Anda di halaman 1dari 3

Alasan Mengapa Homeschooling Lebih Baik Dari

Sekolah Formal
Memilih jenis pendidikan untuk anak merupakan tugas dari orang tua. Tentunya setiap
orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya seperti saat memilih pendidikan
homeschooling. Ada beberapa alasan yang membuat homeschooling lebih baik dari sekolah
formal. Meskipun orang tua perlu memberikan perhatian ekstra untuk anak-anak
homeschooling.

Berikut ini alasan mengapa homeschooling lebih baik dari sekolah formal.

1. Orang Tua Memberikan Pengaruh Besar Pada Pendidikan Anak-Anaknya


Pada pendidikan homeschooling, orang tua memiliki peran yang sangat penting. Orang tua
yang menentukan metode belajar dan kurikulum yang diberikan pada anak. Meskipun nantinya
bekerja sama dengan lembaga yang memberikan layanan homeschooling, namun orang tua
tetap yang menjadi utama.
Ini berbeda dengan sekolah di lembaga pendidikan konvensional. Di sekolah formal, anak-anak
belajar jauh dari rumah dan diserahkan kepada pengajar. Orang tua tidak memiliki kewenangan
dalam menentukan apa yang akan dipelajari oleh anak mereka di sekolah biasa.
2. Orang Tua Bisa Mengendalikan Kompleksitas Kurikulum Dan Materinya
Orang tua mendapatkan peran yang sangat penting dalam mengendalikan pendidikan anak
yang menerapkan homeschooling. Misalnya dalam menentukan kompleksitas dari kurikulum
yang diajarkan. Misalnya untuk membahas sebuah materi yang disukai oleh sang anak, maka
bisa memperdalam pembelajarannya. Orang tua juga bisa menyediakan alat belajar yang
beragam sehingga anak bisa memahami dengan baik.

3. Metode Belajar Bisa Disesuaikan Untuk Setiap Anak


Salah satu alasan mengapa homeschooling lebih baik daripada sekolah formal yaitu karena
metode belajar bisa disesuaikan dengan kepribadian anak. Setiap anak tentunya memiliki gaya
belajar yang berbeda-beda sehingga tidak bisa disamaratakan. Di sekolah, guru mengajar
untuk belasan atau puluhan murid. Tak sedikit para murid yang kemudian tidak bisa memahami
apa yang diajarkan.
Adanya sekolah rumah bisa membuat anak belajar dengan caranya sendiri. Jika menggunakan
layanan homeschooling harga memang bisa lebih mahal namun pengajar fokus pada satu anak
saja. Jadi anak bisa langsung bertanya dan mendalami materi lebih baik.
4. Fleksibel Dalam Hal Waktu Dan Ritme Belajar
Homeschooling anak SD, SMP, maupun SMA tetap bisa fleksibel dalam waktu serta ritme
belajar. Jadi anak tidak perlu belajar pagi sampai siang, atau sore. Anak bisa belajar sesuai
dengan waktu yang disukai baik itu pagi ataupun malam hari. Ritme belajar pun bisa diatur
sehingga tak harus belajar selama berjam-jam, bisa dijeda dengan waktu istirahat yang lebih
lama.
Di sekolah biasa, para murid harus datang tepat waktu berbeda dengan homeschooling
mandiri. Tak heran jika banyak artis muda yang lebih memilih homeschooling karena bisa
menyesuaikan dengan jadwal mereka.
5. Anak Mendapatkan Lingkungan Yang Aman
Menempuh pendidikan homeschooling berarti menyediakan lingkungan belajar yang lebih aman
bagi anak. Rumah sudah seharusnya merupakan tempat yang disukai oleh anak sehingga
mereka bisa belajar dengan tenang dan nyaman. Berbeda dengan di sekolah yang
lingkungannya belum tentu apa bagi anak. Tak jarang sekolah malah menjadi tempat yang
menakutkan bagi anak, sementara orang tua tidak tahu. Di rumah, orang tua bisa lebih dekat
dan memastikan anak dalam keadaan yang aman.
Ada banyak alasan mengapa homeschooling lebih baik dari sekolah formal. Orang tua sendiri
memang berperan penting dalam proses belajar anak di rumah. Saat ini orang tua juga bisa
dibantu dengan layanan sekolah di rumah seperti Homeschooling Erraedu. Tak hanya
menyediakan pengajar, Erraedu juga memiliki komunitas sehingga anak bisa tetap memiliki
teman.

Sekolah Fomal vs Homeschooling, Mana yang Lebih


Baik?
Menjadi orang tua tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi kita semua. Karena
cepat atau lambat, orang-orang akan berkeluarga dan memiliki keturunan. Dan menjadi orang
tua tentunya tak bisa sembarangan. Kita harus cerdas dalam mendidik dan mengambil
keputusan demi kelangsungan masa depan si buah hati. Ketika si buah hati masih berusia
batita, mungkin semuanya masih terasa mudah dan menyenangkan. Namun lain halnya saat
anak telah memasuki usia sekolah. Saat si kecil menginjak usia tujuh tahun, sebuah keputusan
penting terkait pendidikan anakpun harus dibuat oleh orangtua.
"Akan menyekolahkan si kecil di mana?"
"Sekolah mana yang terbaik untuk tumbuh kembang dan proses belajarnya?"
"Sekolah formal atau homeschooling saja?"
Dan segudang pertanyaan lainnya. Yang jadi bahan pertimbangan orang tua biasanya tak akan
jauh-jauh dari tiga hal: biaya, kualitas pendidikan, dan jarak.
Sekolah formal jadi pilihan favorit orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. Namun tak
sedikit juga orangtua yang menyekolahkan anaknya dengan menempuh cara homeschooling,
lho.
Lantas, apa persamaan dan perbedaan keduanya?
Mari kita mulai dari persamaan yang dimiliki oleh dua sekolah ini.
Baik sekolah formal dan homeschooling, keduanya merupakan lembaga legal yang
keberadaannya diakui oleh negara. Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 27. Keduanya sama-sama merupakan model pendidikan yang
bertujuan untuk mendidik anak dengan ilmu pengetahuan.
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang mencakup IPTEK, nasionalisme, kesehatan,
olahraga, dan estetika jadi persamaan keduanya. Sekolah formal dan homeschooling juga sama-
sama akan mengikuti Ujian Nasional (UN).
Sedangkan untuk perbedaan, hal ini terlihat jelas dari sistem yang ditempuh. Untuk sekolah
formal, Anda semua pasti sudah cukup paham mengenai aturan mainnya. Semua murid tanpa
terkecuali harus datang bersekolah setiap hari, dari Senin hingga Jumat.
Murid tersebut akan dibagi perkelas untuk menerima materi yang diajarkan oleh guru mata
pelajaran terkait. Semua anak diperlakukan sama, tanpa terkecuali.
Jika sekolah formal melakukan segala aktivitas pendidikan di gedung sekolah, lain halnya
dengan homeschooling. Homeschooling dilaksanakan di rumah siswa, atau di lokasi yang telah
disepakati.
Homeschooling juga memiliki aturan yang jauh lebih fleksibel dibanding sekolah formal. Mata
pelajarannya bisa diatur sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
Jika sekolah formal memiliki kurikulum yang telah diatur oleh pihak sekolah, berbeda dengan
homeshcooling yang diatur oleh orangtua murid. Namun, orang tua tetap akan
mendapatkannya dari Dinas Pendidikan agar kualitasnya tetap setara.
Jadwalnyapun bebas, semua tergantung dari kesepakatan dan kebutuhan murid. Peran guru di
sekolah formal sama dengan peran orangtua dalam homeschooling. Orangtua memegang
kendali utama dalam mendidik anaknya.
Kendati demikian, banyak juga orangtua yang mempercayakan guru les sebagai pendidik, atau
bahkan mendaftar ke lembaga homeschooling terpercaya.
Intinya, dalam homeschooling semua kembali pada minat dan gaya belajar anak. Ada anak yang
senang dan mudah belajar dengan visual, ada yang lewat pendengaran, ada juga lewat cara
kinestetik atau gerakan.
Sekolah formal dan homeschooling tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Kunci keberhasilan pendidikan anak adalahpola belajar dan terpenuhinya asupan
materi pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat anak.
Komitmen dan tekad orangtua dalam memfasilitasi dan membimbing anak juga merupakan hal
yang tak kalah penting.

Anda mungkin juga menyukai