529 1003 1 SM
529 1003 1 SM
Oleh:
Muhamad Indra Gunawan1), Mustafa Luthfi2), dan Denny Sukamto Kadarisman3)
Tujuan penelitian dan pemetaan geologi Daerah Citatah dan sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten
Bandung Barat, Jawa Barat adalah untuk mengetahui kondisi geologi wilayah tersebut mencakup
geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi, serta kajian analisis kestabilan terowongan B5
utara dan selatan Kubang Kicau dengan metode RMR dan penyangganya, di Desa Bantar Karet, Kecamatan
Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, penelitian lapangan, analisa
laboratorium dan studio yang keseluruhan dituangkan dalam sebuah laporan Tugas Akhir. Hal yang dicapai
dalam penelitian dan pemetaan geologi Daerah Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa
Barat adalah sebagai berikut: Geomorfologi daerah penelitian secara morfogenesa dapat dibagi menjadi 3
(tiga) satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan, Satuan Geomorfologi
Perbukitan Karst, Satuan Geomorfologi Kaki Gunungapi. Pola aliran sungai yang terdapat di daerah
penelitian adalah trellis yang dikontrol oleh struktur geologi berupa perlipatan antiklin dan sinklin. Tipe
genetika sungai subsekuen, konsekuen, obsekuen dan stadia erosi sungai berada pada tahapan muda hingga
dewasa. Jentera geomorfik daerah penelitian termasuk kedalam jentera geomorfik muda hingga dewasa.
Satuan batuan yang terdapat di daerah penelitian dari tua ke muda adalah Satuan Batuan Batugamping
(Formasi Rajamandala) berumur Oligosen Akhir-Miosen Awal pada lingkungan pengendapan laut dangkal.
Secara selaras diatasnya diendapkan Satuan Batuan Batupasir Selang-seling Batulempung (Formasi Citarum)
berumur Miosen Awal pada lingkungan pengendapan laut dalam. Secara tidak selaras diendapkan Satuan
Breksi Vulkanik (Hasil Gunungapi Tua) berumur Plistosen pada lingkungan darat.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah struktur kekar, lipatan dan sesar. Struktur
kekar berupa kekar gerus (shear fracutre) dan kekar tarik (extension fracture). Struktur lipatan berupa
struktur Antiklin Salajambe dan Sinklin Citatah yang terlipat kuat sehingga membentuk lapisan terbalik,
serta struktur sesar berjenis Sesar Naik Citatah dan Sesar Mendatar Citatah. Keseluruhan struktur geologi
yang ada di daerah penelitian terjadi dalam satu periode yaitu Orogenesa Kala Miosen Tengah hingga
Pliosen dengan arah gaya utama N340oE atau arah umum baratlaut-tenggara.
Hasil kajian analisa kestabilan terowongan B5 Utara dan Selatan Kubang Kicau, dengan litologi berupa Tuf
Breksian dan terdapat Urat-urat Kuarsa, Kelas batuan III, jenis massa batuan sedang, Stand-up time B5 Utara
680 jam (28 hari) - 1000 jam (42 hari), sedangkan Stand-up time B5 Selatan 850 jam (35 hari) - 1040 jam
(43 hari). Rekomendasi penyangga di daerah penelitian adalah Rock bolt panjang 2,4 meter, spasi 1,3–1,4
meter dan Strap dan Wire mesh pada atap dan dinding.
2.2. Pola Aliran dan Tipe Genetika Sungai Berdasarkan ciri litologi dan kesamaan fisik di
Pola aliran trellis adalah pola aliran sungai daerah penelitian, dijumpai batugamping yang
yang umumnya dikontrol oleh struktur geologi merupakan ciri dari Formasi Rajamandala,
berupa perlipatan sinklin dan antiklin. Hubungan batupasir selang-seling batulempung ciri dari
sungai utama dengan anak sungai relatif tegak Formasi Citarum dan breksi vulkanik yang
lurus sehingga menyerupai bentuk pagar. merupakan ciri dari Vulkanik Kuarter. (Tabel 1)
Sedangkan tipe genetika sungai yang berkembang
di daerah penelitian adalah tipe genetika sungai 2.3.3. Stratigrafi Daerah Penelitian
subsekuen, konsekuen dan obsekuen. Berdasarkan hasil pengamatan, pengukuran
dan pemerian batuan-batuan yang tersingkap di
daerah penelitian maka daerah penelitian dibagi
2.3. Stratigrafi menjadi 3 (tiga) satuan batuan, dengan urutan
2.3.1. Stratigrafi Regional batuan dari yang tertua hingga termuda sebagai
berikut: (Tabel 2)
Tabel 2. Kolom Stratigrafi Daerah Penelitian. (Tanpa skala)
2.4.2.1. Kekar
Struktur kekar yang berkembang di daerah
Satuan batuan yang terdapat di daerah penelitian terdapat 2 (dua) jenis, yaitu: kekar
penelitian mulai dari yang tua ke muda adalah gerus (shear fracture) dan kekar tarik (extension
Satuan Batuan Batugamping sebanding dengan fracture).
Formasi Rajamandala, Satuan Batuan Batupasir Di daerah penelitian kekar gerus (shear
Selang-seling Batulempung sebanding dengan fracture) dijumpai berarah N342°E–N345°E
Formasi Citarum. Diatas satuan Batuan Batupasir dengan kemiringan berkisar antara 46°–50°, dan
Selang-seling Batulempung terdapat Formasi pasangannya dengan arah N70°E–N74°E dengan
Saguling, Formasi Bantargadung dan Formasi kemiringan berkisar antara 35°–45°. Tension
Cantayan (Martodjojo, 1984) tetapi pengendapan fracture mempunyai pola dengan arah umum
formasi tersebut tidak sampai ke daerah baratlaut–tenggara (N144°E–N146°E).
penelitian, dikarenakan daerah penelitian sudah
mengalami kenaikan cekungan (regresi) sehingga
di daerah penelitian tidak ditemukan. Sedangkan
Satuan Batuan Breksi Vulkanik sebanding dengan
Vulkanik Kuarter.