TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Teori Akuntansi

Kode Mata Kuliah : EKSI4415
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Pengembang : Dr. Evi Maria
Nama Penelaah : Sakina Nusarifa Tantri., SE., M.Sc
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2022
Edisi Ke- : 2

Skor
Sumber Tugas
No Tugas Tutorial Maksim
Tutorial
al
1 Buatlah perbandingan akuntansi di jaman penjajahan 20 BMP Teori
dan akuntansi di dekade tahun 2000 sampai dengan Akuntansi Modul 1,
sekarang! Kegiatan Belajar 2
2 Identifkasi faktor-faktor pendukung dari munculnya 20 BMP Teori
sistem pencatatan pada peradaban sekitar 3000 SM! Akuntansi Modul 1,
Kegiatan Belajar 1
3 Pendekatan teoretis, seperti deduktif dan induktif dapat 20 BMP Teori
digunakan dalam menciptakan teori akuntansi. Akuntansi Modul 2,
Lakukan analisis pendekatan deduktif dan induktif jika Kegiatan Belajar 2
ditinjau dari penerapannya dalam penelitian
akuntansi!
4 Apakah teori positif akuntansi mempengaruhi 20 BMP Teori
perkembangan teori audit? Jika ya, identifikasi Akuntansi Modul 2,
pengaruh dan perkembangannya ! Kegiatan Belajar 1
5 Setiap usaha pasti memengang prinsip bahwa usahanya 20 BMP Teori
akan langgeng dan terus beroperasi pada periode tidak Akuntansi Modul 3,
terbatas. Dalam akuntansi, prinsip dari pemilik Kegiatan Belajar 2
perusahaan seperti ini dikenal dengan istilah
postulat……
Kelangsungan hidup perusahaan juga bisa ditinjau
dari teori manfaat. Lakukan identifikasi dan analisis
terkait hal ini!
* coret yang tidak sesuai
Indra Kurniawan
Jawab:
1. Perbandingan akuntansi di zaman penjajahan dan akuntansi di dekade tahun 2000 sampai dengan
sekarang ialah:
Era
Zaman Penjajahan – tahun 1955
Dekade 1955 – tahun 1980
Dekade 1981 – tahun 2000
Dekade 2004- tahun 2010
Dekade 2011 - sekarang
Perbandingan Akuntansi
Belanda mengenalkan akuntansi di Indonesia (Sound
Bussiness Practices). Regulasi akuntasi yang pertama
dikeluarkan tahun 1642 oleh Gubernur Jenderal
Hindia Belanda. Regulasi tersebut mengatur
administrasi kas dan piutang.
Indonesia belum memiliki undang undang
resmi/peraturan tentang standar keuangan. Indonesia
mengikuti standar akuntasi Amerika yang dibuat oleh
IAI yang disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI) yang terjadi pada tahun 1973.
PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia.
Pada masa itu komite PAI melakukan revisi mendasar
dan mengkodifikasi ke dalam buku “Prinsip
Akuntansi Indonesia 1984” Akhir tahun 1984 PAI
mengikuti standar yang bersumber dari IASC
(International Accounting Standart Committee). Di
tahun 1994, PAI melakukan revisi total PAI 1984 dan
sudah berkomitmen untuk mengikuti IASC/IFRS.
Tahun 2007, Buku Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia juga telah direvisi dan bertambah,
tambahannya ialah KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru
dan 5 PSAK revisi. Dan pada tahun 2008, IAI
menyatakan bahwa Indonesia akan convergence
terhadap IFRS.
Tahun 2012, IFRS mulai diresmikan dan diterapkan
oleh entitas. Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI
juga akan menerbitkan eksposur draft SAK UMKM.
DSAK akan terus mengembangkan standar akuntansi
keuangan untuk memenuh kebutuhan pencatatan dan
pelaporan keuangan transaksi syariah.
2. Faktor-faktor pendukung dari munculnya sistem pencatatan pada peradaban sekitar 3000 SM
diantaranya ialah penemuan sistem penulisan (penemuan pada abad kesepuluh, kantor pemerintahan
muslim telah menerapkan pembukuan dengan sistem pembukuan berpasangan), pengenalan angka Arab
dan sistem desimal, penyebaran pengetahuan aljabar, terdapat bahan bahan penulisan yang murah,
meningkatnya literasi, dan adanya media pertukaran yang baku.

3. Pendekatan deduktif dimulai dengan asumsi atau dalil dasar akuntansi dan konklusi logis yang
diperoleh dari sejumlah prinsip akuntansi untuk menyajikan petunjuk dan dasar bagi perngembangan
teknik teknik akuntansi selanjutnya. Sedangkan pendekatan induktif dimulai dengan serangkaian
pengamatan, kemudian pengukuran serta selanjutnya aktivitas untuk memperoleh suatu konklusi.
Penerapannya dalam teori akuntansi misalnya dalam teknik pencatatan persediaan LIFO yang kini di
Indonesia sudah tidak diperbolehkan lagi, dalam pendekatan induktif, setelah beberapa tahun dilakukan
pengamatan atas laporan keuangan perusahaan dan pajak yang dibayarkan, metode LIFO ini
membayarkan jumlah pajak yang lebih sedikit dibanding perusahaan lain sejenis yang menggunakan
pencatatan FIFO/Average, sehingga teknik pencatatan tersebut tidak diperbolehkan lagi karena seiring
waktu berjalan hal ini dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan negara. Dengan pendekatan
deduktif, terbukti bahwa terjadi perbedaan laba yang signifkan bila perusahaan menggunakan metode
pencatatan LIFO karena nilai persediaan disajikan tidak merepresentasikan recent cost level of inventory
sehingga nilainya tidak relevan dan menghasilkan jumlah laba yang jauh lebih sedikit.

4. Teori Positif Akuntansi mempengaruhi perkembangan Teori Audit karena Teori Akuntansi Positif/PAT
untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntasi. Dengan teori ini, pembuat kebijakan dapat
memprediksi konsekuensi ekonomis dari berbagai kebijakan dan praktek akuntansi. PAT ini mengunkap
pertanyaan seperti: Apakah perusahaan memiliki alternative membiayai aset jika aturan mengenai
pembiayaan dengan leasing berubah? Atau perusahaan mana yang cenderung menggunakan metode garis
lurus dibandingkan metode lainnya? Ada penelitian yang berupaya menjelaskan bagaimana para auditor
membuat pertimbangan dan keputusan sehingga perilaku para auditor ini dapat diprediksi ketika mereka
di tempatkan dalam berbagai situasi.

5. Kelangsungan hidup perusahaan juga bisa ditinjau dari teori manfaat, dimana teori manfaat berkaitang
tentang keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif. Keunggulan mutlak misalnya ketika hanya ada 1
negara yang dapat memproduksi suatu produk sedangkan keunggulan komparatif misalnya suatu negara
dapat memproduksi produk yang umum namun dengan harga yang lebih rendah. Berdasarkan hal
tersebut, dapat membuat pelaku usaha/manajer untuk melihat peluang peluang yang ada untuk
kelangsungan hidup perusahaannya dan memotivasi investor menanamkan modal ke perusahaan.