Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KEDARURATAN PANTAI

“RESUME MATERI ”

DOSEN PENGAMPU :

EGIDIUS UMBU NDETA, S.Kep, M.Kes.

DISUSUN OLEH :

FARHATUL AULIA LUTFA

191101025

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG PRODI D-
III TK 2 A KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


Nama : Farhatul Aulia Lutfa

NIM : 191101025

Prodi : D3 Tk.2 A

Tanggal dan Jam Perkuliahan : 30 Maret 2021 Jam : 13:20

Sub Materi Perkuliahan : Konsep Tenggelam

Apa saja yang kamu dapatkan selama kuliah ?

1. Definisi

World Health Organization (WHO) tahun 2002 menyatakan bahwa tenggelam


merupakan suatu proses kejadian gangguan pernapasan akibat perendaman (submersion) atau
pencelupan (immersion) dalam cairan. Tenggelam juga didefiniskan sebagai kematian sekunder
akibat asfiksia ketika di dalam cairan, biasanya air, dalam 24 jam.

2. . Etiologi
Menurut Levin (1993) terdapat banyak penyebab tenggelam antara lain :
1. Tergangguanya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan
2. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera atau kelelahan.
3. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang.

3. Patofisiologi
Hipoxia merupakan masalah utama yang sering diakibatkan oleh trauma saat tenggelam, tetapi
dengan adanya spasme glottis yaitu jika sejumlah kecil volume air yang memasuki laring atau
trakea, ketika itu pula tiba-tiba terjadi spasme laring akibat pengaruh reflex vagal, hal ini terjadi
pada ± 10% kematian akibat tenggelam. Seseorang yang tenggelam dapat mengalami disfungsi
miokardium dan ketidakseimbangan kadar elektrolit, henti jantung, serta iskemik SSP. Asfiksia
menyebabkan relaksasi saluran napas yang mengakibatkan air masuk ke paru semakin banyak
4. Klasifikasi
Beberapa klasifikasi tenggelam menurut Levin (1993) adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban
a. Typical Drawning, Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban
saat korban tenggelam.
b. Atypical Drawning

1) Dry Drowning Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke
dalam saluran pernapasan.

2) Immersion Syndrom Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air
dingin ( suhu < 20°C ) yang menyebabkan terpicunya reflex vagal yang menyebabkan
apneu, bradikardia, dan vasokonstriksi dari pembuluh darah kapiler dan menyebabkan
terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasi serebaral.

3) Submersion of the Unconscious Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau
penyakit jantung khususnya coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami
trauma kepala saat masuk ke air .
4) Delayed Dead Keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam
setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam.

2. Berdasarkan kondisi Kejadian


a. Tenggelam (Drowning)
b. Hampir Tenggelam (Near Drowning)

5. . Komplikasi Menurut Bierens (2014), komplikasi yang dapat ditemukan pada korban
tenggelam antara lain :
1. Pneumonia
2. Sindrom distres pernapasan akut
3. Gangguan elektrolit
4. Cedera ginjal akut (acute kidney injury – AKI)
5. Aritmia
6. Henti jantung.
6. Kegawatdaruratan Pada Pasien Tenggelam Onyekwelu (2008) menyatakan beberapa
kegawataruratan yang dapat terjadi pada keadaan near drowning yakni :
a. Perubahan Pada Paru-Paru
b. Perubahan Pada Kardiovaskuler
c. Perubahan Pada Susunan Saraf Pusat
d. Perubahan Pada Ginjal
e. Perubahan Cairan dan Elektrolit

7. Penatalaksanaan
1. Prinsip pertolongan di air :
a. Raih ( dengan atau tanpa alat ).
b. Lempar ( alat apung ).
c. Dayung ( atau menggunakan perahu mendekati penderita ).
d. Renang ( upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung).
Bukti Perkuliahan

Anda mungkin juga menyukai