Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN LABORATORIUM

NAMA KELOMPOK :

Adelia Shabeila Gumita (37193107J)

Astika Putri Haryanto (37193110J)

PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2019 / 2020
TUGAS 3 (DOKUMENTASI LABORATORIUM)

Soal :

1. Contoh pendokumentasian hasil laboratorium yang benar


2. Contoh pendokumentasian hasil laboratorium yang salah, dan bagaimana
cara memperbakinya ?

I. TUJUAN
1. Melakukan pendokumentasian hasil laboratorium secara benar
2. Melakukan tindakan perbaikan terhadap sistem pendokumentasian hasil
laboratorium secara akurat
3. Mengembangkan dan memelihara dokumen laboratorium
II. DASAR TEORI

Data hasil pengujian dan / atau kalibrasi akan berguna apabila telah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan dan rekamannya didokumentasikan dengan baik
mulai dari perencanaan pengambilan contoh sampai penerbitan laporan hasil
pengujian atau sertifikat kalibrasi. Laboratorium harus menetapkan dan memelihara
prosedur untuk mengendalikan semua dokumen yang dapat mempengaruhi sistem
mutunya. Dokumen sistem mutu merupakan informasi yang dibutuhkan oleh
laboratorium dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Dokumen tersebut dapat
dibuat oleh laboratorium yang bersangkutan secara internal maupun berasal dari
sumber luar atau eksternal (Hadi, A, 2014).

Dokumen laboratorium antara lain berupa peraturan perundangundangan, standar,


atau dokumen normatif lainnya seperti metode pengujian dan kalibrasi, gambar,
perangkat lunak (software), spesifikasi, instruksi serta panduan dan lain sebagainya.
Adapun bentuk dokumen dapat berupa hard copy, audio visual, ataupun dalam
komputer (Hadi, A, 2014). Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya persyaratan
yang telah ditetapkan, baik dalam penerapan standar sistem mutu atau aspek
operasional teknis laboratorium. Ketidaksesuaian dapat terjadi disebabkan salah satu
atau gabungan dari hal – hal sebagai berikut :

1. “ketidakmengertian” yang disebabkan oleh masalah pelatihan personel laboratorium


yang kurang terencana, kurang jelasnya informasi tentang uraian kerja, tugas dan
tanggung jawab, serta wewenang personel laboratorium
2. Masalah “dokumentasi” yaitu masalah – masalah yang berkaitan dengan tidak
tersedianya dokumen yang diperlukan di lokasi tempat kerja, dokumen tidak
mutakhir, tidak ada validasi, tiada pemahaman, dan cara atau format penulisan yang
salah
3. “sumber daya laboratorium” yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan,
antara lain :
a. Kondisi lingkungan laboratorium yang kurang memadai
b. Tidak ada metode pengujian dan / atau kalibrasi serta instruksi kerja yang
terkait
c. Tidak terpenuhinya kinerja metode pengujian dan / atau kalibrasi
d. Peralatan dan kalibrasi yang tidak memadai
e. Bahan habis pakai dan bahan kimia yang tidak memenuhi standar teknis
f. Masalah pemeriksaan atau pengendalian mutu dan jaminan mutu
4. “sikap dan perilaku” personel laboratorium, miasalnya moralitas, kelalaian, kesalahan,
kurang perhatian, salah penempatan posisi, dan lain – lain. Jika pihak luar yang
mengetahui tentang pengujian dan / atau kalibrasi dapat menyimpulkan apa yang telah
dilakukan dan bagaimana hasil yang diperoleh oleh suatu laboratorium setelah
memeriksa rekaman yang ada, maka sistem rekaman dan dokumentasi di laboratorium
tersebut baik dan benar. Informasi dalam rekaman tersebut sangat penting untuk
kemamputelusuran dan dapat digunakan untuk menemukan sebab-sebab
permasalahan yang timbul, sehingga dapat dilakukan tindakan korektif yang tepat
(Hadi, A, 2014).
Laboratorium harus mempunyai prosedur untuk melindungi dan mempunyai rekaman
pendukung atau back up yang disimpan secara elektronik atau komputerisasi serta
mencegah adanya akses untuk mengubah rekaman tersebut oleh personel yang tidak
berwenang. Prosedur-prosedur yang harus ditetapkan dan dipelihara oleh
laboratorium yang berkaitan dengan rekaman mutu maupun rekaman teknis, antara
lain identifikasi, pengumpulan, pemindahan, akses, pengarsipan, penyimpanan,
pemeliharaan, dan pemusnahan (Hadi, A, 2014).
III. TUGAS DAN PEMBAHASAN
I. Contoh pendokumentasian hasil laboratorium yang benar
Contoh pemeriksaan LED :
Laju endap darah merupakan salah satu pemeriksaan hematologi rutin untuk mengetahui
tingkat peradangan atau inflamasi dalam tubuh. Proses pemeriksaan dilakukan dengan
memasukkan darah yang diberi antikoagulan pada suatu kolom darah berbentuk tabung
vertikal dalam posisi tegak lurus selama satu jam. Sel darah merah akan mengendap ke dasar
tabung karena proses gravitasi dan plasma darah bergerak ke bagian lapisan atas tabung,
tinggi lapisan plasma diukur dan dilaporkan sebagai hasil pemeriksaan LED dengan satuan
milimeter per jam (mm/jam) (Rubenstein, 2007). Laju endap darah dihitung dalam satuan
millimeter per jam (mm/jam). Hasil tes yang dianggap normal adalah :

Wanita : 0-20mm/jam

Pria : 0-10mm/jam

2. Hasil pendokumentasian laboratorium yang salah dalam pemeriksaan LED yaitu

 Terjadinya hemolisis pada darah yang digunakan untuk pemeriksaan


 Kontaminasi pipet yang digunakan dalam pemeriksaan LED
 Perbandingan tipe antikoagulan yang tidak sesuai
 Kemiringan tabung,getaran serta suhu dalam pemeriksaan LED

Cara Mengatasi Hasil pendokumentasian laboratorium yang salah dalam pemeriksaan


LED

1. Melakukan sampling darah dengan baik dan benar untuk menghindari hemolisis. Beberapa
hal yang harus dihindari ketika melakukan sampling darah agar terhindar dari hemolisis yaitu
:

 Pengocokan atau pencampuran terlalu keras


 Terguncang-guncang selama pengiriman.
 Pengambilan darah pada daerah yang hematoma.
 Penarikan syringe plunger terlalu cepat.
 Penggunaan jarum yang terlalu kecil
 Penggunaan tabung yang terlalu besar untuk wing needle yang diameternya kecil.
 Terjadi gelembung darah karena pemasangan jarum spuit kurang pas.
 Pemindahan darah dari spuit ketabung dilakukan dengan tekanan (Muliaty, tanpa
tahun).

2. Melakukan pembersihan pada alat yang akan digunakan dalam pemeriksaan dalam tahapan
pra analitik secara menyeluruh dan memastikan kondisi peralatan bersih agar terhindar dari
kontaminasi.

3. Melakukan pengukuran dengan tepat apabila menggunakan antikoagulan Pengenceran


darah EDTA dapat dilakukan dengan menggunakan Na Citrat 3,8% atau NaCl 0,86%
Pengencer sampel darah EDTA dalam pemeriksaan LED harus bersifat isotonis agar tidak
mempengaruhi volume eritrosit. Na sitrat 3,8% dan NaCl 0,86% dapat dipakai sebagai
pengencer sampel darah EDTA karena tersedia dalam bentuk larutan yang isotonis dalam
darah dan tidak mempengaruhi ukuran dan volume eritrosit.

4. Mengkontrol keadaan ruangan yang digunakan pada saat melakukan pemeriksaan LED
seperti penyusunan tabung dengan kemiringan yang tepat agar tidak terjadi salah pembacaan,
menghindarkan dari gangguan seperti getaran atau panas sinar matahari lansung dan hal
lainnya. Lalu sangat disarankan pada saat melakukan pemeriksaan LED harus dilakukan pada
suhu 18-25° C. Suhu pemeriksaan LED dapat dijaga pada kisaran 18-25° C dengan
menggunakan AC dan menjauhkan tabung LED dari cahaya matahari langsung. Peningkatan
suhu dapat menyebabkan nilai LED dipercepat.

IV. KESIMPULAN
Laboratorium harus mempunyai prosedur untuk melindungi dan mempunyai
rekaman pendukung atau back up yang disimpan secara elektronik atau
komputerisasi serta mencegah adanya akses untuk mengubah rekaman tersebut
oleh personel yang tidak berwenang.Prosedur-prosedur yang harus ditetapkan dan
dipelihara oleh laboratorium yang berkaitan dengan rekaman mutu maupun
rekaman teknis, antara lain identifikasi, pengumpulan, pemindahan, akses,
pengarsipan, penyimpanan, pemeliharaan, dan pemusnahan. Informasi dalam
rekaman tersebut sangat penting untuk kemamputelusuran dan dapat digunakan
untuk menemukan sebab-sebab permasalahan yang timbul, sehingga dapat
dilakukan tindakan korektif yang tepat.
V. DAFTAR PUSTAKA

Maiti, & Bidinger. (1981). No Title No Title. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.

Muyasaroh, N. R. (2017). PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH METODE


WESTERGREN MENGGUNAKAN NATRIUM SITRAT 3,8 % DAN EDTA YANG
DITAMBAH NaCI 0,85%. 1–68.
Surakarta, 28 Maret 2021

TTD

(Astika Putri Haryanto 37193110J)

(Adelia Shabeila Gumitha 37193107J)

Anda mungkin juga menyukai