MATA KULIAH
ADMINISTRASI PERPAJAKAN
O
L
E
H
ANNISA SEPTIANI
S1-AKUTANSI
NIM :043257242
A. Pendahuluan
Sebelum saya mengerjakan tugas ini alangkah baiknya kita selalu mengucap syukur kehadirat
ALLAH SWT yang telah memberi kita kemudahan dalam mengerjakan segala urusan. Kemudian
teruntuk orang tua saya terimakasih sudah mensupport saya selalu. Dan teruntuk Ibu/Bapak dosen
terimakasih banyak atas bimbingannya selama ini, semoga dibalas dengan pahala yang sebesar-
besarnya.
B. Pembahasan
Jawab :
Pak Burhan memiliki sebuah mobil, motor, dan bus dalam satu rumah. Semua kendaraan tersebut
merupakan atas nama pribadi Pak Burhan Sendiri. Dengan demikian masing-masing kendaraan itu ditetapkan
menjadi kepemilikan pertama karena berbeda jenis. Maka, Pak Kelik dikenakan pajak progresif pertama.
Sesuai Pasal 6 UU PDRD tersebut, tarif pajak progresif kendaraan bermotor ditetapkan sebesar:
• Kepemilikan kendaraan bermotor pertama dikenakan biaya paling sedikit 1%, paling besar 2%
• Kepemilikan kendaraan bermotor kedua, ketiga, dan seterusnya dibebankan tarif paling rendah 2% dan
paling tinggi 10%
Pun demikian, setiap daerah punya kewenangan menetapkan sendiri besar tarif kepemilikan pajak kendaraan
bermotor tersebut dengan syarat tidak melebihi rentang tarif yang tercantum dalam undang-undang yang
berlaku.
2. Buatlah contoh cara perhitungan dari Pajak Penghasilan, PPh pasal 21, 22 dan 23 yang anda ketahui !
Jawab :
Bu Aisyah seorang pekerja lepas dan memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp95.000.000 dan Bu Aisyah
memiliki NPWP.
Pajak Penghasilan yang harus dipotong bagi wajib pajak yang memiliki NPWP adalah:
= 5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
= Rp2.500.000 + Rp6.750.000
= Rp9.250.000
PT AAA mengimpor barang dari Italia dengan harga faktur senilai US$200.000. Barang yang diimpor adalah
jenis barang yang tidak termasuk dalam barang-barang tertentu yang ditentukan dalam PMK No.
16/PMK.010/2016. Biaya asuransi yang dibayar di luar negeri sebesar 5% dari harga faktur dan biaya angkut
sebesar 10% dari harga faktur.
Bea Masuk dan bea masuk tambahan masing-masing sebesar 15% dan 7%. Kurs pajak pada saat itu sebesar
Rp14.000. Maka, perhitungan PPh Pasal 22 yang dipungut Ditjen Bea Cukai adalah:
= 2,5% x 3.928.400.000
= Rp98.210.000
Contoh perhitungan PPh 23 :
Pada 17 Juli 2020, PT AAA membagikan dividen melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan
melakukan pembayaran dividen tunai kepada PT DDD sebesar Rp200.000.000 yang melakukan penyertaan
modal.
Karena tarif PPh 23 atau besaran PPh 23 untuk dividen adalah 15%, maka perhitungannya adalah:
= 15% x Rp200.000.000
= Rp30.000.000
Saat terutang: akhir bulan dilakukan pembayaran, yakni pada 31 Juli 2020
Dari ilustrasi kasus di atas, PT AAA ternyata telah membagikan dividen kepada 5 perusahaan pemegang saham
perusahaan AAA ini. PT AAA memiliki NPWP dengan nomor 01.123.222.4-32.000.
3. Jelaskanlah yang dimaksud dengan pajak berganda, serta kelemahan dan kelebihan dari pajak berganda
tersebut !
Jawab :
keuntungan pajak tersebut akan dibagikan ke pemegang saham dalam bentuk dividen
menambah pendapatan negara,
4. Sistem pemungutan pajak yang dicanangkan pemerintah mulia mununjukkan hasi yang cukup baik,
walupun target belum tercapai, pihak pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak terus-menerus
menggalakan pemungutan pajak yang luar biasa hebat. Sebutkan perbedaan dari Witholding System
dengan Self assesment sistem yang saudara/i ketahui !
Jawab :
Demikian tugas ini saya selesaikan apabila ada kesalahan kata, angka maupun makna mohon dikoreksi,
atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.