Anda di halaman 1dari 4

Soal :

1. Menjelaskan mengenai perkembangan akuntansi yang ada di Indonesia secara singkat!


2. Menjelaskan perbedaan antara auditing dengan jasa assurance!
3. Menjelaskan mengenai penjelasan dan perbedaan utama dari pendekatan saintifik dan
naturalis dalam penelitian akuntansi
4. Menyebutkan dan Menjelaskan dampak jika sebuah perusahaan tidak melakukan
aktivitas pertanggungjawaban sosial
5. Menjelaskan hubungan antara akuntansi internasional dengan International Financial
Standar Reporting Statement (IFRS)
Jawab :
1. perkembangan akuntansi yang ada di Indonesia adalah
a. Dekade jaman penjajahan – 1955.
Pada masa ini ditandai dengan pengaruh pembukuan Belanda karena penguasaan
ekonomi di tanah air. Gelar akuntan diperoleh dari Vereniging Academisch Govermade
Accountants/VAGA dan belajar di Sekolah Tinggi Dagang (Handels Hogeschool) di
Roterdam. Pada abad 18-19, akuntan Belanda mendominasi karena perusahaan 80%
berasal dari Belanda. Prof. Dr. Abutari adalah orang pertama yang meraih gelar Doktor
pada tahun 1932. Sampai tahun 1945 masih 5 orang Indonesia yang bergelar akuntan
(Abutari, Tio Po Tjang, Tan Eng Oen, Tang Siu Tjhan, Tan Kwie Liang dan The Tik
Him). Pada masa penjajahan Jepang, kekosongan tenaga dibidang akuntansi , Jepang
mendirikan kursus keuangan oleh departemen keuangan. Tahun 1946-1958, Kantr
Akuntan Belanda masih mendominasi praktik akuntan di Indonesia
b. Dekade tahun 1955-1980
23 Desember 1957 didirikan Ikatan Akuntan Indonesia yang dipimpin oleh Prof. Dr.
Soemardjo Tjitrosidojo. Saat itu, akuntansi masih bercorak Belanda karena para hali
masih berasal dari lulusan Belanda. Karena konflik Irian Barat antara Indonesia dan
Belanda, banyak mahasiswa Indonesia yang dikirim belajar ke Amerika. Pada masa
pemerintahan M. Hatta dikeluarkan UU No. 34 Tahun 1954 yang berdampak hanya
perguruan Tinggi Negeri yang bisa mendidik calon Akuntan dan pendidikan mengarah ke
pendidikan Akuntan Publik. Tahun 1967, saat keterbukaan investasi asing di Indonesia,
para investor asing membawa masing-masing praktik akuntansi dari negaranya masing-
masing ke Indonesia. Hal ini menyebabkan akuntan publik dari berbagai negara hadir di
Indonesia seperti Arthut and Young/1967, SyCip, Gorres, Velayo and Co/1968 dll.
Perusahaan Indonesia juga mamakai jasa akuntan dari luar negeri.
c. Dekade tahun 1980-2000
Pada 1980. PTS dapat mengeluarkan gelar akuntan setelah melalui Ujian Negara
Akuntan/UNA. Tahun 1990, IAI meminta pada negara agar UU No. 34 Tahun 1964
dicabut sehingga menghapus perbedaan pada PTS dan perluasan pendidikan profesional
tidak hanmya terbatas pada akuntan publik. Tahun 1989, diputuskan untuk memperoleh
gelar akuntan harus melalui kelulusan Sarjana Ekonomi melalui UU No. 21 tahun 1989.
Tahun 1997, untuk mengajukan ijin praktik akuntan publik harus melalui Ujian.
Sertifikasi Akuntan Publik/USAP.
d. Dekade tahun 2001-2010
SK Mendiknas No. 179/U/2001 menyatakan lulusan S1 Akuntansi PTN dan PTS dapat
mengikuti pendidikan PPA/Pendidikan Profesi Akuntansi. Bagi PTN yang menghasilkan
akuntan akan dibatasi sampai dengan 31 Agustus 2004. PPA dapat diadakan oleh PTN
dan PTS yang memenuhi syarat. Yang direkomendasikan oleh IAI. 22 Mei 2007, IAI
melaksanakan konggres luar biasa yang menuntaskan transformasi organisasi.
e. Dekade tahun 2011-sekarang
Pada 5 April 2011, DPR mengesahkan RUU Akuntan Publik menjadi UU. IAI
merupakan organisasi profesi yang paling solid di Indonesia. IAI memberi kontribusi
positif dalam pengembangan mutu pendidikan akuntansi, penyediaan standar akuntansi
bagi dunia bisnis, pemerintahan, dan organisasi massa. Mendukung pelaksanaan good
governance dalam dunia bisnis dan pemerintahan. IAI dituntut beradaptasi dalam
perkembangan akuntansi regional dan internsional. IAI masih memiliki tugas
menuntaskan RUU Pelaporan keuangan utntuk memperjelas tanggunjgawab perusahaan
dan emiten, RUU Akuntan Publik yang menjadi dasar eksistensi dan perlindungan
profesi akuntansi. IAI mengawal implementasi konfergensi IFRS yang dimulai pada
2012. Jumlah akuntan publik masih sedikit sedangkan kebutuhan jasa akuntan semakin
meningkat serta persaingan dengan akuntan asing. IAI masih dihadapkan pada kasus
korupsi yang masih banyak dan merupakan lemahnya pengawasan para akuntan internal
Lahirnya UU No. 5 tahun 2011 tentang akuntan publik.
2. perbedaan antara auditing dengan jasa assurance :
No Perbedaan Auditing Jasa assurance
1 Cakupan Hanya berfokus pada laporan Selain laporan keuangan juga
keuangan menyediakan jasa atestasi, uji
produk, jasa pemeringkatan rating,
dll
2 Auditor Bisa internal maupun eksternal Hanya independen
3 Tujuan Mengindetifkasi penyajian Memberikan masukan kepada
laporan sesuai dengan dengan mutu informasi yang baik
peraturan perundang- bagi pengambil keputusan
undangan maupun standar
akuntansi
4 Bentuk Opini auditor Rekomendasi oleh jasa assurance
laporan

3. perbedaan utama dari pendekatan saintifik dan naturalis dalam penelitian akuntansi
No Perbedaan saintifik naturalis
1 Asumsi Realitas konkret dan obyektif Realitas dikonstruksikan secara
ontologis sosial dan sebagai hasil
dariimajinasi manusia.
2 Pendekatan Perluasan dari ilmu Bersifat holistik
epistemologis pengetahuan, menguji
hipotesis individual , secara
hukum memungkinkan untuk
digeneralisasi.
3 Metodologi Terstruktur, berdasarkan teori Tidak terstruktur, tidak berdasar
sebelumnya , validasi secara teri sebelumnya
empiris.
4 Metode Formulasi model sintaktis, Dengan menggunakan studi kasus,
induksi secara empiris untuk eksplorasi dengan cara yang
membangun hipotesis, fleksibel, pengalaman atas
metode statistik yang cocok. kejadian atau peristiwa.

4. Dampak jika sebuah perusahaan tidak melakukan aktivitas pertanggungjawaban sosial


adalah dalam peraruran di Indonesia adalah melanggar pasal 74 Ayat (1) UU PT No. 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Terkait anggaran CSR, Ayat (2)
UU PT menyatakan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban
perseroan yang dianggarkan & diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memerhatikan kepatutan & kewajaran. Sedangkan
terkait ancaman pidana, Ayat (3) UU PT menyatakan bahwa perseroan yang tidak
melaksanakan kewajiban tersebut dapat dipidana.
5. hubungan antara akuntansi internasional dengan International Financial Standar
Reporting Statement (IFRS) adalah dikeluarkan oleh International Accounting Standard
Board atau Badan Standar Akuntansi Internasional. Mengingat tujuan penyusunan
standar akuntansi tersebut untuk dapat dipergunakan sebanyak mungking negara di dunia
maka dalam penyusunan standar akuntansi terntu saja Badan Standar Akuntansi
Internasional mempertimbangkan kondisi sebagian besar negara sehingga sesuai dengan
kebutuhan mereka. Bila kita bandingkan dengan standar akuntansi Amerika maka dari
segi jumlah standar yang dikeluarkan Badan Standar Akuntansi Internasional jauh lebih
sedikit karena memang mereka tidak mengacu pada perkembangan bisnis dan kebutuhan
akuntansi di Amerika saja melainkan pada sebagian besar negara sehingga standar
akuntansi yang mereka keluarkan dapat diadopsi baik sebagian maupun sepenuhnya.

Sumber :
http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=EKSI4415/&doc=M1.pdf
Maryono. 2010.Harmonisasi akuntansi internasional: dari keberagaman menuju.keseragaman.
Semarang: Program Studi Akuntansi Universitas Stikubank.

Anda mungkin juga menyukai