Anda di halaman 1dari 6

Nama : Annisa Rahman

Nim : 32219054

Kelas : 2C D3 Telekomunikasi

Mata Kuliah “Pengolahan Sinyal “

Tugas 1 : ” Sebutkan dan jelaskan masing-masing 2 bentuk pengolahan sinyal analog dan digital
berikut contoh aplikasinya.

Definisi system

Kata sistem sendiri berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi. Sedangkan menurut para ahli, Sistem diartikan sebagai berikut :
1. Menurut Ludwig Von Bartalanfy
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara
unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
2. Menurut Anatol Raporot
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
3. Menurut L. Ackof
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian
dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

Mengacu pada beberapa definisi sistem di atas, dapat juga diartikan, sistem adalah sekumpulan
unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama
untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software (perangkat
lunak), hardware (perangkat keras), dan brainware (sumber daya manusia).

Sistem analog dan sistem digital

Sistem analog memproses sinyal-sinyal bervariasi dengan waktu yang memiliki nilai-nilai
kontinyu, teknologi analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Sistem
analog digunakan untuk komunikasi yang lalulintasnya rendah. Pada sistem analog, terdapat amplifier di
sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal
pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Analog dan digital
sebenarnya lebih kepada istilah dalam penyimpanan dan penyebaran data. Data Analog disebarluaskan
melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi
oleh faktor ”pengganggu”.
Sistem digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. Secara singkat, digital berasal dari
kata Digitus, dalam Bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka
berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital
merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on
(bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat
disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).
Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). Digital itu bernilai 0 dan 1,
atau logika biner atau diskrit .Besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit
(bandwidth). Jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Contoh kasus ada sistem
digital dengan lebar 1 byte (8 bit). Maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem adalah bilangan bulat
dari 0 – 255 ( 256 nilai : 2 pangkat 8 ). Sistem digital memproses sinyal-sinyal yang memiliki nilai-nilai
diskrit.

Pengertian Sinyal Analog dan Digital

1. Pengertian Sinyal Analog

Signal Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi
dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter / karakteristik utama yang dimiliki oleh
isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog umumnya dikatankan dengan gelombang
sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.

 Amplitudo adalah parameter tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.


 Frekuensi merupakan banyaknya gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
 Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada waktu tertentu
Sinyal analog pertama kali digunakan pada 1800-an. Mereka digunakan bersama dengan kabel telepon
tembaga untuk mentransmisikan percakapan. Ini terlibat menggunakan 2 konduktor untuk setiap baris
(mengirim dan menerima). Sebagai teknologi yang berkembang semakin banyak orang mulai
menggunakan telepon membuat sinyal analog terlalu mahal dan sulit untuk mempertahankan. Hal ini
disebabkan cara kerja sinyal-sinyal analog.

2. Pengertian Sinyal Digital


Signal Digital adalah buatan teknologi yang mampu mengubah signal menjadi gabungan urutan
bilangan 0 dan 1 ( juga dengan biner ), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses
informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak
jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret.

Sinyal yang memiliki dua kondisi ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada isyarat
digital. Satu bit bisa berupa nol ( 0 ) atau satu ( 1 ). Kemungkinan nilai pada sebuah bit adalah 2 buah (
21 ). Kemungkinan nilai pada 2 bit ialah sebanyak 4 ( 22 ), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum,
jumlah peluang nilai yang terbentuk oleh gabungan n bit adalah sebesar 2n buah.

System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan
dalam bentuk biner ( Hexa ). Banyaknya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (
bandwidth ). jumlah bit juga sangat memengaruhi nilai akurasi system digital.

Signal digital ini memiliki bermacam – macam keistimewaan yang unik yang tidak bisa ditemukan pada
teknologi analog yaitu:

 Bisa mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang bisa membuat informasi dapat dikirim
dengan kecepatan tinggi.
 Pemakaian yang berulang terhadap informasi tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu
sendiri.
 Informasi bisa dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
 Bisa memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
Sekarang ini banyak teknologi-teknologi yang menggunakan Teknologi Sinyal Digital. Karena kelebihan
kelebihannya, antara lain:

 Sebagai penyimpanan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog.
 Sebagai penyimpana sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, FlashDisk,
Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog merupakan pita tape magnetik.
 Lebih kebal kepada noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′.
 Lebih kebal terhadap perubahan temperatur. lebih mudah pemrosesannya.
Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.

Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
Kelebihan informasi digital adalah kompresi dan kemudahan untuk ditransfer ke media elektronik lain.
Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet, misalnya dengan menaruhnya ke
suatu website atau umumnya disebut dengan meng – upload. Cara seperti ini disebut online di dunia
cyber. Nilai 2-phase diskrit (Boolean,binary) bernilai tinggi/rendah (high/low), benar/salah (true/false),
atau 1/0. Sistem Analog/Digital memproses sinyal-2 bervariasi dengan waktu yang memiliki nilai-2
kontinyu/ 2phase diskrit values.
Mengacu pada gagasan Stephen Cook ( Cornelius Arianto, 2010 ), ada dua alasan penting
selama proses sinyal analog diubah menjadi sinyal digital. Pertama adalah “sample rate”, ataupun
seberapa sering untuk merekam nilai-nilai tegangan.
Kedua, adalah “bit per sampel”, ataupun seberapa akurat nilai dicatat. Yang ketiga adalah jumlah
saluran ( mono atau stereo ), tapi untuk aplikasi yang paling ASR (Automatic Speech Recognition) mono
sudah cukup. Peneliti harus bereksperimen dengan nilai yang berbeda untuk menentukan apa yang
terbaik dengan algoritma mereka.

Fungsi Sinyal Analog dan Digital

Sebuah ADC (Analog to Digital Converter) berfungsi untuk mengkodekan tegangan sinyal analog
waktu kontinu ke bentuk sederetan bit digital waktu diskrit sehingga sinyal tersebut dapat diolah oleh
komputer. Proses konversi tersebut dapat digambarkan sebagai proses 3 langkah. Yaitu:

1. Sampling ( Pencuplikan )
Sampling merupakan konversi sebuah sinyal analog waktu-kontinu, xa(t), menjadi sinyal waktu – diskrit
bernilai kontinu x(n), yang didapat dengan mengambil “cuplikan” sinyal waktu kontinu pada saat waktu
diskrit. Secara matematis dapat ditulis : x(n) = xa(nT)

Dimana :

T = interval pencuplikan ( detik )

n = bilangan bulat

2. Quantizing ( Kuantisasi )
Quantizing adalah konversi sinyal waktu-diskrit bernilai-kontinu, x(n), menjadi sinyal waktu-diskrit
bernilai-diskrit, x q (n). Nilai pada setiap waktu kontinu dikuantisasi atau dinilai dengan tegangan
pembanding yang terdekat. Beda antara cuplikan x(n) dan sinyal terkuantisasi xq(n) disebut error
kuantisasi.

Tegangan sinyal input pada skala penuh dibagi menjadi 2 N level. Dimana N adalah resolusi bit ADC (
jumlah kedudukan tegangan pembanding yang ada ). Untuk N = 3 bit, maka daerah tegangan input pada
skala penuh akan dibagi menjadi : 2 N = 2 3 = 8 tingkatan ( level tegangan pembanding ).

3. Coding ( Pengkodean )
Setiap level tegangan pembanding dikalikan dengan ke dalam barisan bit biner. Untuk N = 3 bit, jadi
level tegangan pembanding = 8 tingkatan. Kedelapan tingkatan tersebut dikodekan sebagai bit-bit 000,
001, 010, 011, 100, 101, 110, dan 111.
Perbedaan Sinyal Analog dan Digital

1. Sinyal Analog
 Bersifat Contiune.
 Bagus di gunakan untuk komunikasi yang lintasannya rendah.
 Kemungkinan error besar.
 Perbaikan error sulit.
 Mudah terkena noise.
 Kapasita Informasi rendah.
 Sukar dilakukan modifikasi informasi.
 Menggunakan konsep frekuensi
 Boros Bandwidth.
2. Sinyal Digital
 Bersifat discrete ( 0 dan 1 ).
 Bagus digunakan untuk komunikasi yang lalu lintas nya tinggi.
 Kemungkinan error kecil
 Perbaikan error lebih mudah.
 Lebih tahan terhadap noise.
 Kapasitas informasi lebih besar.
 Lebih mudah dilakukan modifikasi informasi.
 Menggunakan konsep biner/bit
 Lebih hemat bandwith.

Kerugian sistem digital dibandingkan dengan sistem analog

Kerugian sistem digital dibandingkan dengan sistem analog adalah, bahwa sistem digital memerlukan
bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan
single -sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sistem digital,
untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistem analog.
Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi sistem untuk mengetahui
kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol
sudah terkirim dengan benar.

Kelemahan sistem analog


1. digital hanya mempertimbangkan speed, power dissipation analog harus memepertimbangkan speed,
power dissipation, gain, precission, supply voltage dsb.
2. Analog lebih sensitif terhadap derau/noise, crosstalk dan interferensi (kecepatan & presisi).
3. jarang yang bisa diotomatisasi dalam perancangan seperti digital yang bisa di Lay out dan sintesis
secara otomatis.
4. Modelling & Simulation untuk analog memerlukan pengalaman karena banyak efek dan perilaku yang
“aneh”

Anda mungkin juga menyukai