Pbioc19 011 Namira Mutiara Larasati
Pbioc19 011 Namira Mutiara Larasati
INDERA
Oleh :
NIM : 19304244011
2021
A. TUJUAN
1. Menentukan jarak bintik buta dari mata.
2. Menentukan titik pandang dekat.
3. Menguji ketajaman penglihatan.
4. Mengetahui berbagai macam reseptor yang terdapat di kulit.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Penentu bintik buta
2. Penutup mata
3. Penggaris/alat ukur
4. Jarum
5. Senter atau optotip Snellen
6. Spidol
7. Air panas dan air es
8. Garpu kecil logam/stainless steel (garpu buah)
9. Pentul dengan ujung bulat
C. CARA KERJA
1. Bintik Buta
c. Hitungan jari
Probandus menutup sebelah mata dan
berdiri sekitar 1 meter di depan probandus
lainnya yang sedang memberikan intruksi
angka menggunakan jari. Hal tersebut
untuk menguji apakah probandus dapat
melihat berapa angka tersebut atau tidak
dengan salah satu mata tertutup.
Probandus melakukan hal yang sama akan tetapi dengan
jarak yang berbeda yaitu mulai dari 2 meter, 3 meter, 4
meter, 5 meter sampai 6 meter. Jika probandus masih
dapat membedakan pada jarak maksimal 6 meter, maka
kondisi mata probandus normal.
4. Perasaan Kulit
D. TABEL DATA
1. Bintik Buta
Kacamata
Umur Jenis Kelamin Hobi Bintik Buta
Ya/Tidak
19 Perempuan Tidak Nonton film 13 cm
16 Laki-laki Tidak Main game 14,5 cm
10 Perempuan Tidak Membaca 8 cm
2. Pandang Dekat
Titik Dekat
Kacamata
Umur Jenis Kelamin Hobi Mata Mata
Ya/Tidak
kanan Kiri
19 Perempuan Tidak Nonton film 11,5 cm 11 cm
16 Laki-laki Tidak Main game 8 cm 7 cm
10 Perempuan Tidak Membaca 7,5 cm 8 cm
4. Perasaan Kulit
Titik Titik
Jenis Titik Titik
Umur Tekanan Dingin
Kelamin Nyeri (%) Panas (%)
(%) (%)
19 Perempuan 100 100 100 100
16 Laki-laki 100 100 100 100
10 Perempuan 100 100 100 93,75
E. PEMBAHASAN
Praktikum Indera dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Februari 2021. Dikarenakan saat
ini Indonesia sedang dimasa pandemi Covid-19, praktikum ini bersifat mandiri dan
dilaksanakan di rumah masing-masing dengan alat seadanya. Praktikum kali ini terdapat 4
topik yaitu sebagai berikut :
1. Bintik Buta
Praktikum bintik buta ini bertujuan untuk menentukan jarak bintik buta dari mata.
Bintik buta adalah bagian dari retina, apabila bayangan benda jatuh ditempat ini maka
bayangan menjadi tidak jelas atau kabur. Setiap individu memiliki jarak bintik buta
yang berbeda-beda saat melihat objek. Saat mata seseorang sudah tidak dapat melihat
suatu objek pada jarak tertentu, maka itulah jarak titik butanya. Semua saraf impluas
dibangkitkan oleh batang dan kerucut yang merupakan bagian dari retina yang dapat
menerima rangsang sinar tak berwarna (sel batang) dan mampu menerima rangsang
sinar kuat dan berwarna (sel kerucut).
Dalam percobaan ini, mata probandus difokuskan pada tanda (+) di sebuah kertas.
Kemudian kertas tersebut diletakkan dalam jarak 20 cm dari mata probandus dan
didekatkan ke mata probandus secara perlahan-lahan hingga tanda tersebut mulai
hilang/kabur. Saat tanda tersebut mulai hilang/kabur, jarak dari kertas ke mata
proabndus dihitung menggunakan penggaris. Berdasarkan data yang didapat dari ketiag
probandus didapatkan hasil yang berbeda-beda. Probandus pertama berumur 19 tahun,
berjenis kelamin perempuan, memiliki hobi menonton film memiliki titik buta mata 13
cm. Kemudian probandus kedua berumur 16 tahu, berjenis kelamin laki-laki, memiliki
hobi bermain game memiliki titik buta mata kanan 14,5 cm. Probandus ketiga berumur
10 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki hobi membaca, memiliki titik buta
mata 8 cm.
Dari ketiga probandus tersebut didapatkan data titik buta yang berbeda disebabkan
oleh kecembungan lensa mata, jarak lensa ke retina yang berbeda, ukuran bola mata
yang berbeda dan besar kecil minus pada mata.
2. Pandang Dekat
Praktikum pandang dekat ini bertujuan untuk menentukan titik pandang dekat.
Diketahui bahwa jarak dekat akomodasi dimana terjadinya saraf parasimpatis sehingga
menyebabkan kontraksi otot silaris yang kemudian akan mengendur gligamen lensa
dan meningkatkan daya bias. Mata yang dapat melihat objek lebih dekat dibanding saat
daya bias rendah. Akibatnya dengan semakin mendekatnya objek kea rah mata, maka
frekuensi implus kedostilaris progresi ditingkatkan agar objek dapat tetap terlihat
dengan jelas. Menurut Wati (2018) untuk memfokuskan benda yang jaraknya dekat
dengan otot silaris maka perlu melakukan kontarksi sehingga lensa mata menjadi tebal.
Dalam percobaan ini, mata probandus difokuskan pada bolpoint yang dipegang
tegak lurus dengan mata. Kemudian bolpoint tersebut didekatkan secara perlahan-lahan
ke mata probandus. Apabila sudah dapat melihat dengan jelas atau mulai agak kabur,
segera dihitung jaraknya menggunakan penggaris. Berdasarkan data yang didapatkan,
dapat dilihat bahwa ketiga probandus memiliki titik pandang dekat yang berbeda-beda.
Probandus pertama berumur 19 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki hobi
menonton film memiliki titik pandang dekat mata kanan 11,5 cm dan mata kiri 11 cm.
Kemudian probandus kedua berumur 16 tahu, berjenis kelamin laki-laki, memiliki hobi
bermain game memiliki titik pandang dekat mata kanan 8 cm dan mata kiri 7 cm.
Probandus ketiga berumur 10 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki hobi
membaca, memiliki titik pandang dekat mata kanan 7,5 cm dan mata kiri 8 cm. Data
tersebut berbeda-beda disebabkan oleh daya akomodasi setiap mata berbeda-beda.
4. Perasaan Kulit
Praktikum perasaan kulit ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam reseptor
yang terdapat pada kulit. Kulit dapat merasakan sentuhan, perubahan suhu dan tekanan
serta rasa nyeri kulit dari jaringan subkutan dan ditransmisikan melalui saraf sensoris
ke medulla spinalis atau otak. Rasa sentuhan disebabkan oleh rangsangan pada ujung
saraf di dalam kulit yang berbeda-beda berasarkan ujung saraf yang dirangsang (dingin,
panas, dll). Sedangkan rasa sakit disebabkan oleh tekanan yang dalam dan rasa yang
berat dari suatu benda misalnya mengenai tulang, sendi maupun otot.
- Korpuskula ruffini merupakan reseptor panas, ditemukan di jaringan ikat termasuk
dermis dan kapsula sendi.
- Korpuskula Krause merupakan resptor dingin, ditemukan di daerah mukokutis pada
dermis dan berhubungan dengan rambut.
- Korpuskula meissner merupakan reseptor sentuhan, terletak di papilla dermis
khususnya di ujung jari.
- Korpuskula pacini merupakan reseptor tekanan, ditemukan di jaringan subkutan
pada telapak tangan maupun telapak kaki.
- Lempeng Merkel merupakan reseptor ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan.
- Ujung saraf tanpa selaput merupakan reseptor ujung saraf perasa nyeri.
- Ujung saraf sekeliling rambut merupakan reseptor saraf perasa peraba.
Pada percobaan titik tekanan dan titik nyeri didapat data 100% semuanya. Itu
artinya keadaan saraf kulit pada semua praktikan yang diuji masih dalam kondisi yang
baik. Kemudian pada percobaan rasa panas dan dingin didapatkan data 93,75% sampai
100% yang artinya kondisi saraf kulit semua praktikan yang diuji masih baik. Hal
tersebut dikarenakan kulit sebagai thermoreseptor yang dapat mendeteksi panas dan
dingin. Tangan yang terasa dingin menunjukkan adanya pengurangan kalor dari hangat
ke netral sedangkan tangan yang terasa panas menunjukkan adanya penambahan kalor
dari dingin ke netral.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah dijelaskan diatas, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Jarak bintik buta setiap orang berbeda-beda yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu
kecembungan lensa mata, jarak lensa ke retina yang berbeda, ukuran bola mata yang
berbeda dan besar kecil minus pada mata.
2. Jarak titik pandang dekat setiap orang juga berbeda-beda yang disebabkan daya
akomodasi yang berbeda pada setiap individu.
3. Ketajaman pengliatan setiap orang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh tingkat
pencahayaan, ukuran, objek kerja, bentuk objek kerja, kekontrasan, lama waktu
untuk melihat objek kerja dan jarak melihat objek kerja.
4. Macam-macam reseptor pada kulit yaitu Korpuskula Krause merupakan resptor
dingin, ditemukan di daerah mukokutis pada dermis dan berhubungan dengan rambut.
Korpuskula meissner merupakan reseptor sentuhan, terletak di papilla dermis
khususnya di ujung jari. Korpuskula pacini merupakan reseptor tekanan, ditemukan di
jaringan subkutan pada telapak tangan maupun telapak kaki. Lempeng Merkel
merupakan reseptor ujung perasa sentuhan dan tekanan ringa, Ujung saraf tanpa selaput
merupakan reseptor ujung saraf perasa nyeri dan ujung saraf sekeliling rambut
merupakan reseptor saraf perasa peraba.
G. TUGAS
1. Apa yang dimaksud dengan bintik buta dan bintik kuning?
a. Bintik buta adalah area pada retina dimana saraf-saraf optis dan pembuluh darah
meninggalkan retina dengan demikian tidak memiliki reseptor visual. Apabila
bayangan jatuh pada bagian ini maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.
b. Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai tempat
terbentuknya bayangan yang terlihat dengan jelas.