5889 11053 1 SM
5889 11053 1 SM
PERAIRAN INDONESIA
Rochman Ikhsan Pamuji, Dr. Eng Deddy Chrismianto, ST, MT., Ir. Kiryanto, MT.
Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
ABSTRAK
MIDGET 150 adalah kapal selam dari korea selatan yang termasuk kapal selam kelas
changbogo yang mampu menyelam hingga 150 m di bawah permukaan air laut. Sesuai dengan
spesifikasi kapal selam tersebut maka Indonesia akan bekerjasama dengan korea selatan dalam
pembuatan kapal selam. Jadi kapal selam MIDGET 150 adalah salah satu kapal selam yang akan di
kembangkan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai stabilitas dan
pembuatan polygon equilibrium kapal selam MIDGET 150 sebelum dan sesudah diubah penataan
tangkinya. Sehingga hasilnya mendapatkan nilai stabilitas ,dan polygon equilibrium saat terjadi
perubahan penempatan tangki dan sebelum terjadi perubahan.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan software komputasi
numerik atau software perkapalan untuk membantu perhitungan pada hidrostatik, stabilitas dan
equilibrium. Untuk Analisa stabilitas dilakukan melalui perhitungan nilai stabilitas terhadap kurva
stabilitas pada sudut kemiringan 0 – 90o. Analisis menggunakan pedoman standar stabilitas yang
dikeluarkan oleh IMO. Analisa Equilibrium kapal selam dilakukan menggunakan sofware
perkapalan di mulai dari pembuatan batas polygon equilibrium dan perhitungan manual untuk
kondisi pembebanan kapal selam.
Hasil analisa stabilitas menggunakan aturan IMO (International Maritim Organization)
Dalam perhitungannya, MIDGET 150 telah memenuhi semua kriteria IMO dalam 6 kondisi berbeda
dan diperoleh hasil, kapal selam tersebut memiliki stabilitas yang baik dan dalam pembuatan
equilibrium polygon yang mengacu pada peletakan tangki sebelum dan sesudah di ubah. maka tangki
kapal selam sebelum diubah letaknya memiliki equilibrium yang baik dan setelah diubah letaknya
equilibrium kapal selam dinyatakan tidak baik. sehingga peletakan tangki-tangki pada kapal selam
sangat berpengaruh terhadap equilibrium kapal selam tersebut.
1
3. Bagaimana equilibrium kapal selam ketika
terjadi perubahan pada peletakan tangki-
tangki pada kapal selam
4. Bagaimana prototype untuk kapal selam
MIDGET 150 tersebut.
2
2.2. Hidrostatik Karakteristik. mengapung dan menyelam dalam berbagai
Kurva hidrostatik adalah kurva yang kondisi.
menggambarkan dari sebuah kapal mengenai sifat- Langakah pertama dalam membuat
sifat karakteristik badan kapal. equilibrium polygon dengan kondisi pembebanan
adalah mengatur letak tangki pada kapal selam
2.3. Stabilitas kapal sesuai pada gambar rencana umum. lngkah
Stabilitas kapal selam ketika kapal selam selanjutnya kita analisa tiap-tiap kondisi mulai dari
berada di permukaan air sebenarnya sama dengan semua tangki kosong lalu tangki depan terisi dan
stabilitas kapal pada umumnya. dan Yang disebut sampe semua tangki penuh. sampe akirnya semua
stabilitas pada umumnya adalah kemampuan dari tangki di kosongkan kembali. Hasil dari analisa
suatu benda yang melayang atau mengapung dan tersebut kita bisa menentukan LCB dan berat tiap-
dimiringkan untuk kembali berkedudukan tegak tiap kondisi.Maka kondisi batas equilibrium
lagi. Stabilitas adalah persyaratan utama desain polygon bisa di gambar dengan mengacu pada
setiap kapal. Pada kapal besar, seringkali stabilitas LCB dan berat tiap-tiap kondisi.
memanjang tidak seberapa perlu untuk Langkah terakir dalam equilibrium
diperhitungkan karena biasanya dianggap cukup polygon ini adalah menentukan berat dan momen
besar. Yang paling perlu mendapat perhatian pada untuk setiap kondisi pembebanan yang telah di
waktu merencanakan kapal adalah stabilitas tentukan sebelumnya, selanjutnya kita gambar
melintangnya. Stabilitas pada sudut oleng kecil apakah titik-titik kondisi pembebanan itu masuk
(<6°) disebut stabilitas awal, tetapi untuk kapal dalam kondisi batas equilibrium polygon. Ketika
ikan lebih penting dari yang lain karena sebuah titik pembebanan itu masuk maka equilibrium
kapal ikan harus selalu bekerja dengan beban kapal selam itu terpenuhi.
stabilitas yang berat. Menurut to “Submarine design notes” oleh
Stabilitas pada umumnya adalah stabilitas Jackson H, A, dan USN Capt terdapat 6 (enam)
pada sudut oleng antara 10°-15. Stabilitas ini kondisi beban yang paling exstrim yang harus di
ditentukan oleh 3 buah titik yaitu titik berat (center pertimbangkan dalam kapal selam yaitu:
of grafity), titik apung (center of buoyancy) dan
titik metasentra. Adapun pengertian dari titik-titik
tersebut adalah:
1. Titik berat (G) menunjukkan letak titik
berat kapal, merupakan titik tangkap dari
sebuah titik pusat dari sebuah gaya berat
yang menekan kebawah. Besarnya nilai
KG adalah nilai tinggi titik metasentra
(KM) diatas lunas dikurangi tinggi
metasentra (MG)
2. Titik apung (B) menunjukkan letak titik
apung kapal, merupakan titik tangkap dari
resultan gaya-gaya yang menekan tegak Tabel 2.1. contoh dari 6 kondisi pembebanan
keatas dari bagian kapal yang tercelup.
3. Titik metasentra (M) merupakan sebuah
titik semu dari batas dimana G tidak boleh
melewati diatasnya agar kapal selalu
mempunyai stabilitas yang positif (stabil).
3
3. METODOLOGI PENELITIAN 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1. Studi Literatur 4.1. Tinjauan Umum Kapal
a. Data Primer Dalam menganalisa Stabilitas dan
Data Primer yang dikumpulkan antara lain Equilibrium kapal selam yang terpenting adalah
meliputi lines plan dan general arrangement mengetahui displasment kapal tersebut ketika di
kapal selam MIDGET 150. permukaan dan ketika menyelam dan harus
b. Data Sekunder berbeda, ketika kapal menyelam nilai displasment
Data sekunder didapat dari literatur lebih besar dengan ketika kapal di permukaan,
(jurnal, paten, dan data lainnya. karena tangki ballast kapal selam tersebut penuh
3.1.1. Teknik Pengolahan Data pada kondisi kapal menyelam dan ketika kapal di
Dalam pengolahan data yang sudah permukaan atau normal surface antara berat dan
didapat, penelitian ini dilakukan dengan volume harus sama. berat meliputi berat item-item
menggunakan software komputasi numerik untuk kapal selam (steel hull, El motor dll) + muatan
membantu perhitungan pada hidrostatik, stabilitas tangki (fresh water,seawage,flexible tank,dll) dan
dan equilibrium. Pengolahan data sekunder berupa volume meliputi volume tangki-tangki yang ada di
ukuran utama kapal untuk persiapan proses dalam dan volume tangki-tangki yang ada di luar
perhitungan dan pembuatan gambar/pemodelan. kapal. Ketika antara berat dan volume seimbang
Untuk mendukung semua itu maka akan didukung kapal selam tersebut bisa melayang atau dalam
oleh laptop. Software yang digunakan untuk kondisi normal surface dan ketika kapal selam
menganalisis data tersebut adalah maxsurf pro dan akan menyelam tinggal mengisi tangki ballast yang
pemodelan dengan menggunakan sofware ada di depan dan belakang kapal, Ini merupakan
rhinoceros 4.0 system kerja dari kapal selam.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
3.2. Pengolahan Data data penelitian yang telah ada dari kapal selam
Pengolahan data dilakukan berdasarkan “MIDGET 150”. Memiliki ukuran utama kapal
data-data yang diperoleh dari data primer maupun yaitu :
data sekunder. Data yang diperoleh antara lain: UKURAN UTAMA KAPAL
rencana umum, lines plan, dan muatan atau item- Loa : 30 m
item yang ada di kapal selam. Analisa data tentang Breadth : 3,24 m
pengolahan data dan pemilihan-pemilihan Overall height : 4,36 m
pengerjaannya dengan cara menggunakan sorfware
Surface displacement : 174 ton
maxsurf pro, dan rhinoceros.
Submerged displacement : 203 ton
Pengolahan data untuk mengganalisa
stabilitas dan equilibrium akan dimulai dengan Speed max surface : 10 knots
tahapan sebagai berikut: peed max submarged : 12 knots
a. Membuat model kapal sesuai dengan gambar Maximum operating depth : 150 m
rencana garis kapal selam MIDGET 150 O² and CO² capacity : 20 day
dengan menggunakan software Rhinoceros Crew : 4
4.0 Commandos/Driver : 12
b. Model yang telah dibuat dengan
menggunakan software rhinoceros 4.0
selanjutnya di export ke software maxsurf pro
dengan format file iges surfaces
c. File iges surfaces di import ke software
maxsurf pro di isi data kapal, antara lain:
units, grid space(sections, buttocks, dan
waterlines), frame of reference, dan zero
point.
d. Dengan menggunakan software Maxsurf pro Gambar 4.1.Lines plan MIDGET 150
analisa stabilitas dan equilibrium kapal
MIDGET 150 dilakukan.
4
pembuatan (sail,rudder dll) gambar di bawah
ini adalah model yang kita buat pada software
maxsurf
5
Tabel 4.1. Tabel kapasitas tanki-tangki MIDGET Variable Load meliputi tangki –tangki pada
150 pada maxsurf kapal selam
NO TANK NAME WEIGHT (TON)
1 AP Main Balast Tank 6.957
2 After Trim Tank 1.431
Estimasi volume pada kapal selam meliputi :
3 Lubrication oil Tank 0.430 1. Pressure hull volume (volume tangki-tangki
4 Auxiliary 1S Tank 1.759 pada kapal selam yang berada di dalam
5 Auxiliary 1P Tank 1.759
6 Flexible oil Tank S 3.971
slinder)
7 Flexible oil Tank P 3.896 2. Outboard volume (volume tangki-tangki
8 Sewage P 0.468 tangki pada kapal selam yang berada di luar
9 FW S Tank 0.701 slinder. Secara terperinci beberapa kondisi
10 FW P Tank 0.701
11 Forward Trim 2S Tank 1.721 dapat di gambarkan sebagai berikut :
12 Forward Trim 2P Tank 1.721
14 FP Main Ballast Tank 17.886
15 MISIL 2.995
16 FUEL 1.808
6
2. Persentase perhitungan stabilitas pada kondisi
II Menerangkan kondisi kapal selam (misil
100%, LO dan Fuel with Flexible tank 50%,
Fresh water 50%, privision dan stowage 50%,
sewage 100%)
3. Persentase perhitungan stabilitas pada kondisi
III Menerangkan kondisi kapal selam (misil
100%, LO 50%, Fuel with Flexible tank
100%, Fresh water 50%, provision dan
stowage 50%, seawage 100%)
4. Persentase perhitungan stabilitas pada kondisi
IV Menerangkan kondisi kapal kapal selam
(misil 0%, LO 75%, Fuel with Flexible tank
75%, Fresh water 100%, provision dan
Grafik 4.1. Kurva Hidrostatik MIDGET 150. stowage 50%, seawage 100%)
4.6. Stabilitas Kapal 5. Persentase perhitungan stabilitas pada kondisi
Sebagai persyaratan yang wajib tentunya V Menerangkan kondisi kapal selam (misil
stabilitas kapal harus mengacu pada rules yang 100%, LO 75%, Fuel with Flexible tank
telah diakui seperti International Maritime 100%, Fresh water 75%, provision dan
Organisation (IMO). Dalam perhitungan stabilitas stowage 75%, seawage 100%)
ini, kapal diasumsikan dengan 7 kondisi yang 6. Persentase perhitungan stabilitas pada kondisi
menggambarkan kondisi operasional kapal yang VI Menerangkan kondisi kapal selam (misil
mungkin. Penentuan stabilitas kapal ini 100%, LO 75%, Fuel with Flexible tank
menggunakan kriteria-kriteria yang telah tersedia 100%, Fresh water 50%, provision dan
dalam software perkapalan. Langkah-langkah yang stowage 50%, seawage 100%)
dilakukan antara lain: 7. Persentase perhitungan stabilitas pada kondisi
1. Input desain kapal dari software permodelan VII Menerangkan kondisi kapal selam (misil
yang telah dibuat. 100%, LO 75%, Fuel with Flexible tank 75%,
2. Mengisikan koordinat tangki-tangki kapal ke Fresh water 100%, provision dan stowage
dalam kolom compartement definition, dan 50%, seawage 100%)
secara otomatis akan tergambar pada tiap-tiap
view port. Hasil analisa berdasarkan rules IMO (International
3. Mengisikan berat dan koordinat titik berat Maritime Organization) dengan Code A.749(18)
komponen tangki-tangki yang menyusun Criteria 3.1.2.:Max GZ at 30 or greather dan
kapal ke dalam kolom loadcase. 3.1.2.4:initial GMT.stabilitas kapal ditampilkan
4. Mengisikan standarisasi IMO dan jenis pada lampiran.
analisa yaitu Large Angle Stability, kemudian
memulai perhitungan dengan menekan icon 4.7. Equilibrium Polygon
start stability Analysis, secara otomatis Untuk mengetahui apakah equilibrium
software perkapalan akan mensimulasikan kapal selam Midget 150 sudah baik apa belum,
dan menghitung stabilitas kapal. kita buat equilibrium polygon berdasarkan
penataan tangki-tangki yang terdapat pada kapal
4.6.1. Analisa dan Perhitungan Stabilitas selam. karena batas-batas grafik dihitung dari
Pada Berbagai Kondisi tangki variabel. Pembuatan equilibrium polygon
Untuk menghitung Stabilitas, kita perlu dimulai dengan mengidentifikasikan LCB dan
terlebih dahulu menentukan kondisi-kondisi yang berat masing-masing tangki variabel dimulai dari
mungkin akan dialami oleh kapal selam tersebut, semua tangki dikosongkan kemudian tangki depan
maka dipilih kondisi-kondisi seperti di bawah ini, terisi penuh selanjutnya semua tangki terisi pada
dari semua kondisi tangki ballast tidak di isi (Main kondisi ini posisi kapal selam dalam keadaan
ballast tank 0%) karena kapal selam berada di menyelam untuk kembali keatas atau ke
permukaan. permukaan kita mulai lagi dari tangki depan di
1. Persentase perhitungan stabilitas pada kondisi kosongkan kemudian tangki depan dan tangki
I Menerangkan kondisi kapal selam dengan tambahan di kosongkan dan selanjutnya semua
muatan penuh. tangki di kosongkan.
7
Menurut buku “Submarine design notes“
oleh Jackson H,A, terdapat 6 kondisi pembebanan
yang paling extrim yang harus di pertimbangkan
pada kapal selam. Kondisi yang di gunakan adalah
sebagai berikut:
1 Kondisi I
Menerangkan kondisi kapal selam (misil
100%, LO dan Fuel with Flexible tank 50%,
Fresh water 50%, privision dan stowage 50%,
sewage 100%)
Gambar 4.6.Peletakan tangki kapal selam asli 2. Kondisi III
( model 1) Menerangkan kondisi kapal selam (misil
100%, LO 50%, Fuel with Flexible tank
Secara rinci kita buat equilibrium polygon dapat di 100%, Fresh water 50%, provision dan
tentukan 7 (tujuh) langkah-langkah sebagai stowage 50%, seawage 100%)
berikut. 3. Kondisi IV
Menerangkan kondisi kapal kapal selam
Tabel 4.3. kondisi batas pada equilibrium polygon (misil 0%, LO 75%, Fuel with Flexible tank
75%, Fresh water 100%, provision dan
No Loadcase Name
1 All Empty Tank stowage 50%, seawage 100%)
2 FP Main Ballast Tank Flood 4. Kondisi V
3 FP Main Ballast Tank + Auxiliary Tank Flood Menerangkan kondisi kapal selam (misil
FP Main Ballast Tank + Auxiliary Tank Flood 100%, LO 75%, Fuel with Flexible tank
4 100%, Fresh water 75%, provision dan
+ AP Main Ballast Tank
5 FP Main Ballast Tank Empty stowage 75%, seawage 100%)
FP Main Ballast Tank + Auxiliary Tank 5. Kondisi VI
6
Empty Menerangkan kondisi kapal selam (misil
7 All Empty Tank 100%, LO 75%, Fuel with Flexible tank
100%, Fresh water 50%, provision dan
stowage 50%, seawage 100%)
6. Kondisi VII
Menerangkan kondisi kapal selam (misil
100%, LO 75%, Fuel with Flexible tank 75%,
Fresh water 100%, provision dan stowage
50%, seawage 100%)
Grafik 4.2 Equilibrium Polygon Diagram Ballast 2 Kondisi 2 4.731 -9.740 -46.080
8
Gambar 4.8. .peletakan tangki sesudah di ubah
( model 2)
9
Tabel 4.5. kondisi batas pada equilibrium polygon
dan hasil sesudah mengalami perubahan tangki 3. Kondisi IV
Menerangkan kondisi kapal kapal selam
No Loadcase Name
Weight LCB Momen (misil 0%, LO 75%, Fuel with Flexible tank
(Ton) (m) (ton.m) 75%, Fresh water 100%, provision dan
0.000 0.000 0.000
1 All Empty Tank stowage 50%, seawage 100%)
FP Main Ballast 20.380 7.663 156.172 4. Kondisi V
2
Tank Flood Menerangkan kondisi kapal selam (misil
FP Main Ballast 23.930 5.515 131.974 100%, LO 75%, Fuel with Flexible tank
3 Tank + Auxiliary 100%, Fresh water 75%, provision dan
Tank Flood
FP Main Ballast 32.340 0.280 9.055
stowage 75%, seawage 100%)
Tank + Auxiliary 5. Kondisi VI
4 Tank Flood + AP Menerangkan kondisi kapal selam (misil
Main Ballast 100%, LO 75%, Fuel with Flexible tank
Tank 100%, Fresh water 50%, provision dan
FP Main Ballast 11.950 -12.198 -145.766
5
Tank Empty stowage 50%, seawage 100%)
FP Main Ballast 8.410 -14.623 -122.979 6. Kondisi VII
6 Tank + Auxiliary Menerangkan kondisi kapal selam (misil
Tank Empty 100%, LO 75%, Fuel with Flexible tank 75%,
0.000 0.000 0.000 Fresh water 100%, provision dan stowage
7 All Empty Tank
50%, seawage 100%)
1 Kondisi I
Grafik 4.6. Equilibrium Polygon Diagram All
Menerangkan kondisi kapal selam (misil
Tank sesudah mengalami perubahan peletakan
100%, LO dan Fuel with Flexible tank 50%,
tangki (model 3)
Fresh water 50%, privision dan stowage 50%,
sewage 100%)
2. Kondisi III
Menerangkan kondisi kapal selam (misil
100%, LO 50%, Fuel with Flexible tank
100%, Fresh water 50%, provision dan
stowage 50%, seawage 100%)
10
yang ditetapkan oleh IMO. sehingga kapal
selam tersebut memiliki stabilitas yang baik
2. Pada analisa equilibrium kapal selam
MIDGET 150 dapat di nyatakan baik karena
sudah di buktikan dalam pembuatan
equilibrium polygon tiap-tiap titik kondisi
pembebanan masuk dalam area batas polygon
equilibrium kapal selam tersebut
3. Setelah terjadi 4 perubahan variasi ( model 2 -
4 )dalam peletakan tangki pada kapal selam
Grafik 4.7. Equilibrium Polygon Diagram All tanpa merubah berat dan volume pada tiap
Tank sesudah mengalami perubahan peletakan tangki, dapat disimpulkan equilibrium kapal
tangki (model 4) selam dinyatakan tidak baik karena dari 4
model titik kondisi pembebanan keluar dari
area batas polygon equilibrium. Berbeda
dengan sebelum terjadi perubahan peletakan
tangki yaitu model 1. titik kondisi
pembebanan berada didalam batas polygon
equilibrium sehingga dapat di bandingkan
sebelum dan sesudah terjadi perubahan,
equilibrium kapal selam di nyatakan baik
pada model
Grafik 4.8. Equilibrium Polygon Diagram All 5.2. Saran dan Rekomendasi
Tank sesudah mengalami perubahan peletakan Adapun saran dan rekomendasi penulis
tangki (model 5) untuk penelitian lebih lanjut antara lain:
Dari grafik 4.3 dan 4.5 - 4.8 equilibrium 1. Perlu dilakukan analisa lebih lanjut, misalkan
polygon di atas dapat di simpulkan titik kondisi analisa kekuatan konstruksi kapal selam
pembebanan yang paling ekstrim pada kapal MIDGET 150.
selam, berada di luar batas equilibrium polygon 2. Perlu untuk melakukan analisa menggunakan
setelah terjadi 4 macam model variasi perubahan metode pendekatan lainnya atau metode
peletakan tangki-tangki. Sehingga equilibrium bentuk seperti CFD
kapal selam tersebut tidak baik setelah terjadi
variasi peletakan tangki meskipun tanpa ada
perubahan volume dan berat pada tangki tersebut.
Jadi peletakan tangki pada kapal selam sangat
berpengaruh pada equilibrium kapal selam.
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah penulis
lakukan yaitu analisa stabilitas dan equilibrium
kapal selam MIDGET 150, diperoleh kesimpulan
bahwa:
1. Hasil analisa stabilitas kapal selam MIDGET
130 yang mengacu pada aturan IMO
(international maritime Organization) dengan
Code A.749(18) Criteria 3.1.2.2: Max GZ at
30 or greater dan Criteria 3.1.2.4: Initial GMt.
Hasil perhitungan secara keseluruhan
menunjukan bahwa stabilitas dari kapal selam
MIDGET 150 dinyatakan memenuhi standar
11
DAFTAR PUSTAKA i. Joubert, P.N. 2004. Some Aspects of
a. Barrass, Bryan and Derrett, D.R. 2006. Submarine Design Part 1, DSTO
Ship Stability for Master and Mates. Platforms Sciences Laboratory ,
Great Britain: ElSevier. Australia.
b. Biran, A.B. 2003. Ship Hydrostatics and j. Maritime park association. 2004.
Stability. USA: Butterworth- Buoyancy and stability submarine.
Heinemann. (online. (http:// The Fleet Type
c. Daniel, R. J. 1983. Considerations Submarine - Chapter 5.htm).
Influencing Submarine Design, Paper k. P Pekelney, Richard. 2011. Bouyancy and
1, Int. Symp. on Naval Submarines, stability Submarine. (online).
RINA, London. (http://class of submarine.htm)
d. Evans, N.C. 1994. Stability of Submarine. l. R. Blizzard, Christoper- Team Leader,
Hong kong: Geotechnical 2008. Design Report Ballistic Missile
Engginering Office. Defense Submarine SSBMD, Virginia
e. Group of Authorities. 1988. Principles of Tech Team 1, USA
Naval Architecture vol I. New York: m. Shingler, Kristen-Team Leader, 2005.
The Society of Naval Architecture Design Report Litoral Warfare
and Marine Engineering. Submarine(SSLW), Virginia Tech
f. Goggins, David A. 2001. Response Team,USA.
surface methods applied to submarine n. Sloan, G. 2006, Trends in Submarine
concept exploration. University of Operational and Design
California, Berkeley. Requirements, ASC Pty Ltd,
g. Hervey, J. B. 1994, Submarines, International Maritime Conference.
Brassey’s, London. Sydney
h. Historic Naval Ship Association, 2004. o. Yon, Ronda-Team Leader, 2006. Design
Submarine trim and drain system Report Guided Missile Submarine
(online).(http:// Submarine trim and SSG(X), Virginia Tech Team 3, USA
drain system-chapter1.htm)
12