Anda di halaman 1dari 17

Mengenal

Bunga Cleome Hassleriana

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis yang berjudul
“Bunga Cleome Hassleriana “ ini diajukan dalam rangka memenuhi tugas Observasi mata
pelajaran Bahasa Indonesia.

Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana umumnya dikenal sebagai bunga laba-laba,


tanaman laba-laba, ratu merah muda, atau kumis kakek, adalah spesies tanaman berbunga
dalam genus Cleome dari keluarga Cleomaceae, yang berasal dari Amerika Selatan bagian
selatan di Argentina, Paraguay, Uruguay, dan Brasil tenggara. Bunga Clome dikenal juga
sebagai bunga laba-laba (spider flower) memiliki tinggi sekitar 75 cm hingga 150 cm. Daun
bunga clome tersusun secara spiral pada batang, bentuk daun menjari, dengan 5-7 anak
daun yang berukuran panjang 12 cm dan lebar 4 cm. Penulis sengaja menbahas tentang
Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana ini agar kita bisa mengenal lebih jauh tanaman ini.
Karya tulis ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan masukan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,
2. Saudara-saudari yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini. Kritik dan saran yang
bersifat membangun diharapkan penulis demi menyempurnakan karya tulis ini. Semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Serang, 17 April 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................................ ii
Daftar Isi...................................................................................................................... iii
Abstak......................................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat.................................................................................................................. 1
BAB 2 TELAAH PUSTAKA...................................................................... 2
2.1 ..... Klasifikasi Tanaman Pacar Air......................................................................... 2
2.2 ..... Nama Lain Tanaman Pacar Air....................................................................... 2
2.3 ..... Nama Lokal Tanaman Pacar Air..................................................................... 2
2.4 ..... Morfologi Tanaman Pacar Air.......................................................................... 3
2.5 ..... Habitat Tanaman Pacar Air............................................................................. 3
2.6 ..... Kandungan Kimiawi Tanaman Pacar Air......................................................... 4
2.7 ..... Pemanfaatan Tanaman Pacar Air................................................................... 4
BAB 3 METODOLOGI.............................................................................. 8
3.1 Tempat dan waktu penelitian............................................................................... 8
3.2 Alat dan bahan.................................................................................................... 8
3.2.1 Alat................................................................................................................... 8
3.2.2 Bahan............................................................................................................... 8
3.3 Metode Pembuatan............................................................................................. 8
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................... 9
BAB 4 PENUTUP...................................................................................... 10
4.1 Simpulan.............................................................................................................. 10
4.2 Saran...................................................................................................................

iii
ABSTRAK

Yang unik dari Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana ini adalah, bunga hanya mekar

dari sore hari sampai pagi hari saja, atau ketika suhu udara terasa sejuk. Jadi, bila matahari

sudah terik, bunganya akan layu.

Mungkin jika ditanam di daerah sekitar gunung yang sejuk, bunganya akan mekar lebih lama.

Bunga Cleome Hassleriana ini tidak wangi. Tapi jika kamu mencium tanganmu setelah

memegang batang/daunnya, akan tercium bau yang khas. Batang bagian bawah terasa keras

dan agak tajam, sedangkan bagian atas lebih lunak, Jika kondisi media tanamnya baik,

batangnya bisa bercabang, dan bunganya akan terlihat lebih banyak

Menurutku, lebih baik menanam Cleome di halaman/kebun, daun-daunnya akan lebar dan

batangnya lebih mudah untuk bercabang. Bunga Cleome mempunyai tinggi sekitar 75-120

cm (menyesuaikan dengan diameter pot). Jika ditanam di halaman/kebun akan tumbuh

maksimal dengan tinggi mencapai 120 cm.

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu kawasan nan subur. Tak sedikit jenis flora didalamnya.
Tumbuhan dapat ditemukan disetiap penjuru nusantara. Mulai dari tanaman yang
dipelihara, hingga tanaman yang tumbuh dengan sendirinya. Itu adalah bukti bagi kesuburan
tanah kita.

Tak sedikit dari kita yang mengetahui tentang Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana.
Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana merupakan salah satu tanaman yang berbunga indah
yang berasal dari Amerika Selatan. Oleh karena itu, Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana
mulai dikenal di indoneisa dan menghiasi taman rumah. Tumbuhan ini harus ditanam dan
dipelihara secara khusus. Karena tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan sendirinya. Itu
karena pertumbuhannya yang begitu sulit dan butuh keahlian secara khusus.

Tanaman ini dapat tumbuh baik pada daerah dengan suhu yang sejuk agar dapat mekar
sepanjang hari. Jika tanaman bunga clome ditanam di daerah dataran rendah yang bersuhu
agak panas umumnya bunga hanya kan mekar pada sore hingga pagi hari saat suhu
lingkungan sudah sejuk..

Dalam karya tulis ini, penulis mencoba mencari informasi dan pengetahuan tentang
Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana dari berbagai media. Semua Ini diharapkan akan
memberikan pengetahuan dan informasi yang jelas dan lengkap.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana ?

b. Apa saja jenis Tumbuhan Bunga Cleome ?

1.3 Tujuan

a. Memanfaatkan Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana.

b. Mengetahui cara perkembangbiakannya.

1.4 Manfaat

a. Menjadikan Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana tanaman hias yang unik dan indah.

b. Menjadikan Tumbuhan Bunga Cleome Hassleriana di kenal banyak orang.

v
BAB 2
MENGENAL TUMBUHAN BUNGA CLEOME HASSLERIANA

2.1 Klasifikasi Cleome Hassleriana

Kerajaan:Plantae

(tidak termasuk):Angiospermae

(tidak termasuk):Eudikotil

(tidak termasuk):Rosids

Ordo:Brassicales

Famili:Cleomaceae

Genus:Cleome L.

Species:Cleome hassleriana L.

Tanaman ini dapat tumbuh baik pada daerah dengan suhu yang sejuk agar dapat mekar

sepanjang hari. Jika tanaman bunga clome ditanam di daerah dataran rendah yang bersuhu

agak panas umumnya bunga hanya kan mekar pada sore hingga pagi hari saat suhu

lingkungan sudah sejuk.

Perkecambahan biji bunga clome jika dilakukan di wilayah Indonesia, biji akan mulai

berkecambah pada umur 10-90 hari setelah proses persemaian. Biji akan berkecambah

setelah melewati musim kemarau- musim hujan- musim kemarau. Setelah fase

perkecambahan biji, Clome akan mengalami pertumbuhan vegetatif (pertumbuhan tunas

dan daun) hingga 3-4 bulan kemudian muncul bunga (fase generatif)

Bunga clome merupakan tumbuhan berbunga semusim yang berasal dari Amerika Selatan

bagian selatan seperti Argentina, Brasil bagian tenggara, Uruguay, dan Paraguay yang

vi
memiliki iklim tropis. Bunga Clome dikenal juga sebagai bunga laba-laba (spider flower)

memiliki tinggi sekitar 75 cm hingga 150 cm. Daun bunga clome tersusun secara spiral pada

batang, bentuk daun menjari, dengan 5-7 anak daun yang berukuran panjang 12 cm dan

lebar 4 cm.

Bunga cleome berwarna ungu, merah muda, atau putih, dengan empat helai peral dan enam

buah stamen yang panjang sehingga menyerupai kaki laba-laba. Buah Cleome berbentuk

kapsul dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 3 mm yang berisi sejumlah biji. Cleome

merupakan tumbuhan dari suku Clomaceae yang sebelumnya digolongkan dalam suku

Capparaceae.

2.2 Nama Lokal Tanaman Cleome Hassleriana

Cleome hassleriana, umumnya dikenal sebagai bunga laba-laba, tanaman laba-laba,

ratu merah muda, atau kumis kakek, adalah spesies tanaman berbunga dalam genus Cleome

dari keluarga Cleomaceae, yang berasal dari Amerika Selatan bagian selatan di Argentina,

Paraguay, Uruguay, dan Brasil tenggara

2.3 Cara Menanam Cleome Hassleriana

Cleome tergolong bunga unik dan dikenal pula sebagai bunga laba-laba atau spider

flower karena bentuk daunnya yang menyerupai laba-laba. Bunga cleome ini biasanya

disebut bunga kaki laba-laba atau bunga laba-laba, sebab batangnya yang tinggi, memiliki

banyak kaki dan bentuk daunnya yang menyerupai laba-laba. Yang unik dari bunga ini

adalah, bunga hanya mekar dari sore hari sampai pagi hari saja, atau ketika suhu udara

terasa sejuk. Jadi, bila matahari sudah terik, bunganya akan layu.

Mungkin jika ditanam di daerah sekitar gunung yang sejuk, bunganya akan mekar lebih lama 

vii
Bunga Cleome Hassleriana ini tidak wangi. Tapi jika kamu mencium tanganmu setelah

memegang batang/daunnya, akan tercium bau yang khas.

Batang bagian bawah terasa keras dan agak tajam, sedangkan bagian atas lebih lunak, Jika

kondisi media tanamnya baik, batangnya bisa bercabang, dan bunganya akan terlihat lebih

banyak. lebih baik menanam Cleome di halaman/kebun,, daun-daunnya akan lebar dan

batangnya lebih mudah untuk bercabang. Jika ingin menanamnya di pot, usahakan

menggunakan pot dengan diameter yang besar (minimal 30 cm).

Sebenarnya, jika kamu ingin menanamnya di pot kecil juga bisa, tapi daun dan bunganya

akan terlihat lebih kecil dan batangnya sulit untuk bercabang. Bunga Cleome mempunyai

tinggi sekitar 75-120 cm (menyesuaikan dengan diameter pot). Jika ditanam di

halaman/kebun akan tumbuh maksimal dengan tinggi mencapai 120 cm. Kebutuhan air:

sedang. Jangan sampai terlalu kering atau tergenang.

Kebutuhan matahari: full sun (matahari >6 jam) atau high light (matahari 4-6 jam).

Cara menyemai/menanam Cleome Hassleriana:

1. Siapkan tanah humus atau tanah dicampur kompos.

2. Basahi media tanam tersebut.

3. Tanam biji-biji tersebut di atas media tanam sedalam 2 mm, atau bisa juga hanya

ditabur di atas media tanam (tidak perlu ditutupi dengan media tanam).

4. Semprot halus biji-biji tersebut dengan menggunakan handsprayer/botol semprotan

parfum steril 10/20/30ml.

5. Semprot biji 2x sehari, untuk menjaga kelembaban media tanam, tapi jangan sampai

tergenang (jangan over watering).

6. Letakkan media semai di tempat yang terlindungi dari sinar matahari langsung dan

hujan.

viii
7. Dalam 10 hari – 3 bulan, biji-biji tersebut mulai berkecambah.

8. Jika bibit sudah cukup tinggi dan kuat, pindahkan ke tempat yang lebih besar.

Kenapa proses germinasinya lama? karena terkadang biji-biji Cleome membutuhkan

perubahan suhu yang drastis. Di daerah dengan suhu rata-rata >34°C, agak sulit untuk

membuat biji-biji Cleome berkecambah. Jadi kita bisa menyemai biji-biji Cleome hanya ketika

sedang pergantian musim.

2.4 Morfologi Tanaman Pacar Air

Pacar air merupakan tanaman terna berbatang basah, lunak, bulat, bercabang, warna
hijau kekuningan. Pacar air biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm.
Arah tumbuhnya tegak, percabangannya monopodial. Daun tunggal, tersebar, berhadapan,
atau dalam karangan. Bentuk daun lanset memanjang, pinggirnya bergerigi, ujung
meruncing, tulang daun menyirip. Warna daun hijau muda tanpa daun penumpu, jika ada
daun penumpu bentuknya kelenjar. Bagian bawah membentuk roset akar. Tulang daun
menyirip. Luas daunnya sekitar 2 sampai 4 inchi. Pangkal daun bergerigi tajam, runcing.
Terna ini memiliki akar serabut.Buah pacar air berupa buah kendaga, dan bila telah masak
buah yang seukuran seruas jari kelingking dengan biji-bijian di dalamnya ini akan pecah
dengan sendirinya. Bakal buah menumpang, beruang 4-5. Dalam satu ruangan tersebut
terdapat dua atau lebih bakal biji. Buah membuka kenyal dan termasuk buah batu dengan 5
inti. Bentuk buah elliptis, pecah menurut ruang secara kenyal. Benihnya endospermic.
Embrio akan mengalami diferensiasi. Meski Impatiens lokal pun ada di Indonesia, para
pengusaha bunga masih mengimport bibitnya dari luar negeri. Tanaman yang lokal lebih
tinggi, bunganya kecil, ruas batangnya kekar, dan warna bunga tidak sebanyak dibanding
bibit dari luar dengan warna yang beragam. Tanaman ini memiliki aneka macam warna

ix
bunga. Ada yang putih, merah, ungu, kuning, merah muda, jingga, dll. Sepintas, bentuk
bunganya mirip anggrek dalam ukuran kecil. Jika pacar air yang berbeda warna disilangkan,
maka akan terbentuk keturunan yang beraneka ragam. Bunga zygomorph, berkelamin 2, di
ketiak. Daun kelopak 3 atau 5, lepas atau sebagian melekat, bertaji. Daun kelopak samping
berbentuk corong miring, berwarna, dan terdapat noda kuning di dalamnya. Sedikit di atas
pangkal daun mahkota memanjang menjadi taji dengan panjang 0,2-2 cm. Daun mahkota 5,
lepas. Daun mahkota samping berbentuk jantung terbalik dengan panjang 2-2,5 cm, yang 2
bersatu dengan kuku, yang lain lepas tidak berkuku dan lebih pendek. Ada 5 benangsari
dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sarinya bersatu membentuk
tudung putih.Bunga terkumpul 1-3. Setiap tangkai hanya berbunga 1 dan tangkainya tidak
beruas. Memiliki 5 kepala putik.

2.5 Habitat Tanaman Pacar Air

Pacar air adalah tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Ada juga
yang menyebutkan dari India. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19. Entah
siapa yang membawa dan untuk apa tanaman ini dibawa ke Indonesia. Beberapa tahun lalu,
ketika cat kuku belum sepopuler sekarang, para gadis  dusun memanfaatkan tumbuhan ini
untuk mewarnai kukunya. Berbeda dengan cat kuku yang hanya melapisi bagian luar, warna
yang dihasilkan pacar air bisa meresap ke dalam kuku dan lebih alami. Namun, warna yang
dihasilkannya memang tidak sesemarak cat kuku modern. Di Bali, bunga pacar air selalu
terselip di antara banten (sesaji) yang digunakan untuk sembahyang.

Padahal, selain sebagai pemoles kuku dan syarat ritual, pacar air juga memiliki banyak
khasiat untuk mengobati penyakit. Misalnya saja sebagai penghilang rasa nyeri ketika haid
atau mengurangi rasa sakit pada bagian-bagian tertentu tubuh, seperti leher dan pinggang.
Ia juga diyakini sangat bermanfaat untuk meringankan rematik dan merontokkan bisul-bisul.
Habitatnya pada daerah beriklim tropical. Namun, ia tidak dapat hidup pada daerah yang
kering. Tanaman ini menyukai tempat teduh dan suka air. Jadi kalau rumah anda banyak
terkena sinar matahari, letakkan tanaman pacar air di bawah pohon. Tanaman ini mudah
ditanam dan rajin berbunga. Untuk penanamanya tidak perlu memilih media tanam. Pakai
saja campuran tanah, kompos, sekam atau tanah, cocopeat, atau memakai pupuk kandang.
Karena termasuk golongan tanaman annual, ia rajin berbunga selama 1-2 bulan. Bisa jadi itu
sebabnya di belahan Barat bunga ini dikenal dengan nama busy lizzie (si lizzie yang sibuk).
Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu penyerbukannya.
Namun, tanaman ini sangat peka terhadap hama. Begitu terkena hama, tanaman ini akan
langsung busuk. Jadi, awasi tanaman pacar air anda dari segala hama penganggu.

2.6 Kandungan Kimiawi Tanaman Pacar Air

x
Pacar air mengandung zat-zat kimia aktif seperti :

Bunga : anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol,


quercetin. Akar : cyanidin, mono glycosine.

Biji : saponin dan kandungan minyak seperti γ-spinasterol, β-ergosterol, balsaminasterol,


parianaric acid, quercetin, nephthaquinon, minyak terbang, dan turunan kaempherol. Ada
juga kandungan racunnya. Oleh karena itu harus diperhatikan kontra indikasi pemakaian
(Anonymous, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian Adfa pada tahun 2007, dari uji pendahuluan metabolit
sekundernya, daun pacar air mengandung : kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid.

2.7 Pemanfaatan Tanaman Pacar Air

Bagian dari tanaman pacar air yang dapat digunakan sebagai obat tradiasional adalah biji,
bunga, daun, dan akar.

Indikasi Biji (jizingzi) digunakan untuk mengatasi :


* terlambat haid,
* kesulitan melahirkan,
* rasa tersumbat di tenggorokan,
* bengkak akibat terbentur (memar),
* tumor perut, dan
* kanker saluran cerna bagian atas.

Bunga digunakan untuk mengatasi :


* terlambat haid, dan
* bengkak karena gumpalan bekuan darah.

Daun digunakan untuk mengatasi :


* keputihan (leukorea), dan
* nyeri haid.

Akar digunakan untuk mengatasi :


* rematik, leher kaku, sakit pinggang,
* terlambat haid,
* tertusuk tulang atau benda tajam di kerongkongan.

Pemakaian Luar
1. Rematik, radang kulit (dermatitis), dan bengkak.

Bunga pacar air segar yang telah dihaluskan ditempelkan pada bagian yang sakit.

2. Tulang patah atau retak dan antiradang (antiinflamasi).

Daun pacar air segar dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
xi
3. Bisul (furunculus) dan radang kulit (dermatitis).

15 gram daun pacar air segar, 5 lembar daun cocor bebek segar, dihaluskan lalu ditempelkan
pada bisul.

4. Radang kuku.

Seluruh herba pacar air secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada kuku dan dibungkus
dengan kain kasa. Lakukan 7-14 hari secara rutin.

5. Bengkak akibat gumpalan bekuan darah (hematoma)

Cuci 5-8 kuntum bunga pacar air segar, lalu giling sampai halus . Tambahkan arak putih
secukupnya, lalu tempelkan ke bagian yang bengkak. Balut dengan kain kasa, ganti 2-3 kali
sehari sampai bengkaknya mengempis.

6. Tertusuk tulang di kerongkongan


Cuci  akar pacar air yang segar, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya, kunyah dan
telan dengan air hangat.

Pemakaian Dalam
1.    Peluruh haid/melancarkan haid (emenagog)

4-5 bonggol akar pacar air, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring.
Lakukan 3-4 kali sehari.

6 gr biji pacar air dan 15 gr temu hitam, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.
Saring dan diminum airnya hangat-hangat.

3-10 gr biji pacar air, 30 gr daun dewa segar, 10 gr temulawak, direbus dengan air
secukupnya. Saring dan minum airnya. Siapkan bunga pacar air segar dan rimpang temu
putih ( Curcuma zedoaria ) masing-masing 6 gr, herba ginjean ( Leonurus sibiricus ) 30 gr, dan
daun iler ( Coleus scutellarioides ) segar 10 lembar. Cuci semua bahan, lalu iris tipis ripang
temu putih. Masukkan ke dalam panci email, rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa
separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum sehari tiga kali, masing-masing setengah
segelas.

2.    Nyeri haid (dysmenorrhea)

10 gr daun pacar air, 15 gr umbi rumput teki, 15 gr temu hitam, direbus dengan air
secukupnya, lalu disaring dan diminum airnya.

3.    Keputihan (leucorrhea)

30 gr daun segar tanaman pacar air, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu
disaring dan diminum airnya.

xii
30 gr daun pacar air segar, 15 gr daun sambiloto kering, direbus dengan air secukupnya, lalu
disaring dan diminum airnya.

4.    Bisul (furunculus), radang kulit (dermatitis).

3-6 gr bunga pacar air, 5 lembar daun cocor bebek, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa
200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

5.    Radang usus buntu kronis.

30 gr heba pacar air, 30 gr sambiloto, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu
disaring dan diminum airnya.

6. Tekanan darah tinggi (hipertensi).

10 gr bunga pacar, 100 gr seledri kecil, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc,
disaring lalu diminum airnya.

7.    Sakit pinggang (lumbago), kaku leher, kaku pinggang, rematik.

15 gr akar pacar air, 30 gr akar sawi langit, 15 gr jahe merah, direbus dengan 600 cc air
hingga tersisa 300 cc, disaring, lalu diminum airnya. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.

8. Mempermudah persalinan dan mengobati kanker saluran pencernaan

Cuci bersih 10 gr biji pacar air, rebus dengan 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Dinginkan,
saring, dan minum 2 kali sehari masing-masing 100 ml.

9. Mencegah dan mengatasi kanker

Cuci bersih 15 gr biji pacar air dan 30 gr rumput mutiara. Rebus dengan 600 ml air sampai
tersisa 300 ml. Dinginkan, saring, dan minum 2 kali sehari masing-masing 150 ml.

10. Rematik Sendi

Rebus 5 gram bunga pacar air dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring,
dan minum dua kali sehari masing-masing setengah gelas.

11. Sakit pinggang, leher kaku, kaku pinggang, dan rematik

Rebus 15 gram akar pacar air, 30 gram akar sawi langit, dan 15 gram jahe merah dengan 600
ml air hingga tersisa 300 ml. Dinginkan, saring, lalu minum air rebusan tersebut 2-3 kali
sehari.

Dalam Dunia Pendidikan

Pacar air sering digunakan untuk praktek IPA yaitu membuktikan pengangkutan/
transportasi yang terjadi pada tubuh  tumbuhan. Caranya dengan memasukkan tanaman
pacar air di dalam wadah yang sudah diberi  zat pewarna misalnya merah, biru,  atau kuning.
xiii
Wadah yang digunakan biasanya dari kaca supaya terlihat dari luar, dan pewarnanyapun
hanya seperempat wadah saja. Setelah direndam selama 30 menit dengan posisi berdiri di
dalam wadah yang telah diberi pewarna, baru diadakan pengamatan. Hasil yang di dapat
adalah warna seluruh batang tanaman pacar air akan berubah, sama dengan zat pewarna
yang  merendamnya.

Catatan :
Meski memiliki banyak khasiat, ternyata pacar air juga mengandung racun. Karena itu
penggunaannya pun musti sangat hati-hati. Dalam salah satu bukunya, Profesor Hembing
Wijayakusuma mengingatkan bahwa wanita hamil dilarang memanfaatkan tumbuhan ini.
Dan pada pemakaian yang terlalu lama (lebih dari seminggu), mulut kemungkinan akan
terasa kering (xerostomia), mual (nausea), atau bahkan hilangnya nafsu makan (anorexia).
Tapi, gejala-gejala itu akan hilang setelah dosis diturunkan atau malah dihentikan selama 2-3
hari.

Senada dengan Prof. Hembing yang menyarankan agar penggunaan untuk penyakit berat
dikonsultasikan dulu ke dokter, Dr. Amarullah H. Siregar, MSc, PhD, juga mengingatkan
bahwa tiap manusia memiliki dosis pengobatan masing-masing. Dan untuk gejala yang sama
sekalipun, tidak bisa diberlakukan pengobatan yang sama. Makanya, ahli naturopati dan
homeopati itu mengatakan bahwa penggunaan tanaman obat tradisional akan lebih
maksimal jika diikuti dengan konsultasi dan pemeriksaan medis atau laboratorium.

BAB 3
METODOLOGI

3.1 Tempat dan waktu pembuatan


Pembuatan karya tulis ini dilakukan di rumah pada bulan Februari.

3.2 Alat dan bahan


3.2.1 Alat
 Camilan tahu pacar
 Penumbuk
 Panci pengukus
 Penggorengan
 Cetakan
 Mangkuk
 Sendok
 Pisau
 Permen jelly
 Cetakan
 Panci

xiv
 Sendok
3.2.2 Bahan
 Camilan tahu pacar
o Daun pacar air
o Air
o Tahu
o Telur
o Bumbu ( garam, bawang putih, lada )
o Minyak goreng
 Permen jelly
o Air daun pacar air
o Air
o Bubuk agar-agar
o Gula
o Vanili

3.3 Metode pembuatan
 Camilan tahu pacar
1. Rendam daun pacar air dengan air panas hingga layu.
2. Tiriskan daun pacar air kemudian potong-potong.
3. Haluskan tahu putih.
4. Campurkan daun pacar air dengan tahu putih dan beri bumbu.
5. Tambahkan telur dan aduk.
6. Cetak dan kukus hingga matang.
7. Angkat dan keluarkan dari cetakan.
8. Masukkan dalam kocokan telur dan goreng.

 Permen jelly
1. Masukkan bubuk agar-agar dan tambahkan gula pasir secukupnya.
2. Tambahkan air sebanyak 2 gelas.
3. Tambahkan 1 gelas air rendaman daun pacar air.
4. Rebus hingga mendidih dan tambahkan vanili.
5. Angkat dan tuangkan dalam cetakan.
6. Diamkan hingga dingin dan mengeras.
7. Potong agar-agar dan jemur .
8. Taburi dengan gula pasir.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Air hasil rendaman daun pacar air menghasilkan warna orange / jingga dan dapat
digunakan untuk pewarna makanan.
2. Daun pacar air yang telah direndam dengan air panas dapat dimanfaatkan sehingga
menghasilakn suatu olahan makanan.

xv
BAB 4
PENUTUP

4.1 Simpulan
Tanaman merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan kita. Oleh karena itu,
kita perlu melestarikannya. Setiap tanaman tentu akan menghasilkan suatu manfaat. Itu
apabila kita dapat mengolahnya.
Tanaman pacar air pun dapat kita manfaatkan. Tanaman yang dianggap biasa ini, dapat kita
olah menjadi suatu olahan makanan. Kandungan warna dalam daun pun dapat digunakan
sebagai pewarna makanan. Untuk itu, manfaatkanlah lingkunan kita, karena sekitar kita
dapat menghasilkan suatu manfaat.

xvi
4.2 Saran
a. Perlu adanya pemikiran uintuk menjadikan suatu hal menjadi lebih bermanfaat.
b. Perlu adanya kesadaran untuk melestarikan lingkungan agar menghasilkan suatu manfaat.

xvii

Anda mungkin juga menyukai