Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

KOMUNIKASI DAN KONSELING


“MEDIA KOMUNIKASI”

OLEH :

WIRHAMSAH AL-RAMADAN O1A118137

SINDRI LENIZAH HANAFI O1A118148

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warhmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Media Komunikasi” dapat
terselesaikan, Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
matakuliah Komunikasi dan Konseling di Program Studi Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Halu Oleo.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan-penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan, khusunya Bapak apt. Sabarudin,
S.Farm., M.Si. Selaku  Dosen Matakuliah Komunikasi dan Konseling, hal tersebut dibutuhkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penlis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Bapak apt. Sabarudin, S.Farm., M.Si. Selaku  Dosen Matakuliah Komunikasi dan
Konseling yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Kendari, 02 Mei 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis yang berarti milik bersama.
Komunikasi dapat di definisikan sebagai kegiatan dimana terjadi pertukaran informasi dari
pemberi informasi (sender) ke penerima informasi (recipient). komunikasi media merupakan
komunikasi berupa penyebaran pesan atau informasi kepada khalayak umum melalui media.
Komunikasi media membutuhkan media selain menyampaikan pesan juga mengubah pesan
yang berdampak dan focus secara local maupun global. Media seperti televise, radio, Koran dan
majalah online saat ini memiliki peranan penting dalam komunikasi dikarenakan orang tetap
dapat mendapatkan ide tanpa harus bertemu langsung hanya dengan melihat dan mendengar
media.
Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting
dalam mewujudkan kesehatan bermutu, dimana tenaga farmasi sebagai bagian dari tenaga
kesehatan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pemberian informasi tentang cara
pemakaian obat yang rasional. Untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas tentunya di
butuhkan interaksi yang baik dengan pelanggan melalui komunikasi secara langsung maupun
tidak langsung dan dapat dilakukan dengan cara melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal
nonverbal, interaksi yang baik dalam berkomunikasi tentunya bertujuan untuk menyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Ilmu
komunikasi sebagai upaya yang sistematis untuk merumuskan penyampaian informasi serta
pembentukan pendapat dan sikap
Manfaat dan tujuan interaksi komunikasi dengan pelanggan adalah untuk dapat saling
mengekspresikan keinginan dan saling mengerti. Komunikasi dua arah yang seimbang antara
perusahaan dengan pelanggan dapat dijadikan sebagai jembatan penghubung antara kepentingan
perusahaan dengan kepentingan pelanggan. Oleh karena itu, dengan adanya komunikasi yang
diharapkan antara perusahaan dan pelanggan dapat mengekspresikan segala keinginan,
kebutuhan, keluhan ataupun ketidakpuasan, sehingga akan tercipta hubungan yang baik antara
pelanggan dengan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Apa yang di maksud dengan media komunikasi ?
Apa saja alat media komunikasi yang digunakan saat ini?
Apa manfaat menggunakan media komunikasi ?
Bagaimana peran media saat ini untuk menyampaikan pesan yang berisi informasi ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan media komunikasi
Untuk mengetahui apa saja alat media komunikasi yang digunakan saat ini?
Untuk mengetahui apa manfaat menggunakan media komunikasi ?
Untuk mengetahui bagaimana peran media saat ini untuk menyampaikan pesan yang berisi
informasi ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi media komunikasi

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media sebagai segala bentuk
dan saluran yang dipergunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi
(AECT) (Ramli, 2012).
Pengertian secara terminologis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu
pernyataan seseorang kepada orang lain. Pengertian ini memberikan pemahaman kepada
kita bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang atau manusia, sehingga komunikasi
seperti ini disebut sebagai Human Communication (komunikasimanusia). Sedangkan
pengertian secara paradigmatis, meskipun banyak definisi yang dikemukakan oleh
para ahli, namun dari semua definisi itu dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu
atau untuk mengubah sikap, pendapat, dan perilaku, baik langsung (komunikasi
tatap muka) maupun tidaklangsung (komunikasi melalui media) (Nurhadi dan Achmad,
2017). Jadi, Media komunikasi adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.

2.2 Media komunikasi

2.3 Manfaat Media dalam Komunikasi Kesehatan


1. Media sebagai Institusi dan Agen Sosialisasi
Institusi global

No
Jenis Media Jenis atau kategori pemanfaatan media
.
1 Surat kabar  Berita-berita tentang kesehatan.
 Opini yang memuas pandangan ahli
publik dalam bentuk pendapat
maupun tulisan tentang kesehatan.
 Iklan dari perusahaan farmasi atau
alat-alat kesehatan.
 Promosi kesehatan.
 Kampanye kesehatan
 Pendidikan dan penerangan
 Hiburan yang mendorong perubahan
sikap dalam bidang kesehatan
 Dan lain-lain
2 Majalah Sda
3 Pamflet  Informasi singkat organisasi atau
lembaga kesehatan.
 Tentang alat-alat kesehatan dan obat
serta pengobatan.
 Mengenai layanan jasa kesehatan.
 Tentang gejala suatu penyakit,
pencegahan, dan cara peng-obatan.
 Tentang pendidikan dan latihan
dalam bidang kesehatan.
 Dan lain-lain.
4 Leaflet Sda
5 Browser Sda
6 Catalog Data dan informasi mengenai :
 RS.
 Puskesmas.
 Puskesmas pembantu.
 Klinik.
 Praktik dokter, bidan, dan lain-lain.
 Apotek, toko obat, nama, dan
alamat.
 Perusahaan obat-obatan.
 Alamat pusat pendidikan dan
pelatihan kesehatan.
 POM, laboratorium.
 Pusat layanan jasa kesehatan.
 Alamat-alamat penting penyediaan
sarana dan prasarana kesehatan.
 Dan lain-lain
7 Direktori Sda
8 Undanga Penyampaian informasi dari sebuah
lembaga, perorangan, dan lain-lain dalam
rangka menghadiri pertemuan publik yang
berkaitan dengan pembicaraan, diskusi,
seminar, lokakarya, simposium, dan lain-
lain yang berkaitan dengan kesehatan.
9 Surat menyurat Sda
10 Periklanan Membayar media massa cetak dan
elektronik (ruang dan waktu) unluk
menyebarluaskan informasi tentang produk
barang atan jasa kesehatan kepada audiens.
11 Radio  Berita-berita tentang kesehatan.
 Opini yang memuas pandangan ahli,
publik dalam bentuk bentuk
pendapat maupun tulisan tentang
kesehatan.
 Iklan dari perusahaan farmasi atau
alat-alat kesehatan.
 Promosi kesehatan.
 Kampanye kesehatan.
 Pendidikan dan penerangan.
 Hiburan yang mendorong perubahan
sikap dalam bidang kesehatan.
 Dan lain-lain.
12 Televisi Sda
13 Video  Pesan atau informasi kesehatan yang
mengarah ke sosiali-sasi program
dalam bidang kesehatan,
mengutamakan pendidikan dan
penerangan serta komunikasi
kesehatan yang bersifat persuasif.
Kadang-kadang diselipi dengan
iklan layanan masyarakat atau iklan
dari perusahaan obat atau alat-alat
laboratorium, dan lain-lain.
 Promosi kesehatan.
 Kampanye kesehatan.
 Hiburan yang mendorong perubahan
sikap dalam bidang kesehatan, dan
lain-lain.
 Kadang-kadang dikemas dalam
bentuk drama, cerita-cerita fiksi atau
kenyataan dalam masyarakat
 Dan lain-lain
14 Film Sda
15 Web Sites-internet Melaksanakan fungsi gabungan dari semua
media, akses informasi dari publik terhadap
media lain, termasuk layanan jasa konsultasi
(telematika), dan lain-lain.
16 Annual reports  Laporan berkembangan aneka ragam
perkembangan dalam bidang
kesehatan.
 Laporan ilmu kedokteran.
 Farmasi.
 Alat-alat laboratorium kesehatan,
dan lain-lain.
17 Tradeshow booths  Pertemuan atau eksibisi.
 Pameran dagang kesehatan.
 Event ini dapat dilakukan dalam
suatu pusat kegiatan.
 Tetapi juga dapat dilakukan dalam
bentuk ajang sauna atau safari
kesehatan.
2. Media sebagai Institusi
Media massa sebagai institusi (sosial) adalah seperangkat peran untuk
menyebarluaskan informasi, peran itu dibentuk secara konsisten oleh polapola
atau tindakan perilaku yang sudah diakui dan mempunyai sanksi oleh masyarakat.
Jadi, masyarakat mengakui bahwa kehadiran media massa melewati sebuah sejarah
panjang, melewati uji coba peran yang berulangulang sehingga masyarakat
mengakui bahwa media massa merupakan tempat/wadah/wahana bagi manusia
untuk mencari informasi.
Pengakuan itu juga dikarenakan masyarakat mengakui cara kerja media,
mereka telah memiliki polapola tindakan, aktivitas, kerja, untuk
menyebarluaskan informasi bagi kebutuhan hasrat ingin tahu masyarakat.
Masyarakat mengakui tujuan media massa sebagai sebuah institusi yang menyebar-
luaskan informasi, memengaruhi, menghibur, mendidik dan membimbing
tindakan atau perilaku individu sebagai anggota suatu kelompok atau masyarakat,
atau membimbing caracara bagaimana setiap individu memenuhi kebutuhan mereka.
Sebagai buktinya, kini, dengan perkembangan teknologi komunikasi, media
massa telah menjalankan semua tugas dari institusi sosial yang ada dalam masyarakat.
Jadi, peranan media sangat unik dan kompleks karena “mengambil alih peran”
institusi sosial seperti: (1) institusi perkawinan dan keluarga; (2) pendidikan; (3)
ekonomi dan perdagangan; (4) politik dan pemerintahan; dan (5) institusi
religius.Perhatikan bagaimana jasa media massa yang “mengambil alih” peranan
institusi lain, misalnya media membuka rubrik jodoh, melayani jasa konsultasi
perkawinan, misalnya kesehatan suami dan istri, kesehatan anak maupun kesehatan
lingkungan. Inilah peranan media sebagai institusi sosial perkawinan. Media juga
berfungsi sebagai media pendidikan yang menyebarluaskan informasi tentang
kurikulum pendidikan dan latihan, bahanbahan ajar di bidang pendidikan dan latihan
keterampilan (institusi pendidikan); media juga menyediakan informasi mengenai
harga barang dan jasa agar warga masyarakat dapat mengikuti perkembangan
ekonomi dan perdagangan dalam masyarakat (institusi ekonomi dan perdagangan).
Media juga membentuk opini tentang peranan lembaga lembaga politik dan
pemerintahan serta perkembangannya (institusi politik). Terakhir, media turut
berperan dalam menyiarkan paketpaket siaran keagamaan (institusi agama). Dari
pengambil alihan peran itulah media berfungsi untuk membimbing tindakan/perilaku
atau mengajarkan cara agar individu atau kelompok dapat memenuhi kebutuhan
mereka.

3. Media sebagai Agen Sosialisasi


Sosialisasi merupakan proses pembentukan diri berkaitan dengan dunia sosial yang
luas melalui pembelajaran (learning) dan pembatinan (internalisasi) terhadap nilai,
kepercayaan, norma yang bersumber dari suatu kebudayaan. Melalui sosialisasi, kita
sebagai warga masyarakat mempelajari suatu peran tertentu, misalnya kita belajar
sopan santun, belajar berteman dan mencintai, belajar memahami penipuan atau
kebenaran, mengenai barang dan jasa. Nilai dan norma tersebut secara bertahap
diinternalisasikan ke dalam kebudayaan kita sehingga kita perlahanlahan
mengubah perilaku kita sendiri maupun relasi dengan sesama. Kini terlihat bahwa
sosialisasi merupakan dasar bagi setiap media masa sebagai subsistem dalam
sebuah masyarakat berjuang untuk melanjutkan dan mempertahankan sebuah
sistem yang stabil.
Sekurangkurangnya ada lima unsur penting dari media sebagai agen
sosialisasi:
a) Bahwa dalam proses sosialisasi terkandung maksud sejumlah cara bagaimana
kebudayaan (kepercayaan, tradisi, gaya hidup, bahasa, aturan kehidupan
moral, variasi keterampilan) dibagi atau dipertukarkan.
b) Bahwa nilai dan norma budaya yang bersumber dari luar/eksternal—dari
individu/kelompok disebarluaskan ke masyarakat.
c) Bahwa ke dalam/internal, bagaimana nilai dan norma itu menjadi bagian dari
penghayatan cara hidup yang terorganisasi.
d) Bahwa ada proses membawa nilai dan norma itu dari eksternal ke internal
melalui proses belajar.
e) Bahwa proses belajar itu melalui sebuah agen-media massa.
Media massa juga menampilkan/mensosialisasikan sejumlah informasi, peran
yang bersifat:
a) Homogenisasi nilai dan norma/monolitik.
b) Konsumerisme.
c) Nilai: keindahan, kekerasan, kekuasaan, sopan santun, dan lainlain.
d) Meniru peran.
e) Berkurangnya keakraban dan keterlibatan.
f) Selektif sehingga orang harus memilih/minat tertentu.
g) Menyusun jadwal kegiatan hidup (Harahap dan Fauzi, 2019).

2.4 Peran media saat ini dalam bidang farmasi

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, R.A, Fauzi, E.P., 2019, Buku Ajar KOMUNIKASI KESEHATAN, Penerbit
Prenadamedia Group : Jakarta Timur.

Ramli. M., 2012, Media dan Teknologi pembelajaran, Antasari Press : Banjarmasin.

Nurhadi. Z.F, Achmad. W.K., 2017, Kajian Tentang Efektivitas Pesan Dalam Komunikasi,
Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian-ISSN: 2461-0836.

Anda mungkin juga menyukai