tidak memadai
Dapat melibatkan Cepat rusak
masyarakat sekitar

4. FUNGSI LINGKUNGAN SEKOLAH

KEKUATAN: KELEMAHAN:
aman berdebu
harmonis bising
Air tanah bersih Panas

PELUANG: ANCAMAN:
menjadi agen perubahan Terlalu dekat dengan
memperbaiki akhlaq sekolah lain
memperbaiki nilai2 di Terlalu dekat jalan raya
masyarakat Lingkungan kotor

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM PRIOROTAS / KEUNGGULAN

A. Visi Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq

Berdasarkan Visi pemerintah DKI Jakarta yaitu “ MAJU JAKARTANYA BAHAGIA

WARGANYA”, maka visi MIS AT TAUFIQ adalah :

“ Terbentuknya Generasi Muslim Yang Beriman, Bertakwa, Berilmu, Berkarya,

Berakhak Mulia”

Mengacu pada visi madrasah diatas, maka yang akan dilaksanakan adalah sebagai

berikut :

1. Menciptakan lingkungan madarsah yang bersih, indah dan aman

2. Menciptakan susasana madarasah yang ceria dan kondusif

3. Menciptakan komunikasi yang efektif dan menyenangkan

4. Menciptakan pemebelajaran yang kreatif, menyenangkan dan berkualitas

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

5. Mengembangkan bakal, minat, dan potensi siswa secara maksimal melalui

kegiatan ekstrakurikuler.

6. Mengembangkan dan membiasakan perilaku disiplin warga madrasah

7. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait.

B. Misi Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq

1. Membiasakan melaksanakan ajaran agama Islam kepada seluruh warga madrasah

2. Melaksanakan pembiasaan pengamalan sholat berjamaah di madrasah

3. Mendidik siswa-siswi madrasah secara profesional

4. Menumbuhkan kembangkan semangat belajar kepada siswa –siswi madrasah

5. Membiasakan hidup rukun dan membiasakan berprilaku santun serta saling

menghargai

6. Menerapkan manajeman, berbasis madrasah dan profesional

7. Menegakan kedisiplinan terhadap seluruh warga madrasah

C. Tujuan Madrasah

Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq diarahkan untuk mencapai tujuan

sebagai berikut :

1. Mempersiapkan generasi muslim yang beriman, berilmu dan beramal sholeh

2. Membentuk kepribadian yang mantap dan berprilaku yang baik

3. Memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk bakal kehidupan dalam

masayrakat

D. Program Prioritas / Keunggulan

1.1. Latar Belakang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat dilakukan di

lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Tujuan pendidikan pada dasarnya

mengantarkan siswa menuju perubahan tingkah laku dan intelektual, moral maupun

sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan mahluk sosial, Pendidikan di

Indonesia terproyeksikan pada ideologi pancasila dan konstitusi Undang-undang

Dasar 1945 sebagai falsafahnya. Oleh karena itu tujuan pendidikan secara umum

ditunjukan untuk menghasilkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang sikap dan

prilakunya senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai pancasila. Menurut undang-undang no.

20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang SISDIKNAS berisi tentang tujuan pendidikan

nasional. Salah satu lembaga pendidikan formal yang melaksanakan program

pendidikan untuk anak usia dini adalah sekolah tingkat dasar atau yang kita kenal

dengan Sekolah Dasar Proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh lembaga

formal memiliki target bagi seluruh peserta didiknya. Secara umum target tersebut

adalah setiap peserta didik memiliki kemampuan akademik dan akhlakul karimah

yang baik. Keberhasilan secara akademik dapat diperoleh dengan cara selalu belajar

dan berinovasi dalam proses pembelajaran dan untuk capaian akhlakul karimah yang

baik dapat ditempuh dengan pembinaan akhlak agar nantinya tidak terseret arus yang

menyesatkan anak. Dengan pembinaan akhlak, diharapkan anak nantinya dapat

bersikap dan berperilaku yang baik dan benar tidak hanya mengetahui norma norma

yang ada dalam masyarakat, tetapi juga dapat melaksanakannya dalam kehidupan

sehari-hari dengan ikhlas. 3 Pembinaan akhlak yang pertama kali dapat di lakukan

sebagai seorang muslim adalah mengenalkan anak untuk selalu berinteraksi dengan

Al qur’an sebagai pedoman hidup umat islam. Salah satu cara berinteraksi dengan Al

Quran adalah dengan meghafalkannya. Menghafal Al Quran dapat membantu untuk

konsentrasi dan merupakan syarat mendapatkan ilmu. Al Quran juga menambahkan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

bahwa semua ilmu pengetahuan, baik itu ilmu kedokteran, matematika, ilmu syari’ah,

ilmu alam dan lain sebagainya membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk

memahaminya. Bagi orang yang terbiasa menghafalkan Al Quran sel-sel otak dan

badanya aktif, dan menjadi lebih kuat. menghafal Al-Qur’an tersebut dapat membantu

untuk konsentrasi dan merupakan syarat mendapatkan ilmu. Ia juga menambahkan

bahwa semua ilmu pengetahuan, baik itu ilmu kedokteran, matematika, ilmu syari’ah,

ilmu alam dan lain sebagainya, membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam

meraihnya. Bagi orang yang terbiasa menghafalkan Al-Qur’an, ia akan terlatih dengan

konsentrasi yang tinggi. Menurutnya, sel-sel otak itu seperti halnya dengan anggota

tubuh yang lainnya, yakni harus difungsikan terus. Orang yang terbiasa menghafal,

maka sel-sel otak dan badannya aktif, dan menjadi lebih kuat dari orang yang

mengabaikannya. Usia anak adalah waktu yang sangat tepat untuk menghafal, baru

ketika menginjak dewasa dimulailah memahami makna dari hafalanya tersebut.Sebab,

menghafal pada saat kanak-kanak seperti memahat diatas batu, yang akan tertancap

kuat di ingatan mereka. Jika usia dewasa baru memulai menghafalkan akan banyak

kendala karena banyaknya tanggung jawab dan aktivitas yang harus ditunaikan,

Berkaitan dengan hal tersebut MIS AT TAUFIQ Jakarta Utara mewajibkan seluruh

peserta didik untuk mengikuti kegiatan menghafal Al Quran dengan tujuan supaya

peserta didik dapat membekali dirinya dengan hafalan Juz 30.

1.2. Beban Hafalan Juz 30 Perkelas

Setiap kelas di Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq memiliki beban hafalan yang berbeda,

sehingga saat peserta didik Lulus dari Madrasah Ibtidaiyah sudah dibekali hafalan

Juz 30

Tabel 1.7
Beban Hafalan Juz 30

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

No Kelas Hafalan
1 I AlFatihah, An Naas, Al Falaq, Al Ikhlas, Al Lahab, An
Nasr, Al Kafirun, Al Kautsar, Al Maaun, Al Quraisy, Al
Fill, Al Humazah, Al Asr, At Takatsur
2 II Surah Al Qori’ah, Al Adiyat, Az Zalzalah, Al Bayyinah, Al
Qadr, Al Alaq
3 III Surah At Tiin, Al Insyirah, Ad Dhuha, Al Lail, As Syam, Al

Balad, Al Fajr
4 IV Surah Al Gasiyayah, Al A’la, At Tariq, Al Buruj
5 V Surah Al Insiqoq, Surah Al Muthofifin, Surah Al Infithar,

Surah At Takwir
6 VI Surah Abasa, Surah An Nazi’at, Surah An Naba

BAB IV

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq meliputi sejumlah mata pelajaran

termasuk mata pelajaran muatan lokal berdasarkan KMA 184 Tahun 2019 sebagai

berikuit :

Tabel 2.1
Struktur Kurikulum MI

No Komponen Kelas dan Alokasi Waktu


I II III IV V VI
Kelompok A
Pendidikan Agama Islam
a. Al Quran Hadis 2 2 2 2 2 2
1 b. Aqidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan - - - 2 2 2
3 Bahasa Indonesia - - - 5 5 5
4 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5 Matematika - - - 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
7 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

8 Tematik Terpadu 12 14 16 - - -
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
kesehatan 4 4 4 4 4 4
Muatan Lokal
1 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
2 Hafalan Quran 4 4 4 4 4 4
Jumlah 34 36 40 42 42 42

Keterangan:
1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal.
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 (tiga puluh lima) menit.
5. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
6. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat memuat konten
lokal.
7. Muatan lokal dapat diisi dengan kearifan lokal atau mata pelajaran lain yang
menjadi kekhasan/keunggulan madrasah terdiri atas maksimal 3 (tiga) mata
pelajaran dengan jumlah maksimal 6 (enam) jam pelajaran.

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum Tingkat Satua Pendidikan 2013 MIS AT TAUFIQ meliputi

sejumlah mata pelajaran yang keluasan da kedalamannya merupakan beban belajar

bagi peserta didik dan materi muatan lokal.

a. Muatan Nasional

Muatan nasional mencakup mata pelajaran dan alokasi waktu yang ditetapkan
oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) maupun
Keputusan Menteri Agama (KMA) atau peraturan lain yang berlaku. Mata pelajaran
adalah seluruh mata pelajaran yang diajarkan di madrasah dengan tetap berpedoman
pada struktur kurikulum yang tercantum dalam KMA Nomor 184 Tahun 2019
tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah. Sedangkan alokasi waktu
adalah waktu yang tersedia dalam setiap mata pelajaran. Dengan rincian sebagai
berikut:

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

a. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada MIS AT TAUFIQ merupakan ”IPA
Terpadu” dan ”IPS Terpadu”.

b. Pembelajaran pada Kelas I sampai dengan Kelas VI dilaksanakan melalui


pendekatan tematik terpadu dengan menggunakan kurikulum 2013. tdak ada
muatan Mapel IPS dan IPA untuk kelas I – III karena sudah diintegrasikan pada
mapel Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI juga menggunakan
pendekatan tematik yang terdiri atas mapel umum yaitu Bahasa Indonesia, IPA,
IPS, SBDP, dan PKN. sedangkan untuk mata pelajaran Matematika dan PJOK
masih menggunakan pendekatan Mapel. Muatan Lokal, Penjaskes,dan Seni Budaya
menggunanakan pendekatan Mata Pelajaran. Pembelajaran pada Kelas I s.d. VI
dilaksanakan untuk mata pelajaran Pendidikan Agana Islam, Bahasa Arab, Muatan
Lokal, Penjaskes, dan Seni Budaya melalui pendekatan mata pelajaran, sehingga
guru kelas 1 sampai dengan Kelas VI adalah guru kelas. Untuk mata pelajaran
agama Islam, matematika dan Penjaskes (khusus kelas IV-VI) muatan lokal, seni
budaya, dan penjaskes adalah guru mata pelajaran

c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera


dalam struktur kurikulum.

d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran 2020/2021(satu semester) adalah 18-
20 minggu.

Disamping itu madrasah dapat merelokasi jam pada mata pelajaran tertentu
untuk mata pelajaran lain sebanyak-banyaknya 6 JTM untuk keseluruhan relokasi
dengan pertimbangan kebutuhan peserta didik, akademik, dan dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan. Merelokasi jam pelajaran bukan karena pertimbangan
kekurangan atau kelebihan guru.

Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di MIS AT TAUFIQ terdiri dari :

Tabel 2.2
Mata Pelajaran Wajib
No Mata Pelajaran
1 Al Quran Hadis
2 Akidah Akhlak
3 Fiqih
4 Sejarah Kebudayaan Islam

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

5 Pendidikan Kewarganegaraan
6 Bahasa Indonesia
7 Bahasa Arab
8 Matematika
9 Ilmu Pengetahuan Alam
10 Ilmu Pengetahuan Sosial
11 Seni Budaya dan Keterampilan
13 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.3
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
1 Agama dan  Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, ataub moral
sebagai perwujudan dan pendidikan agama
2 Kewarganegaraan  Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik dan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat kualitas dirinya sebagai manusia
 Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patiotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa , pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi dan nepotisme.
3 Ilmu  Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Pengetahuan dan teknologi pada SD/SDLB dimaksudkan untuk
Teknologi mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi serta berprilaku ilmia
yang kritis, kreatif dan mandiri.
4 Estetika  Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengeksresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni, kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresi kan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dala
kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

b. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan untuk mengembangkan kompetensi yang

disesuaikan dengan ciri khas, potensi dan keunggulan Madrasah Ibtidaiyah yang

disesuaikan dengan ciri khas, potensi dan keunggulan Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq,

yang materi Muatan Lokal terdiri dari mata pelajaran

a. Bahasa Inggris

Mata pelajaran mulok dapat berupa bahasa Inggris dan hal-hal lain yang dianggap

perlu oleh sekolah dan daerah yang bersangkutan. Munculnya mulok tersebut

berawal dari pertimbangan bagaimana mengatasi anak-anak yang putus sekolah.

Kita ketahui bahwa anak-anak putus sekolah diIndonesia cukup tinggi. Dengan

adanya program mulok diharapkan siswa lulusan MI yang tidak melanjutkan

sekolah mempunyai bekal keterampilan untuk mencari nafkah. Alasan lain

dimunculkannya mulok di MI adalah bahwa kegiatan pendidikan di manapun

selalu berlangsung dalam suatu lingkungan tertentu. Lingkungan tersebut dapat

memberi pengaruh yang sangat besar kepada perkembangan anak didik.

b. Tahfidz Al Quran

Salah satu upaya untuk meningkatkan kecerdasan spiritual adalah dengan

menerapkan program tahfidz Qur’an. Al Qur’an sebagai kitab suci yang

diturunkan kepada Rasulullah mengandung banyak pelajaran dan menjadi

penuntun hidup, khususnya bagi umat Islam. Dengan menghafal al Qur’an, maka

diharapkan akan meningkatkan kecerdasan spiritual. Bagi santri yang menghafal

Al Qur’an, akan memahami isi dan kandungan Al Qur’an sehingga dengan

hafalan Al Qur’an, perilaku mereka lebih terkontrol.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

c. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran,

sebagai bagaian integral dari kurikulum madrasah /madrasah . kegiatan

pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian serta

pengembangan bakat, minat dan keunikan diri peserta didik yang dilakukan melalui :

1. Kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan secara terprogram

di dalam dan di luar kelas serta layanan yang bersifat insidental kepada peserta

didik berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan

belahar dan pengembangan karir

Pengembangan diri mulai bimbingan dan konseling adalah layanan bantuan untuk

peserta didik, baik secara perorangan, kelompok agar mampu dan mandiri

berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,

kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai

jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Pola kerja bimbingan dan konseling adalah “Pola 7 Plus”. Berdasarkan SKB

Mendikbud dan Kepala BAKN No. 0433/P/1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, maka tugas pokok konselor di

madrasah adalah :

a. Menyusun program bimbingan dan konseling, yiatu rencana layanan dalam

bidang :

 Pengembangan kehidupan pribadi

 Pengembangan kehidupan sosial

 Pengembangan kemampuan belajar

 Pengembangan karir

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

b. Melaksanakan program bimbingan dan konseling dengan memperhatikan

fungsi :

 Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu pesrta didik memahami diri

dan lingkungannya

 Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik agar mampu

mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang

dapat menghambat perkembangan dirinya.

 Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi

masalah yang dialaminya.

 Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu

peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi

dan kondisi positif yang dimilikinya

 Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh

pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat

perhatian.

c. Melaksanakan kegiatan mengacu pada 9 Pola layanan yaitu :

 Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami

lingkungan baru, terutama lingkungan madrasah /madrasah dan obyek-

obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan

memperlancar peran peseta didik di lingkungan yang baru

 Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan

memahami berbagi informasi diri, sosial, belajar, karier/jabatan dan

pendidikan lanjutan.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

 Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik

memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat didalam kelas,

kelompok belajar, jurusan/ program studi, program latihan, magang dan

kegiatan ekstra kurikuler.

 Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik

menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang

berguna dalam kehidupan di madrasah, keluarga dan masyarakat.

 Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam

mengentaskan masalah pribadinya.

 Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam

pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,

karier/jabatan dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan

tertentu melalui dinamika kelompok.

 Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan pihak lain

dalam memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu

dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

 Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan

permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka

d. Mengevaluasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

e. Menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

f. Menindaklanjuti hasil analisis

g. Konselor dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling

memperhatikan tugas perkembangan peserta didik

Tugas Perkembangan Peserta Didik SD/SDLB:

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

 Menanamkan dan mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan

berhitung

 Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari

 Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya

 Belajar menjadi pribadi yang mendiri

 Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk

permainan maupun kehidupan

 Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman

perilaku

 Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan

 Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis

kelaminnya dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin

 Mengembangkan sikap terhadap kelompok , lembaga sosial, serta tanah

air bangsa dan negara. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal

untuk perencanaan masa depan.

a. Kegiatan Ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terjadwal di luar kelas oleh

guru-guru pembina ekstrakurikuler. Peran konselor dalam hal ini sebagai need

assesment dan wadah untuk memberikan pembinaan mengenai pengembangan

potensi peserta didik, layanan konsultasi serta membantu mengatasi

permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul dalam kegiatan tersebut.

Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan

pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta

didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat mereka melalui kegiatan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

yang secara khusus diselnggarakan oleh pendidik dan atau tenaga

kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di madrasah

Prinsip-prinsip Kegaitan Ekstrakurikuler

 Individual, yaitu kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi,

bakat dan minat peserta didik secara individul

 Pilihan, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan

diikuti secara sukarela peserta didik.

 Keterlibatan aktif, yaitu kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut

keikutsertaan peserta didik secara penuh.

 Menyenangkan, yaitu kegiatan ekstra kurikuler dalam susana yang

mengembirakan dan menimbulkan kepuasan peserta didik

 Etos Kerja, yaitu kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat

peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil

 Kemanfaatan sosial, yaitu kegiatan eksta kurikuler yang dilaksanakan

untuk kepentingan masyarakat.

Pengembangan diri melalui kegiatan Ekstarkurikuler antara lain dengan

kegiatan:

 Krida, meliputi kepramukaan, Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA)

 Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat

olahraga, seni dan budaya, cinta alam, keagamaan

 Seminar, lokakarya, dan pameran, dengan substansi antara lain karier,

pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM , keagamaan, seni budaya.

 Kegiatan lapangan, meliputi kegiatan yang dilakukan diluar madrasah

berupa kunjungan ke obyek-obyek tertentu.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

b. Pembiasaan yang ditumbuhkan melalui kagiatan rutin, spontan dan

keteladanan yang baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangakan

pembiasaan melalui kegiatan terprogram dilaksanakan secara bertahap

disesuaikan dengan kalender pendidikan, semua guru berpartisipasi aktif

dalam membentuk watak, kepribadian dan kebiasaan positif. Peran konselor

dalam hal ini memberikan bimbingan dan konseling, arah pengembangan

kebiasaan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dan sekaligus

mengkoordinir penilaian perilaku mereka melalui pengamatan guru-guru

terkait.

Pengembangan diri melalui kegiatan pembiasaan adalah membiasakan

perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehatri-hari. Pembiasaan merupakan

proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat

otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan

secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan

menghasilkan suatu kompetensi . pengembangan diri melalui pembiasaan ini

dapat dilakukan secara terjadwal/ tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar

kelas. Kegiatan pembiasaan terdiri :

1. Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus

konsiten setiap saat. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan

sesuatu dengan baik.

Kegiatan yang termasuk kegiatan rutin :

a. Membiasakan melaksanakan upacara bendera dengan hidmat

b. Membiasakan beribadah sesuai ajaran Islam

Contoh :

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

 Membiasakan melaksanakan shalat dzuhur berjamaah

 Berinfaq setiap hari jum’at

 Membiasakan siswa berdzikir setiap hari jum’at pagi

 Membiasakan membaca bersama-sama (wajib kunjung perpustakaan)

 Membiasakan olahraga

 Membiasakan memelihara kebersihan kelas, tanaman, dan lingkungan

madrasah bersama-sama

 Membiasakan melaksanakan kegiatan belajar tertib efektif bersama

 Membiasakan berpakaian seragam madrasah bersih dan rapih setiap

hari sesuai jadwal

 Membiasakan melaksanakan tat tertib sekolah dengan ikhlas

 Membiasakan bersaing kompetetif dalam berprestasi

2. Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh

waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara

spontan, tertutama dalam membiasakan bersikap sopan santun dan sikap

terpuji lainnya.

Contoh :

 Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru,

karyawan dan sesama siswa

 Membiasakan bersikap sopan santun

 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya

 Membiasakan antre

 Membiasakan menghargai pendapat orang lain

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

 Membiasakan minta izin masuk/keluar atau ruangan

 Membiasakan menolong atau membantu orang lain

 Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di

madrasah, seperti majalah dinding

 Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain

sesuai kebutuhan

3. Kegiatan Terprogram

Kegiatan terprogram adalah ialah kegiatan yang dilaksanakan secara

bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah

ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan

personil sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai dengan

kemampuan dan bidang masing-masing.

Contoh :

 Kegiatan PENSI (Pentas Seni)

 Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional

 Kegiatan memperingati hari besar nasional

 Kegiatan memperingati hari besar islam

 Kegiatan perpisahan kelas

4. Kegiatan Keteladanan

Kegiatan keteladanan adalah pembiasaan dalam bentuk perilaku sehari-

hari, seperti berpakaian rapi, berbahasa yang baik dan santun, rajin

membaca, memuji kebaikan atau keberhasilan orang lain, datang

kesekolah dengan tepat waktu, dan lain sebagainya.

Contoh :

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

 Berpakaian rapih, datang tepat waktu, santun bertutur kata, rajin

membaca, bersikap ramah, rajin belajar, suka membantu

Pengembangan diri di Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq dilaksanakan

melalui :

a.Kegiatan Ekstrakulikuler sesuai minat dan bakat siswa yang terdiri

atas :

1. Kewiraan

a. Pramuka

b. Paskibra

2. Olahraga

a. Futsal

3. Seni

a. Marawis

b. Pencak silat

4. Keterampilan

a. Membaca Al Quran (IQRA)

b. Kegiatan Pembiasaan

1. Pembiasaan Rutin

Merupakan proses pembentukan akhlak dan penanaman/pengamalan

ajaran agama. Adapun kegiatan pembiasaan terintegrasi yang

dikembangkan terdiri dari :

a. Sholat berjamaah

b. Upacara bendera

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

c. Pembacaan doa dan asmaul husnah serta juz amma setiap pagi

sebelum memulai pelajaran

d. Dzikir bersama setiap jumat

2. Pembiasaan Terprogram

Merupakan proses pembentukan akhlak dan penanaman /

pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi :

Kegiatan keagamaan

a. Pesantren Ramdahan (Pesantren Kilat)

b. Pelaksanaan Idul Adha (Qurban)

c. Tadarus Al Quran bulan Ramadhan

c.Kegiatan Keteladanan

 Pembinaan Ketertiban pakaian seragam anak madrasah

 Pembinaan kedisplinan

 Penanaman nilai akhlak mulia

 Penanaman budaya minat baca

 Penanaman budaya keteladanan

d. Kegiatan Keagamaan, Nasionalisme dan Patriotisme

 Peringatan Tahun Baru Hijriah

 Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW

 Peringatan Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW

 Peringatan Hari Kemerdekaan RI

 Peringatan Hari Pahlawan

 Peringatan Hari Pendidikan Nasional

 Peringatan Hari Kartini

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

e. Outodoor Learning and Training

 Kunjungan Belajar

 Outbound

d. Pengaturan Beban Belajar

1. Beban belajar pada satuan pendidikan SD/SDLB menggunakan sistem paket

2. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum

3. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada

semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran dapat dilakukan secara

fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap

4. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum 4 (emapat) jam

pelajaran prminggu secara keseluruhan

5. Bagi madrasah–madrasah yang memilki ciri khusus dapat menambah jam

pelajaran sesuai kebutuhan madrasah, guna menambah mata pelajaran muatan

lokal berdasarkan ciri khusus Madrasah atau bahan ajar muatan lokal sesuai ciri

khusus madrasah masing-masing

6. Pemanfaatan jam pelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta

didik dalam mencapai kompetensi, disamping dimanfaatkan untuk mata

pelajaran yang lain yang dianggap penting dan tidak terdapat didalam struktur

kurikulum yang tercantum didalam standar isi

7. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur dalam sistem paket untuk SD/SDLB 0%-40% dari waktu kegiatan

tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

8. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan

peserta didik dalam mencapai kompetensi

9. Alokasi waktu untuk praktik :

 Dua jam kegiatan praktik di madrasah setara dengan satu jam tatap muka

 Empat jam praktik di luar madrasah setara dengan satu jam tatap muka

10. Beban belajar yang digunakan di Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq adalah sistem

paket sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum yaitu :

1.1. Pengaturan Beban Belajar

Tabel 2.4
Beban Belajar di Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq

Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu Jumlah


pembelajaran pembelajaran efektif pembelaja jam per
Kelas tatap muka per-minggu pertahun ran/jam tahub
/menit ajaran per-tahun (@60
menit)
I 35 34 36 42.840 714
II 35 36 36 45.360 756
III 35 40 36 50.400 840
IV 35 42 36 52.920 882
V 35 42 36 52.920 882
VI 35 42 36 52.920 882

1.2. Pengaturan Waktu Belajar


Tabel 2.5

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Pengaturan Waktu Belajar Hari Senin

No Hari Senin
1 K Kelas 1 s/d 3 Kelas 4 s/d 6
2 e 06.30 – 07.05 ( Upacara) 06.30 – 07.05 (Upacara )
3 l 07.05 – 07.40 ( Jam ke-1) 07.05 – 07.40 ( Jam ke-1 )
4 a 07.40 – 08.15 ( Jam ke-2) 07.40 – 08.15 ( Jam ke-2 )
5 s 08.15 – 08.40 (Jam ke-3 ) 08.15 – 08.40 ( Jam ke-3 )
6 P 08.40 – 09.25 (Jam ke-4 ) 08.40 – 09.25 ( Jam ke-4 )
7 a 09.25 – 10.00 ( Jam ke-5 ) 09.25 – 10.00 ( Jam ke-5 )
8 Kg 10.00 – 10.30 ( Istirahat) 10.00 – 10.30 ( Istirahat )
9 e
i
10.30 – 11.05 (Jam ke-1 ) 10.30 – 11.05 ( Jam ke-6 )
10 l 11.05 – 11.40 ( Jam ke 2 ) 11.05 – 11.40 ( Jam ke-7 )
a
11 11.40 – 12.15 ( Jam ke -3 ) 11.40 – 12.15 ( Jam ke-8 )
s
12 s 12.15 – 12.50 ( Jam ke -4) 12.15 – 12.50 ( Jam ke-9 )
13 i 12.50 – 13.25 ( Shalat Dzhur ) 12.50 – 13.25 ( Shalat Dzuhur )
a
n
g Tabel 2.6
Pengaturan Waktu Hari Selasa-Jum’at

Hari Selasa Hari Jum’at Hari Selasa s/d Hari Jumat


s/d Kamis Kamis
Kelas 1 s/d 3 Kelas 4 s/d 6
06.30 – 07.05 ( Upacara) 06.30 – 07.05 06.30 – 07.05 ( Upacara) 06.30 – 07.05 ( Upacara)
( Upacara)
07.05 – 07.40 ( Jam ke-1) 07.05 – 07.40 ( Jam 07.05 – 07.40 ( Jam ke-1) 07.05 – 07.40 ( Jam ke-1)
ke-1)
07.40 – 08.15 ( Jam ke-2) 07.40 – 08.15 ( Jam 07.40 – 08.15 ( Jam ke-2) 07.40 – 08.15 ( Jam ke-2)
ke-2)
08.15 – 08.40 (Jam ke-3 ) 08.15 – 08.40 (Jam 08.15 – 08.40 (Jam ke-3 ) 08.15 – 08.40 (Jam ke-3 )
ke-3 )
08.40 – 09.25 (Jam ke-4 ) 08.40 – 09.25 (Jam 08.40 – 09.25 (Jam ke-4 ) 08.40 – 09.25 (Jam ke-4 )
ke-4 )
09.25 – 10.00 ( Jam ke-5 ) 09.25 – 10.00 ( Jam 09.25 – 10.00 ( Jam ke-5 ) 09.25 – 10.00 ( Jam ke-5 )
ke-5 )
10.00 – 10.30 ( Istirahat) 10.00 – 10.30 10.00 – 10.30 ( Istirahat) 10.00 – 10.30 ( Istirahat)
( Istirahat)
10.30 – 11.05 (Jam ke-1 ) 10.30 – 11.05 (Jam 10.30 – 11.05 (Jam ke-1 ) 10.30 – 11.05 (Jam ke-1 )
ke-1 )
11.05 – 11.40 ( Jam ke 2 ) 11.05 – 11.40 ( Jam ke 2 )
11.40 – 12.15 ( Jam ke -3 ) 11.40 – 12.15 ( Jam ke -3 )
12.15 – 12.50 ( Jam ke -4) Shalat Jum’at 12.15 – 12.50 ( Jam ke -4)
Shalat Jum’at
12.50 – 13.25 ( Shalat Dzhur ) 12.50 – 13.25 ( Shalat
Dzhur )

e. Ketuntasan Belajar
1.1. Pengertian

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan


ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan
substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta
didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam
setiap semester, setiap tahun pelajaran dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan
Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester.
Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun pelajaran adalah keberhasilan peserta didik
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat
satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh
mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam
bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C) dan Kurang
(D) sebagaimana tertera pada tabel berikut.

Tabel 2.7
Nilai Ketuntasan Sikap

Nilai Ketuntasan Sikap Predikat


Sangat Baik A
Baik B
Cukup C
Kurang D

Ketuntasan belajar untuk aspek sikap ditetapkan dengan predikat minimal Baik
(B). Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus).

1.2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

1.Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi

dasar berkisar antara 0-100%

2. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 %

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

3. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal

dengan mempertimbangkan:

a.Kompleksitas (tingkat keluasan dan kedalaman KI, KD, Indikator)

b. Daya dukung (ketersediaan sarana prasarana, SDM, anggran, dll)

c.Intake (Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik )

4. Langkah menentukan KBM setia mata pelajaran

a.Menjabarkan kompetensi dasar kedalam indikator

b. Menentukan skor setiap aspek penentuan KKM indikator dengan rentang 1 s/d

3, seperti berikut ini :


Tinggi Skor = 1

Kompleksitas Sedang Skor = 2

Rendah Skor = 3

Tinggi Skor = 3

Daya Dukung Sedang Skor = 2

Rendah Skor = 1

Tinggi Skor = 3

Intake Sedang Skor = 2

Rendah Skor = 1

Tabel 2.8
Kriteria dan skala penilaian

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian

Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah


< 60 61 - 80 81 – 100

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Guru dan daya dukung Tinggi Sedang Rendah


81 – 100 61 -80 < 60

Intake peserta didik Tinggi Sedang Rendah


81 – 100 61 - 80 < 60

1. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut.

a. Contoh penentuan KKM pilihan pertama Misalkan


aspek kompleksitas mendapat skor 75 Aspek daya
dukung mendapat skor 80

Aspek intake mendapat skor 70

Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk mata pelajaran tersebut

b. Contoh penentuan KKM pilihan kedua


JikaKDmemilikikriteriakompleksitastinggi,gurudandayadukungtin
ggi,sertaintakepeserta didiksedang,maka nilaiKKM-nya adalah:

Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67

2. Menentukan KKM Setiap mata pelajaran dengan rumus.

3. Menentukan KKM setiap tingkatan kelas pada satuan pendidikan dengan


rumus.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Diharapkan semakin tinggi tingkatan kelas, maka makin tinggi pula KKMnya,
terutama aspek intake karena telah mendapatkan perlakuan di kelas bawahnya.
Misalnya KKM kelas VI lebih tinggi dari kelas V, KKM kelas V lebih tinggi dari
kelas IV dan seterusnya.

1.3 Interval Predikat

Setelah satuan pendidikan menentukan KKM selanjutnya satuan pendidikan


membuat interval predikat untuk menggambarkan kategori kualitas capaian hasil belajar
peserta didik. Nilai KKM merupakan nilai minimal untuk predikat (D,C,B dan A).
Predikat untuk pengetahuan dan keterampilan ditentukan berdasarkan interval angka
pada skala 0-100. Penetapan tabel interval predikat untuk KKM dibuat seperti contoh
pada tabel berikut. Misalnya KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan =N (besar
nilai N adalah bilangan asli<100).

Table 2.9
Penetapan Interval Predikat

Predikat
D C B A
KKM
N <N N≤ .... .. ....≤100

Satuan pendidikan diharapkan menentukan KKM yang sama untuk semua mata
pelajaran pada tingkatan kelas tertentu.

Untuk penetapan Kriteria ketuntasan minimal terdapat dalam tabel berikut :

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Tabel 2.10
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Semester Ganjil
MIS AT TAUFIQ
KKM
Kelas
No Mata Pelajaran

I II III IV V VI
A. Muatan Nasional
1 Al Quran Hadis 78 78 78 78 78 78
2 Akidah Akhlak 78 78 78 78 78 78
3 Fiqih 77 77 77 77 77 77
4 Sejarah Kebudayaan Islam - - 75 75 75 75
5 Bahasa Arab 75 75 75 75 75 75
6 Pendidikan Kewarganegaraan 78 78 78 78 78 78
7 Bahasa Indonesia 77 77 77 77 77 77
8 Matematika 75 75 75 75 75 75
9 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 75 75 75
10 Ilmu penegtahuan Sosial - - - 75 75 75
11 Seni Budaya dan Keterampilan 75 75 75 75 75 75
12 Pendidikan Jasmani Olahraga 75 75 75 75 75 75
dan Kesahatan

B Mulok
13 a. Tahfidz Al Qur’an 75 75 75 75 75 75
14 b. Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75
Data diambil melalui penghitungan kreteria ketuntasan minimal pada setiap
kelas

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Tabel 2.11
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Semester Genap
MIS AT TAUFIQ
KKM
Kelas
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI
A. Muatan Nasional
1 Al Quran Hadis 78 78 78 78 78 78
2 Akidah Akhlak 78 78 78 78 78 78
3 Fiqih 77 77 77 77 77 77
4 Sejarah Kebudayaan Islam - - 75 75 75 75
5 Bahasa Arab 75 75 75 75 75 75
6 Pendidikan Kewarganegaraan 78 78 78 78 78 78
7 Bahasa Indonesia 77 77 77 77 77 77
8 Matematika 75 75 75 75 75 75
9 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 75 75 75
10 Ilmu penegtahuan Sosial - - - 75 75 75
11 Seni Budaya dan Keterampilan 75 75 75 75 75 75
12 Pendidikan Jasmani Olahraga 75 75 75 75 75 75
dan Kesahatan

B Mulok
13 c. Tahfidz Al Qur’an 75 75 75 75 75 75
14 d. Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75
Data diambil melalui penghitungan kreteria ketuntasan minimal pada setiap
kelas

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Madrasah telah mensosialisasikan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap

mata pelajaran per kelas kepada seluruh stake holder. Madrsah juga selalu

berusaha meningkatkan Kreteria Ketuntasan Belajar secara terus menerus

untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

1.4.Kriteria Penetapan KKM Satuan Pendidikan


Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, satuan pendidikan dapat
menetapkan satu KKM yang sama dengan mempertimbangkan nilai terendah, rata-
rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran pada kelas tersebut.

1.5. Penetapan KKM Kelas


a. Kriteria Penetapan KKM Kelas 1 MIS AT TAUFIQ
MIS AT TAUFIQ .memiliki KKM mata pelajaran pada kelas I terendah = 75 dan
tertinggi = 78. Jika ditentukan reratanya maka diperoleh 77. Berdasarkan hasil
analisis tersebut maka MIS AT TAUFIQ Jakarta Utara dapat menentukan satu KKM
yang berlaku untuk semua mata pelajaran pada kelas I berdasarkan rata-rata yaitu 77,
maka interval nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran di kelas I menggunakan
tabel yang sama, sebagaimana ditunjukkan di bawah ini. Rumus interval nilai adalah
sebagai berikut:

100 -77
Misalnya KKM 75, maka interval nilainya = = 3 8

Karena panjang interval 8 , maka interval nilai dan predikatnya sebagai berikut.

Tabel 2.12
Interval Nilai dan Predikat kela MIS AT TAUFIQ

Interval Predikat Predikat


91 – 98 A

84- 91 B

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

77 – 84 C

< 77 D
Keterangan: A: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, D: Kurang

b. Kriteria Penetapan KKM Kelas 2


c. Kriteria Penetapan KKM Kelas 3
d. Kriteria Penetapan KKM Kelas 4
e. Kriteria Penetapan KKM Kelas 5
f. Kriteria Penetapan KKM Kelas 6 (contoh)
MIS AT TAUFIQ memiliki KKM mata pelajaran pada kelas 6 terendah = 75 dan
tertinggi = 78. Jika ditentukan reratanya maka diperoleh 71.

100 -77
3

Jika KKM 75, maka interval nilainya = =8

Karena panjang interval 8, maka interval nilai dan predikatnya sebagai berikut.

Tabel 2.13
Interval Nilai Dan Predikat kelas 6

Interval Predikat Predikat


91 – 98 A

84- 91 B

77 – 84 C

< 77 D

f. Kenaikan Kelas

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, BSNP Model penilaian kelas dan SK Dirjen Pendis Nomor 5161 Tahun

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada MI.

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. kriteria kenaikan

kelas diatur oleh masing-masing satuan pendidikan. Kendati demikian, ada rambu-

rambu yang dapat digunakan untuk merancang penentuan kenaikan kelas, Peserta didik

dinyatakan naik kelas apabila :

Adapun Syarat Kriteria Kenaikkan Kelas adalah sebagai berikut  :

1)     Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.

2)     Peserta didik dinyatakan naik kelas dengan kriteria sebagai berikut:

 Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran

 Kehadiran dalam kegiatan pembelajaran minimal 90% (maksimal

ketidakhadiran 15 hari tanpa keterangan dalam satu tahun)

 Berperilaku baik (tidak melakukan pelanggaran berat terhadap tata tertib

sekolah)

 Peserta didik telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada semua

Indikator, Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi (SK)  untuk

semua mata pelajaran pada semester I dan II dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Untuk setiap mata pelajaran, jika semester I dan II tuntas, maka mata

pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.

2. Untuk setiap mata pelajaran, jika semester I dan II tidak tuntas, maka mata

pelajaran/muatan lokal tersebut dinyatakan tidak tuntas

3.  Untuk setiap mata pelajaran, jika salah satu dari semester I dan II mata

pelajaran tidak tuntas, maka dilakukan penghitungan nilai rata-rata

semester I dan II, penghitungan  KKM rata-rata semester I dan II. Apabila

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

nilai rata-rata mata pelajaran ≥ rata-rata KKM, maka mata pelajaran

tersebut dinyatakan tuntas, dan sebaliknya apabila nilai rata-rata mata

pelajaran < rata-rata KKM, maka mata pelajaran tersebut dinyatakan tidak

tuntas.

 Bila ada mata pelajaran yang tidak tuntas, tidak lebihdari 3 (tiga)  mata

pelajaran.

 Memperoleh nilai minimal sama dengan KKM pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata

pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan

kesehatan;

 Tidak terdapat nilai kurang dari rata-rata KKM

 Siswa yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial,

sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.

1. Program Remedial (Perbaikan)

Remedial wajib diikuti oleh siswa yang belum mencapai KKM dalam

setiap kompetensi dasar dan atau indikator.

Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam / di luar jam pembelajaran.

Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.

Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun non tes

Kesempatan mengikuti kegiatan remedial nilai remedial dapat melampaui

KKM

2. Program Pengayaan

Pengayaan boleh diikuti oleh siswa yang telah mencapai KKM dalam

setiap kompetensi dasar

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam / diluar jam pembelajaran.

Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.

Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumbya yang bisa

diperhitungkan

   Penetapan kenaikan kelas berdasarkan atas hasil musyawarah rapat dewan

guru dalam rapat dinas.

g. Kelulusan

a. Kelulusan dilaksanakan pada setiap tahun pelajaran

b. Kreteria kelulusan diatur oleh masing-masing satuan pendidikan /sekolah,

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

 Kehadiran dalam tatap muka minumum 85 % (delapan puluh lima

persen ) dari jumlah Hari Belajar Efrktif selama 1 tahun pelajaran berjalan

 Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran

Agama dan Akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika,

Jasmani Olaharga dan Kesehatan.

c. UN (Ujian Nasioanal ) diselenggarakan oleh Badan Standar Nasioanal

Pendidikan (BSNP) bekerja sama dengan instansi terkait, hasil UN

disampaikan kepada satuan pedidikan untuk dijadikan salah satu syarat

kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu syarat kelulusan

peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi

masuk kejenjang pendidikan berikutnya. Hasil analisis data UN disampaikan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan

atau sataun pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan

pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Kriteria Batas Nilai Minimal Kelulusan mengikuti ketentuan yang diatur

dalam Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian yang dikeluarkan oleh BSNP

d. Target kelulusan yang akan di capai oleh madrasah adalah siswa lulus 100 %

dengan yang memuaskan, dengan cara melaksanakan dan memberikan

pendalaman materi pada semua mata pelajaran yang akan di ujikan setelah jam

belajar efektif.

e. Sekolah akan mensosialisasikan Kriteria Batas Nilai Minimal Kelulusan setiap

mata pelajaran per kelas kepada seluruh stake holder pada pertengahan

semester kedua tahun pelajaran berjalan.

f. Bagi siswa yang tidak lulus, kami pihak sekolah akan menyerahkan kepada

orang tua siswa untuk mengikuti kejar PAKET A

h. Mutasi Peserta Didik


1. Madrasah akan memfasilitasi adanya siswa yang pindah madrasah baik swasta
maupun negeri
2. Untuk pelaksanaan pindah madrasah lintas Provinsi/Kabupaten/Kota,
dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat.
3. Madrasah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan
prinsip manajemen berbasis madrasah, antara lain mencakup hal-hal berikut:
4. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (rapor) dari madrasah asal
sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan di madrasah tujuan.
5. Melakukan tes atau matrikulasi bagi siswa pindahan

i. Penguatan Pendidikan Karakter

Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq memasukan pendidikan

kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan akademik dan

atau kecapakan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian

integral dari pendidikan semua pelajaran dan atau berupa paket atau modul yang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

direncanakan secara khusus. Pendididkan kecakapan hidup diperoleh peserta didik

dari madrasah dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan atau non formal.

Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang

secara praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai

macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek

kejujuran yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga

mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan.

Pendidikan kecakapan hidup di lakukan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler

untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik,

emosional, dan spritual dalam prosepek pengembangan diri, yang materinya

menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada.

Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitan dengan

keadaan dan kebutuhan lingkungan agar peserta didik mengenal dan memilki

bekal dalam menjalankan kehidupan dikemudian hari. Isi dan bahan pelajaran

tersebut menyatu dalm mat pelajaran yang terintegrasi sehingga secara

struktur tidak berdiri sendiri.

Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis

utama, yaitu

a. Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS), dan

b. Kecakapan hidup spesifik (specific life skill / SLS)

Kecakapan hidup generik terdiri atas kecakapan personal (personal

skill), dan kecakapan sosial (sosial skill). Kecakapan personal mencakup

kecakapan dalam memahami diri (self awareness skill) dan kecakapan berpikir

(thinking skill). Kecakapan mengenal diri pada pada dasarnya merupkan

penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai anggota

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan

kekurangan yang dimilki sekaligus sebagai modal dalam meningkatkan

dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi lingkungannya. Kecakapan

berpikir mencakup antara lain kecakapan mengenali dan menemukan

informasi, mengolah, dan mengambil keputusan , serta memecahkan masalah

secara kreatif. Sedangkan dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan

berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerjasama

(collaboration skill)

Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi

pekerjaan atau keadaan tetentu. Kecakapan ini terdiri dari kecakapan

akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan

vokasional (vocational skill) kecakapan akademik terkait dengan bidang

pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja intelektual. Kecakapan

vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan

keterampilan motorik. Kecakapan vokasional terbagi atas kecakapan

vokasional dasar ( (basis vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus

(occupational skill)

Konsep kecakapan hidup sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat di

ilustrasikan
Mengenal diri
Personal
sebagai berikut Skill
Ge
ner
Mengenal diri ic
Life
LIF Skil
E Social Skill l

SKI
LL Academic
Skill
Specific Life Skill

Vocational
Skill
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT
TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Kebersihan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sangat ditentukan oleh

program/rancangan yang disusun madrasah dan kreativitas guru dalam

merumuskan dan menentukan metode pembelajarannya. Langkah-langkah yang

ditempuh dalam penyusunan program pembelajaran sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar

b. Mengidentifikasi bahan kajian/materi pembelajaran

c. Mengembangkan indikator

d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bermuatan kecakapan hidup

e. Menentukan bahan/alat/sumber yang digunakan

f. Mengembangkan alat penilaian yangs sesuai dengan aspek kecakapan hidup

Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan memperhatikan beberapa

prinsip sebagai berikut :

a. Pembentukan kepribadian peserta didik secara untuh baik keimanan,

ketakwaan, dan akhak mulai.

b. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang peningkatan

iman dan takwa serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan

kerukunan antar umat beragam dengan mempertimbangkan norma-norma

agama yang berlaku.

c. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,

kecerdasan intelektual, emosional, spriritual, dan kinestetik peserta didik

secara optimal sesuai dengan tingkat perkembanganyan

d. Sesuai tuntunan dunia kerja dan kebutuhan kehidupan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Program kecakapan hidup hendaknya memungkinkan untuk membekali

peserta didik dalam memasuki dunia kerja/usaha serta relevan dengan

kebutuhan kehidupan sesuai dengan tingkat perkembagan peserta didik

e. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup kecakapan

personal, sosial, akdemis dan vokasional

f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

g. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut :

 Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

 Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologis

 Kelompok mata pelajaran estetika

 Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Pendidikan kecakapan hidup mengarah kepada kecakapan yang harus dimilki oleh

siswa agar mampu mandiri bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq minimal :

a.Kelas I = 1. Siswa dapat mandi sendiri dengan bersih

= 2. Siswa dapat memakai baju

b.Kelas II = 1. Siswa dapat memakai sepatu bertali sendiri

= 2. Siswa dapat menyiapkan buku pelajaran

c.Kelas III = 1. Siswa dapat menyapu lantai sampai bersih di madrasah

= 2. Siswa dapat mengepel lantai sampai bersih dimadrasah

d. Kelas IV= 1. Siswa dapat membantu pekerjaan dirumah seperti mencuci

peralatan makan, menyapu dan mengepl lantai, meyiram tanaman

e. Kelas V = 1. Siswa dapat mencuci pakaian

= 2. Siswa dapat menggosok pakaian

f. Kelas VI = 1. Siswa dapat memasak maknan sederhana sendiri

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

= 2.Siswa dapat menjahit jelujur dan memasang kancing baju

j. Strategi Pembelajara dan Penilaian

1.1. Strategi pembelajaran MIS AT TAUFIQ

Strategi pembelajaran MIS AT TAUFIQ Mengacu Pada Keputusan Direktur


Jenderal Pendidikan Islam nomor 5164 tahun 2018 tentang Petunjuk teknis penyusunan
rencana pelaksanaan Pembelajaran pada madrasah., sebagai berikut:

1).Perencanaan

Perencanaan pembelajaran adalah tahap pertama dalam pembelajaran yang


diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP merupakan rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci mengacu pada:

1. Silabus,
2. Kompetensi Dasar,
3. Buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.
4. Ciri khas pembelajaran abad 21, yang meliputi:
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK meliputi penguatan karakter

moderasi beragama atau keseimbangan dalam beragama atau Islam

a. Wasathiyah, religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong dan


integritas)
b. Literasi (literasi dasar atau keluasan wawasan bacaan dan budaya,
literasi media atau keluasan wawasan dalam penggunaan media,
literasi perpustakaan, literasi teknologi dan literasi visual)
c. Merangsang tumbuhnya 4C (Critical thinking atau merangsang
tumbuhnya kemampuan siswa berfikir kritis, Collaborative atau
merangsang tumbuhnya kemampuan siswa untuk bekerjasama
dengan berbagai pihak, Creativity atau merangsang tumbuhnya
kemampuan siswa berfikir kreatif inovatif atau munculnya ide-ide
baru orisinil, dan Communicative atau merangsang tumbuhnya

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

kemampuan siswa untuk mengomunikan pikiran dan ide-ide yang


dimilikinya)
d. High Order Thinking Skill (HOTS) atau keterampilan mengaitkan
komonen-komponen berfikir tingkat tinggi atau mengaitkan antara
pengetahuan dengan kompleksitas realitas kehidupan sekitarnya.
5. RPP mencakup: (a) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (b) alokasi waktu; (c) KI, KD, indikator pencapaian
kompetensi; (d) materi pembelajaran; (e) kegiatan pembelajaran; (f)
penilaian; dan (g) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
2). Prinsip Penyusunan RPP

1. Setiap RPP harus secara utuh memuat Kompetensi Dasar sikap spiritual
(KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan
keterampilan (KD dari KI-4);
2. Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau Iebih;
3. Penyusunan RPP sederhana, maksudnya adalah penyusunan RPP
menghindari uraian atau paparan berlebihan yang justru mengaburkan
gambaran realisasi pembelajaran yang akan dilaksanakan;
4. Penyusunan RPP menjamin tumbuhnya kreativitas guru dan peserta
didik, artinya penyusunan RPP cukup memuat pokok-pokok yang
diperlukan dalam pembelajaran yang memungkinkan guru
mengembangkan kreativitas dalam merangsang tumbuhnya kreativitas
peserta didik dalam pembelajaran. Sebaliknya penyusunan RPP bukan
teks pembelajaran yang menjadikan guru terlalu terkungkung mengikuti
Iangkah demi Iangkah yang menjenuhkan peserta didik melakukan
pembelajaran;
5. Penyusunan RPP memperhatikan perbedaan individu peserta didik atau
keberagaman kondisi belajar setiap peserta didik. RPP disusun dengan
memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau Iingkungan peserta didik;
6. Penyusunan RPP berpusat pada peserta didik atau cenderung memuat
pokok-pokok aktivitas peserta didik yang diharapkan dapat berjalan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

dalam pembelajaran. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat


pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar yang ada pada
peserta didik dengan menggunakan pendekatan saintifik meliputi
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi,
dan mengomunikasikan;
7. Berbasis konteks atau situasi dan Iingkungan sekitar peserta didik.
Proses pembelajaran yang menjadikan Iingkungan sekitarnya sebagai
sumber belajar;
8. Berorientasi kekinian atau perkembangan kehidupan yang terbaru.
Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini;
9. Mengembangkan kemandirian belajar peserta didik.
10. Memberikan umpan batik dan tindak lanjut pembelajaran;

11.RPP memuat rancangan pokok-pokok program pemberian umpan batik


positif, penguatan, pengayaan, dan remedi atau perbaikan belajar;

12.Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi dan/atau antar


muatan. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar;

13.RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,


keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman,
atau dapat dilakukan bila terdapat kompetensi lintas mata pelajaran yang
dapat diwujudkan dalam bentuk pembelajaran terpadu antarmata
pelajaran dalam satu tingkatan kelas;

14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;


15. Model RPP dapat berbentuk bagan, uraian, atau bentuk lain yang
sederhana namun cukup menggambarkan skenario dan muatan pokok
pembelajaran yang akan dijalankan peserta didik. Dalam hal ini yang
menjadi prinsip atau kunci utama adalah kelengkapan komponennya atau

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

telah memuat semua komponen yang diperlukan dalam penyusunan RPP


dan bukan memuat semua jabaran uraian isi setiap komponennya;
16. Guru diperbolehkan mengembangkan RPP, namun tidak diperbolehkan
mengurangi keberadaan komponen yang sudah ditentukan.
17. Model RPP bersifat praktis, artinya RPP hendaknya mudah dibaca dan
mudah dipraktikan dalam pembelajaran.
Komponen RPP (Mengintegrasikan Program prioritas madrasah)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Madrasah

Mata pelajaran/Tema :

Kelas/Semester

Alokasi Waktu

I. Tujuan Pembelajaran.

Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan


menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

II. Kompetensi Dasar.


1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
III. Indikator Pencapaian Kompetensi.

1. Indikator KD pada KI-1 (Agama dan PPKn)

2. Indikator KD pada KI-2 (Agama dan PPKn)


3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
Cara Penyusunan Indikator

a. indikator diturunkan dari Komptensi Dasar (KD)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

b. menggunakan kata kerta operasional


c. jumlah indikator tergantung pada kedalaman dan keluasan materi
d. satu indikator satu kata kerja operasional
e. disusun secara prosedural dari LOTS (Low order thinking skils)
sampai dengan HOTS (High order thinking skils)
IV. Materi Pembelajaran.

Materi pembelajaran, memuat informasi tentang pokok materi dan pokok


sub materi atau materi esensial yang berkaitan dengan fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang relevan. Informasi tersebut dalam RPP cukup
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi, selanjutnya dijelaskan sumber rujukan yang
memuat materi pembelajaran yang telah dikondisikan.

Kelengkapan materi pembelajaran dapat dirujuk pada buku teks


pelajaran, buku panduan guru, dan sumber belajar Iainnya, misalnya
internet atau media Iainnya, balk yang berupa muatan lokal, materi
kekinian, konteks pembelajaran dari Iingkungan sekitar yang
dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan,
dan remedial.

V. Metode Pembelajaran.

Metode pembelajaran memuat informasi tentang metode yang digunakan


dalam pembelajaran sehingga terwujud suasana belajar dan proses
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat mewujudkan KD.
Metode ini ditentukan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik dan KD, serta situasi dan kondisi yang mungkin terjadi saat siswa
belajar.

VI. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar.

Komponen ini memuat informasi singkat jelas terkait media/alat media


yang akan dipergunakan pada pembelajaran.

1. Media/alat media pembelajaran adalah alat bantu proses


pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

2. Sumber belajar adalah segala sumber yang telah terbukti


menyediakan informasi, data, fakta yang sesuai dengan KD dan
dapat dipelajari guna menunjang terwujudnya KD dalam
pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku , media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
VII. Kegiatan Pembelajaran.

Komponen ini memuat pokok — pokok kegiatan yang akan dilaksanakan


pada setiap tahapan pembelajaran. Bila dipandang perlu oleh guru
membutuhkan penjelasan dalam memudahkan dirinya melaksanakan
pembelajaran, maka pokok-pokok kegiatan dimaksud dapat diberi
penjelasan tambahan yang bersifat praktis. Namun demikian guru tidak
diwajibkan memberikan penjelasan tambahan praktis pada setiap pokok
kegiatan yang dirancang.

Kegiatan pembelajaran dapat disusun atas beberapa pertemuan sebagai


berikut:

1. Pertemuan Pertama: (...JP)


a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Intl (menggunakan pendekatan saintifik yang
diintegrasikan dengan metode pembelajaran dan pembelajaran
abad 21)
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Intl
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
VIII. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Komponen ini memuat informasi terkait teknik, instrumen penilaian,


dan strategi pembelajaran remedial dan pengayaan bila terjadi ketidak
tuntasan peserta didik yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka komponen ini terdiri atas;

1. Teknik penilaian

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

1.2. Strategi penilaian


a.Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Penilaian pada MIS AT TAUFIQ terdiri atas; a) penilaian hasil belajar oleh
Pendidik dan b) penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan. Penilaian tersebut
berlaku untuk kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler atau ekstra kurikuler di sekolah
maupun madrasa yang digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Tabel 2.14
Penilaian Pendidik dan Satuan Pendidikan
Keterangan
Komponen Penilaian

Pendidik Satuan Pendidikan


Bentuk Penilaian Harian Penilaian akhir semester
Penilaian Penilaian Tengah Penilaian akhir tahun
Semester Ujian Madrasah

Aspek yang Sikap, Pengetahuan dan


dinilai Pengetahuan dan Keterampilan
Keterampilan

a) Penilaian oleh Pendidik


Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik di MI dilaksanakan untuk memenuhi fungsi
formatif dalam bentuk penilaian harian (PH).

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Penilaian harian (PH) dapat berupa ulangan harian, pengamatan, penugasan


dan/atau bentuk lain yang diperlukan dan digunakan untuk:

i. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;


ii. Menetapkan program remedial dan/atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi;
iii. Memperbaiki proses pembelajaran;dan
iv. Menyusun laporan kemajuan hasil belajar.
Laporan penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat
(Sangat Baik, Baik, Cukup, atau Kurang) dan dilengkapi dengan deskripsi.
Laporan penilaian pengetahuan dan keterampilan berupa angka (0-100),
predikat (A, B, C,atau D), dan deskripsi.

b) Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
untuk semua mata pelajaran dalam bentuk penilaian akhir semester (PAS),
penilaian akhir tahun (PAT) dan atau ujian madrasah (UM)

Penilaian Akhir Semester (PAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh


satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester ganjil. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester ganjil.

Penilaian Akhir Tahun (PAT) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester genap. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester genap.

Ujian Madrasah (UM) merupakan kegiatan pengukuran pencapaian


kompetensi mata pelajaran tertentu yang dilakukan oleh satuan pendidikan
untuk mengukur capaian standar kompetensi lulusan dari satuan pendidikan.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Penyusunan kisi-kisi dan soal sepenuhnya dilakukan oleh guru pada satuan
pendidikan.

Selain ujian madrasah, pemerintah memberikan penguatan pada


pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk mata pelajaran
tertentu. Pada USBN, kisi-kisi dan sebagian dari soal disiapkan oleh
pemerintah, sedangkan soal selebihnya disusun oleh Kelompok Kerja Guru
(KKG) provinsi/kabupaten/kota. Teknis penyelenggaraan USBN mengacu pada
POS USBN yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Mata pelajaran yang sudah diujikan pada USBN tidak lagi diujikan
pada UM.

Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan digunakan untuk


melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan. Dalam rangka perbaikan dan/atau penjaminan mutu
pendidikan, satuan pendidikan menetapkan kriteria ketuntasan minimal, kriteria
kenaikan kelas, dan kriteria kelulusan dari satuan pendidikan. Semua kriteria
ini harus dituangkan dalam dokumen 1 (satu) Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) madrasah.

1.3. Prosedur Penilaian

1.3.1. Prosedur Penilaian oleh Pendidik


Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

a) Tahap persiapan dilakukan melalui langkah-langkah berikut.


i. Melakukan analisis silabus pembelajaran dan SKL.
ii. Melakukan analisis rencana pelaksanaan pembelajaran.
iii. Melakukan analisis pengembangan materi pembelajaran.
iv. Menyusun rencana penilaian pembelajaran dan kisi-kisi soal.
b) Tahapan pelaksanaan
Melaksanakan penilaian pembelajaran secara berkesinambungan sesuai
dengan ketentuan dan POS yang berlaku.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

c) Tahap pelaporan
Laporan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
oleh pendidik berbentuk nilai dan/atau deskripsi pencapaian
kompetensi.Laporan hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial
dalam bentuk predikat dan deskripsi.

Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada Kepala


Madrasah dan pihak lain yang terkait (wali kelas, guru Bimbingan dan
Konseling dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.

1) Prosedur Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai
berikut:

a) Tahap persiapan
i. Menentukan kriteria minimal pencapaian tingkat kompetensi
dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar setiap mata
pelajaran;
ii. Mengkoordinasikan penilaian akhir semester, penilaian akhir
tahun dan UM
iii. Menentukan kriteria kenaikan kelas;
iv. Menentukan kriteria kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.

b) Tahap pelaksanaan
i. Menyelenggarakan penilaian akhir semester dan penilain akhir tahun;
ii. Menyelenggarakan UM.
c) Tahap analisis/pengolahan hasil penilaian dan tindak lanjut
i. Melakukan penskoran hasil penilaian akhir semester dan penilaian
akhir tahun;
ii. Melakukan penskoran hasil UM dan USBD;
iii. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan sesuai
kriteria yang telah ditetapkan;
iv. Mengadakan rapat dewan guru untuk menentukan kenaikan kelas dan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

v. Menerbitkan Sertifikat Hasil Ujian Akhir Madrasah Berstandar Daerah


(SHUAMBD) setiap peserta didik;
vi. Menerbitkan Sertifikat Hasil Ujian Madrasah (SHUM) setiap peserta
didik;
vii. Menerbitkan Ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan;
d) Tahap pelaporan
i. Melaporkan hasil pencapaian kompetensi peserta didik kepada orang
tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
ii. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kanwil Kementerian Agama serta
instansi lain yang terkait.
2) penilaian autentik antara lain:
Ruang lingkup penilaian antentik antara lain;
a) Sikap Spiritual dan Sosial

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap
sosial adalah sebagai berikut:
Tabel 2.15
Penilaian Sikap
Tingkatan Sikap Deskripsi

Kesediaan menerima suatu nilai dan


memberikan perhatian terhadap nilai
Menerima nilai Tersebut
Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada
rasa puas dalam membicarakan nilai
Tersebut
Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai
nilai tersebut; dan komitmen terhadap
nilai tersebut
Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem
Menghayati nilai nilai dirinya

Mengmembangkan nilai tersebut sebagai ciri

dirinya dalam berpikir, berkata,

Menghayati nilai berkomunikasi dan bertindak (karakter

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

b). Pengetahuan
Sasaran pada kemampuan berpikir Anderson dan Krathwohl membagi
enam katagori dimensi proses kognitif yang merupakan revisi dari Taxonomy
of Educational Objectivesdengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.16
Penilaian Pengetahuan
Kemampuan
Berpikir Deskripsi

Mengingat: Pengetahuan hafalan: ketepatan,


Mengemukakan kecepatan, kebenaran pengetahuan yang
kembali apa yang diingat dan digunakan ketika menjawab
sudah dipelajari dari pertanyaan tentang fakta, definisi konsep,
guru, buku, sumber prosedur, hukum, teori dari apa yang
lainnya sebagaimana sudah dipelajari di kelas tanpa
aslinya, tanpa diubah/berubah.
melakukan perubahan
Memahami: Kemampuan mengolah pengetahuan yang
Sudah ada proses dipelajari menjadi sesuatu yang baru
pengolahan dari seperti menggantikan suatu kata/istilah
bentuk aslinya tetapi dengan kata/istilah lain yang sama
arti dari kata, istilah,
maknanya; menulis kembali suatu
tulisan, grafik, tabel,
kalimat/ paragraf/tulisan dengan
gambar, foto tidak
kalimat/paragraf/ tulisan sendiri dengan
berubah.
tanpa mengubah artinya informasi
aslinya; mengubah bentuk komunikasi dari
bentuk kalimat ke bentuk
grafik/tabel/visual atau sebaliknya;
memberi tafsir suatu kalimat/paragraf/

tulisan/data sesuai dengan kemampuan


peserta didik; memperkirakan
kemungkinan yang terjadi dari suatu
informasi yang terkandung dalam suatu
kalimat/paragraf/ tulisan/data.

Menerapkan: Kemampuan menggunakan pengetahuan


Menggunakan seperti konsep massa, cahaya, suara,
informasi, konsep, listrik, hukum penawaran dan
prosedur, prinsip, permintaan, hukum Boyle, hukum
hukum, teori yang Archimedes,
sudah dipelajari
untuk membagi/mengali/menambah/menguran
sesuatu yang gi/ menjumlah, menghitung modal dan
harga, hukum persamaan kuadrat,

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

baru/belum dipelajari menentukan arah kiblat, menggunakan


jangka, menghitung jarak tempat di peta,
menerapkan prinsip kronologi dalam
menentukan waktu suatu
benda/peristiwa, dan sebagainya dalam
mempelajari sesuatu yang belum pernah
dipelajari sebelumnya.

Menganalisis: Kemampuan mengelompokkan benda


Menggunakan berdasarkan persamaan dan perbedaan
keterampilan yang ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok
telah dipelajarinya tersebut, menentukan apakah satu
terhadap suatu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas
informasi yang belum dari yang lain, menentukan mana yang
diketahuinya dalam lebih dulu dan mana yang belakangan
mengelompokkan muncul, menentukan mana yang
informasi, memberikan pengaruh dan mana yang
Menentukan menerima pengaruh, menemukan
keterhubungan antara keterkaitan antara fakta dengan
satu kelompok/ kesimpulan, menentukan konsistensi
informasi dengan antara apa yang dikemukakan di bagian
kelompok/ informasi awal dengan bagian berikutnya,
lainnya, antara fakta menemukan pikiran pokok
dengan konsep,
antara penulis/pembicara/nara sumber,
argumentasi dengan menemukan kesamaan dalam alur
kesimpulan, benang berpikir antara satu karya dengan karya
merah pemikiran lainnya dan sebagainya
antara satu karya
dengan karya lainnya

Mengevaluasi: Kemampuan menilai apakah informasi


Menentukan nilai yang diberikan berguna, apakah suatu
suatu benda atau informasi/benda menarik/menyenangkan
informasi
berdasarkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
suatu criteria kriteria suatu pekerjaan/keputusan/

peraturan, memberikan pertimbangan


alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai
benar/salah/ bagus/jelek dan sebagainya
suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.

Mencipta: Kemampuan membuat suatu


Membuat sesuatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang
yang baru dari apa dibacanya, membuat suatu benda dari
yang sudah ada bahan yang tersedia, mengembangkan
sehingga hasil fungsi baru dari suatu benda,

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada dimensi pengetahuan adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.17
Dimensi Pengetahuan

Dimensi Deskripsi
Pengetahuan

Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang,


nama benda, angka, tahun dan hal-hal yang
terkait secara khusus dengan suatu mata
pelajaran.

Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi,


keterkaitan antara satu kategori dengan
lainnya, hukum kausalita, definisi dan teori.

Prosedural Pengetahuan tentang prosedur dan proses


khusus dari suatu mata pelajaran seperti
algoritma, teknik, metoda dan kriteria untuk
menentukan ketepatan penggunaan suatu
prosedur.

Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari


pengetahuan, menentukan pengetahuan yang
penting dan tidak penting (strategic knowledge),
pengetahuan yang sesuai dengan konteks
tertentu dan pengetahuan diri (self-knowledge).

c). Keterampilan

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada keterampilan abstrak berupa
kemampuan belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 18
Penilaian Keterampilan
Dimensi Pengetahuan Deskripsi
Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang,
nama benda, angka tahun dan hal hal yang
terkait secara khusus dengan suatu mata
pelajaran
Konseptual Pengetahuan tentang katagori, klasifikasi,
keterkaitan antara satu dengan lainnya,
hukum kausalita definisi dan teori

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Prosedural Pengetahuan tentang prosedural dan proses


khusu dari suatu mata pelajaran seperti
algoritma, teknik, metode dan kreteria untuk
menentukan ketepatan penggunaan suatu
prosedur
Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajarin
pengetahuan, menentukan pengetahuan
yangkesimpulan keterkaitan antar berbagai
jenis fakta/konsep/teori pendapat,
mengembangkan interprestasi, struktur baru,
argumentasi, dan kesimpulan yang
menunjukan hubungan fakta/konsep/teori
dari dua sumber atau lebih yang tidak
bertentangan, mengembangkan berbagai
jenis sumber
Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati
sampai menalar) dalam bentuk tulisan,
garfis, media elektronik multi media dan
lain-lain

BAB V

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum pada satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

Untuk Tahun Pelajaran 2020/2021, Pembelajaran dimulai bulan Juli 2020 dan
berakhir pada bulan Juni 2021 sesuai SK Dirjen Pendidikan Islam No 2491 Tahun 2020
Tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021.

A. Permulaan Waktu Pelajaran

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
pelajaran yaitu tanggal 13 Juli 2020.
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
1. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu
libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

2. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang
dianggap penting oleh satuan pendidikan.

C. Pengaturan Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu
efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada bagan sebagai berikut;

Tabel 2.19
Pekan Efektif Belajar

No KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN


Minggu efektif belajar Minimum 18 minggu Digunakan untuk kegiatan
1. dan maksimum 20 pembelajaran efektif pada
minggu /semester setiap satuan pendidikan
Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
2.

Libur akhir tahun Maksimum 2 Digunakan untuk penyiapan


3. pelajaran minggu /semester kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun pelajaran
Hari libur keagamaan 2 minggu Daerah khusus yang
4. memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

mengaturnya sendiri tanpa


mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan
5. umum/nasional Pemerintah

Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan


6. sesuai dengan ciri kekhususan
masing-masing
Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
7. madrasah yang diprogramkan secara
khusus oleh madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

D. Perhitungan Pekan Efektif Tahun Pelajaran 2020/2021


Tabel 2.20
Perhitungan Pekan Dan Jam Efektif Semester 1

Jml. Jam
Jumlah Jml. Pekan Jml. Pekan Jam
No Bulan Pelajaran/
Pekan Tidak Efktif Efektif Efektif
Minggu
34,36, 68,72,
1 Juli 5 3 2
40,42 80,84
34,36, 102,108
2 Agustus 6 3 3
40,42 120, 126
34,36, 136,144,
3 September 5 1 4
40,42 160,168

34,36, 136,144,
4 Oktober 5 1 4
40,42 160,168

34,36, 136,144
5 Nopember 6 2 4
40,42 160,168
34,36, 34,36
6 Desember 5 4 1
40,42 40,42
Jumlah 32 14 18 - -

Tabel 2.21

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Perhitungan Pekan Dan Jam Efektif Semester 2

Jml. Jam
Jumlah Jml. Pekan Jml. Pekan Jam
No Bulan Pelajaran/
Pekan Tidak Efktif Efektif Efektif
Minggu
34,36, 102,108
1 Januari 5 2 3
40,42 120, 126
34,36, 102,108
2 Pebruari 4 1 3
40,42 120, 126
34,36, 170,180.
3 Maret 5 - 5
40,42 200,210,

34,36, 136,144
4 April 5 1 4
40,42 160,168

34,36, 136,144
5 Mei 6 2 4
40,42 160,168
34,36, 34,36,
6 Juni 5 4 1
40,42 40,42
Jumlah 30 10 20 - -

Catatan:

*) diisi dengan jumlah jam mata pelajaran / minggu.


**) diisi (jumlah pekan efektif kali jumlah jam pelajaran/minggu)

BAB VI

PENUTUP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2013 ini diharapkan dapat dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah At

Taufiq menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai keadaan

daerah dan kebutuhan peserta didik setempat.

Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP 2013 ini, mereka

diharapkan dapat melaksanakan evaluasi secara informal terhadap dokumen KTSP

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

2013 maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut dharapkan paling sedikit dapat

menjawab pertanyaan berikut :

1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP 2013 ini cukup lengkap dan

dapat dicapai ?

2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku ) yang

tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta

didik ?

3. Sejauh mana kemampuan siswa (pemahaman , keterampilan, sikap serta perilaku)

yang diharpkan dapat dicapai !

4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang

diharapkan ?

5. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara

jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa ?

Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpul secara bertahap

dari waktu kewaktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana

KTSP 2013, didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan berharga

bagi penyempurnaan KTSP 2013 dikemudian Hari

Selain itu berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman,

keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui

sejauhmana Visi yang telah dirumuskan dapat dicapai atau didekati guna

menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.

Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasma dari para

guru, kepala sekolah, warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunvi utama

bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Kepala Madrasah

MIS AT TAUFIQ

Hj. Riska Andriyani, S.Pd.


NIP : ……………………..

KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH MADRASAH
Nomor : 059/SK/MIATF/VII/2020
Tentang
PENETAPAN TIM PENGEMBANG MADRASAH
MI AT TAUFIQ

Menimbang : 1. Bahwa untuk meningkatkan kualitas kinerja dan pengembangan Madrasah, perlu ditetapkan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Tim Pengembang Madrasah di, MI AT TAUFIQ


2. Bahwa untuk menjamin terjadinya peningkatan kualitas kinerja dan perkembangan kearah
positif di MI AT TAUFIQ, perlu ditata pelaksanannya dalam wadah sebagai mana pada butir
1 di atas;
3. Bahwa untuk menjamin tersusunnya dokumen Rencana Kerja Madrasah (RKM) yang
Partisipatif, Transparansi dan Akuntable maka diperlukan Tim Pengembang Madrasah.
4. Bahwa pembentukan Tim Pengembang Madrasah harus segera dibentuk atau disesuaikan
mengingat tuntutan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SMPM) dalam kontek Manajemen
Berbasis Madrasah (MBM), dengan mengimplementasikan Evaluasi Diri Madrasah (EDM)
dan Monitoring Madrasah di tingkat Madrasah dan tingkat kota/kabupaten.

Mengingat : 1. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. PP No.19 tahun 2005 Jo PP 32/2013 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. PP No.17 tahun 2010 Jo PP No.66 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
5. Instruksi Presiden No. 1 tahun 2010 tentang Akselerasi Sistem Penjamin Mutu Pendidikan.
6. Kepmendiknas No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah
7. Permendiknas No. 7 tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan
8. Permendiknas No.13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
9. Permendiknas No.19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan
10. Permendiknas No.63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
11. Permendiknas No.15 tahun 2010, Jo Permendikbud No.23 tahun 2013 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM)

Memperhatikan : 1. Tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan yang terus berkembang untuk
mempersiapkan peserta didik yang berkualitas tinggi.
2. Hasil musyawarah warga MI AT TAUFIQ tanggal 13 Juli 2020

Memutuskan
Menetapkan : 1. Susunan Tim Pengembang Sekolah periode 2020/2021, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Keputusan ini.
2. Pembagian Tugas Pengembang Madrasah sebagaimana tersebut dalam Lampiran II.
3. Jika dikemudian hari ada kesalahan dalam teknis pelaksanaannya akan dilakukan perubahan
sebagaimana mestinya.
4. Keputusan ini mulai berlaku dan dilaksanakan sejak tanggal ditetapkan.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Ditetapkan : Jakarta
Tanggal : .13 Juli 2020
Kepala Madrasah

Hj. Riska Andriyani, S.Pd


NIP. -

Lampiran I SK Kepala Madrasah MI AT TAUFIQ


Nomor : 059/SK/MIATF/VII/2020
Tanggal : 13 Juli 2020
Perihal : Susunan Tim Pengembang
Madrasah
SUSUNAN TIM PENGEMBANG MADRASAH
MI/AT TAUFIQ
PERIODE 2020/2021

No Jabatan Nama / NIP Jabatan di Sekolah


1. Pengarah/ Penasehat Sutikno, S.Pd/19671231200511066 Pengawas

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

2. Penanggung Jawab Hj. Riska Andriyani, S.Pd Kepala Sekolah


Misbakhul Munir,
3. Ketua Wakil Kepala Sekolah
Spd/196710162006041006
4. Sekretaris Moch. Hadiwinanto, S.Pd Guru
5. Bendahara Sri Lestari, S.Sos.I Bendahara
6. Seksi :
a. Pengembangan Standar Isi Nur Rahms, S.Pd.I Guru
b. Pengembangan Standar
Yuni Hasmiati, S.Pd Guru
Proses
c. Pengembangan Standar
Hidayat, M.Pd.I/196712132005011002 Guru
Kompetensi Kelulusan
d. Pengembangan Standar
Siti Mutmainah,
Pendidik dan tenaga Guru
S.Pd.I/198212252007102003
Kependidikan
e. Pengembangan Standar
Assyarief Fauzi ST Guru
Sarana dan Prasarana
f. Pengembangan Standar Hj Miranda Harahap,
Guru
Pengelolaan S.Pd/196912052005012004
g. Pengembangan Standar
Sri Lestari, S.Sos.I Guru
Pembiayaan
h. Pengembangan Standar
Suci Fitrianingsih, S.Pd.I Guru
Penilaian

Jakarta, 13, Juli 2020

Kepala Madrasah

Hj. Riska Andriyani, S.Pd


NIP.-

Lampiran I SK Kepala Madrasah MI AT TAUFIQ


Nomor : 059/SK/MIATF/VII/2020
Tanggal : 13 Juli 2020
Perihal : Tugas Tim Pengembang
Madrasah

I. PEMBAGIAN UMUM
Seluruh Tim Pengembang Madrasah MIAT TAUFIQ periode 2020/2021 secara umum sebagai
berikut :

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

1. Mempersiapkan dan mengidentifikasi kondisi Madrasah saat ini yang berbasis pada Standar
Nasional Pendidikan serta mengumpulkan bukti fisiknya .
2. Mengevaluasi, menganalisis dan merumuskan harapan Madrasah berbasis pada Standar
Nasipnal Pendidikan.
3. Menetapkan alternatif kebijakan sebagai kebutuhan Madrasah yang dituangkan ke dalam
Rencana Kerja Madrasah (RKM), Rencana Kerja Tahunan Madrasah (RKTM) dan Rencana
Kegiatan dan anggaran Madrasah (RKAM) secara Partisipatif, Transparansi dan Akuntabel.

II. TUGAS KHUSUS


1. Pengarah ( Komite Madrasah dan Pengawas Madrasah)
1.1 Memberikan pengarahan terkait .peningkatan kualitas dan kapasitas pendidikan
1.2 Memberikan kontribusi dalam merancang perencanaan madrasah.
1.3 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program/kinerja sekolah
1.4 Membantu dan bekerja sama dengan Tim pengembang lainnya.

2. Penanggung Jawab
2.1 Menerbitkan SK Tim Pengembang madrasah
2.2 Memberi petunjuk dan pengarahan pengisian terhadap sistematika penyusunan Rencana
Kerja madrasah kepada Tim pengembang madrasah

3. Ketua.
3.1 Membentuk Tim Pengembang madrasah.
3.2 Memberi petunjuk dan pengarahan tentang perumusan RKM, RKTM dan RKAM kepada
Tim pengembang madrasah.
3.3 Memberi petunjuk dan pengarahan tentang pelaksanaan RKS, RKTS dan RKAS kepada
Tim pengembang madrasah
3.4 Bersama Pengarah/penasehat memonitor pelaksanaan perumusan tabel RKM dan
pengumpulan bukti fisiknya kepada masing-masing penanggung jawab standar
3.5 Bersama Tim Pengembang Sekolah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana
Kerja Tahunan madrasah (RKTM).
3.6 Membantu dan bekerja sama dengan Tim pengembang lainnya.

4. Sekretaris.
4.1 Mencatat dan mengagendakan kegiatan-kegiatan yang sudah tertuang dalam RKM
maupun RKTM.
4.2 Mengarsipkan semua dokumen kegiatan dari hasil kerja semua penanggung jawab
standar.
4.3 Membantu dan bekerja sama dengan Tim pengembang lainnya.

5. Bendahara
5.1 Mencatat pemasukan dan pengeluaran anggaran yang berkaitan dengan kegiatan Tim
Pengembang Sekolah sesuai dengan yang tertuang dalam RKTM maupun RKAM.
5.2 Membantu dan bekerja sama dengan Tim pengembang lainnya.
.
6. Anggota/Seksi-seksi

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

5.1 Merumuskan tahapan-tahapan penyusunan RKM sesuai dengan tanggung jawab


standarnya..
5.2 Mengumpulkan bukti fisik yang dibutuhkan sesuai dengan standarnya.
5.3 Ikut bertanggung jawab dalam penyusunan RKM, RKTM dan RKAM
5.4 Ikut bertanggung jawab dalam implementasi RKM, RKTM dan RKAM
5.5 Membantu dan bekerja sama dengan Tim pengembang lainnya.

Jakarta,13 Juli 2020

Kepala Madrasah

Hj. Riska Andriyani, S.Pd


NIP. -

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH AT TAUFIQ
Nomor :05/SK/MIATF/VII/2020
TENTANG
PENETAPAN KKM DAN LAMPIRAN PERMAPEL
MADRASAH IBTIDAIYAH AT TAUFIQ
TAHUN PELAJARAN 2020 – 2021

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH AT TAUFIQ

Menimbang : a. bahwa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Penetapan
KKM Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada
Standar penilaiani (SP) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
b. bahwa Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq merupakan salah satu
satuan pendidikan madrasah di bawah binaan Kementerian
Agama;
c. bahwa nama-nama sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini dipandang cakap dan mampu serta representatif
mewakili seluruh stakeholder madrasah;
d. berdasarkan petimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a dan
b di atas, perlu menetapkan Keputusan Kepala Madrasah
Ibtidaiyah At Taufiq tentang Penetapan KKM dan Lampiran
permapel Madrasah Ibtidaiyah At Taufiq Tahun Pelajaran 2020 –
2021;
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan Nasional.
2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Junto Peraturan pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan PP
19/ 2005 Standar Nasional Pendidikan.

3. Permendikbud RI Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar


Kompetensi Lulusan
4. dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
5. Nomor 22 tahun 2006 dan Permendikbud RI Nomor 21 tahun
2016 tentang Standar Isi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 23 tahun 2016
tentang Standar penilaian
7. Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang KI/KD

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 41 Tahun 2007 dan


Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016 (khusus k 13 )tentang
Standar Proses
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 103 Tahun 2014
tentang pembelajaran di Pendidikan Dasar da Menengah.
10. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 60 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum Tahun 2013.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
13. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 177 Tahun 2014 Tentang
Impementasi Kurikulum 2013 di Madrasah.
14. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia, Nomor 207 tahun
2014 tentang Kurikulum Madrasah.
15. PMA. Nomor 165 Tahun 2014 tentang Pedoman Kurikulum 2013
Mapel Agama Islam dan Bahasa Arab.
16. Edaran SK Dirjen Pendis Nomor SE./DJ.I/PP.00.6/1/2015
tentang tindaklanjut KMA 207 Tahun 2014 Tentang Kurikulum
Madarsah.
17. SK Gubernur Jatim No 12/2008 dan Peraturan Gubernur Jawa
Timur Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Mata Pelajaran Bahasa
Jawa/Madura Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan
Madrasah

Memperhatika : Masukan dan pertimbangan dari Komite Madrasah Ibtidaiyah .At


n Taufiq;
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH AT


TAUFIQ TENTANG PENETAPAN KKM MADRASAH
IBTIDAIYAH AT TAUFIQ TAHUN PELAJARAN 2020 – 2021;

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

PERTAMA : Mengangkat nama-nama sebagaimana tercantum dalam Lampiran


Keputusan ini sebagai Tim Penetapan KKM Madrasah Ibtidaiyah
AT Taufiq Tahun Pelajaran 2020 – 2021;
KEDUA : Tim Tim Penetapan KKM sebagaimana dimaksud dalam diktum
pertama mempunyai tugas:
1. Menyiapkan bahan penentuan KKM;
2. Mendiskusikan dan memfinalisasi rancangan dokumen
penentuan KKM;melalui kegiatan workshop yang diikuti oleh
seluruh tim dan pemangku kepentingan madrasah;
3. Melaporkan hasil kegiatan kepada Madrasah dan
merekomendasikan penetapan KKM kepada Kepala
Madrasah;
KETIGA : Segala pembiayaan yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan
ini dibebankan pada APBM Madrasah Ibtidaiyah AT Taufiq;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 13 Juli
2020
Kepala Madrasah

Hj. Riska Andriyani, S.Pd


NIP. -
Tembusan:

1. Ketua Komite Madrasah Ibtidaiyah AT Taufiq


2. Yang bersangkutan sebagai Tim Pengembang Kurikulum.

LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH AT TAUFIQ
Nomor :05/SK/MIATF/VII/2020

TENTANG
PENETAPAN KKM DAN LAMPIRAN PERMAPEL
MADRASAH IBTIDAIYAH AT TAUFIQ

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

TAHUN PELAJARAN 2020 – 2021


No Nama Jabatan Jabatan dalam Tim

1 Hj. Riska Andriyani, S.Pd. Kepala Sekolah Penanggung Jawab


2 Misbakhul Munir, S.Pd. Guru Ketua
3 Moch Hadiwinata, S.Pd. Guru Wakil Ketua
4 Sri Lestari, S.Sos.I. Guru Sekretaris
5 Hidayat, M.Pd.I. Guru Anggota
6 Hj. Miranda Harahap, S.Pd. Guru Anggota
7 Siti Mutmainah, S.Pd. Guru Anggota
8 Yuni Hasmiati, S.Pd. Guru Anggota
9 Suci Fitrianingsih, S.Pd. Guru Anggota
10 Nur Rahma, S.Pd. Guru Anggota

11 Assyarief Fauzi ST Operator Anggota

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 13 Juli2020
Kepala Madrasah

Hj. Riska Andriyani, S.Pd


NIP. -

KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH


Nomor : 120/SK/MIATF/VII/2020

Tentang

PENETAPAN KRITERIA KENAIKAN KELAS


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Kepala MI AT Taufiq Cilincing

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menentukan keberhasilan siswa dalam


mengikuti pembelajaran tahun 2020/2021 dipandang perlu
menentukan kriteria kenaikan kelas
b. Bahwa untuk maksud sebagaimana butir a, dipandang perlu
untuk ditetapkan dalam bentuk surat keputusan Kepala MI
At Taufiq
Memperhatikan : 1. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan pemerintah RI No. 19 Tahun 2003 tentang
Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI Nomor 22/2006
tentang standar Isi, Permendiknas Nomor 23/2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Permendiknas 20/2007
tentang Standar Penilaian

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Kriteria Kenaikan Kelas dari Satuan Pendidikan MI AT
Taufiq Tahun Pelajaran 2020/2021
Kedua : Penentuan Kenaikan Kelas dilakukan dalam suatu rapat Pleno
Dewan Guru dengan mempertimbangankan Nilai Rapor, Kelakuan,
Kepribadian, dan Kedisiplinan siswa bersangkutan
Ketiga : Siswa yang dinyatakan Naik Kelas berhak mendapatkan Rapor
beserta lampirannya yang berisis data penilaian pendukung
terbentuknya nilai rapor
Keempat : Kriteria kenaikan kelas MI AT TAUFIQ untuk Tahun Pelajaran
2020/2021 sebagai berikut, :
1. Memiliki nilai rapor Kompetensi Pengetahuan,
Keterampilan, dan sikap untuk seluruh mata pelajaran pada
semester ganjil dan genap
2. Nilai Sikap untuk semua mata pelajaran minimal cukup
3. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan (alpa) maksimal
15 % dari jumlah hari efektif dalam satu tahun pelajaran

Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan jika
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini dikemudian hari akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 13 Juli 2020

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

Kepala Madrasah

Hj. Riska Andriyani, S.Pd


NIP. -

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
64

KALENDER PENDIDIKAN MIS AT TAUFIQ


TAHUN PELAJARAN 2020 - 2021
JULI 2020 AGUSTUS 2020 SEPTEMBER 2020 OKTOBER 2020

Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab

1 2 3 4 1 1 2 3 4 5 1 2 3

5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 4 5 6 7 8 9 10

12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19 11 12 13 14 15 16 17

19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26 18 19 20 21 22 23 24

26 27 28 29 30 31 23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 25 26 27 28 29 30 31

30 31

Total Hari 31 / Hari Efektif 26 Total Hari 31 / Hari Efektif 23 Total Hari 30 / Hari Efektif 26 Total Hari 31 / Hari Efektif 24

NOVEMBER 2020 DESEMBER 2020 JANUARI 2021 FEBRUARI 2021

Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 5 6

8 9 10 11 12 13 14 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13

15 16 17 18 19 20 21 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20

22 23 24 25 26 27 28 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27

29 30 27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30 28

31

Total Hari 30 / Hari Efektif 25 Total Hari 31 / Hari Efektif 21 Total Hari 31 / Hari Efektif 25 Total Hari 28 / Hari Efektif 23

MARET 2021 APRIL 2021 MEI 2021 JUNI 2021

Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab Aha Sen Sel Rab Kam Jum Sab

1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 1 2 3 4 5

7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12

14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17 9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19

21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24 16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26

28 29 30 31 25 26 27 28 29 30 23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30

30 31

Total Hari 31 / Hari Efektif 26 Total Hari 30 / Hari Efektif 25 Total Hari 31 / Hari Efektif 22 Total Hari 30 / Hari Efektif 25

Semester Ganjil Semester Genap

Tanggal Keterangan Tanggal Keterangan

13 Juli 2020 : Hari pertama masuk madrasah TP. 2020-2021 01 Januari 2021 : Tahun Baru Masehi

31 Juli 2020 : Idul Adha 1441 H 03 Januari 2021 : HAB Kementrian Agama

17 Agustus 2020 : HUT Kemerdekaan RI 04 Januari 2021 : Awal Semester Genap

20 Agustus 2020 : Tahun Baru Islam 1442 H 12 Februari 2021 : Tahun Baru Imlek

21 Agustus 2020 : Cuti Bersama Tahun Baru Islam 1442 H 22-26 Februari 2021 : Penilaian Tengah Semester

21-25 Agustus 2020 : Perkiraan Penilaian Tengah Semester 11 Maret 2021 : Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

29 Oktober 2020 : Maulid Nabi Muhammad SAW 14 Maret 2021 : Hari Raya Nyepi

28,30 Oktober 2020 : Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW 02 Maret 2021 : Jumat Agung

1-12 Desember 2020 : Penilaian Akhir Semester (PAS) 01 Mei 2021 : Hari Buruh

18 Desember 2020 : Pembagian Rapot Semester 2020 02 Mei 2021 : Hari Pendidikan Nasional

21,31 Desember 2020 : Libur Semester Ganjil 13 Mei 2021 : Kenaikan Isra Al Masih

24 Desember 2020 : Cuti Bersama Hari Raya Natal 15,16 Mei 2021 : Hari Raya Idul Fitri 1442 H

25 Desember 2020 : Hari Raya Natal 26 Mei 2021 : Hari Raya Waisyak
28,29,30,31, Desember
: Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 H 01 Juni 2021 : Hari Lahir Pancasila
2020
01-12 Juni 2021 : Penilaian Akhir Tahun (PAT)

18 Juni 2021 : Pembagian Rapot Semester Genap

20 Juni-11 Juli 2021 : Libur Akhir Tahun Pelajaran

KEPALA MIS AT TAUFIQ

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1
Hj. Riska Andriyani, S.Pd.
NIP : …………………………
64

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)/ MIS AT


TAUFIQ
DOKUMEN 1

Anda mungkin juga menyukai