Anda di halaman 1dari 8

XANTHIN

Desi Widiawati (31161005)


Diana Gamayanti (31161007)
Mandraludin (31161022)
Sifa Nadiyya Hasanah (31161034)
Siti Nur Asyah (31161037)
Andrean (31161047)
Teori

Pemerian Dan Identifikasi


Kelarutan Alkaloid

Identifikasi
Xanthin
Teori
Xanthin merupakan turunan alamiah purin. Senyawa
xanthin yang banyak digunakan adalah kofein, teobromin
dan teofilin. Senyawa xanthin merupakan basa lemah
dengan pKb antara 13 14.
Derivat xantin terdiri dari kofein, Teofilin dan
teobromin ialah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan.
Teofilin dan teobromin merupakan asam lemah dengan
pKa 8,6 dan 9,9. Kofein tidak bersifat asam karena tidak
mempunyai atom hydrogen yang dapat dilepaskan Struktur Xanthin
sehingga kofein merupakan basa sangat lemah dan
garamnya mudah terurai oleh air, karenanya kofein dapat
disari dari larutan asam atau basa ( lebih mudah dari
larutan basa ) dengan kloroform. Tetapi kofein mudah
terurai oleh basa kuat, maka ;arutan dalam basa harus
segera di sari.
Identifikasi Alkaloid

1. Reaksi Pengendapan
a. Reaksi Mayer : HgI2 (HgCl2 1 bagian + KI 4 bagian)
b. Reaksi Bouchardat (I2 2 bagian + KI 4 bagian + aqua ada 100)
2. Reaksi Warna
a. Reaksi dengan asam kuat
Asam kuat seperti H2SO4 pekat dan HNO3 pekat menghasilkan warna kuning atau
merah.
b. Reaksi Marquis
Pereaksi marquis mengandung formaldehid (1 bagian) dan H2SO4 pekat (9
bagian). Sampel ditambah pereaksi marquis akan menghasilkan warna
jingga.
3. Reaksi Kristal
a. Reaksi Dragendorf
Pereaksi dragendorf mengandung bismut nitrat dan merkuri klorida dalam nitrit
berair. Ketika suatu alkaloid ditambahkan pereaksi dragendorf maka akan menghasilkan
endapan jingga.
Identifikasi Golongan
1. REAKSI UMUM
Reaksi Murexide : Zat uji pada drupple plate + 1,5 ml H2O2 + 5 tetes
H2SO4 pekat panaskan di atas waterbath hingga kering sisa +
beberapa tetes amonia 6N warna merah ungu.
2. KAFEIN
Larutan jenuh zat uji + larutan iod tidak terjadi endapan coklat
(bandingkan dengan turunan xantin lain).
3. TEOBROMIN
Zat uji pada obyek glass + 2 tetes asam nitrat panaskan +
1 tetes AgNO3 amati kristal di bawah mikroskop.
4. TEOFILIN
Zat uji + 2 ml amonia 10 % gojog diamkan (bandingkan dengan
turunan xantin lain).
5. AMINOFILIN
Zat uji + 2 ml amonia 10 % gojog diamkan (bandingkan
dengan turunan xantin lain).
Pemerian dan kelarutan
Kafein
Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat biasanya menggumpal, putih, tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%) p, mudah larut dalam kloroform p, sukar larut dalam eter p.
Teofilin
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, pahit, mantap di udara.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 180 bagian air, lebih mudah larut dalam air panas, larut dalam lebih kurang 120 bagian
etanol (95%) p, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam amonia encer p.
Teobromin
Pemerian : Kristal, putih, tidak berbau, pahit.
Kelarutan : Tidak larut dalam air.
Aminofilin
Pemerian : Butir atau serbuk; putih atau agak kekuningan, bau lemah mirip amoniak, rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 5 bagian air, jika dibiarkan mungkin menjadi keruh; praktis tidak larut dalam etanol
(95%) p dan eter p.
DAFTAR PUSTAKA

Setiabudy, Rianto. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Fakultas Kedokeran. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Gunawan, Sulistia Gan. Ed. (2009). Farmakologi dan Terapi. Edisi Lima. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI.
Tjay, Tan Hoan. (2009). Obat-Obat Penting, Edisi ke enam. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Roth, Herman J. (1988). Analisis Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Susanti. dan Yeanny, Wunas. 2010. Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Dirjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Depkes RI.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai