NIM : 31119158
KELAS : FARMASI 2D
I. HASIL PENGAMATAN
A. AMINA
1. Reaksi dengan asam nitrit
Reaksi Hasil Pengamatan
C6H6NH2 + HCL ( didinginkan) Hasilnya berbentuk endapan diatasnya
+ NaNO2 berwarna kuning dibawahnya
berwarna merah zatnya tidak
bercampur men jadi
satu
B. KARBOHIDRAT
1. Uji kelarutan
Terlarut/larut Gula pasir Tepung kanji Larutan Kanji
Air panas Larut Kental Tidak larut
Air dingin Tidak larut Tidak larut Tidak larut
Etanol panas Tidak larut Larut Larut
Etanol dingin Tidak larut Larut Larut
HCL encer Tidak larut Larut Larut
H2SO4 encer Tidak larut Larut Larut
Larut dan
H2SO4 pekat Tidak larut Tidak larut
berbentuk
endapan
2. Uji molish
Reaksi Hasl Pengamatan
Larutan gula + alpha-naftol 10% + asam Reaksinya terjadi
sulfat pekat bergelembung
Tepung kanji + alpha-naftol 1o% + asam Reaksinya menjadi
sulfat pekat bergelembung
II. PEMBAHASAN
Pada praktikum ke – viii ini, kami melakukan percobaan mengenai “Amina dan
Karbohidrat”. Praktikum ini, bertujuan untuk mempelajari sifat – sifat senyawa organic
melalui amina, serta untuk mengidentifikasi jenis – jenis karbohidrat yang terdapat
dalam tanaman dan buah – buahan. Amina sendiri merupakan senyawa organik dan
gugus fungsional yang pokoknya terdiri dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan
sendiri. Amina primer dengan berat molekul rendah berupa gas atau cairan yang mudah
menguap. Pada umumnya mempunyai bau seperti amonia. Amina sekunder dan tersier
berbau seperti ikan (amis), tetapi penguapannya lebih rendah daripada amina primer.
Fenilamina murni berupa minyak tak berwarna, tetapi akibat oksidasi fenilamina sering
ditemukan berwarna kekuningan. Fenilamina sedikit larut di dalam air, sedangkan
amina primer yang lebih rendah larut dalam air. Beberapa sifat fisika amina ditunjukkan
pada tabel berikut. Sedangkan karbohidrat merupakan suatu senyawa yang terdiri dari
molekul- molekul karbon (C), hydrogen (H) dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat
(H2O) sehingga dinamaka karbo-hidrat. Senyawa karbohidrat memiliki sifat larut dalam
air dan terhidrolisis menjadi fruktosa dan glukosa, serta tidak mempunyai gugus
pereduksi.
Pada percobaan untuk amina sendiri dilakukan 5 kali percobaan, untuk percobaan
pertama yaitu reaksi dengan asam nitrit berdasarkan hasil pengamatan, Hasilnya
berbentuk endapan diatasnya berwarna kuning dibawahnya berwarna merah zatnya
tidak bercampur men jadi satu, lalu percobaan kedua yaitu reaksi dengan aniline
hasilnya berbentuk endapan dibawahnya berwarna merah dan diatasnya timbul
gelembung- gelembung berwarna merah caramel, lalu pada percobaan ketiga yaitu
pengujian senyawa amina ditambah asam klorida dilakuakn sebanyak 2 kali untuk
aniline dan dimetilamin untuk aniline hasil reaksinya mengendap dibagian bawah
bewarna merah dan diatasnya berwarna cokelat keruh, berbau asam asetat dan untuk
dimetilamin hasilnya tidak terjadi suatu reaksi / perubahan sama sekali, lalu untuk
percobaan keempat yaitu senyawa amina tambah asam asetat anhidrida, dilakuakn
sebanyak 2 kali untuk aniline dan dimetilamin hasilnya untuk aniline reaksinya
mengendap dibagian bawah bewarna merah dan diatasnya berwarna cokelat keruh,
berbau asam asetat dan untuk dimetilamin hasilnya larutan bercampur. Lalu untuk
percobaan kelima, yaitu senyawa amina dutambah asam asetat, dilakukan 2 kali
percobaan untuk anilne dan dimetilamin, hasilnya untuk aniline reaksinya tidak
bercampur ada yang mengendap dan menguap dan untuk dimetilamin hasilnya tidak
terjadi reaksi apapun.
Selanjutnya dilakukan percobaan untuk karbohidrat, pada percobaan karbohidrat
ini dilakukan sebanyak 4 kali, untuk percobaan pertama yaitu uji kelarutan, hasilnya
untuk air panas pada gula pasir larut, pada tepung kanji kental dan pada larutan kanji
tidak larut. Untuk air dingin gula pasir tidak larut, tepung kanji tidak larut, dan larutan
kanji tidak larut. Untuk etanol panas, pada gula pasir tidak larut, pada tepung kanji larut
dan pada larutan kanji larut. Untuk etanol dingin pada gula pasir tidak larut, pada tepung
kanji larut dan pada larutan kanji larut. Untuk HCL encer oada gula pasir tidak larut,
pada tepung knaji larut dan pada larutan kanji larut. Untuk H 2SO4 encer pada gula pasir
tidak lariut, pada teoung kanji larut dan pada larutan kanji larut. Untuk H 2SO4 pekat
pada gula pasir tidak larit, pada tepung kanji tidak larut, dan pad larutan kanji larut dan
bebentuk endapan.
Lalu, pada percobaan kedua yaitu uji Molisch. Berdasarkan hasil pengamatan,
untuk reaksi larutan gula ditambah alpha naftol 10% ditambah hasil reaksinya terjadi
gelembung. Lalu selanjutnya tepung kanji ditambah alpha – naftol 10% ditambah asam
sulfat pekat hasil reaksinya menjadi gelembung. Lalu percobaan kedua yaitu reaksi
dengan fehling. Larutan kanji ditambah fehling A ditambah fehling B lalu dipanaskan,
hasil reaksinya berbentuk gelembung dan terjadi pengendapan berwarna kuning. Lalu
larutan gula ditambah fehling A ditambah fehling B dipanaskan hasinya terajdi reaksi
oerubahan warna dari warna putih menjadi warna orange dan tidak terjadi endapan. Lalu
selanjutnya percobaan kapas dipanaskan denagn asam nitrat pekat, diberi asam asetat
dipanaskan lalu di dinginkan, hasilnya untuk kapas ditambah asam nitrat lalu
dipanaskan hasilnya tidak terjadi raeski perubahan warna, dan untuk kapas ditambah
asam nitrat pekat lalu di dinginkan tiadk terjadi reaksi perubahan warna.
III. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Amina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang pokoknya terdiri
dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri.
2. Karbohidrat merupakan suatu senyawa yang terdiri dari molekul-molekul karbon
(C), hydrogen (H) dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat (H2O) sehingga
dinamaka karbo-hidrat.
3. Drai hasil pengamatan pada uji kelarutan karbohidrat gula pasir hanya larut pada
air panas sedangkan pada sample yang lainnya tidak, tepung kanji larut pada
semua sample kecuali air dingin dan H2SO4 pekat, dan larutan kanji larut pada
semua sample kecuali air dingin dan air panas.
V. LAMPIRAN