Anda di halaman 1dari 4

CurrentAssets

1. Current Ratio =
CurrentLiabilities

3,905,000
Tahun 2016 = = 1,88 x
2,077,000

3,110,000
Tahun 2015 = = 2,04 x
1,524,000

Analisis : Current ratio pada tahun 2016 adalah 1, 88 x, sedangkan pada tahun
sebelumnya 2, 04x. Ini menunjukkan bahwa tiap tahunnya perusahaan mempunyai
kemampuan yang baik dalam melunasi hutang lancarnya karena rasio lancar dalam
sebuah perusahaan harus memiliki nilai diatas 1,0 kali. Meskipun rasio tiap tahun di atas
1 kali, ternyata perbandingan ratio lancar dari tahun 2015 ke 2016 mengalami penurunan,
yakni dari 2, 04 ke 1, 88. Hal ini bisa jadi terjadi karena aset lancar perusahaan
mengalami penyusutan yang signifikan pada aset lancar dibanding hutang lancarnya.

CurrentAssets Inventory
2. Quick Ratio (Acid-Test Ratio) =
CurrentLiabilities

3,905,000−1,610,000
Tahun 2016 = = 1,1 x
2,077,000

3,110,000−1,100,000
Tahun 2015 = = 1,31 x
1,524,000

Analisis : Quick rasio pada tahun 2016 adalah 1,1 x , sedangkan pada tahun sebelumnya 1,31
x. Ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan menutup hutang lancar dari aktiva lancar
likuid sebesar 110%. Setiap Rp1 hutang lancar dijamin oleh Rp 1,1 aktiva lancar likuid. Rasio
industri untuk tahun 2016 sebesar 1,1x. Rasio perusahaan berada di bawah rasio industri.
Quick ratio perusahaan tahun 2016 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya,
kondisi ini menggambarkan perkembangan yang menurun.

Sales
6. Fixed Assets Turnover =
NetFixedAsset

9,000,000
Tahun 2016 = = 1,17 x
7,650,000

7,000,000
Tahun 2015 = = 0,97 x
7,210,000

Analisis : Jumlah rasio dari tahun 2016 adalah 1,17x sedangkan di tahun sebelumya 0,97x. Hal ini
menunjukkan rasio perputaran aset tetap perusahaan lebih buruk dibandingkan rasio
industri. Jika dibandingkan antara tahun 2016 dengan tahun sebelumnya, maka kemampuan
perusahaan dalam memutarkan inventory juga mengalami kenaikan.
TotalDebt
8. Debt to Assets Ratio (DAR) =
TotalAssets

6,327,000
Tahun 2016 = = 54 %
11,555,000

5,524,000
Tahun 2015 = = 53 %
10,320,000

Analisis : Jumlah rasio dari tahun 2016 adalah 54% sedangkan di tahun sebelumya 53%. Hal ini
menunjukkan besarnya aset perusahaan yang didanai dari hutang sebesar 54%, sisanya didanai
dari modal sendiri. Rasio hutang perusahaan tahun 2016 meningkat jika dibandingkan tahun 2015,
hal ini menunjukkan bahwa tahun 2016 terjadi kenaikan jumlah hutang yang digunakan untuk
mendanai aset perusahaan.

TotalDebt
9. Debt to Equity Ratio (DER) =
Equity

6,327,000
Tahun 2016 = = 1,21 %
5,228,000

5,524,000
Tahun 2015 = = 1,15 %
4,796,000

Analisis : : Jumlah rasio dari tahun 2016 adalah 1,21% sedangkan di tahun sebelumya 1,15%. Hal
ini menunjukkan total hutang perusahaan tahun 2016 melebihi besarnya modal sendiri (equity).
Rasio ini mengalami kenaikan angka dibanding tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa
tahun 2016 hutang perusahaan lebih tinggi dibanding tahun 2015.

EarningBefoteInteres tan dTaxes


10. Time Interest Earned =
Interest

1,250,000
Tahun 2016 = = 4,16 x
300,000

850,000
Tahun 2015 = = 3,4 x
250,000

Analisis : Jumlah rasio dari tahun 2016 adalah 4,16x sedangkan di tahun sebelumya 3,4x. Hal ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menutup bunga atas hutang jangka panjang dari laba
operasionalnya (EBIT) sebesar 340%. Setiap $1 bunga hutang jangka panjang ditutup oleh 3.4 laba
sebelum bunga dan pajak. Kemampuan perusahaan dalam menutup bunga atas hutang jangka panjang
lebih baik dibandingkan rata-rata industri. Kemampuan menutup bunga hutang jangka panjang dari
laba operasi ini juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Hal ini menggambarkan
perkembangan yang bagus. Sementara hutang perusahaan menurun sedangkan kemampuan menutup
bunga atas hutang mengalami kenaikan.

Grossofit
11. Gross Profit margin = %
Sales
3,000,000
Tahun 2016 = % = 33%
9,000,000

2,500,000
Tahun 2015 = %= 35%
7,000,000

Analisis :

Operatingofit
12. Operating Profit Margin = %
Sales

1,250,000
Tahun 2016 = % = 13%
9,000,000

850,000
Tahun 2015 = % = 12%
7,000,000

Analisis : Jumlah rasio dari tahun 2016 adalah 13% sedangkan di tahun sebelumya 12%. Hal ini
menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi sebesar 13% dari penjualannya,
rasio industri 10%. Operating profit margin perusahaan berada di bawah rata-rata industri, kondisi ini
menunjukkan kinerja yang rendah. Jika dibandingkan dengan tahun 2015, rasio ini mengalami
peningkatan. Sebenarnya hal ini menggambarkan perkembangan yang baik, akan tetapi kenaikan rasio
ini belum bisa mengimbangi rasio rata-rata industri

EarningAfterTax
14. Return On Assets (ROA) = %
TotalAssets

665,000
Tahun 2016 = % = 57%
11,555,000

420,000
Tahun 2015 = %= 40%
10,320,000

Analisis : Jumlah rasio dari tahun 2016 adalah 57% sedangkan di tahun sebelumya 40%. Hal ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari investasi dalam aset
sebesar 57%. Rasio ini menunjukkan kinerja perusahaan yang bagus. Kenaikan rasio ini terjadi
pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Kenaikan ini menggambarkan perkembangan
kondisi kemampuan laba perusahaan yang baik.

EarningAfterTax
16. Return On Equity (ROE) = %
Equity

665,000
Tahun 2016 = 5,228,000
% = 12%

420,000
Tahun 2015 =
4,796,000
% = 8%

Analisis : Jumlah rasio dari tahun 2016 adalah 12% sedangkan di tahun sebelumya 8%. Hal ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang
dimilikinya sebesar 12%. Rasio ini menunjukkan kinerja yang baik, artinya perusahaan mampu
memanfaatkan dana yang masuk dari pemilik untuk menghasilkan dan meningkatkan perolehan laba.
Return on equity perusahaan tahun 2016 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2015.
Kondisi ini menggambarkan kemampuan perusahaan yang meningkat dalam menghasilkan laba dari
modal sendiri yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai