Anda di halaman 1dari 128

Minyak

atsiri
golongan
alkohol
Pendahuluan

Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang. Minyak
atsiri merupakan bahan yang bersifat mudah menguap (volatile), mempunyai
rasa getir, dan bau mirip tanaman asalnya yang diambil dari bagian-bagian
tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimpang, kulit kayu, bahkan
seluruh bagian tanaman. minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman, dapat
juga sebagai bentuk dari hasil degradasi oleh enzim atau dibuat secara
sintetis (Faridatul Aulia, 2012).
Penggunaan minyak atsiri
Antiseptic
• Misalnya: Clove Oil, Thyme Oil

Aromaterapi
• Misalnya: Lavender Oil

Penyedap rasa
• Misalnya: Oil of Lemon

Pewangi (Parfum)
• Misalnya: Oil of Rose
Alkohol Oleum Cardamomi

Hidrokarbon Oleum Corriandrum

Aldehida Oleum Menthae Pip

Keton
Oleum Santali
Minyak Atsiri
Fenol Oleum Rosae

Ester Fenolik Juniper Oil

Oksida

Ester
OLEUM CARDAMOMI

ERNIS OKTAVIANI - 1506677263


Taksonomi (Backer dkk, 1968)

Kingdom Plantae (Tumbuhan)


Divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Kelas Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
Ordo Zingiberales
Famili Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus Amomum
Spesies Amomum compactum Soland. ex
Maton
Morfologi

Daun (Maryani, 2003) :


 Tunggal dan tersebar
 Berbentuk lanset
 Ujung runcing dengan tepi rata
 Pangkal daun berbentuk runcing
 Panjang 25-35 cm dan lebar 10- 12 cm
 Pertulangan menyirip dan berwarna hijau

Batang (Sumardi, 1998) :


 Sumardi,
Bentuk 1998
batang bulat
 Tumbuh tegak
 Tingginya sekitar 1-3 m
 Batang tumbuh dari rizome yang berada
di bawah permukaan tanah
Morfologi
Bunga (Maryani, 2003) :
 Panjang kelopak bunga 12,5 cm
 Kepala sari terbentuk elips dengan panjang 2 mm
 Tangkai putik tidak berbulu
 Mahkota berbentuk tabung
 Berwarna putih atau putih kekuningan

Buah (Sinaga, 2008) :


 Bulat memanjang, agak pipih
 Berlekuk dan bersegi tiga
Sumardi, 1998
 Kadang-kadang berbulu
 Berwarna putih kekuningan atau kuning kelabu
 Beruang 3, setiap ruang dipisahkan oleh selaput tipis
setebal kertas. Tiap ruang berisi 5-7 biji kecil-kecil,
berwarna coklat atau hitam, beraroma harum yang khas
Anatomi mikroskopis

Pericarp
Septum
Biji

Potongan melintang buah

Biji secara utuh


Trease and Evans, p.281
Potongan melintang biji
Potongan membujur biji

1. Funicle 6. Epidermis of testa 10. Perisperm


2. Opercolum or embrionic cap 7. Pharenchyma layer of the testa 11. Endosperm
3. Raphe 8. Oil cell layer 12. Embryo
4. Chalaza 9. Sclerenchymatous 13. Haustorium
5. Arillus layer of testa

Trease and Evans, p.281


1. Funicle
2. Opercolum or embrionic cap
3. Raphe
4. Chalaza
5. Arillus
6. Epidermis of testa
7. Pharenchyma layer of the testa
8. Oil cell layer
9. Sclerenchymatous layer of testa
10. Perisperm Susunan sel potongan melintang
11. Endosperm pada lapisan biji
12. Embryo
13. Haustorium

Trease and Evans, p.281


Kegunaan Kapulaga
Air Rebusan Minyak Atsiri
Rimpang (Sinaga, Buah Kapulaga dari Buah
Tanaman 2008) (Haryanto, 2006)
Kapulaga Kapulaga
(Fachriyah dan
(Sinaga, 2008) • Menghilangkan • Sesak nafas Sumardi, 2007)
bau mulut • Haid tidak
• Obat kuat bagi • Obat batuk teratur • Penyedap kue,
orang yang parfum, dan
merasa lemas • Menurunkan • Mulas
panas obat.
akibat kelelahan • Tenggorokan
• Mengobati gatal • Bahan baku
• Obat encok atau pembuatan oil
rematik panas dalam • Radang of cardamon
lambung, (penyedap
• Demam, minuman botol
• Bau badan dan dan makanan
bau mulut kaleng)
• Influenza
Tempat Tumbuh

Pegunungan Malabar, Srilanka, Indonesia


Pantai Barat India Thailand dan Tahun 1986
Guatemala

Tanaman kapulaga dapat tumbuh di dataran tinggi ataupun dataran


rendah
o Ketinggian 200-1000 m diatas permukaan laut
o Kelembaban udara 40-75%
o Suhu 20-30°C
o Tanah terdrainase dengan baik
o pH tanah 5-6,8 dengan kandungan bahan organik yang cukup tinggi
(Warsana SP, 2000)
Budidaya

• cara vegetatif
Penanaman
• Pengelolaan
dengan setek Sistem Irigasi dan
anakan • Dilakukan pada Drainase
• Setek anakan awal musim hujan • Penyiangan
yang dipilih, yang • Ditanam sampai Rumput
telah memiliki 4 batas rimpang
helaian daun • Pemupukan
dan tunas yang
telah tumbuh
Pembibitan tertimbun tanah Pemeliharaan
CON’T
Pasca-panen
• Mulai dapat • Buah dicuci atau
dipanen setelah dibersihkan
tujuh bulan
• Dijemur tidak langsung
• Buah dipanen dibawah sinar
sebelum masak matahari hingga
kadar air 10-12
• Simpan di tempat
Panen yang kering
Pemanenan

Kapulaga berbuah sepanjang tahun sehingga untuk pemanenan ini tidak menentu.

Pemanenan kapulaga dikenal istilah panen besar 4 kali dan panen kecil 4 kali
yang berlangsung dalam 1 tahun secara berselang-seling.

Tanaman dapat dipergunakan sampai umur 10 – 15 tahun.

Cara panen :
Ibu gagang karangan bunga dipotong dengan pisau tepat di
bawah buah paling bawah
Simplisia
Nama Simplisia Amomi Fructus
Tanaman Asal Amomum compactum
(Solan. Ex. Maton )
Amomum cardamomum (Auct. Non 1)
Zat Berkhasiat Minyak atsiri 8 % dengan
kandungan utama sineol
Penggunaan Bumbu masak, bahan pewangi, serta
karminativa
Bagian yang Digunakan Buah yang belum masak
Cara Pembuatan Simplisia

Pengeringan
• Buah dipenen • Dalam wadah
sebelum • Buah dijemur kering tertutup
masak dengan sinar dan steril
matahari dan (bersih)
ditutup dengan
kain hitam
Pemanenan sampai kering Penyimpanan
Kandungan Kimia

Buah Kapulaga yang disuling


(Oleum Cardamomi) mengandung
minyak atsiri dengan komposisi yaitu
sineol, terpineol, borneol. Struktur senyawa yang
terdapat dalam Kapulaga
(Sinaga, 2008)
(Guenther, 1987 )
Tabel Komposisi
Senyawa di dalam
Minyak Atsiri
Kapulaga.
Kandungan Kimia

Terpenoida : Senyawa utama pada tumbuhan yang menyusun


minyak atsiri.

Flavonoid : Golongan terbesar dari senyawa fenol yang bersifat


efektif menghambat pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur.
(Khunaifi, 2010).

Saponin : bekerja sebagai antimikroba dan saponin tertentu


digunakan sebagai bahan baku untuk sintesis hormon steroid.
Saponin merupakan glukosida yang larut dalam air dan etanol,
tetapi tidak larut dalam eter. (Robinson, 1995)
mengencerkan dahak,
memperlancar pengeluaran gas
dari perut,
menambah aroma,
Khasiat Minyak
menyembuhkan encok,
Kapulaga
menghilangkan rasa mulas

mengobati demam.

antibakteri dan antijamur


Pembuatan Ekstrak
Buah dan biji
kapulaga di Pembuatan Serbuk Buah dan Biji
cuci bersih

Keringkan Simpan dalam


dibawah sinar wadah tertutup
matahari

Kupas kulit dari Buah dan biji


buah dan biji diblender hingga
kapulaga terbentuk serbuk
(Setyawan,1999; Supriadi dkk., 1999)
Pembuatan Ekstrak

Destilasi Minyak Atsiri

Sebanyak 50 g Minyak atsiri Minyak atsiri


serbuk ditambah yang yang diperoleh
100 ml pelarut Hasil tertampung disimpan dalam
metanol absolut distilasi dipisahkan dari botol gelap,
dimasukkan ditampung pelarut dengan ditutup rapat
dalam labu didih dalam labu cara dengan
dan dipanaskan erlenmeyer dipanaskan alumunium foil
selama 6 jam pada suhu 80°C dan disimpan
pada suhu 80°C pada suhu 4°C

(Supriadi dkk., 1999)


Sediaan

Kandungan Kapulaga
(Amomi Fructus) berguna untuk
menghilangkan rasa sakit dan
mengatasi kejang perut
Daftar Pustaka

– www.e-journal.uajy.ac.id/1253/2/1BL01090.pdf [Diakses pada : Rabu, 9 November 2016]


– Prasasty, Ika dkk. 2003. Aktivitas Anticendawan Biji dan Buah Kapulaga Lokal (Amomum
cardamomum Willd.) terhadap Botrytis cinerea Pers. asal Buah Anggur (Vitis sp.). Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta. BioSMART Vol. 5 : 61-64.
– www.bp4k.majalengkakab.go.id/berita-62-cara-budidaya-dan-peluang-bisnis-kapolaga [Diakses pada
: Minggu, 13 November 2016]
– Supramonika, Baiq. 2015. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Biji Kapulaga (Amomum
Cardamomum Auct Non L) Terhadap Waktu Renang Mencit Putih Jantan Galur Swiss dan Profil
Kromatografi Lapis Tipis. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tidak Diterbitkan.
– Trease and Evans. Pharmacognocy 15th Edition.
Oleum
Coriandrum

Fairuz Rizqy Fadlilah

1506722033
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Asteranae
Order : Apiales
Family : Apiaceae
Genus : Coriandrum L.
Spesies : Coriandrum sativum L.
Coriandrum sativum

– Biasa dikenal dengan sebutan ketumbar,


coriander, cilantro, Chinese parsley
– Dikotiledon
– Perkecambahan epigeal
– Semak tahunan
– Bentuk terna/herba
– Tinggi 0.2-1.4 meter
– Bau aromatis
– Asal dari daerah Mediterrania dan Timur
Tengah
Morfologi
Daun
– Berwarna hijau
– Selama masa pembungaan, daun
biasanya berubah menjadi warna
merah atau ungu
– Tulang daun menyirip
– Heterophylly
Morfologi

Buah
– Berwarna hijau saat muda
– Berwarna kuning atau coklat
saat tua
– Berbentuk bulat atau oval
– Diameter 2.3-4.3 mm ketika
matang
Morfologi
Bunga
– Berwarna putih atau merah muda
– Panjang bunga 3-4 mm
– Tangkai bunga 2-10 cm
– Perbungaan umbel majemuk
– Protandrous
Morfologi
Batang
– Berwarna hijau
– Selama masa pembungaan,
batang biasa berubah warna
menjadi merah atau ungu
– Diameter hingga 2 cm
– Bercabang
– Percabangan sympodial
Akar
– Tunggang
Bagian yang Digunakan
– Buah
Bumbu masak
Korigen
Obat karminatif
Obat diuretik
Untuk pembuatan minyak atsiri
– Daun
Bumbu masak
Makanan (sayuran)
Anatomi
Buah Potongan Melintang Buah Fragmen Epicarp

a: garis mericarp c: carphopore


ra: raphe
b: sepal c.s: permukaan commissural r.v: sisa dari dorsal vittae
s: stylopod c.v: commissural vitta scl: sklerenkim
p.r: punggung pertama en: endosperma s.r: punggu kedua
s.r: punggu kedua p.r: punggung pertama t: testa
Anatomi
Parenkim Terlignifikasi Mesokarp

Sel Endosperm Lapisan Sklerenkim Mesokarp end: endodermis


par: parenkim terlignifikasi
mesocarp
Syarat dan Tempat Tumbuh

– Dataran tinggi dan daerah pegunungan (1500-2500 m dpl) atau


dataran rendah dengan curah hujan yang memadai
– Tanah ringan dengan pH 6.5-8.0 dan pengairan yang memadai
– Kelembaban udara yang memadai (curah hujan 400-600
mm/tahun dan suhu 20-30˚C)
– Cuaca cerah dan terkena sinar matahari langsung
Budidaya

Perbanyakan tanaman dilakukan dengan biji yang segar dan usia tidak lebih dari 2 tahun
Cara:
– Buat lubang tanam dengan cara menggali 2-4 inci tanah per 25 kaki persegi area penanaman
kemudian campur dengan pupuk organik
– Tanam biji dengan kedalaman 1 cm/½ inci dengan jarak antar biji 2 inci (untuk budidaya daun
ketumbar) atau 8-10 inci (untuk budidaya buah ketumbar), jarak per baris 15 inci
– Siram dengan air secukupnya, jangan terlalu lembab atau kering
– Pupuk satu atau dua kali selama periode pertumbuhan dengan ¼ cangkir pupuk yang
mengandung phosphor kalium nitrogen per 25 meter persegi area pertumbuhan
Waktu dan Cara Panen

– Daun
Ketika daun telah tumbuh (tinggi batang 4-6 inci)
– Buah
Ketika buah pada umbel primer telah matang sempurna (berwarna kuning/coklat)

Panen dapat dilakukan dengan cara mengambil bagian yang diinginkan saja,
memotong sebagian batang, atau mencabut tanaman langsung dari akar
Panen dilakukan pada pagi atau malam hari (ketika embun terdapat dalam
tanaman) untuk mencegah tanaman layu
Kandungan Kimia
Kandungan Kimia
Kandungan Kimia
Khasiat/Efek Farmakologi

Diuretik Karminatif Stimulan

Anti
Afrodisiak
rematik
Simplisia

– Nama Simplisia: Coriandri Fructus


– Tanaman Asal: Coriandrum sativum
– Famili: Apiaceae
– Bagian yang digunakan: Buah
– Zat yang Berkhasiat: Minyak atsiri dan minyak
lemak
– Penggunaan: Bumbu masak, karminativum,
diuretik
Cara Pembuatan Simplisia
Giling hingga halus buah ketumbar yang telah
dikeringkan

Campur serbuk buah ketumbar 400 gram dengan air


suling 1 liter

Aduk menggunakan mixer selama 30 menit

Diamkan selama 24 jam

Saring campuran
Cara Pembuatan Ekstrak
Minyak Atsiri
Lakukan
Keringkan distilasi uap
Giling hingga
buah pada suhu 80-
halus
ketumbar
(diameter 90˚C dan
yang telah tekanan 600-
±0.4 mm)
masak 700 Torr
selama 5 jam
Sediaan
Referensi

– Diederichsen, Axel. 1996. Coriander (Coriandrum sativum L.). Promoting the conservation and
use of underutilized and neglected crops. 3. Institute of Plant Genetics and Crop Plant
Research, Gatersleben/ International Plant Genetic Resources Institute, Rome
– Charles Evans W. Trease and Evans Pharmacognosy. 15th ed. Elsevier Health Sciences. 2002
– Dan D, Colt M. Cilantro/Coriander in the Garden. US Department of Agriculture. Utah: 2010
– E. A. Weiss. Spice Crops. CABI Publishing. Wallingford UK: 2002
– J. Pablo Morales-Payan. Soils, Plant Growth and Crop Production- Herbs and Leaf Crops:
Cilantro, Broadleaf Cilantro, and Vegetable Amaranth. Encyclopedia of Life Support Systems.
2008
– Jansen. Spices and Medicinal Plants in Ethiopia. Coriandrum sativum. Centre for Agricultural
Publishing and Documentation. Wageningen Netherlands: 1981
– K. Heyne. Tumbuhan Berguna Indonesia. Badan Litbang Departemen Kehutanan. Jakarta, 1987
Oleum
Mentha
Piperita
Faradina Astari M
1506767252
Klasifikasi
Habitat

Tumbuh secara optimal di


daerah dataran tinggi
 Berasal dari Eropa, ditanam di Asia bagian Utara dan Canada
 Di Amerika Serikat diambil dari Mentha piperita
 Di Jepang di ambil dari Mentha Arvensia var. piperascences
MAKROSKOPIK
Batang lunak, berbulu, Daun tunggal, Bunga majemuk, Akar tunggang, warna
batang muda berbentuk berbentuk bulat telur, berbentuk bulir, jumlah putih
segiempat, batang tua ujung runcing, pangkal benang sari dua,
membulat, warna ungu membulat, tepi mahkota bunga
bergerigi, petulangan berbulu, warna ungu
menyirip, panjang 3-5
cm, lebar 15-30 cm,
warna hijau
MIKROSKOPIK
Epidermis atas terdiri dari sel-sel Trikoma; parenkim palisade, terdiri
epidermis yang besar dan terlihat dari lapisan sel kolumnar kaya
jelas berliku-liku, dinding vertikal dan kloroplas. Spons parenkim, dari 4-6 Sel epidermis kecil berliku-liku,
stomata sedikit atau tidak memiliki. lapisan berbentuk tidak beraturan dinding vertikal dan stomata banyak
(mengandung sel chloroplastid) dan di diacytic, di wilayah urat dan
ruang udara antarsel. pelepah, dan kelenjar trikoma
sebagai pertumbuhan; Trikoma non-
kelenjar uniseriate, papillose, 1-8-
bersel; trikoma kelenjar memiliki
tangkai 1-2-dan kepala kelenjar
bersel 1-8 bersel mengandung
minyak esensial. Kalsium oksalat
kristal; serbuk sari bulat dan halus
Budidaya Tanaman Mint

Memindahkan Pilih lokasi yang


Penanaman bibit
tanaman ke media terkena cukup
yang lebih besar sinar matahari
Simplisia

Daun dicuci
Daun Dibuat menjadi
dan
dikeringkan serbuk
dibersihkan
– Minyak peppermint diperoleh dengan cara penyulingan daun peppermint.
Akumulasi minyak pada daun mencapai maksimum pada periode antara saat
mulai berbunga dan berbuah penuh, sedangkan kandungan mentolnya naik
sesuai umur tanaman

– Proses pasca panen yang sangat berpengaruh terhadap kandungan mentol dan
minyak peppermint diantaranya :
I. Cara pengeringan sebaiknya dikeringkan selama tiga hari
II. Pada proses saponifikasi menggunakan KOH 10 % selama 3 jam, dengan cara
ini kandungan mentol bebas dalam minyak mencapai 68,5%
III. Proses fraksinasi diatas suhu 24 derajat C dapat diperoleh kandungan mentol
bebas dalam minyak 77%
Metode Ekstraksi-Destilasi Uap

Air dalam tabung dipanaskan, lalu Uap naik ke atas mengenai bahan Minyak akan terpisah dengan uap
mendidih dan akan melepaskan dan menarik minyak dalam daun air, lalu di tampung dalam wadah
uap hingga masuk ke dalam pipa kecil khusus
Kandungan Kimia
•Mentol
•Menthone

Khasiat
Carminative, Antipasmodic, Antiemetic
Sediaan

– Tiap tube botol mengandung :


Vitex negundo folium extract (lagundi) 200mg
Zingiberis officinale Rosch Extract (jahe merah)
30mg
Thymus vulgaris herba extract (thymi herba)
100mg
Glycyrrhiza glabra radix extract (licorice) 167mg
Oleum menthae piperitae (pepermint oil) 11mg
Mel depuratum (madu) 3000mg
Oleum mentha piperitae (Minyak
Permen)
• Nama Asing: Peppermint Oil
• Minyak permen diperoleh dari destilasi air
pucuk berbunga yang masih segar.
• Pemerian : Berupa cairan kuning muda,
– Bau aromatik, Rasa pedas, kemudian dingin
• Kandungan kimia : 70-80% mentol bebas
5-28% dalam bentuk ester
– Ahmad, N., Fazal, H., Ahmad, I., & Abbasi, B. H. (2012). Free radical scavenging
(DPPH) potential in nine mentha species. Toxicology and Industrial Health,28(1),
83-9. doi:http://dx.doi.org/10.1177/0748233711407238
– Bupesh, G., Amutha, C., Nandagopal, S., Ganeshkumar, A., Sureshkumar, P., &
Murali, K. (2007). Antibacterial activity of mentha piperita L. (peppermint) from
leaf extracts - a medicinal plant. Acta Agriculturae Slovenica, 89(1), 73.
doi:http://dx.doi.org/10.2478/v10014-007-0009-7
– http://www.slideshare.net/MuhammadNorrifansyah/peppermint-oil diakses 14
November pukul 20.46
Oleum Santali

Firsty Amanah Prasetyaningsih

1506677111
Taksonomi

Klasifikasi cendana menurut Holmes (1983) adalah sebagai berikut :


– Kerajaan : Plantae
– Divisi : Magnoliophyta
– Kelas : Magnoliopsida
– Ordo : Santalales
– Famili : Santalaceae
– Genus : Santalum
– Spesies : Santalum album L.
Morfologi (Makroskopis)
Pohon
– Bersifat semiparasit
– Sistem perakaran sebagian besar mendatar atau horizontal
– Pohon kecil sampai sedang, menggugurkan daun, dapat
mencapai tinggi 20 m dan diameter 40 cm, tajuk ramping atau
melebar, kulit berkayu kasar, berwarna kelabu.

Daun
• Daun tunggal yang tumbuh berhadapan pada ranting, letaknya
berselingan, berwarna hijau mengkilap, berukuran kecil-kecil, 4 - 8 cm
x 2 - 4 cm dan relatif jarang.
• Bentuk daun bulat memanjang dengan ujung daun lancip atau runcing
dan dasar daun lancip sampai seperti bentuk pasak, pinggiran daunnya
bergelombang, tangkai daun kekuning-kuningan dengan panjang 1-
1,5cm.
• Daun lamina dorsiventral atau bifacial
Aksial (batang, kayu)
– Batang bulat agak berlekuk-lekuk, akar tidak berbanir.
– Memiliki gabus kambium yang awalnya dangkal. Penebalan
sekunder berkembang dari cincin kambial konvensional.
– Diameter batang 20-35 cm, bercabang banyak dan beranting.

Bunga
• Tumbuh pada ujung ranting dan di ketiak daun, bunga
majemuk berbentuk malai dengan panjang tangkai malai
sekitar 4-6 cm, tangkai bunga 2-6 cm.
• Bunganya berwarna kuning lalu berubah menjadi merah gelap
kecoklatan.
• Tabung perigonium berbentuk campanulatus (lonceng),
panjang 3 mm dan diameter ± 2 mm, memiliki 4 cuping
perigonium, bentuk segitiga, tumpul pada bagian ujung dan
kedua permukaan gundul.
• Berbunga pada bulan juni-september.
Buah
– Buah batu dan bulat
– Berwarna hijau ketika muda dan berwarna hitam keunguan
setelah matang
– Mempunyai lapisan eksocarp, mesocarp berdaging, endocarp
keras dengan garis dari ujung ke pangkal, mempunyai daging tipis
– Biji buah berbentuk bulat, memiliki endosperma, endosperm
berminyak, atau tidak berminyak.
– Kulitnya tipis dan setiap 1 buah terdapat 1 biji, dikotiledon.
– Berdiameter 5-8 mm. Buah masak pada bulan Februari dan
Maret.
Morfologi (Mikroskopis)

• Jari-jari xilem berisi sedikit butir pati kecil


• Pembuluh kayu atau trakea berdinding tebal, berlignin berbentuk celah yang berisi zat yang
berwarna kuning
• Dinding serabut tebal berlignin terdapat sel parenkim berisi hablur kalsium oksalat berbentuk
prisma
Simplisia
– Simplisia : Santali Lignum dan Oleum Santali
– Nama lain : Kayu, kulit, dan minyak Cendana
– Nama Tanaman : Santalum album
– Famili : Santalaceae
– Penyimpanan : dalam wadah tertutup
– Organoleptik : berwarna coklat kejingga-jinggaan,
bau aromatik, tidak berasa
Bagian yang digunakan
– Kayu teras dari batang, dahan dan akar
untuk produksi minyak dan barang
kerajinan.
– Kandungan minyak terbanyak pada
pohon cendana terletak pada bagian
teras yaitu bagian batang atau akar
berwarna kuning sampai coklat muda
dan beraroma harum.
Syarat Tumbuh (Tempat Tumbuh)
• Iklim yang kering
• Tumbuh pada daerah curah hujan ratarata 625 - 1625 mm/tahun
• Rata-rata temperatur berkisar antara 10 - 35°C pada siang hari dengan
Iklim optimal antara 22 - 30°C. Dapat bertahan hidup pada suhu rendah sampai
2°C.
• Kelembaban relatif pada musim kemarau 50% – 60 %.

• Membutuhkan tanah subur, sarang, drainase baik, reaksi tanah alkalis


Keadaan solum tanah tipis dalam.
Tanah • Di NTT cendana tumbuh di daerah batuan induk berkapur-vulkanis,tanah
dangkal berbatu, tekstur tanah lempung, pH tanah netral-alkalis

• Tumbuh di daerah tropis dan subtropis, biasanya pada ketinggian di bawah


Ketinggia 1.200 meter tapi kadang-kadang setinggi 2.500 meter.
• Jenis pohon ini tumbuh di P.Timor dengan ketinggian 0 – 1200 m dari
n Tempat permukaan laut. Secara alami pada ketinggian diatas 400 m dari
permukaan laut pertumbuhannya lebih baik.
Budidaya
Penanaman
Pemilihan Bibit
Penyemaian Tentukan lokasi lahan, gali lubang
Perendaman biji
Siapkan tanah yang dengan ukuran 40x40cm dengan
selama 12 jam
telah di gemburkan. kedalaman 50cm. Jarak lubang tanam
dengan air biasa 
Taburkan biji diatas minimal 2,5m. Masukkan pupuk
perendaman di
semaian. Jika sudah kandang, masukkan bibit cendana,
dalam giberelic
bertunas kecil tutup lubang galian dengan tanah.
accid 0,05 % selama
pindah ke polibag Dilakukan pada permulaan musim
1 jam
hujan, sore hari

Penyiraman Pemupukan
Penyiangan
Penyiraman di lakukan sehari 2 kali sehari saat awal
Membersihkan tanaman
2 kali yaitu pagi dan sore hari. dan akhir musim hujan.
cendana dari gangguan
Cendana tidak membutuhkan Pupuk dasar saat
gulma agar tanaman
banyak air penyiraman cukup cendana di tanam
cendana tidak tersaingi
sebanyak 800 cc atau 3-4 adalah campuran antara
dalam penyerapan
gelas air setiap batang pupuk kandang dengan
unsur hara.
tanaman. urea.
Waktu Panen dan Cara Panen
Saat penebangan dilakukan pula
– Umur panen cendana berbeda sesuai dengan
penggalian tunggak akar untuk
kecepatan pertumbuhan kayu terasnya akibat merangsang mempercepat
perbedaan kondisi tempat tumbuh. tumbuhnya tunas akar
– Pada umur 30-60 tahun terjadi pembentukan
teras yang paling tinggi. Setelah penebangan dilakukan
– Hasil penelitian Warsito dan Handayani (1987) pemeliharaan tunas yang tumbuh
dalam Susila (1995) menyatakan bahwa cendana dari tunggak akar dan perkayaan
dengan permudaan buatan
baru dapat dipanen diatas umur 50 tahun.

Dengan demikian sistem silvikultur


dalam pemungutan hasil yang
diterapkan pada cendana adalah
dengan tebang pilih dengan
permudaan buatan
Cara Pembuatan Simplisia
Pengubahan
bentuk (pemipilan,
Pemilihan bahan pemotongan,
Sortasi perajangan (untuk
baku (bagian dari Pencucian
Basah akar), penyerutan
tanaman)
(untuk batang),
pengupasan)

Sortasi kering
Penyimpanan Pengeringan
(pemilihan
(pada toples yang (dijemur di
bahan setelah
disediakan, beri bawah
mengalami
label) matahari
proses
langsung)
pengeringan)
Kandungan Kimia
– Kandungan kimia minyak cendana adalah minyak atsiri
sebanyak 1,5-6 %, dan zat samak.
– Konstituen dari minyak ini adalah santalol, C15H24O,
campuran dua alkohol seskuiterpen (α-santalol dan β-
santalol) dengan titik didih yang berbeda.
– Sebagian besar minyak terdiri dari campuran alkohol ini (92-
98%); aldehida, santalal, C15H24O, menghasilkan asam
santalenat pada oksidasi, juga terdapat sejumlah kecil dari
ester dan asam bebas.
Khasiat (Efek Farmakologis)

Aromatikum
Penambah rasa Mengatasi Antimikroba
(Corrigen
makanan peradangan dan Antiseptik
Odoris)
Menghilangkan nyeri
Mengendalikan
Menambah kepala, mual dan
stress dan
gairah seksual merangsang
kecemasan
keluarnya gas perut
Ekspektoran
Meredakan
dalam bronkitis Diuretik
demam
kronis
Cara Pembuatan Ekstrak
Ekstraksi minyak cendana dengan metode
penyarian dengan menggunakan pelarut penyari
yang cocok

Dasar dari metode ini adalah adanya perbedaan


kelarutan. Minyak cendana sangat mudah larut
dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air

Pelarut yang digunakan adalah pelarut n-


heksana
Proses Ekstraksi
• Pilih kayu cendana pada bagian teras yaitu pada bagian batang yang
berwarna kuning kecoklatan. Setelah itu rajang kayu cendana sampai
Persiapan ukuran yang relatif sama.
Awal

• Bungkus cendana yang sudah di rajang dengan kertas saring,


tambahkan n-heksana dalam labu, labu dipanaskan,dan dinginkan
solvent dengan kondensor sehingga akan turun dan menyerap minyak
Ekstraksi yang di bungkus dengan kertas saring, kemudian minyak yang terserap
Soxhlet oleh solvent akan kembali ke labu.

• Hasil dari ekstraksi soxlet adalah minyak dan pelarut, untuk


mendapatkan minyak cendana yang lebih murni dilakukan proses
Pemurnia distilasi.
n
Destilasi
(pemurnian
Kayu minyak, Minyak
cendana pelarut cendana
dipisahkan
)
Persiapan awal
(membersihkan
kayu, merajang Proses
kayu sampai Ekstraksi
ukurannya (Penambah
relatif sama) an solvent)

Membung-
kus umpan
Umpan dengan
padat kertas
saring
Sediaan
Sediaan terbuat dari Aromatic Essential Sandalwood Oil (Kayu
Cendana) untuk memberikan keharuman alami pada tubuh, juga
meningkatkan dan merangsang tenaga baru pada tubuh, memberi efek
menentramkan dan rileksasi tubuh. Khasiat cendana untuk perawatan
kulit antara lain :
– Melembabkan kulit kering
– Sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet atau tabir surya
– Sifat cicatrisant pada cendana membantu untuk meregenerasi kulit
dan memudarkan semua bekas luka, noda dan bintik-bintik
pada kulit.
– Mengatasi gatal-gatal dan peradangan serta menyeimbangkan kulit
berminyak
Minyak cendana sering digunakan untuk membalsam mayat sehingga
tidak cepat membusuk dan dihinggapi serangga.
References
– Huxley. A. The New RHS Dictionary of Gardening. 1992. MacMillan Press
– http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-cendana/
– L. Watson and M. J. Dallwitz. http://delta-intkey.com/angio/www/santalac.htm
– http://www.agrobisnisinfo.com/2015/07/cara-menanam-dan-budidaya-pohon-wangi.html
– Azizah, SP .MP, N. (2008). Buku Panduan Praktikum Matakuliah Produksi Tanaman Obat & Aromatik (PTO 4205). Malang: Jurusan Budidaya
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, p.14.
– Kosmetik.mustikaratu.com, (2015). Manfaat Buah Zaitun Solusi Revitalisasi & Relaksasi Kulit Cantikmu. [online] Available at:
http://kosmetik.mustikaratu.com/beautiful-you/manfaat-buah-zaitun-solusi-revitalisasi-relaksasi-kulit-cantikmu.html [Accessed 17 Nov.
2015].
– Kurniawan, R., Faisal, Z. and T, C. (2007). Pengambilan Minyak Cendana Menggunakan Ekstraktor Soxhlet dengan Variasi Rasio Umpan dan
Jumlah Sirkulasi. [online] Makalah Seminar Nasional Soebardjo Brotohardjono. Available at: http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-
content/uploads/2012/03/Pengambilan-Minyak-Cendana-Menggunakan-Ekstraktor-Soxhlet-dengan-Variasi-Rasio-Umpan-dan-Jumlah-
Sirkulasi1.pdf [Accessed 18 Nov. 2015].
– Surata, I. (2006). Teknik Budidaya Cendana. Bali dan Nusa Tenggara: Badan Penelitian dan Pengembangan KehutananPusat Penelitian dan
Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bali dan Nusa Tenggara
– Anonim. Lulur Cendana. http://www.spajogja.com/lulur-cendana/, 15 Mei 2015.
OLEUM
ROSAE

Firza Savira
1506728636
Pendahuluan

– Oleum rosae, berdasarkan FI III hal 459, memiliki nama lain yaitu
minyak mawar. Minyak mawar adalah minyak atsiri yang diperoleh
dengan penyulingan uap bunga segar Rosa gallica L, Rosa damascena
Miller, Rosa alba L, dan varietas rosa lain.
– Pemeriannya berupa cairan yang jernih/kuning, memiliki bau
menyerupai mawar, memiliki rasa khas, pada suhu 25°C kental dan
bila didinginkan perlahan-lahan akan membentuk massa hablur
bening yang mudah melebur ketika dipanaskan. Minyak mawar larut
pada 1 bagian kloroform P dan disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Rosa
Taksonomi Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Sub Divisi Angiospermae
Magnoliopsida/Dicotyledonae (Tumbuhan berbiji
Kelas
dua/dikotil)
Sub Kelas Rosidae
Ordo Rosales
Famili Rosaceae (suku mawar-mawaran)
Rosoideae (berbuah kecil, yang berdaging adalah
Anaksuku
tangkai pendukung daun buah/hypantium)
Genus Rosa
Rosa damascene Miller , R.multiflora Thunb. ,
Spesies
R.hybrida Hort., dll
Morfologi Makroskopis

Merupakan Mawar memiliki Umumnya memiliki


tanaman semak system akar serabut, duri berbentuk
yang berduri atau yaitu akar lembaga seperti pengait pada
tanaman memanjat yang mati, disusul batang yang
dengan tumbuhnya
yang tingginya bisa berfungsi sebagai
akar-akar liar yang
mencapai 2 sampai ukuranya sama besar pegangan sewaktu
5 meter. dari pangkal batang. memanjat
tumbuhan lain.
Morfologi Makroskopis: Folium

Sebagian besar spesies mawar mempunyai daun yang


panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan
(pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun
terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak
daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong,
pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing
pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat
ke tanah.
Morfologi Makroskopis: Flos

– Bunga terdiri dari 5 helai daun


mahkota dengan perkecualian
Rosa sericea yang hanya
memiliki 4 helai daun mahkota.
Warna bunga biasanya putih
dan merah jambu atau kuning
dan merah pada beberapa
spesies. Ovari berada di bagian
bawah daun mahkota dan daun
kelopak.
Morfologi Makroskopis: Fructus

– Bunga mawar menghasilkan buah agregat


(berkembang dari satu bunga dengan banyak
putik) yang disebut rose hips.
– Masing-masing putik berkembang menjadi satu
buah tunggal (achene), sedangkan kumpulan buah
tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar.
Morfologi Mikroskopis

(a) (b)

Keterangan : Mikrograf elektron scanning replika dorsal (a) dan ventral (b)
epidermal permukaan kelopak mawar merah (skala = 10 m)
Bagian yang
Digunakan

– Minyak mawar adalah minyak atsiri yang


diperoleh dengan penyulingan uap
bunga segar Rosa gallica L, Rosa
damascena Miller, Rosa alba L, dan
varietas rosa lain.
Syarat Pertumbuhan Bunga
Mawar: Iklim
– Syarat iklim yang dibutuhkan mawar untuk tumbuh baik sebagai
berikut:
– Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik adalah
1500-3000 mm/tahun. Memerlukan sinar mata-hari 5-6 jam per-
hari.
– Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap
lingkungan tumbuh, dapat ditanam di daerah beriklim dingin/sub-
tropis maupun didaerah panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26°C
dan kelembaban 70-80%.
Syarat Pertumbuhan Bunga Mawar:
Media Tanam
– Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun atau didalam
pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30%), subur,
gembur, banyak bahan organik, aerasi, dan drainase baik.
– Pada tanah latosol, andosol yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah yang cukup baik.
– Derajat keasaman tanah yang ideal adalah PH=5,5-7,0.pada tanah asam (pH 5,0) perlu
pengapuran kapur Dolomit, Calcit ataupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar.
– Pemberian kapur bertujuan untuk menaikkan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca dna Mg,
memperbaiki kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi
keracunan Fe, Mn, dan Al, serta menambah ketersediaan P dan Mo. Tanah berpori-pori
sangat dibutuhkan oleh akar mawar.
Syarat Pertumbuhan Bunga
Mawar: Ketinggian Tempat

– Di daerah tropis seperti Indonesia,


tanaman mawar dapat tumbuh dan
produktif berbunga di dataran rendah
sampai tinggi (pegunungan) rata-rata
1500 m dpl.
Budidaya: Pengolahan Media
Tanam
Penyiapan lahan kebun/kebun/taman-lahan untuk
kebun/taman mawar dipilih tanah gembur, subur dan
mendapat sinar matahari langsung (terbuka)

Penyiapan media dalam pot-siapkan media tanam


beruapa tanah subur, pupuk organic (pupuk kandang,
kompos, Super TW plus) dan pasir. (1:1:1)

Pengisian media tanah ke dalam pot


Budidaya: Pemilihan bibit tanaman hias bunga
mawar, pembukaan lahan, dan pemupukan

a. Penyiapan benih: pemilihan buah yang sudah matang lalu disemai dalam media
tanah humus+pasir (1:1) selama 50-270 hari. Kemudian di pelirhara dengan
disiram 1-2x sehari dan beri pupuk hingga menjadi bibit dan dipindahkan ke
tempat penanaman permanen.
b. Pembukaan lahan: Tanah dicangkul sedalam ± 30 cm hingga gembur. Biarkan
tanah dikering-anginkan selama 15-30 hari agar matang dan bebas dari gas-gas
beracun.
c. Pemupukan: pupuk organik 20-30 ton/hektar disebar dan dicampur merata
dengan tanah
Budidaya: Penanaman dan
Pemeliharaan
Pola Tanam
Buat lubang tanam [ada jarak 60 x 60 cm atau 70 x 70 cm, tergantung jenis mawar dan
kesuburan tanahnya.

Cara penanaman
Waktu tanam mawar adalah pada awal musim hujan (bila keadaan airnya memadai dapat dilakukan
sepanjang musim/tahun. Tanaman mawar yang ditanam berupa bibit cabutan (tanpa tanah), dan
bibit yang berasal dari polybag.
Pemeliharaan tanaman/penyiangan
Rumput liar yang tumbuh pada selokan/parit antar bedengan dibersihkan agar tidak menjadi sarang
hama dan penyakit. Penyiangan sebulan sekali (tergantung pertumbuhan gulma)
Budidaya: Pengairan dan Penyiraman

– Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan


setelah tanam), dilakukan secara kontinu tiap hari 1-2
kali. Pengairan berikutnya berangsur-angsur dikurangi
atau tergantung keadaan cuaca dan jensi tanah (media).
– Waktu pemberian air yang baik pada pagi dan sore hari,
saat suhu udara dan penguapan air dan tanah tidka
terlalu tinggi.
– Cara pengairan adalah dengan disiram secara merata
menggunakan alat bantu emrat (gember).
Ketentuan Panen Tumbuhan

– Waktu panen yang baik adalah seperti halnya


penyiraman saat suhu udara dan penguapan air
tidak terlalu tinggi yakni di waktu pagi atau sore
hari. Tangkai yang harus dipotong adalah bagian
pangkal (dasar) menggunakan pisau atau gunting
stek (gunting pangkas) yang tajam, bersih dan
steril. Bagi pemula diusahakan untuk menggunakan
sarung tangan yang tebal agar tangan tidak terluka
oleh duri yang dimiliki bunga mawar.
Pembuatan Simplisia

Memastikan Hilangkan Mengkeringkan


bunga-bunga
bunga dalam tangkainya dan pada suhu
dikumpulkan
keadaan mekar batangnya rendah
Pembuatan Ekstrak
Oleum rosae
Minyak terdapat pada Air yang tertinggal
didapatkan dengan
bagian atas destilat air mawardisuling
destilasi air pucuk
yang dipisahkan. kembali
berbunga yang segar.
Pembuatan Ekstrak

Pelarut Organik:
Eter minyak CO2
bumi/benzena
Kandungan Kimia

Stearoptena, tidak berbau


Padat
(15-20%)

Semisolid, pada Geraniol dan sitronelol


suhu ruang (seskuiterpena alkohol)

Lautan jernih
2-feniletanol
(70% alkohol)

nerol (5-10%)
Struktur Senyawa Kandungan
Kimia

Geraniol Stronelol
Khasiat dan Sediaan
Daftar Pustaka

– http://slideplayer.info/slide/4871689/
– http://bunga-mawar.com/2014/08/cara-panen-bunga-mawar-semi-
holland.html
– http://tanamanhiasan.com/teknik-budidaya-tanaman-hias-mawar/
– https://id.scribd.com/doc/34804576/MORFOLOGI-MAWAR
– Treas and Evans Pharmacognosy.pdf
Juniper Oil

Fransisca 15067255653
Taksonomi

Kingdom Plantae
Divisi Tracheophyta
Class Pinopsida
Ordo Pinales
Family Cupressaceae
Genus Juniperus L.
Species Juniperus communis L.
Morfologi
– Juniper communis merupakan tanaman
Gymnospermae, dioseus, dengan tinggi 3-
5 kaki, tetapi dapat tumbuh hingga 15
kaki.

• Daun berbentuk jarum dan ramping, berulir


tiga, runcing, berwarna hijau mengkilap
dengan panjang 6-12mm.
• Kulit batang berwarna merah-coklat dan
mengelupas tipis.

http://wildflowerfinder.org.uk/Flowers/J/Juniper(Common)/Juniper(Common).htm
Morfologi
• Bunga: Bunga mencolok, berwarna
kuning kehijauan.
• Dioseus: jantan dan betina pada
tanaman terpisah.
• Bunga jantan kecil, mekar ketika
Bunga Betina musim kering dan melepaskan serbuk
sari dan disebarkan oleh angin.
• Bunga betina memproduksi cairan
lengket untuk menangkap serbuk sari,
terjadi fertilisasi, dan bunga betina
berkembang menjadi buah.
Bunga Jantan
Morfologi
• Buah berbentuk seperti berry,
tersegmen 3, matang dalam 2-3
tahun.

– Biji; ukuran biji kecil dan keras.


Panjang 3-4 mm
Anatomi

Potongan dari daun


menunjukkan kanal
resin
Bagian dalam dari
daun
Potongan dari bunga
o: ovula
s: bagian steril dari bunga
b: bract (daun pelindung)
Bagian yang Digunakan

Fructus Juniperi
Syarat Tumbuh
• Lebih menyukai tempat terbuka, tempat yang terkena sinar
matahari selama 6-8 jam, dapat tumbuh di tanah berpasir
hingga tanah kering. Toleransi terhadap tempat berangin.

Tempat Tumbuh
• Dari rawa hingga pegunungan sub alpine dan alpine tundra,
daerah berbatu kering, hutan, lereng berbatu terbuka.
• Dataran tinggi dan pegunungan di Amerika Utara, Eropa,
dan Asia Barat Daya. Di Amerika Serikat  di pegunungan
wilayah Appalachian, serta negara Arizona, California, dan
New Mexico.
Budidaya

• Terkena cahaya matahari Pemupukan


• Tanah bebas genangan
air • 2 kali setahun • Dengan
• Beri jarak antar tanaman • Pupuk dengan Pestisida
kandungan N, P,
dan K
Pengendalian
Lahan
Hama
Waktu Panen dan Cara Panen
– Buah juniper matang dalam hingga 2-3 tahun yang di tandai
dengan buah berwarna biru keunguan.
– Hindari pemanenan juniper berry terlalu awal, panen saat
musim gugur.
– Pemanenan dapat dilakukan dengan cara dipetik
– Pakai sarung tangan dan pakaian pelindung saat memetik
buah Juniper, daun juniper tajam.
– Sebagai alternatif, dapat digunakan pemetik berry atau
goyangkan semak sampai buah jatuh.

http://www.ehow.com/info_8011649_pick-juniper-berries.html
Cara Pembuatan Simplisia

Pengumpulan Sortasi basah Pencucian Perajangan

Pengepakan dan
Pengeringan Sortasi kering
penyimpanan
Kandungan Kimia
– Komponen utama dari Juniper essential oil (Juniperi aetheroleum) adalah
monoterpene, antara lain alpha-pinene and beta-pinene, sabinene, limonene,
terpinen-4-ol and beta-myrcene.

Terpinen 4-ol
sabinene

limonene
Khasiat atau Efek Farmakologi
Diuretic

Antiseptic

Karminatif

Meredakan nyeri sendi dan otot dan neuralgia


Cara Pembuatan Ekstrak
1. 200 g buah juniper dan 2000 mL air dimasukkan ke dalam labu 4-L-triple-necked.
2. Destilasi berhenti di sejumlah 1500 mL destilat, yang diekstraksi dengan 580 mL MTBE
(Methyl Tertier Buthyl Ether).
3. Ekstrak dikeringkan dan pelarut dihilangkan pengurangan tekanan (500 mbar, 40 ° C).
4. Destilasi menghasilkan 250 mg minyak kuning-coklat dengan bau yang khas dan rasa
agak pahit.

5. Larut 1 : 4 alkohol, larut dengan pelarut organik , praktis


tidak larut dalam gliserol dan propilen glikol.
6. Penyimpanan di tempat yang dingin dalam wadah kedap
udara dan lindungi dari cahaya.

labu 4-L-
triple-necked
Cara Pembuatan Ekstrak > Destilasi Uap
Sediaan
JAWABAN
PERTANYAAN
Baskorowati, Liliana. 2011. Implikasi Biologi Reproduksi Terhadap Konservasi Genetik Jenis Santalum Album. ejournal.forda-
mof.org/ejournal-litbang/, 2011.

Anis Nadhira : Mengapa cendana berbunga pada bulan Mei-Juni


dan berbuah pada bulan September-Oktober ?
– Variasi waktu pembungaan dan pembuahan umum terjadi pada beberapa spesies, tergantung pada lokasi dan kondisi
lingkungan setempat.
– Lebih lanjut disebutkan bahwa waktu, frekuensi maupun intensitas pembungaan dalam satu spesies bervariasi, yang
dipengaruhi oleh faktor genetik maupun faktor biotik dan abiotik (Smith-Ramirez dan Armesto 1994;
Eldridge dkk. 1993; Friedel dkk. 1993; Keatley dan Hudson 1998).
– Keatley dan Hudson (1998) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembungaan adalah agroklimat
(suhu, persipitasi), kondisi geografi (latitude, longitude dan altitude), kompetisi pollinator, penyebaran polen dan biji,
maupun struktur pembungaan.
– Di beberapa tempat, cendana berbunga pada waktu yang berbeda-beda, sebagai contoh, di India jenis ini berbunga
dua kali setahun, pembungaan pertama terjadi pada bulan Mei dan berbuah pada bulan September, sedangkan
pembungaan kedua terjadi pada bulan November dan berbuah pada bulan Februari (Srimanthi dan Nagaveni 1995).
Di China, cendana umumnya berbunga pada bulan Maret dan Mei setiap tahunnya (Ma dkk. 2006). Di Jawa umumnya
berbunga mulai bulan Juni sampai dengan bulan Oktober (Prasetyaningtyas 2005).
Putri Zahra: Mengapa Menthol bisa
menyebabkan rasa dingin pada lidah?
– Menthol: memiliki kemampuan khusus untuk
memanipulasi otak untuk menghasilkan efek bahwa
makanan/minuman tersebut dingin, padahal tidak.
– Protein reseptor yang peka terhadap perubahan
temperatur adalah TRPM 8 (voltage ion gated
channel)
– Menthol menaikkan daya listrik dari aktivasi kanal
reseptor yang menyebabkan lambatnya deaktivasi
kanal
– Selain menthol, eucalyptol dan icilin memiliki
kemampuan serupa
Pertanyaan Elfa: Ekstraksi menggunakan
metode enfleurasi (enfleurage)
– Metode enfleurasi : pembuatan minyak atsiri
menggunakan lemak dengan prinsip absorpsi. Metode ini
digunakan untuk mengekstrak minyak atsiri yang
dihasilkan oleh kelopak bunga pada khususnya.
– Metode enfleurasi sangat dipengaruhi oleh lemak yang
dipergunakan sehingga sangat perlu memerhatikan faktor :
– lemak tidak berbau
– konsistensi lemak yang sesuai ( bila terlalu padat daya
absorpsi rendah, terlalu lunak akan terlalu melekat pada
bunga dan sulit dipisahkan)
– Lemak halal (tergantung target pasar)
– Harga lemak
– Lemak absopsi akan dibuat lapisan tipis pada plat kaca
dimana helaian bunga akan ditempatkan, kemudian
ditutup beberapa jam dan diganti berulang-ulang dengan
bahan segar.
Waktu dan Cara Panen

– Daun
Ketika daun telah tumbuh (tinggi batang 4-6 inci)
– Buah
Ketika buah pada umbel primer telah matang sempurna (berwarna kuning/coklat)

Panen dapat dilakukan dengan cara mengambil bagian yang diinginkan saja,
memotong sebagian batang, atau mencabut tanaman langsung dari akar
Panen dilakukan pada pagi atau malam hari (ketika embun terdapat dalam
tanaman) untuk mencegah tanaman layu
Daftar Pustaka

– Booth, Lisbeth. (2012). When to Pick Juniper Berries. http://www.ehow.com/info_8011649_pick-juniper-


berries.html
– Charles Evans W. Trease and Evans Pharmacognosy. 15th ed. Elsevier Health Sciences; 2002.
– Dirjen POM. (1985). Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Depkes RI
– Schwarze, B., Meyer, D., Schwarze, B., & Meyer, D. (2012). Steam distillation of juniper berry oil,
(November).
– The European Agency for the Evaluation of Medicinal Products. (1999). Juniperi Fructus.pdf, (March), 99–
101.
– https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=194820#null
– http://web.ewu.edu/ewflora/Cupressaceae/Juniperus%20communis.html
– https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16375831
– http://www.henriettes-herb.com/eclectic/pereira/juniperus.html

Anda mungkin juga menyukai