Anda di halaman 1dari 2

Nama: Fiona V.

I Sabentar
Nirm : 1801057
Kelas : IVA Keperawatan
Kasus PTSD
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan psikologis yang dipicu
oleh peristiwa mengerikan yang langsung dialami, disaksikan, ataupun didengar oleh
penderitanya. Peristiwa mengerikan tersebut merupakan sesuatu yang traumatis bagi
penderita.
PTSD dapat disebabkan oleh kombinasi dari:
 Pengalaman yang membuat stres dan traumatis.
 Respons tubuh terhadap stres.
 Ciri kepribadian (temperamen).
 Faktor risiko seperti riwayat gangguan mental dalam keluarga, di antaranya
gangguan kecemasan dan depresi.
Penyebab utama PTSD adalah trauma, namun terdapat beberapa faktor lain yang
berkontribusi dalam pengembangan PTSD, yaitu faktor lingkungan dan sosial,
faktor psikologis, dan faktor biologis.
Seorang penyanyi berusia 27 tahun dirujuk oleh seorang teman untuk menjalani
evaluasi. Delapan bulan sebelumnya, kekasihnya telah menjadi korban penusukan
hingga meninggal dalam suatu peristiwa penodongan, sedangkan dia dapat
menyelamatkan diri tanpa terluka sedikit pun. Setelah lewat masa berkabung,
tampaknya dia telah kembali normal. Dia membantu penyelidikan polisi dan secara
umum dinilai sebagai saksi ideal. Namun demikian, tidak lama setelah penangkapan
tersangka pembunuhan kekasihnya, penyanyi tersebut mulai berulang kali
mengalami mimpi buruk dan ingatan yang jelas tentang malam terjadinya kejahatan
tersebut. Dalam mimpi-mimpinya dia sering melihat darah dan melihat dirinya
dikejar oleh orang yang mengancam dan tertutup wajahnya. Siang hari, terutama
ketika berjalan sendirian, dia sering kali terhanyut dalam lamunan sehingga lupa ke
mana akan pergi. Teman-temannya mengamati bahwa dia mulai mudah terkejut dan
tampaknya selalu khawatir akan sesuatu. Dian meninggalkan uang kembalian atau
barang belanjaannya di toko atau ketika menunggu tidak dapat mengingat apa yang
akan dibelinya. Tidurnya mulai gelisah dan pekerjaannya terganggu karena tidak
dapat berkonsentrasi. Pelan-pelan dia menarik diri dari teman-temannya dan mulai
menghindari pekerjaannya. Dia merasa sangat bersalah atas pembunuhan
kekasihnya, walaupun tidak tahu dengan pasti mengapa demikian (Spitzer dkk.,
1981 hlm. 17).
https://www.kompasiana.com/nadiafitriaula/552b2faf6ea8345904552d23/gangguan-
stres-pasca-trauma-posttraumatic-stress-disorder
Analisis Berita
Menurut kasus di atas seorang penyanyi berusia 27 thn yang mengalami trauma paska ia
melihat kekasihnya yang meninggal dalam kasus penodongan.mimpi buruk yang sering
menghantauinya merupakan gejala dari pada PTSD, Gejala yang lain tdi tunjukan yaitu
di mana ia mulai menerik diri dari teman-temannya dan mulai menyendiri.

Anda mungkin juga menyukai