(Kel 1) Makalah Konkep
(Kel 1) Makalah Konkep
DISUSUN OLEH :
Irna destriyani(1052201002)
2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, tuhan yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah matakuliah Anatomi yang
berjudul “ midwifery led-care “ dengan tepat waktu. Penulisan makalah ini merupakan tugas
Kelompok matakuliah Anatomi di prodi S1 Kebidanan dan Profesi Bidan Universitas
Muhammad Husni Thamrin.
Dalam penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangan baik secara teknis maupun
materi. Oleh karena itu, kami memohon saran dan kritik yang bersifat membangun dari dosen,
rekan – rekan, dan pembaca untuk menyempurnakan penyusunan makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang sudah mendukung dan
membantu saya dalam menyusun makalah ini, khususnya kepada dosen yang sudah memberikan
tugas sebagai penambah wawasan saya.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat dalam
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca mengenai
midwifery led-care
Jakarta 18 desember 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................................................4
I.4 Manfaat..............................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
II.1 PENGERTIAN.....................................................................................................................................6
II.2 PERKEMBAGAN KEILMUAN MIDWIFERY LED & CARE.......................................................................7
II.3 PRINSIP ASUHAN KEBIDANAN...........................................................................................................7
II.4 AsuhanPersalinan yang Berkualitas...................................................................................................9
II.5 Pelayanan Kebidananan Kontinyu (Continuity Of Care).....................................................................9
III.1 KESIMPULAN...................................................................................................................................13
III.2 SARAN.............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian midwifery Led & Care (L&D)
2. Untuk mengetahui perkembangan keilmuan midwifery Led & Care
3. Untuk mengetahui prinsif asuhan kebidanan
I.4 Manfaat
PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN
Pada tahun 2016 (Sandall et al, 2016). Dalam Cochrane Review kami, kami
menemukan 15 penelitian yang melibatkan 17.674 ibu dan bayi. mendefinisikan model
perawatan kontinuitas yang dipimpin bidan seperti yang memberi wanita perawatan dari
bidan atau tim bidan yang sama selama kehamilan, kelahiran dan periode pengasuhan
awal dengan rujukan ke perawatan kebidanan spesialis sesuai kebutuhan. Ini melibatkan
koordinasi perawatan, penyediaan, dan hubungan dari waktu ke waktu.
model perawatan lain di mana tanggung jawab dan perawatan dibagi antara
berbagai profesional kesehatan, seperti dokter kebidanan dan keluarga yang dipimpin
perawatan sering dibagikan dengan perawat atau bidan kebidanan, dan model perawatan
bersama antara semua kelompok. Beberapa percobaan melibatkan wanita yang berisiko
rendah komplikasi, dan beberapa termasuk wanita yang berisiko rendah dan lebih tinggi
komplikasi pada awal kehamilan. Semua uji coba yang disertakan melibatkan bidan yang
memenuhi syarat secara profesional dan tidak ada uji coba yang ditawarkan kelahiran
rumah.
wanita yang menerima MLCC lebih mungkin dirawat dalam persalinan oleh bidan
yang sudah mereka kenal (63-98% vs 0,3- 21%) dan lebih kecil kemungkinannya untuk
memiliki kelahiran epidural, episiotomi atau instrumental. Kemungkinan perempuan
untuk kelahiran vagina spontan meningkat, tetapi tidak ada perbedaan dalam
kemungkinan memiliki kelahiran caesar. Wanita lebih kecil kemungkinannya mengalami
kelahiran prematur, kehilangan janin sebelum dan sesudah 24 minggu, dan kematian
neonatal. Wanita lebih cenderung melaporkan pengalaman yang lebih baik dengan
berbagai aspek perawatan. Kami tidak mengidentifikasi bahaya.
Berdasarkan report ICM tahun 2011 dan Survey Bidan UNFPA di 58 negara
termasuk Indonesia pada tahun 2010, ditemukan angka kematian ibu dan anak yang
masih tinggi disemua negara. Secara global angka kematian ibu 91%; 80% of stillbirths;
82% of newborn mortality).
Pada laporan tersebut menyebutkan masih sedikit sekali bidan yang sungguh
berkualitas - yang memberikan pelayanan terintegrasi. Rendahnya pelayanan
kegawatdaruratan kebidanan dan asuhan bayi baru lahir (kurangnya fasilitas, staff terlatih
dan peralatan)
Pencapaian sasaran MDGs pada tahun 2015 menjadi salah satu prioritas utama
bangsa Indonesia. Pencapaian tujuan dan target tersebut bukanlah semata-mata tugas
pemerintah tetapi merupakan tugas seluruh komponen bangsa. Sehingga pencapaian
tujuan dan target MDGs harus menjadi pembahasan seluruh masyarakat, termasuk Ikatan
Bidan Indonesia (IBI). IBI dan anggota IBI telah mengambil peran dalam menyukseskan
pencapaian target MDGs, khususnya target 4 dan 5 yang merupakan area pelayanan
Kebidanan, KIA dan KB.
Kebijakan Pemerintah tentang pelayanan ibu dan anak seperti Safemotherhood, MPS,
P4K, Jamkesda, Jampersal, MDGs belum menjawab semua kebutuhan kesehatan
perempuan. Belum semua masyarakat memiliki akses pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
II.4 AsuhanPersalinan yang Berkualitas
Isu Kebidanan
Berdasarkan report ICM tahun 2011 dan Survey Bidan UNFPA di 58 negara
termasuk Indonesia pada tahun 2010, ditemukan angka kematian ibu dan anak yang
masih tinggi disemua negara. Secara global angka kematian ibu 91%; 80% of stillbirths;
82% of newborn mortality).
laporan tersebut menyebutkan masih sedikit sekali bidan yang sungguh
berkualitas - yang memberikan pelayanan terintegrasi. Rendahnya pelayanan
kegawatdaruratan kebidanan dan asuhan bayi baru lahir (kurangnya fasilitas, staff terlatih
dan peralatan)
Pencapaian sasaran MDGs pada tahun 2015 menjadi salah satu prioritas utama
bangsa Indonesia. Pencapaian tujuan dan target tersebut bukanlah semata-mata tugas
pemerintah tetapi merupakan tugas seluruh komponen bangsa. Sehingga pencapaian
tujuan dan target MDGs harus menjadi pembahasan seluruh masyarakat, termasuk Ikatan
Bidan Indonesia (IBI). IBI dan anggota IBI telah mengambil peran dalam menyukseskan
pencapaian target MDGs, khususnya target 4 dan 5 yang merupakan area pelayanan
Kebidanan, KIA dan KB.
Kebijakan Pemerintah tentang pelayanan ibu dan anak seperti Safemotherhood,
MPS, P4K, Jamkesda, Jampersal, MDGs belum menjawab semua kebutuhan kesehatan
perempuan. Belum semua masyarakat memiliki akses pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik ,psikis dan lingkungan kultur sosial
Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa intervensi
Mendukung dan meningkatkan persalinan alami
Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni
Wanita punya kekuasaan yaitu berlandaskan tanggung jawab bersama untuk suatu
pengambilan keputusan,tetapi wanita punya kontrol atau keputusan akhir mengenai
keadaan dirinya dan bayinya
Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
Berprinsip women center care.
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Midwifery Care (Asuhan Kebidanan) adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai
kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi
setelah lahir serta keluarga berencana.
Model Asuhan “Midwifery Led Care” diartikan bahwa : kehamilan dan kelahiran
adalah peristiwa kehidupan yang normal dan berpusat wanita, mencakup: asuhan
berkesinambungan; pemantauan fisik, psikologis, spiritual dan sosial kesejahteraan
perempuan dan keluarga di seluruh siklus kesehatan reproduksi perempuan; menyediakan
pendidikan kesehatan individual, konseling dan antenatal care; pendampingan terus
menerus selama persalinan, kelahiran dan masa postpartum, dukungan terus-menerus
selama periode postnatal; meminimalkan intervensi teknologi; dan mengidentifikasi dan
merujuk wanita yang memerlukan perhatian khusus obstetri atau lainnya.
III.2 SARAN
Demikin makalah ini kami susun semoga makalah ini dapat kita jadikan pedoman
dalam pembelajaran.Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini,kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya
DAFTAR PUSTAKA
Asri Hidayat dan Mufdlilah. 2009. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan plus materi Bidan
Delima, Mitra Cendikia Press: Yogyakarta
http://www.cpc.unc.edu Life Saving Skills: A Manual for Midwives; LSS Manual for Midwives:
Clinical Guide,2010 diambil tanggal 1 april 2010 jam 15.00
https://www.scribd.com/document/434337277/MAKALAH-TUJUAN-DAN-PENTINGNYA-
MIDWIFERY-LED-CARE
https://riezqymegarezky.blogspot.com/2011/12/makalah-model-model-asuhan-dan-women.html