No Pertanyaan Tugas TAP 1 Skor Sumber Tugas Tutorial
Maksimal 1 Jelaskan mengenai perkembangan akuntansi 20 BMP Teori Akuntansi EKSI yang ada di Indonesia secara singkat! 4415 Modul 1 KB ke-1 2. Jelaskan perbedaan antara auditing dengan 20 BMP Lab Auditing EKSI jasa assurance ! 4414 Modul 1 KB ke-1 3. Jelaskan mengenai perbedaan utama dari 20 BMP Teori Akuntansi EKSI pendekatan normatif dan positif dalam 4415 Modul 2 KB ke-1 akuntansi ! 4. Jelaskan alasan mengapa ilmu akuntansi 20 BMP Teori Akuntansi EKSI keprilakuan perlu untuk dipelajari ! 4415 Modul 7 5. Jelaskan hubungan antara akuntansi 20 BMP Teori Akuntansi EKSI internasional dengan International 4415 Modul 8 Financial Standar Reporting Statement (IFRS) !
Nama Mahasiswa : Didit Setiawan
NIM : 042697521
1. Perkembangan akuntansi di Indonesia terbagi kedalam beberapa dekadi sebgai berikut:
Dekade Zaman Penjajahan sampai dengan tahun 1955 Praktik akuntansi di Indonesia dimulai sejak zaman VOC (1642). Akuntan belanda mendominasi prkatik akutnansi di Indonesia mulai dari bad ke 17- 19.Akutansi yang bekembang saat itu adalah bercorak single voyage venture. Model ini menggunakan armada lat dengansekali baerlayar lalu pulang membawa hasil. Pendidikan pada zaman ini sangat sulit membuat waarga pribumi terbelakang dan bodoh, Pendidikan akuntansi hanya ada pada pengetahuan terbatas di sekolah non formal dan secara nonformal akutansi diberikan secara kursus. Gelar accountant pada masa itu mengharuskan belajar pada sekotang tinggi dagarng di negri belanda saja. Pada masa penjajahan jepang terdapat Pendidikan akuntansi namun terbatas pada departemen keuangan berupa kurus sjun akuntann di Jakarta. Kursus ini hanya , yang sebedapat diikuti oleh merek yang tamat sekolah menengah. Pada masa itu hanya ada 4 orang yang lulus terhadap seleksi yang diberikan oleh pemerintah jepang dari 30 orang yang mengikuti. Dekade tahun 1955 – 1980 Pendidikan memperoleh gelar akuntans pertama terjadi di Universitas indonedisa pada fakultas ekonomi, yang sebelumnya mengharuskan mendapat gelar di luar negeri. Dan pada saat itu para pengejar diadopsi dari guru besar belanda dan berpola yang diajarkan seperti akutansi belanda. Pada zaman ini Pendidikan akutansi dikhususkan kepada hasil keluaran yang mnegarah pada akuntan public yang nantinya akan berporfesi dalam mendirikan fasilitas kantor akuntan public. Kantor akuntan Pada tahun 1958-1968 para pemilik modal asing berbondong- bondong menanamkan modalnya dan membawa para akuntansi dengan pemahaman dari negara masing-masing karena pada saat ini Indonesia hanya menggunakan pemahaman akuntansi dari pihak belanda. Perusahaan accountant public domestic atau nasional dalam praktiknya banyak yang menggunakan akuntan asing atau menjalin affiliasi , dan akhirnya muncul peraturan baru yang dikeluarkan oleh mentri keuangan diatnaranya, kantor akuntan joint pada dasranya hanya mermeriksa perusahaan asing saja, izin mendirikan kantor akuntan joint diberikan paling lama 3 tahun, kantor akuntans yang sudah beridri saat dikeluarkan kebijakan ini dalam waktu enam bulan harus memenuthi ketentuan dalam kebijakan ini beserta pelaksanaanya. Dekade 1981- 2000 Pada 1980 dikeluarkan aturan bahwa lulusan PTS untuk dapat memperoleh sebutan akuntan melalui ujian Negara Akuntansi( UNA). Yang sebelumnya hanya diberikan pada lulusan PTN saja. Pada 1990 akhirnya dicabut aturan mengenani perbedaan antara lulusan PTS dan PTN. Pada 1997 dikeluarkan ujian bagi siapa yang ingin mendirikan kantor akuntan public yang dimana sebelumya tidak dipersyaratkan adanya ujian. Pada 1999 SJ dari Mendikbud melahitkan mekanisme baru dimana sbelumnya hanya PTN yang hanya bisa menyelenggarakan PPA namun dengan aturan ini dapat dilaksanakan oleh PTN maupun PTS. Dekade 200tara4-2010 Mulai September 2002 gelar akuntan bukan lagi monopoi PTN tertentu yang diberi hak oleh Depdiknas, namun semua perguruan tiggi boleh menyelenggarakan PPA tanpa pilih kasi. Dengan system ini lulusan PTN yang secara otomatis mendapat gelar akuntan tidak berlkau lagi dan mengharuskan mengambil Pendidikan lagi pada PPA selama paling lama 2 tahun. Dekade 2011 – sekarang. Pada masa ini IAI banyak memiliki kontribusi positif dalam pembangungna kebijakan dan perkembangan system akutansi di Indonesia dan disis lain IAI dituntut selalu beradaptasi dengan perkembangan prkatik akutansi baik segi regional dan global. Pada masa ini lahirnya UU no 5 tahun 2011 tentang akuntan publikmemberikan dampak langusng baik terhadap profesi akuntansi di Indonesia dan Pendidikan akutansi yang beraku dimana seorang akuntan public harus mendapatkan izin menjadi akuntan public sebagaimana berlaku dan harus lulus pada ujian profesi akuntan public. Yang dapat mengikuti Pendidikan profesi akuntan public adalah sesorang yang memiliki Pendidikan minimal S1 atau D-IV dan setara. 2. Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan keputusan. Jasa assurance bermanfaat untuk meningkatkan kualitas informasi yang akan dijadikan basis pengambilan keputusan. Jasa assurance dapat disediakan oleh profesi akuntan publik atau berbagai profesi lain. Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan public adalah jasa atestasi, sedangkan jasa assurance yang diberikan oleh profesi lain adalah jasa pengujian berbagai produk oleh organisasi konsumen (non profit organization) dll. 3. Perbedaan utama antara teori positif dan normatif adalah teori normatif bersifat preskriptif sedangkan teori positif bersifat deskriptif, penjelasan atau prediksi. Teori normatif menuntun untuk memerintah bagaimana akuntan seharusnya bertindak untuk meraih outcome yangdianggap baik, cocok, adil dan sebagainya. Teori positif menggambarkan bagaimana seseorang bertindak dengan baik, menjelaskan mengapa orang-orang harusbertindak dengan cara tepat serta dapat . Karena itu, dibutuhkan pengembangan teori akuntansi positif yang bertujuan untuk menguji teori akuntansi normatif secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat.. Meskipun adanya teori positif untuk mengembangkan teori normative , terdapat beberapa ahli yang memberikan kritikan terhadap teori positif yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu (1) kritik terhadap filosofi, positif menganut bahwa peneliti berada di luar area penelitian serta memaksimalkan utilitynya. Hal ini tidak mungkin terjadi karena peneliti selalu berada pada area yang ditelitinya dan maksimalitas utility tidak mungkin dicapai hanya sebatas pada kepuasan. (2) kritik terhadap metodologi, teori positif menganut pendekatan bahwa maksimalisasi keuntungan dapat diperoleh melalui harga keseimbangan pasar. Hal ini tidak mungkin karena penelitian dengan harga keseimbanganpasar sangat sedikit pengaruhnya terhadap kontribusi penelitian akuntansi. (3) kritik terhadap penelitian dengan pendekatan ekonomi, yaitu pemaksimalisasi individu yang tidak mungkin atau tidak mudah untuk menghitungnya. 4. Ilmu akuntansi sendiri merupakan ilmu yang berkembang seiring dengan berkembangan bisnis. Dalam perkembangannya akuntansi berperan menghasilkan informasi keuangan maupun non-keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasillkan. Jadi akuntansi bersifat dinamis dan berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan lingkungannya agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia sampai pada generalisasi perilaku manusia, yang didukung oleh bukti- bukti empiris yang dikumpulkan melalui prosedur yang terbuka. Hal ini dikaitkan pada riset ilmiah (scientific research) dan perilaku manusia (human behavior). Ilmu akuntansi keperilakuan perlu dipelajari untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari suatu proses akuntansi ketika perilaku manusia disatukan dan bagaimana keperilakuan dapat mempengaruhi perubahan atas cara dan prosedur akuntansi yang digunakan lebih efektif untuk membantu stakeholders mencapai tujuannya. Akuntansi keperilakuan itu sendiri diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia. 5. Akuntansi Internasional muncul dengan semakin meningkatnya arus perdagangan antar negara ditengah perekonomian dunia yang semakin tidak ada batas. Perbedaan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan hukum antara satu negara dengan negara lainnya menyebabkan standar akuntansi yang diterapkan antara negara satu dengan negara lainnya berbeda dan tidak serta merta valid untuk langsung diperbandingkan. Perkembangan akuntansi di dunia ini berjalan sendiri-sendiri. Masing-masing negara memiliki sistem dan konsep sendiri tentang standar akuntansinya atau mengikuti kubu tertentu. Misalnya saja AASB (Australia Accounting Standard Board) di Australia, FASB (Financial Accounting Standard Board) di Amerika, ASB (Accounting Standard Board) di Inggris dan IAI di Indonesia. Padahal kualitas dapat diperbandingkan (comparability) merupakan kualitas utama yang harus dimiliki laporan keuangan. Kubu standar akuntansi yang paling besar ada dua yaitu Kubu Amerika dan Kubu Eropa. Eropa mengeluarkan IASB Statement dan FASB Statement. IASB dipakai perusahaan Eropa dan perusahaan yang terdaftar di pasar modal Eropa sedangkan FASB dipakai perusahaan Amerika dan perusahaan yang terdaftar di pasar modal Amerika. Pada tahun 2004 International Accounting Standard Committee (IASC) Foundation memberikan berbagai rekomendasi agar muncul konvergensi di antara kedua organisasi besar ini sehingga perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal akan mudah dan tidak banyak mengeluarkan laporan dengan standar yang berbeda. Diperlukan standar yang berlaku secara internasional dan umum untuk semua negara dalam melakukan pelaporan keuangan sehingga muncullah International Financial Reporting Standards atau IFRS. Seiring dengan perkembangan globalisasi, banyak negara saat ini sudah mengadopsi IFRS daripada mengembangkan standar sendiri pada negaranya. Pada tahun 2005, 65 negara tetap mewajibkan International Financial Reporting Standar (IFRS) untuk perusahaan yang terdaftar di bursa dan sampai saat ini sudah lebih 800 perusahaan publik menggunakan standar akuntansi IASC.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro