Anda di halaman 1dari 4

Mengelola Informasi dalam Ceramah

A. Mengidentifikasi Informasi Berupa Permasalahan Aktual yang Disajikan dalam


Ceramah
Ceramah merupakan penyampaian informasi atau pengetahuan tentang suatu
hal di depan umum oleh orang yang menguasai hal tersebut. Ceramah biasanya
didengarkan oleh banyak orang secara langsung atau melalui suatu media, seperti
televisi, radio, atau media sosial. Ceramah bisa diadakan di mana saja dan kapan saja,
misalnya ceramah dari pembina upacara saat upacara bendera. Adapun tujuan dari
ceramah adalah memberi informasi, motivasi, pengetahuan, atau hiburan kepada
pendengar.
Teks ceramah mengandung informasi yang bermanfaat sebagai pembaca atau
pendengar. Informasi tersebut bersifat aktual dan faktual. Terdapat beberapa jenis
informasi yang dapat disampaikan dalam ceramah, antara lain informasi berdasarkan
fungsi, format penyajian, lokasi peristiwa, bidang kehidupan, dan bidang kepentingan.
Beberapa informasi berdasarkan antara lain informasi yang menambah
pengetahuan, informasi yang mengajari pembaca/ pendengar, dan informasi yang
hanya menyenangkan pembaca. Adapun berdasarkan format penyajiannya, informasi
dapat disampaikan melalui media, misalnya tulisan (misalnya artikel, resensi, dan
karangan fiksi) atau gambar.
Informasi berdasarkan lokasi berisi tempa terjadinya peristiwa, misalnya
daerah, skala nasional, atau mancanegara. Informasi berdasarkan bidang kehidupan
misalnya bidang pendidikan, olahraga, budaya, musik, atau sastra. Adapun
berdasarkan bidang kepentingan terdapat informasi tentang keselamatan atau
kelangsungan hidup pembaca/pendengar, informasi tentang perubahan atau hal
berpengaruh terhadap kehidupan pembaca/pendegar, informasi tentang cara atau kiat
bagi pembaca untuk meningkatkan kualitas hidup, dan informasi tentang peluang bagi
pembaca untuk memperoleh sesuatu.
B. Menyusun Bagian-Bagian Penting dari Teks Ceramah
Informasi yang terdapat dalam teks ceramah terdiri atas bagian-bagian penting
yang bersifat umum dan menjadi dasar dari uraian-uraian selanjutnya. Teks ceramah
biasa disusun oleh kalimat-kalimat yang penjang. Kalimat-kalimat dibetuk oleh dua
kalimat atau lebih.
Gabungan kalimat menjadi kalimat baru, misalnya berupa kalimat majemuk
bertingkat. Kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat dengan lebih dari satu
klausa yang tidak sederajat. terdapat satu klausa yang berfungsi sebagai induk kalimat
dan klausa lain menjadi aak kalimat.
C. Menganalisis Isi, Struktur, dan Kebahasaan dalam Ceramah
1. Isi dan Struktur Teks Ceramah
Teks ceramah mengandug informasi penting yang disusun berdasarkan
strukturnya. struktur tersebut merupakan komponen penting yang harus ada dalam
sebuah teks ceramah. Adapun struktru teks ceramah antara lain sebagai berikut.
a. Pembukaan atau pendahuluan yang berisi tentang pengenalan topik yang akan
dibahas dalam ceramah. di bagian pembuka ini juga penceramah memulai
ceramah dengan menyapa dan menyampaikan salam pembuka.
b. Isi berupa rangkaian fakta, pendapat, dan argument yang disampaikan
pembicara berkaitan dengan topik.
c. Penutup berisi penegasan ulang dan simpulan dari isi ceramah.
2. Kaidah Kebahasaan
Seperti halnya jenis teks lain, teks ceramah juga memiliki kaidah kebahasaan.
Berikut ini kaidah kebahasaan teks ceramah.
a. Menggunaka kata ganti orang kedua jamak, seperti hadirin, bapak-bapak, ibu-
ibu, atau saudara-saudara.
b. Menggunakan kata ganti orang pertama, seperti saya, kami, atau kita.
c. Menggunakan pertanyaan-pertanyaan berupa definisi.
d. Menggunakan istilah yang berkenaan dengan topik ceramah.
e. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab-
akibat), seperti dengan demikian, sebab, atau oleh karena itu.
f. Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal maupun
perbandingan atau pertentangan, yaitu sebelum itu, pada akhirnya, sebaliknya,
atau namun.
g. Menggunakan kata kerja mental, seperti didharapkan, menduga, berpendapat,
atau memperkirakan.
h. Menggunakan kata persuasif (harapan), contohnya hendaklah, mudah-
mudahan, perlu, atau harus.
D. Mengonstruksi Teks Ceramah
1. Menyusun Teks Ceramah
Berikut ini langkah-langkah dalam menyusun teks ceramah.
a. Menentukan topik
Beberapa topik yang dapat dijadikan bahan ceramah misalnya pengalaman
pribadi, keterampilan, peristiwa yang aktual, masalah pendidikan, kebersihan
lingkungan, atau masalah keagamaan.
b. Menentukan tujuan
Setelah menentukan topik ceramah, hal selanjutnya yang harus dilakukan yaitu
menentukan tujuan dari ceramah tersebut. Terdapat dua jenis tujuan, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum biasanya bersifat persuasif
(mengajak), informatif (memberitahu), dak rekreatif (menghibur). Adapun
tujuan khusus memaparkan tujuan umum.
c. Menyusun kerangka
Kerangka teks ceramah mengandung garis-garis besar dari topik ceramah yang
akan disampaikan. Kerangka teks ceramah harus memuat tiga struktur pentig,
yaitu pembukaan, isi, dan penutup. Selain itu, bagian-bagian tersebut harus
disusun secara logis dan tujuan dari ceramah harus dinngkapkan dengan jelas.
d. Menyusun teks ceramah dengan mengembangkan kerangka
Setelah menyusun kerangka, hal selanjutnya yaitu mengembangkan kerangka
tersebut menjadi sebuah teks ceramah. Perhatikan pula bahan yang digunakan
untuk mengembangkan teks ceramah tersebut. Kaji bahan tersebut secara
kritis, susunlah sistematika bahan ceramah tersebut dengan baik. Selain itu,
pahami dan kuasai bahan ceramah tersebut secara logis.
2. Menyunting Teks Ceramah
Setelah menyusun teks ceramah, langkah selanjutnya yaitu menyunting teks
ceramah tersebut untuk menyempurnakan dan mengurangi kesalahan yang
mungkin terdapat dalam tulisan. Penyuntingan tidak hanya dilakukan pada ejaan
atau penulisan kata, susunan kalimat dan paragraf juga harus diperhatikan. Berikut
ini langkah-langkah dalam menyunting teks ceramah.
a. Siapkan naskah yang akan disunting
b. Siapkan kamus atau Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia sebagai pemandu
dalam menyunting.
c. Cermati setiap bagian dalam teks, baik dari segi isi maupun penyajiannya.
d. Perbaiki kesalahan dengan benar dan sesuai pedoman.
3. Teknik Ceramah
Berikut ini beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menyampaikan ceramah.
a. Teknik impromptu atau disebut juga cara spontaitas (tanpa persiapan).
b. Teknik menghafal, yaitu menghafal kata per kata dari awal sampai akhir teks
ceramah.
c. Teknik naskah, yaitumembaca naskah ceramah yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
d. Teknik ekstemporan, yaitu mencatat poin-poin penting, sedangkan bagian
lainnya dikembangkan sendiri saat melakukan ceramah.
4. Teknik Mengatasi Demam Panggung Saat Berceramah
Berikut ini beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam
panggung saat meyampaikan ceramah.
a. Relaksasi atau pelemasan otot-otot yang tegang, misalnya dengan
menggoyangkan kaki atau memutar-mutar leher dan bahu.
b. Menarik napas dalam-dalam.
c. Mengambil segelas air ke podium jika memungkinkan.
d. Menggoyang-goyangkan tangan yang bergetar secara perlahan dan
meletakannya di atas mimbar.
e. Ucapkan sesuatu kepada seorang sekadar mengecek dan meyakinkan bahwa
suara Anda tidak bermasalah.

Anda mungkin juga menyukai