Anda di halaman 1dari 7

Muhammad safril

198110144
A. Judul film : Joker
B. Synopsis film

film berkisah tentang sosok Arthur Fleck alias Joker, seorang badut pembawa papan iklan berusia 40
tahun yang diperankan begitu baik oleh aktor berkebangsaan Amerika Serikat, Joaquin Phoenix. Hidup
Arthur kacau balau. Ia dikisahkan menderita kelainan otak yang menyebabkan dia tertawa pada waktu
yang tidak tepat. Sosok yang tinggal bersama ibundanya itu diceritakan kerap mengunjungi pekerja
layanan sosial untuk mendapatkan obat dan melakukan konsultasi kejiwaan kepada seorang tenaga
psikiater. Suatu hari, papan iklan Arthur dicuri paksa oleh segerombolan anak jalanan yang kemudian
mengeroyokinya di sebuah lorong. Usai kejadian itu, seorang rekan kerjanya meminjamkan sepucuk
pistol sebagai alat perlindungan diri. Sebuah kesalahan kecil yang dilakukan Arthur saat melakukan
kunjungan sebagai badut ke sebuah rumah sakit anak-anak, membuatnya dipecat dari pekerjaan. Di saat
yang hampir bersamaan, ia juga baru mengetahui kalau kantor layanan sosial tempatnya memperoleh obat
telah ditutup. Dalam perjalanan pulang menggunakan kereta bawah tanah, Arthur dirundung tiga pebisnis
muda Wall Street, sehingga ia menembak mati ketiganya dengan pistol yang ia pinjam itu. Arthur tidak
menyadari pembunuhan itu akan memulai gerakan unjuk rasa terhadap orang kaya di kota itu dengan
menggunakan topeng badut.

Sementara kancah politik di kota Gotham, tempat kisah dari film ini bergulir, seorang pria
bernama Thomas Wayne yang tak lain adalah ayah Bruce Waiyne yang kelak menjadi sosok Batman,
mencalonkan diri sebagai wali kota karena merasa resah dengan kekacauan di kota itu yang tidak kunjung
pulih saban waktunya. Di lain hari, Arthur mencoba peruntungan di sebuah pentas stand up comedy.
Sayangnya, penampilannya malam itu begitu buruk lantaran ia tidak bisa berhenti tertawa di atas
panggung. Seorang pembawa acara talk show populer di televisi, Murray Franklin, bahkan menayangkan
video penampilan buruk Arthur secara langsung sebagai ejekan. Sebuah fakta terkuak sewaktu Arthur
mencuri surat milik ibunya. Ia menyadari kalau dirinya merupakan anak tidak sah dari politikus Thomas
Wayne yang begitu terpandang. Mengetahui kenyataan itu, ia berteriak memaki ibunya karena sekian
lama merahasiakan kebenaran tersebut. Kisah kemudian berkelindan menjadi petualangan seru penuh
kejutan tentang pencarian jati diri Arthur, rahasia besar yang disimpan sang ibu, kesempatan berkarier
di dunia komedi televisi, kekacauan sosial politik kota Gotham, hingga pembunuhan Thomas Wayne oleh
sekelompok pengunjuk rasa. Film Joker bisa dibilang cenderung gelap dan muram. Beberapa orang
bahkan menyebut film ini bakal memengaruhi psikologi penontonnya yang lemah.

C.Analisa fim
 Gangguan yang diderita tokoh dalam film tersebut.

 Pseudobulbar affect
 Depresi
 Gangguan kepribadian antisosial (psychopathy)
 Schizophrenia

 Kriteria gangguan yang di alami tokoh dlm film tersebut sesuai dg DSM IV-TR/ PPDG

 Pseudobulbar affect

seudobobulbar affect atau PBA adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan tangis
atau tawa yang tidak terkontrol dan terjadi tidak sesuai dengan kondisi emosional pasien
saat terjadi. Sehingga pasien bisa tertawa atau menangis walaupun kondisi mood nya
sedang baik baik saja. PBA diyakini terjadi sebagai akibat gangguan pada jalur
neurologis yang mengatur ekspresi emosional, seperti myotrophic lateral sclerosis (ALS),
Parkinson’s disease, multiple system atrophy, progressive supranuclear palsy, multiple
sclerosis (MS), traumatic brain injury, Alzheimer’s disease, stroke, serta tumor otak.

 Depresi

Gejala utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat) :

o Afek depresif
o Kehilangan minat dan kegembiraan
o Berkurang energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa
lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan aktivitas menurun.

Gejala lainnya :

o Konsentrasi dan perhatian kurang


o Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
o Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
o Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
o Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
o Gangguan tidur
o Nafsu makan berkurang
 Gangguan kepribadian antisosial (psychopathy)

 Sikap tdk peduli dgn perasaan org lain


 Amat tdk bertanggung jawab, tdk peduli thd norma, peraturan &
kewajiban sosial
 Tdk mampu memelihara hub berlangsung lama
 Toleransi thd frustasi sgt rendah, ambang rendah melampiaskan agresi
 Tdk mampu mengalami rasa salah & menarik manfaat dari pengalaman
 Sangat cenderung menyalahkan org lain, rasionalisasi
 Paling sedikit 3 bln
 Schizophrenia

A. Karakteristik Simptom

• Terdapat dua atau lebih simtom-simtom berikut ini, dengan porsi waktu yang signifikan
sekitar satu bulan (atau kurang jika diperlukan dengan benar)
• Delusi
• Halusinasi
• disorganized speech (contoh : sering keluar dari bahan pembicaraan atau tidak koheren dalam
berbicara)
• Disorganisasi prilaku
• Simtom-simtom negatif, yaitu : afeksi datar, alogia, atau avolition
• Catatan: Hanya diperlukan dari simtom Kriteria A jika delusi yang terjadi itu aneh atau
halusinasi yang didalamnya berupa mendengarkan suara yang terus`menerus mempengaruhi
perilaku atau pikiran seseorang, ataupun dua atau lebih suara yang saling bertentangan.

B. Disfungsi Sosial/Okupasional

• Sejak timbulnya onset dari gangguan itu satu, atau lebih dari area utama kehidupan
sesorang seperti, pekerjaan, hubungan interpersonal,self care,mengalami penurunan (atau ketika
onset terjadi pada kanak-kanak atau remaja, harapan hubungan sosial, akademik, dan pekerjaan
mengalami gangguan).
• C. Durasi
• Tanda-tanda gangguan terjadi secara berkelanjutan selama enam bulan.
• D. Schizoaffective & Mood Disorder Exclusion. (Pengecualian bagi Schizoaffective & Mood
Disorder)
• Schizoaffective & Mood Disorder Exclusion dengan ciri psikotik telah tidak termasuk kedalam
kriteria diagnosa schizophrenia, karena:
• 1.Tidak ada mayor depresif, Manic, Mixed Episodes telah terjadi secara bersama-sama dengan
simtom-simtom fase aktif.
• 2.Jika episode mood telah terjadi selama simtom fase aktif, durasi totalnya relatif singkat
terhadap durasi periode aktif dan residual.
• E. Substance / General Medicalexclusion. (pengecualian bagi substansi / kondisi media umum)
• Gangguan bukan dikarenakan efek fisiologis langsung dari suatu substansi (zat), (misalnya :
penyalahgunaan obat-obatan, pengobatan) atau kondisi fisik pasien (kondisi medis).
• F. Hubungan dengan Pervasive Development Disorder
• Jika ada sejarah gangguan autisme atau
• gangguan perkembangan pervasive lainnya, diagnosis tambahan dari schizophrenia dibuat hanya
jika delusi dan halusinasi juga hadir selama sekurang-kurangnya atau satu bulan (atau kurang jika
ditangani dengan tepat).

 adegan saat symptom gangguan tersebut muncul dalam film tersebut


 Pseudobulbar affect

 Kelainan ini pertama muncul saat Arthur berusaha menghibur anak dibus dan ia malah
dimarahi ibu anak tersebut, Arthur terlihat tidak bisa menahan tertawanya.
 Kemudian saat joker sedang konsultasi dengan psikiater nya.
 Dan Arthur yang sampai dipukili saat gangguan ini muncul saat Arthur dikereta.
 Gangguan ini juga muncul saat Arthur stand up comedy

 Depresi

 Dalam film ini Arthur sangat tertekan dan seolah semua tidak berpihak denganya, depresi
pertama joker adalah ketika dia dimarahi bos nya karena papan iklan yg dia bawa patah
 Selanjutnya adalah ketika dia dipecat dari pekerjaanya dan dikecewakan oleh temanya yg
menipu joker.
 Depresi yang paling memukul Arthur adalah ketika dia menjumpai Thomas wine namun
Thomas wine memukulnya.

 Gangguan kepribadian antisosial (psychopathy)

 Tidak peduli dengan norma yang ada dan tidak merasa bersalah, yaitu ketika dia
membunuh orang didalam film disana dia merasa senang
 Schizophrenia

 Arthur sangat sering mengalami delusi yang pertama adalah ia hadir diacara talkshow dan
merasa mempunyai hubungan dekat dengan tokoh figur.
 Selanjutnya adala delusi tentang kencanya dengan wanita yg tinggal didekat apartemen
nya.
 Selanjutnnya adalah ketika Arthur pergi ke stand up comedy, yaitu ia mengganggap joke
dari nya mendapat apresiasi penonton namun nyatanya tidak sama sekali.

D.Pembahasan

Film ini diawali dari Arthur yang melukis wajahnya menjadi badut, dan Nampak Arthur
memaksa untuk tertawa namun dia Nampak tertekan dan depresi karena dia Nampak
mengeluarkan air mata, selanjutnya tampak Arthur sedang bekerja dan papan iklan diambil anak
jalanan yang nakal disini tampak Arthur sangat sedih karena perlakuan masyarakat sekitar
terhadapnya. Disini Arthur menderita Pseudobulbar affect dimana tidak bisa mengontrol emosi
sedih atau tertawa dalam kondisi tertentu. Arthur sangat lelah dengan semua perlakuan warga
yang tidak pantas. Arthur tinggal dengan ibunya yg sedang sakit. Teman kerja Arthur memberi
sebuah pistol kepada Arthur. Saat dilift Arthur bertemu seorang janda yang ternyata tinggal
diapartemen tsb yg bernama sophie, shopie sangat suka dengan joke Arthur sehingga Arthur jatuh
cinta dengan shopie. Saat Arthur sedang menghibur anak-anak dia menjatuhkan pistol sehingga
dia dipecat dari pekerjaanya. Saat dalam perjalanan pulang penyakit Pseudobulbar affect Arthur
kambuh sehingga dia dikeroyok oleh orang-orang disini Arthur langsung menembak dan
merasakan bahwa membunuh itu membuat dia merasa lebih baik. Setelah itu Arthur pergi untuk
stand up comedy dan berkencan dengan sophie. Saat dirumah Arthur membaca sebuah surat dan
mengetahui bahwa dia adalah seorang anak dari Thomas wine yang merupakan orang hebat
dikota tersebut. Arthur mengunjungi rumah Thomas namun dia tidak diacuhkan dan diberitahu
bahwa ibu Arthur lah yang gila. Saat dirumah sakit Arthur di introgasi oleh dua detektif karena
pembunuhan dikereta. Saat menonton tv Arthur melihat kekacauan kota tersebut karena Thomas
wine mengatakan masyarakat tersebut badut. Arthur akhirnya bisa menjumpai Thomas wine,
namun Thomas wine mgetakan bahwa Arthur adalah anak adopsi dan memukul Arthur, disini
Arthur sangat merasa depresi. Keesokan harinya Arthur menerima telpon bahwa dia diundang ke
acara talk show yang disukai nya. Selanjutnya Arthur berusaha mencari data ibunya dan akhirnya
menemukanya, dan terdapat data bahwa ibu Arthur saat dirumah sakit jiwa. Selanjutnya Arthur
mengunjungi shopie namun shopie tidak mengacuhkan Arthur disini ditunjukan bahwa hubungan
Arthur dengan sophie hanyalah delusi Arthur yang menunjukan Arthur mengidap Schizophrenia .
Selanjutnya Arthur membunuh ibunya di rumah sakit. Selanjutnya Arthur mempersiapkan untuk
pergi ke acara talk show tersebut, Nampak teman Arthur bekerja mengunjungi Arthur namun
Arthur membunuh salah satu dan membiarkan satunya pergi. Disini menunjukan Arthur sudah
tidak peduli dengan norma yang ada dan menunjukan sikap Gangguan kepribadian antisosial
(psychopathy). Disini Nampak sikap Arthur yang benar-benar berubah dan menujukan Arthur
merasa dirinya lebih bebas. Dan ahkirnya Arthur sampai ke acara tersebut, lalu Arthur
menceritakan semuanya dan membunuh pembawa acara tersebut, Arthur ditangkap polisi namun
mobil yang dibawa polisi tersebut kecelakaan, lalu Arthur Nampak sedang berada dengan
psikiater namun Arthur tidak mempedulikanya. Lalu ending film tersebut Arthur menunjukan
bahwa dia sudah mebunuh psikiater tersebut.

E. Kesimpulan

Kesimpulan yang kita dapat dalam film tersebut adalah bahwa Arthur yang menderita kelainan
mental Nampak mendapat perlakuan yang tidak baik dari lingkungan tempat dia tinggal, tekanan
bertubi-tubi sangat membuat Arthur depresi, sehingga dia menjadi anti sosial. Arthur juga mengidap
Schizophrenia dimana dia tidak bisa membedakan mana delusi dan mana dunia nyata. Arthur
menganggap bahwa membunuh orang dapat membuat dia lebih merasa lebih baik dan meluapkan semua
perasaannya.

Disini joker mengajarkan bahwa tidak ada orang yang terlahir untuk menjadi jahat, banyak nya
perlakuan dan ketidak adilan lah yang membuat seseorang mengambil jalan buruk untuk meluapkan
perasaan nya.

Daftar pustaka

H. Endriana, “Gensindo,” Sindo News, 7 October 2019. [Online]. Available:


https://gensindo.sindonews.com/read/795/1/jumlah-penonton-joker-melebihi-ekspektasi-termasuk-di-
indonesia-1570421446. [Accessed 11 october 2019].

Waldinger RJ.: Psychiatry for medical students, Washington, DC : American Psychaitric Press, 2007

Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA.: Kaplan and Sadock´s synopsis of psychiatry, Baltimore: Williams
and Wilkins, 2007

Cole S, Christensen J, Cole M, Feldman M. Mental & Behavior Disorder. In: Behavioral Medicine in
Primary Care. 2nd ed. New York: McGraw-Hill: 2003. p. 187-189

Anda mungkin juga menyukai