Anda di halaman 1dari 15

PERAN HOME INDUSTRI DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA (STUDI

KASUS HOME INDUSTRY KERIPIK


DI KELURAHAN KUBU GADANG)

Oleh :
Riski Ananda
e-mail :rizky.emo43@gmail.com
Pembimbing : Prof.Dr.H.Ashaluddin Jallil,M.S

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293.
Telp/Fax. 0761-63277

Abstrak

Penelitian yang dilakukan pada bulan September 2015 sampai desember 2015, di kelurahan
kubu gadang jorong koto nan IV kota payakumbuh bertujuan untuk mengetahui Bagaimana
kegiatan home industri keripik ini mampu bertahan dan apa saja cara yang dilakukan oleh home
industri ini untuk meningkatkan daya saing sehingga terus meningkat. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif. Subyek adalah para pemilik home industri yang sudah
menjalankan home industrinya selama 5 sampai 20 tahun. Data yang diperoleh dijelaskan secara
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam mempertahankan modal dan menambah
permodalan yang dilakukan oleh pemilik home industri sudah baik, dengan melakukan pencatatan
yang teliti dan selalu dihitung barang masuk barang keluarnya. Dalam mempertahankan dan
meningkatkan eksistensi tenaga kerja sudah benar. Hanya saja dari segi pemasaran belum baik
karena masih bergantung kepada pengampas.

Kata kunci : Home Industri, Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 1


PERAN HOME INDUSTRI DALAM MENINGKATKAN EKONOMI
KELUARGA (STUDI KASUS HOME INDUSTRY KERIPIK
DI KELURAHAN KUBU GADANG)

Oleh :
Riski Ananda
e-mail :rizky.emo43@gmail.com
Pembimbing : Prof.Dr.H.Ashaluddin Jallil,M.S

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293.
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
Research conducted in September 2015 until December 2015, in the village
stronghold gadang jorong koto nan IV Payakumbuh city aims to find outHow do home
activities chips industry is able to survive and any ways in which the home industry to
improve competitiveness so that it continues to rise. The method used is a qualitative
method. The subject is the owner of home industry is already running a home industry
for 5 to 20 years. The data obtained are described qualitatively. The results showed
thatin sustaining capital and increase capital carried out by the owner of home industry
is good, by recording a careful and always counted the goods into the goods out. To
maintain and improve the existence of labor is correct. Only in terms of marketing is not
good because it is still up to pengampas.

Keywords: Home Industry, Adaptation and Social Networking

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 2


1.1. Latar Belakang Masalah tidak hanya berupa barang tetapi juga
dalam bentuk jasa Menurut UU No, 3
Kota payakumbuh adalah sebuah kota Tahun 2014 tentang perindustrian.
di provinsi Sumatra barat, Indonesia.
Payakumbuh merupakan salah satu Umumnya industri rumahan
daerah dengan pertumbuhan ekonomi tergolong sector informal yang
tertinggi di Sumatra barat. Inovasi berproduksi secara unik, terkait
dalam bidang sanitasi, pengelolaan dengan kearifan local, sumber
sampah, pasar tradisional sehat, daya setempat dan
pembinaan pedagang kaki lima. Kota mengedepankan buatan tangan.
payakumbuh terletak di daerah dataran Home industri bergerak dalam
tinggi yang merupakan bagian dari sekala kecil, dari tenaga kerja
bukit barisan berada pada hamparan yang bukan professional, modal
kaki Gunung sago. Bentang alam kota yang kecil, dan produksi hanya
ini memiliki ketinggian yang secara musiman. Home industri
bervarisasi. Topografi daerah kota ini yang ada di kelurahan kubu
terdiri dari perbukitan dengan rata-rata gadang memasarkan hasil industri
ketinggian 514 m di atas permukaan bekerja sama dengan pengampas.
laut. Wilayahnya dilaui oleh tiga sungai
yaitu Batang Agam, Batang Lampasi, Mereka membuat usaha
dan Batang Sinama. tersebut ada yang meminjam ke
bank ataupun meminjam ke sanak
Di tengah dinamika ekonomi global saudaranya.Dengan harapan
yang terus-menerus berubah Indonesia industri rumah tangga ini dapat
mengalami krisis ekonomi. Hal ini juga membantu perekonomian
mempengaruhi kondisi pasar yang tidak keluarga.Industri rumah tangga
menentu, harga bahan baku yang biasanya di jalankan oleh ibu
relative tidak stabil. Dengan daya beli rumah tangga, dan beberapa
masyarakat yang cenderung naik turun karyawan industri tersebut.dan
tidak menyurutkan industri yang ada adapula menjadi karyawan
untuk tetap bertahan, walaupun industri ini adalah anggota
kebanyakan dari industri ini banyak keluarga itu sendiri ataupun
yang menutup usaha dan mengalami tetangga sekitar dan jumlah
kendala seperti sumber daya yang tidak berkisar 3 – 8 orang.
memadai, keterbatasan modal. Usaha
industri makanan ringan di kota Masyarakat kelurahan kubu
payakumbuh mempunyai sejarah yang gadang rata-rata membuat usaha home
panjang sehingga melekat dengan nama industri untuk memenuhi kebutuhan
kota ini. Agaknya ini memberikan hidup mereka. Jumlah home industri
kontribusi sehingga industri kecil yang ada di kelurahan kubu gadang
makanan ringan di kota payakumbuh lebih kurang 25 industri. Dari industri
sampai sekarang tetap berdiri kokoh. yang sudah berusia 25 tahun hingga
yang sedang berkembang, dan tidak
Industri adalah suatu usaha atau semua home industri ini bisa bertahan
kegiatan pengolahan bahan mentah atau lama karna sifat dari home industri
barang setengah jadi menjadi barang adalah musiman.
yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan.Hasil industri Keberadaan industri kecil

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 3


diharapkan adanya perubahan dalam karyawan/tenaga kerja antara 5-19
kehidupan sosial ekonomi masyarakat orang. dan
yang berlanjut untuk berkembang laebih
baik guna meningkatkan kesejahteraan b. Industri menengah yaitu industri
hidup.Sehingga menimbulkan tatanan dengan nilai investasi lebih besar dari
social yang baru yaitu kelompok Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
masyarakat industry mikro dengan rupiah) atau paling banyak
intelegensia sosial. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar
rupiah), tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.Dan jumlah
TINJAUAN PUSTAKA pegawai 20-100 orang.
2.1. Pengertian Industri Dan Untuk pembayaran pegawai
Industri Rumah Tangga sendiri industri rumah tangga
menggunakan istilah family worker atau
Menurut Sadono Sukirno unpaid. Sehingga sistem
(2002) industri mempunyai dua pembayarannya tidak secara materi
pengertian yaitu pengertian secara hanya memberikan fasilitas kepada
umum dimana industri diartikan sebagai pegawainya seperti makan, tempat
perusahaan yang menjalankan operasi tinggal dan fasilitas lain yang
dibidang kegiatan ekonomi yang dibutuhkan. Menurut bank Indonesia,
tergolong kedalam sektor sekunder. industri kecil atau industri rumah tangga
Sedangkan yang selanjutnya adalah yakni industri yang memiliki asset
pengertian dalam teori ekonomi, dimana (tidak termasuk tanah dan bangunan),
industri diartikan sebagai kumpulan dari bernilai kurang dari Rp. 600.000.000.
perusahaan-perusahaan yang sedangkan menurut biro pusat statistic
menghasilkan barang yang sama dalam (2003), mendefinisikan industri kecil
suatu pasar. Industri itu juga dibagi tiga adalah usaha rumah tangga yang
yaitu industri primer, sekunder dan melakukan kegiatan mengolah bahan
tersier.1 dasar menjadi barang belum jadi atau
barang setengah jadi, barang setengah
Menjadi fokus peneliti kali ini
jadi menjadi barang jadi, atau kurang
adalah industri rumahan atau industri
nilainya menjadi barang yang lebih
rumah tangga.Industri rumah tangga
tinggi nilainya dengan maksud untuk
yaitu industri yang mempunyai tenaga
dijual, dengan jumlah pekerja paling
kerja yang terbatas hasil produksi
sedikit 5 orangdan yang paling banyak
musiman. Menurut undang- undang no.
19 orang termasuk pengusaha itu
3 tahun 2014 kriteria,yaitu:
sendiri.
a. Industri kecil yaitu industri dengan
2.3 Strategi Adaptasi dan
nilai investasi paling banyak Rp.
Jaringan Sosial
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah),
tidak termasuk tanah dan bangunan 2.3.1. Strategi Adaptasi
tempat usahaIndustri rumah tangga: Strategi bertahan industri
jumlah karyawan/tenaga kerja antara 1- kecil tergantung pada tahun
4 orang, Industri kecil: jumlah adaptasinya (susilo, 2001 et al.,2001

1
Sadono sukirno, 2002, Teori Mikro Ekonomi.
Cetakan Keempat Belas, Rajawali press, jakarta

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 4


dalam wulandari, 2006) 2 konsep Stategi bertahan yang
strategi dalam perusahaan sering diterapkan oleh perusahaan terkait
berhubungan dengan fokus atau erat dengan kemampuan bertahan
kunci arah area operasinya (sri perusahaan. Kemampuan bertahan
susilo et al.,2002). Dari hasil lebih dimiliki oleh industri kecil –
penelitian yang dilakukan ( sri menengah karena sifat bisnis itu
susilo et al.,2002) menyatakan sendiri yang langsung di
bahwa selama ini sebagaian besar manajemeni oleh para pemiliknya
industry kecil mengaku tidak sehingga fleksibel dalam
menyiapkan strategi secara formal beradaptasi terhadap perubahan
untuk kelangsungan hidup lingkungan dan mempunyai
usahanya, strategi tersebut terbentuk kecepatan secara tekad.
hanya berdasarkan koneksi yang Kemampuan bertahan industri kecil
sedang dihadapinya. – menengah sejalan dengan
Ketidakpastian timbul pendapat Audretsch et al. (1997) 3
saja karena lingkungannya tetapi yang menyatakan bahwa survival
juga dari kemampuannya suatu perusahaan tergantung dari :
menangkap kesempatan yang ada. (1) the startup size, banyak jumlah
Adaptasi adalah suatu proses karyawan yang dimiliki pada waktu
melakukan penyesuaian- perusahaan dimulai, (2) capital
penyesuaian terhadap bisnis dan intensity, mencerminkan biaya
fokus strateginya. Adaptasi juga produksi yang harus dikeluarkan
didefinisikan sebagai tindakan terutama untuk biaya – biaya
entrepreneur dan kelompoknya tetapnya, dan (3) debt structure,
dalam memproses informasi yang struktur modal terutama yang
dating dari lingkungannya dan disebabkan oleh banyaknya bunga
melakukan penyesuaian- hutang sebagai beban tetap yang
penyesuaian secara cepat untuk harus ditanggung. Perubahan nilai
umpan balik.Adaptasi dari ketiga unsur tersebut di atas
mempengaruhi perubahan prilaku menyebabkan perubahan tingkat
strategiknya, meningkatkan bertahan suatu perusahaan.
kompetisinya dan mendorong . Jaringan Sosial
keselarasan organisasi dengan Jaringan sosial merupakan
lingkungan. Tidak ada sebuah salah satu dimensi kapital sosial
organisasi secara statis sepanjang selain kepercayaan dan norma.
waktu, penyesuaian- penyesuaian, Konsep jaringan dalam kapital
perubahan atau peningkatan akan sosial lebih memfokuskan pada
sejalan dengan operasi aspek ikatan antar simpul yang
perusahaanya. Tingkat adaptasi bisa berupa orang atau kelompok
yang timbul dan hasil dari adaptasi (organisasi).Dalam hal ini
selalu bervariasi antar perusahaan. terdapat pengertian adanya
Adaptasi organisasi muncul sebagai hubungan sosial yang diikat oleh
bentuk koalisi untuk mengelola adanya kepercayaan yang mana
kebutuhan organisasi agar tetap
bertahan. 3
Audretsch, 1997 dalam riyan sisiawan putra,
2013, Enterpreneurship Education and learning
2
Susilo et al 2001 dalam wulandari 2006, for university student and practicing
konsep strategi dalam perusahaan.Adam malik. enterpreneurs, entrepreneurship education,
Medan 215-238

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 5


kepercayaan itu dipertahankan manfaat ekonomis khususnya
dan dijaga oleh norma-norma menyangkut kualitas informasi.
yang ada. Menurut Granovetter,
Pada konsep jaringan ini, terdapat empat prinsip utama yang
terdapat unsur kerja, yang melalui melandasi pemikiran mengenai
media hubungan sosial menjadi adanya hubungan pengaruh antara
kerja sama. Pada dasarnya, jaringan sosial dengan manfaat
jaringan sosial terbentuk karena ekonomi, yakni pertama, norma
adanya rasa saling tahu, saling dan kepadatan jaringan (network
menginformasihkan, saling density). Kedua, lemah atau
mengingatkan dan saling kuatnya ikatan (ties) yakni
membantu dalam melaksanakan manfaat ekonomi yang ternyata
ataupun mengatasi sesuatu. cenderung didapat dari jalinan
Intinya, konsep jaringan sosial ikatan yang lemah. Dalam contest
dalam kapital sosial menunjuk ini, Ia menjelaskan bahwa pada
pada semua hubungan dengan tataran empiris, informasi baru
orang atau kelompok lain yang misalnya, akan cenderung didapat
memungkinkan kegiatan dapat dari kenalan baru dibandingkan
berjalan secara efisien dan efektif dengan teman dekat yang
(Lawang, 2005) 4 . Selanjutnya, umumnya memiliki wawasan
jaringan itu sendiri dapat yang hampir sama dengan
terbentuk dari hubungan antar individu, dan kenalan baru relatif
personal, antar individu dengan membuka cakrawala dunia luar
institusi, serta jaringan antar individu. Ketiga, peran lubang
institusi. struktur (structural holes) yang
Sementara jaringan sosial berada di luar ikatan lemah
(networks) merupakan dimensi ataupun ikatan kuat yang ternyata
yang bisa saja memerlukan berkontribusi untuk menjembatani
dukungan dua dimensi lainnya relasi individu dengan pihak
karena kerja sama atau jaringan luar.Keempat, interpretasi
sosial tidak akan terwujud tanpa terhadap tindakan ekonomi dan
dilandasi norma dan rasa saling non ekonomi, yaitu adanya
percaya. Lebih lanjut, dalam kegiatan-kegiatan non ekonomis
menganalisis jaringan sosial, yang dilakukan dalam kehidupan
5
Granovetter (2005) sosial individu yang ternyata
mengetengahkan gagasan mempengaruhi tindakan
mengenai pengaruh struktur sosial ekonominya.Dalam hal ini,
terutama yang dibentuk Granovetter menyebutnya
berdasarkan jaringan terhadap ketertambatan tindakan non
ekonomi dalam kegiatan ekonomi
sebagai akibat adanya jaringan
4 sosial.
Lawang, Robert M.Z. 2004. Kapita sosial
dalam perspektif sosiologi, suatu METODE PENELITIAN
pengantar.Depok. Fisip UI press.
5
Mark granovetter. 2005. “business groups 3.1. Metode Penelitian dan
and social organization”. In neil j. smelser and
Dasar Penelitian
Richard swedberg, (eds). 2005. Handbook of
economic sociology. Rusel sage foundation, 1. Metode Penelitian
Princeton university press.

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 6


Menurut Hadari antara suatu gejala dan gejala
Nawawi dan Martini lain dalam
Hadari(1995;209), penulisan masyarakat. 8 Selanjutnya
kualitatif adalah rangkaian penelitian kualitatif menurut
kegiatan atau proses Moleong (2007:6) adalah
menjaring informasi dari penelitian yang bermaksud
kondisi sewajarnya dalam untuk memahami fenomena
kehidupan suatu obyek, tentang apa yang dialami oleh
dihubungkan dengan subjek penelitian misalnya
pemecahan suatu masalah, perilaku, persepsi, motivasi,
baik dari sudut pandang tindakan, dll., secara holistik,
teoritis maupun praktis.6 dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan
Dalam penelitian bahasa, pada suatu konteks
skripsi ini, peneliti khusus yang alamiah dan
menggunakan metode dengan memanfaatkan
penelitian deskriptif berbagai metode alamiah.9
kualitatif, yaitu penulis dalam
hal ini berusaha untuk 2. Dasar Penelitian
menggambarkan dan
menjelaskan apa saja yang Dasar penelitian yang
ada dilokasi penelitian. digunakan adalah observasi
Penelitian ini dapat pula terlibat, yaitu untuk
didefinisikan dengan mengeetahui sesuatu yang
metodologi atau prosedur sedang terjadi atau yang
penelitian yang menghasilkan sedang dilakukan merasa
data deskriptif berupa perlu untuk melihat sendiri,10
perkataan atau tulisan dari dengan mendengarkan sendiri
obyek yang diteliti.7 atau merasakan sendiri.Ketika
observasi berlangsung
peneliti melakukan
Menurut wawancara mendalam kepada
Koentjaraningrat (1994;29), subyek penelitian.
Penelitian yang
bersifatdeskriptif, bertujuan 3.2. Lokasi Penelitian
untuk menggambarkan secara
Lokasi penelitian
tepat tentang sifat sifatsuatu
dilakukan di kota
individu, keadaan, gejala atau
payakumbuh, kelurahan kubu
kelompok tertentu atau
gadang. Alasan saya
untukmenentukan frekwensi
atau penyebaran suatu gejala 8
Koentjaraningrat, 1994, Metode-Metode
atau frekwensi Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia
adanyahubungan tertentu Pustaka Utama)
9
Lexy J Moleong, 2007, Metodologi Penelitian
6 Kualitatif, Remaja Rosdakarya. Bandung
Hadari Nawawi dan Martini Hadari, 1995, 10
Instrumen Penelitian Bidang Prof. Dr. Afrizal, M.A, 2015, metode
Sosial, Gajah Mada Uiversity Press,yogyakarta penelitian kualitatif: sebuah upaya mendukung
7
Lexy J. Moleong, 2002, Metodologi Penelitian penggunaan penelitian kualitatif dalam
Kualitatif , PT Remaja berbagai disiplin ilmu. Ed 1-Cet 2, Jakarta,
Rosdakarya, ,Bandung rajawali press.

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 7


mengambil lokasi ini di Data akan diperoleh melalui
karnankan masyarakat kota wawancara langsung dengan
payakumbuh pada umumnya informan menggunakan
membuat inudstri rumah daftar pertanyaan yang telah
tangga. Oleh sebab itu saya dipersiapkan. Dengan
memilih daerah ini untuk di pengumpulan data jenis ini
teliti apakah peran industri diharapkan dapat
rumah tangga ini berjalan memberikan informasi guna
dengan sebagaimana mengetahui secara jelas apa
perannya. kasus yang diteliti.
1.3. Cara Mendapatkan 2. Data Sekunder
Informan Penelitian Merupakan data yang
Setelah peneliti diperoleh dari beberapa
melakukan observasi sumber referensi yang terkait
maka peneliti dengan objek
menemukan 15 industri penelitian.Artinya.data yang
rumah tangga yang ada dikumpulkan merupakan
dikelurahan kubu suatu data yang telah ada
gadang. Dengan sebelumnya dan tidak melalui
menggunakan teknik penelitian langsung pada
purposive sebelum objek penelitiannya.Studi
melakukan penelitian kepustakaan dimaksudkan
para peneliti telah untuk memperoleh teori,
menetapkan kriteria konsep, maupun keterangan-
tertentu yang mesti keterangan melalui buku-
dipenuhi oleh orang yang buku, majalah, atau bahan
akan dijadikan sebagai bacaan yang terkait dengan
informan atau orang yang masalah yang diteliti. Hal ini
akan memberikan dilakukan demi memperkaya
informasi.11 informasi dan tingkat
validitas dari penelitian akan
3.4. Jenis Data Yang dapat dipertanggung
Digunakan jawabkan.
Data yang dihimpun oleh 3.5. Teknik Analisa Data
penulis dengan menggunakan
teknik pengumpulan data Analisis data
sebagai berikut: dilakukan selama penelitian,
hal ini dimaksudkan agar
1. Data Primer fokus penelitian tetap diberi
Yaitu data yang perhatian khusus melalui
diperoleh langsung dari hasil observasi dan wawancara
pengamatan di lapangan, mendalam, yang selanjutnya
termasuk dengan hasil akan dianalisis secara
wawancara yang dilakukan kualitatif.
para informan yang dipilih.
Langkah yang diambil
dalam teknik analisa data
11
Ibid

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 8


dalam penelitian ini adalah berdasarkan kriteria yang sudah
menggunakan Analisis Data ditentukan :
Kualitatif oleh model
Interaktif Milles & Huberman a) . informan 1
(1992). Dimana analisis, yang
Buk efrida adalah seorang
dilakukan adalah
pemilik home industri di kelurahan
pengumpulan data terdiri dari
kubu gadang Usia buk effrida 47 tahun
tiga alur kegiatan yang terjadi
agama islam, pendidikan terakhir
secara bersamaan yaitu,
SMEA, buk efrida bertempat tinggal di
reduksi data, penyajian data,
kelurahan kubu gadang RT 2/ RW 1.
penarikan kesimpulan
Buk efrida memiliki 1 orang suami dan
(verifikasi).12 3 orang anak, nama usaha buk efrida
5.1 Identitas Informan yaitu usaha KELUARGA. Ia merintis
usahanya sejak tahun 1997.
Para pelaku home industri
adalah masyarakat yang ada di b) . informan 2
kelurahan kubu gadang. Para pelaku
Buk Rika Marianti adalah seorang
home industri ini ada yang sudah
wirausaha baru, home industrinya
menjalankan usahanya dari 3 – 20
berdiri pada tahun 2013.Nama usaha
tahun. Ada yang membuatnya
dari buk rika marianti adalah
dirumahnya sendiri ada yang sudah
syvalent.Buk rika marianti berumur 36
memiliki gudang atau tempat
tahun.Pendidikan terakhir buk rika
produksinya. Berdasarkan judul yang
marianti adalah SMEA.Buk rika
diangkat oleh peneliti adalah peran
mempunyai 2 orang anak.Buk rika
home industri dalam meningkatkan
tinggal di rt02/rw 01 kelurahan kubu
ekonomi keluarga. Maka para informan
gadang.
adalah orang yang terlibat langsung atau
pemilik usaha tersebut. c) . informan 3
Subyek dalam penelitian ini Pak Asmal adalah seorang wirausaha
adalah 5 orang, yaitu orang yang terlibat yang ada di kelurahan kubu gadang.
langsung dalam usaha tersebut atau Home industri pak asmal berdiri pada
pemilik dari usaha tersebut. Tapi tidak tahun 2004. Nama usaha dari pak asmal
tertutup kemungkinan peneliti adalah RARA. Pak asmal berusia 41
menambah informan lain seperti para tahun, beragama islam, Pak asmal
pekerja yang ada di home industri mempunyai 1 orang istri dan 3 orang
tersebut agar informasi yang didapatkan anak. pak asmal bertempat tinggal di
benar – benar akurat. RT 02/ RW 01 kelurahan kubu gadang.
Gambaran secara umum tentang d) . informan 4
indetitas informan yang telah peneliti
wawancarai. Secara rinci berikut data Buk Desia putri adalah seorang
informan yang menjadi narasumber wirausaha baru yang ada di kelurahan
kubu gadang. Home industri buk desi
berdiri pada tahun 2013. Nama usaha
12
Miles, B, Matthew, dan A, Michael buk desi adalah syukri. Usia 28 tahun,
Hubarman, 1992, Analisis Data Kualitatif, beragama islam, pendidikan terakhir
Jakarta, Universitas Indonesia Press. SMK, Buk desi memiliki 1 orang suami

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 9


dan 1 orang anak. buk desi bertempat “ partamo ama mambuek usaho ko pas
tinggal di RT 01/ RW 02 keluraha kubu tahun 1997. Awalnyo ama mancubo-
gadang. cubo sajo, dek maleh ama karajo jo
urang, kalau buek usaho surang bilo
wak ka istirahat bisa bilo sajo, tu
keluarga lai Taurus pulo.”( wawancara
e) Informan 5
tanggal 15september 2015, informan 1)
Buk ayu adalah seorang wirausaha yang
“ awalnyo oom marantau di bogor, tapi
ada di kelurahan kubu gadang home
dek susah awak iduik di parantauan. Tu
industri buk ayu berdiri pada tahun
pulang juo ka kampuang awal tahun
1999. Nama usaha buk ayu adalah putri
2004. Tu caliak urang buek usaho
minang. Usia 36 tahun, beragama islam,
kripik pisang jo grabu soga ko lai
pendidikan terakhir SMEA, Buk ayu
manjamin bantuaknyo tu oom cubo pulo
memiliki 3 orang anak dan 1 suami.
mambueknyo, alhamdulillah ta bukak
Buk ayu bertempat tinggal di rt01/ rw 2
dek om kini grosir ketek.”( wawancara
kelurahan kubu gadang.
18 september 2015, informan 3)
5.2 Latar Belakang Mendirikan
Dari hasil wawancara di atas dapat kita
Home Industri
simpulkan hal yang melatar belakangi
Banyaknya desakan dan tuntutan orang membuat home industri di
ekonomi yang harus dipenuhi saat kelurahan kubu gadang susahnya
zaman globalisasi.Dan kurangnya mendapatkan pekerjaan yang bisa
lowongan kerja dan meledaknya sumber menjamin kehidupannya dan sulitnya
daya manusia. Maka sebagian bekerja dibawah tekanan orang lain.
masyarakat harus membuat lapangan Oleh sebab itu membuat usaha sendiri
kerjanya sendiri atau mendirikan usaha adalah jalan terbaik untuk memenuhi
menengah, usaha kecil atau yang kebutuhan sehari-hari dan kelangsungan
dikenal home industri untuk memenuhi hidup kedepannya. Hasil Home industri
kebutuhan ekonominya. Seperti yang yang ada di kubu gadang adalah jajanan
kita ketahui home industri adalah sistem tradisional sumatra barat, seperti krabu
produksi yang menghasilkan nilai soga, kripik pisang, krupuk sanjai,
tambah yang dilakukan di lokasi rumah kipang, rakik kacang, permen kacang
perorangan, dan bukan di suatu pabrik. aspal.
Dari skala usaha, industri rumahan
5.3. Guna Home Industri
termasuk usaha mikro.Umumnya
industri rumahan tergolong sector Meningkatkan Ekonomi
informal yang berproduksi secara unik, Dengan adanya home industri ini di
terkait dengan kearifan local, sumber harapkan ekonomi masyarakat
daya setempat dan mengedepankan kelurahan kubu gadang meningkat dari
buatan tangan. Home industri bergerak sebelum-sebelumnya dan home industri
dalam sekala kecil, dari tenaga kerja ini juga dapat membuka lowongan kerja
yang bukan professional, modal yang bagi para ibu rumah tangga yang ada di
kecil. Seperti yang terjadi di kelurahan sekitar kelurahan kubu gadang. Karna
kubu gadang yang masyarakatnya rata-rata laki-laki yang masuk dalam
sangat bergantung dengan home usia produksi bekerja sebagai buruh
industri. tani, penjual kaki lima, dan pengampas.
Sehingga para istri harus mencari

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 10


penghasilan tambahan dengan bekerja Dari hasil wawancara dengan pemilik
di home industri yang ada di sekitar home industri(informan) omset yang di
rumahnya. dapat bisa mencapai 5-20 juta sebulan,
sehingga dengan pendapatan mereka
“ pertamo kali ante mambuek usaho yang begitu besar kelas sosial ekonomi
proses produksinyo dirumah sajo mereka pun meningkat di masyarakat.
pengelolanyo pun urang yang tingga di
rumah ko sajo, tapi kini pegawai ante 5.4 Keberlangsungan Home Industri
ado limo urang dari sekitar rumah ko,
sistem pembayarannyo borongan.” Keberlangsungan yang
( wawancara 20 September 2015, dimaksud disini yaitu bagaimana
informan 4) pemilik home industri mempertahankan
usahanya dalam suatu keadaan atau
” awal ama membuat usaho ko ama kondisi usaha, dimana didalamnya
mambuek kipang ama mambueknyo jo terdapat cara-cara untuk
kakak ama hasil bagi 2. Sekitar tahun mengembangkan, mempertahankan dan
2000 ama meminjam piti ka bank untuk melindungi sumber daya serta
pengembangan usaha, total pegawai memenuhi kebutuhan yang ada didalam
ama kini ado 20 urang “.( wawancara suatu usaha tersebut.
19 september 2015, informan 5).
Keberlangsungan usaha dalam
Dari hasil wawancara di atas peran penelitian dikaji dengan mengadaptasi
home industri di kelurahan kubu gadang beberapa aspek-aspek penting dalam
sudah berjalan dengan baik karna tidak dalam suatu usaha, antara lain yaitu:
hanya ekonomi para pemilik home
industri saja yang meningkat akan tetapi 1. Permodalan yang meliputi
masyarakat sekitar juga tertolong akan segala sesuatu tentang modal
adanya home industri ini, dikarnakan yang dipakai dan cara
terbukana lapangan usaha bagi ibu-ibu menjalankannya.
rumah tangga yang ada di sekitar home 2. Sumber daya manusia yang
industri tersebut dan bagi masyarakat meliputi hal-hal yang
yang hanya bertamatan SD,SMP, dan berhubungan dengan tenaga
mereka yang tidak mendapatkan jenjang kerja.
pendiidikan.orang yang bekerja di home 3. Produksi yang meliputi bahan
industri ini bukan hanya perempuan ada baku, dan cara pendapatan
juga tenaga kerja laki-laki. bahan baku.
4. Pemasaran yang meliputi
“ pendapatan atau omset yang om dapek pengembangan produk,
dalam sebulan sekitar 15-18 juta distribusi, pelayanan.
sabulan” (wawancara 18 september
2015, informan 3) Dalam pengkajian
keberlangsungan usaha tersebut,
“ pendapatan ante dalam sebulan dari yaitu keberlangsungan
usaho krupuak ko 5-7 juta sebulan”. permodalan, sumber daya
(wawancara 20 september 2015, buk manusia, keberlangsungan
informan 4) produksi dan pemasaran adalah
definisi dari keberlangsungan
“ pendapatan ante biasonyo dalam usaha, dengan tiga kata kunci,
sebulan kiro 10-15 juta”. ( wawancara memenuhi kebutuhan,
22 September 2015, buk informan 2)

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 11


mengembangkan sumber daya perkecil.”( wawancara 22 september
dan melindungi sumber daya. 2015)
Dalam menjalankan Berbeda dengan buk ayu dan
permodalan supaya sirkulasi modal pak asmal yang sudah menekuni home
tetap berjalan dengan lancar para industri sejak lama mereka ada uang
pemilik home industri mempunai simpanan apabila ada yang terlambat
strategi, strategi merupakan alat menyetor atau barang yang dilarikan
mencapai suatu tujuan perusahan dalam orang. Uang simpanan ini sangat
kaitannya dengan tujuan jangka berguna demi keberlangsungan modal
panjang, program tidak lanjut serta usaha.Dengan adanya uang simpanan
prioritas alokasi sumber daya.13 ini maka produksi dapat berjalan terus.
Ini penuturan dari buk ayu :
Sirkulasi perputaran modal
yang dilakukan oleh para pemilik home Informan 5
industri di kelurahan kubu gadang
dengan cara setoran dari pengampas “ braja dari kesalahan yang dulu-dulu,
stiap seminggu sekali. Barang di bawa kini ante membuek modal simpanan”(
dulu oleh pengampas selama seminggu wawancra 19 september 2015)
setelah pulang baru hasil dari penjualan
Informan 3
di setor kepada pemilik usaha.Dengan
catatan atau nota bon yang terperinci “ kalau talambek mambayia awak
dan teliti. Jika ada barang BS atau telfon untuak maingekkannyo, tu pakai
barang yang tidak terjual oleh modal simpanan untuk menutupiyo
pengampas akan di ganti dengan barang dulu.” Wawancara 18 september 2015)
yang baru.
Berbeda pula dengan buk desi
yang baru memulai usahanya yang baru
berumur 3 tahun, dengan melakukan
Meskipun para pemilik usaha
pembukuan yang sangat terperinci. Dan
sudah melakukan strtegi dalam
jika ada pengampas yang selalu
perputaran modal tetap saja ada kalanya
terlambat untuk melakukan pembayaran
modal macet dikarenakan
atau penyetoran maka barang tidak akan
keterlambatannya penyetoran dari
diberikan dulu atau di pending supaya
pengamapas kepada pemilik usaha
meminimalkan penyebab modal macet.
sehingga untuk membuat produksi
Begini penuturan dari buk desi:
berikutnya para pemilik usaha harus
memutar otak ada yang melakukan Informan 4
dengan pinjman uang kembali kepada
pihak bank, atau memperkecil hasil “ kalau ado yang ndak menetor sampai
produksi. 3 kali, ndak di agiah barangnyo lai
dow.”( wawancara 20 september 2015)
Informan 2
Dari hasil lapangan diatas
“ kalau ado nan talambek menyetor dapat disimpulkan bahwa
berarti hasil produksi harus di keberlangsungan permodalan itu sangat
tergantung dari sumber modal dan cara
menambah permodalan. Sumber modal
13
Skripsi niken handayani, modal sosial dan yang digunakan ada dua, modal sendiri,
keberlangsungan usaha, hal 153,tahun 2007 dan modal pinjaman dari pihak lembaga

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 12


keuangan. Untuk home industri yang buruk dan melakukan penagihan kepada
baru berjalan atau baru merintis pengampas yang bermain curang.
biasanya dengan memakai modal
sendiri. Home industri yang besar atau Dalam memenuhi kebutuhan
sudah lama berjalan untuk memenuhi sumber daya manusia pemilik home
modalnya dengan modal sendiri dan industri biasanya merekrut para ibu
modal pinjaman dengan lembaga rumah tangga yang berada disekitar
keuangan. home industri itu berdiri, walaupun ada
juga sebagian dari sanak saudaranya
Bila dilihat lebih jauh lagi yang berasal dari daerah luar kelurahan
aspek permodalan merupakan faktor kubu gadang. Untuk mempertahankan
penunjang yang sangat pentig dalam kelangsungan sumber daya manusia itu
keberhasilan brwirausaha. Permodalan sendiri pemilik home industri
dalam hal keuangan ini dapat memberikan fasilitas-fasilitas kepada
dipergunakan untuk modal oprasional tenaga kerja, mengajak rekreasi kepada
pengolahan usaha, seperti untuk tenaga kerja, dan ditambah lagi dengan
produksi, biaya produksi, pembelian memberikan THR.
bahan baku, membayar upah pegawai
dan sebagainya. Bahan baku biasanya dibeli
langsung dari kebunnya langsung, da
KESIMPULAN DAN SARAN nada juga supplier yang mengantar
secara langsung ke pemilik home
6.1. Kesimpulan industri. Produksi yang dihasilkan oleh
para pemilik home industri beragam ada
Dalam mempertahankan home
yang dalam skala besar da nada juga
industri agar dapat menjalankan
dalam skala kecil. Biasanya home
perannya. Meliputi beberapa aspek dari,
industri yang sudah maju atau sudah
keberlangsungan permodalan,
berdiri 10 tahunan produksinya dalam
keberlangsungan sumber daya
skala besar, bisa mencapai 50-100kg
manusia,dan keberlangsungan
ubi atau pisang perhari. Jika home
pemasaran. Para pemilik home industri
industri yang baru berjalan biasanya 10-
yang ada dikelurahan kubu gadang
50kg perhari.
mempunyai strateginya sendiri dalam
mempertahankan home industrinya. Dalam pemasaran ini pemilk
home industri bekerja sama kepada
Untuk memenuhi kebutuhan
pengampas, pengampas mengambil
permodalan para pemilik home industri
barang kepada pemilik home industri
ada yang menggunakan dari modal
dan pengampas yang menjualnya
sendiri, modal pinjaman. Untuk
langsung kepada konsumen. Tapi ada
menambah modal atau pengembangan
juga pemilik home industri yang
usaha pemilik home industri melakukan
langsung memasarkannya. Daerah
peminjaman kepada pihak bank. Untuk
pemasaran dari luar daerah sumbar
mempertahankan permodalan para
seperti Pekanbaru, Jambi, Medan, Aceh,
pemilik home industri ini melakukan
dan Palembang.Tetapi hanya daerah
pencatatan barang keluar dan barang
transnya saja, sehingga untuk daya beli
masuk dengan sangat teliti.agar
konsumen cukup rendah. Sehingga
terhindar dari modal macet para pemilik
sulitnya para pemilik home industri
home industri lebih teliti dalam
untuk menaikkan harga dan berinovasi
memberikan barang kepada pengampas
kepada barangnya hanya
yang mempunyai track-recordnya yang

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 13


mempertahankan bagaimana cita rasa sudah benar. Dengan memberikan
dari hasli produksi itu sendiri. dan cara fasilitas-fasilitas untuk menunjang kerja
pembayarannya juga sangat sulit jarang tenaga kerjanya, memberikan bonus
ada yang membayar dengan secara atau THR ( tunjangan hari raya). Akan
tunai. Omset perbulan dari pemilik lebih baiknya lagi para pemilik home
home industri ini berbeda-beda, dari 10- industri memberikan pelatihan-
20 juta perbulan untuk home industri pelatihan kepada tenaga kerja agar
yang sudah maju, dan 3-7 juta untuk tenaga kerja lebih bisa berinovasi dalam
home industri yang baru berkembang. bekerja. Untuk strategi pemasaran
sebaiknya pemilik home industri tidak
hanya mengandalkan pengampas saja,
karna daerah pemasarannya hanya
6.2. Saran
dearah trans saja karan daya belinya
Dalam mempertahankan modal tidak terlalu baik. Sebaiknya para
dan menambah permodalan yang pemilik home industri juga menerapkan
dilakukan oleh pemilik home industri strategi hutan rimba dengan
sudah baik, dengan melakukan memasarkan produknya ke
pencatatan yang teliti dan selalu supermarket-supermarket yang besar
dihitung baerang masuk barang dan harga pemasaran juga bisa
keluarnya. Dalam mempertahankan dan ditingkatkan , penjualan juga akan
meningkatkan eksistensi tenaga kerja meningkat.
Grootaert, C, Van Bastelaer, T, 2002,
Understanding And Measuring Social
DaftarPustaka Capital, A Multi Disciplinary Tool For
Practitioners, Whasington Dc, The
Text Book
Woeld Bank.
Adrimas, 2011, JurnalPerencanaan Dan
HadariMartini danNamawiHadari,
Pembangunan, Padang, Univesitas
1995, InstrumenPenelitianBidangSosial,
Padang.
Yogyakarta, Gajah MadaUniversiti
Audretsch, 1997 dalamRiyanSisiawan Press.
Putra, 2013, EnterpreneurshipEducation
Hasibuan, Nurimansyah, 1993,
And Learning For University Student
Pemerataan Dan Pembangunan
AndPractingEnterpreneurs,
EkonomiTeori Dan Kebijaksanaan,
Entrepreneurship Education.
Palembang, UniversitasSriwijaya Press.
Bagong, Suyanto, 2005,
Khairudin, 2002, SosiologiKeluarga,
MetodePenelitianSosialBerbagai
Yogyakarta, Liberty.
Alternative Pendekatan, Jakarta,
Prenada Media Group. Koentjaraningrat, 1994, Metode-
MetodePenelitianMasyarakat,
Bambang, RuditodanMeliaFamiola,
Jakarta,GramediaPustakaUtama.
2008, MetodePemetaanSosial,
Bandung, RekayasaSains Bandung. Lawang, Robert M.Z, 2004,
KapitaSosialDalamPerspektifSosiologi,
Dirgantoro, Crow, 2001,
SuatuPengantar, Depok, FisipUi Press.
ManajemenStrategik, Jakarta,
GramediaWidiaSarana.

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 14


Mark, Granovetter, 2005, Business Suyanto,Bagong, 2005,
Groups and Social Organization, in MetodePenelitianSosialBerbagaiAlterna
Neil, J, Smelser and Richard Swedberg, tive Pendekatan, Jakarta,Pranata Media
(eds) 2005, Handbook of Economic Group.
Sociology, Rusel Sage Foundation,
Priceton University Press. Soerjono,Soekanto, 2009,
SosiologiSuatuPengantar,
Miles, B, Matthew, dan A, Michael Jakarta,Rajawali.
Hubarman, 1992, Analisis Data
Kualitatif, Jakarta,Universitas Indonesia Undang-undang
Press.
Republik Indonesia, 2014,
Moleong,Lexy, J, 2002, TentangPerindustrian, Jakarta,
MetodologiPenelitianKualitatif, Sekretariat Negara.
Bandung, PT. RemajaRosdakarya.
Internet
Moleong,Lexy, J, 2007,
Pengertianjeniskelamin, 2006, http//:
MetodologiPenelitianKualitatif,
id.m.wikipedia.org/wiki/jenis_kelamin.
Bandung, PT. RemajaRosdakarya.
Pengertian agama, 2015, http//:
Mudrajad, Kuncoro, 2007,
id.m.wikipedia.org/wiki/agama
MetodeRisetUntukBisnisdanEkonomi,
Jakarta, erlangga. Skripsi
Nurdan Abu, 2001, Niken, Handayani, 2007, modal
PsikologiPerkembangan, sosialdankeberlangsunganusaha,
Jakarta,RinekaCipta. Jakarta, Islam NegriSyarifHidayatullah
Jakarta.
Prof. Dr.Afrizal, M.A, 2015,
MetodePenelitianKualitatif:
SebuahUpayaMendukungPenggunaanP
enelitianKualitatifDalamBerbagaiDisipl
inIlmu. Ed 1-Cet 2, Jakarta, Rajawali
Press.
Sasongko, NoerdanNilaWulandari,
2006, Pengaruh EVA danRasio-
RasioProfitabilitasTerhadapHargaSaha
m Perusahaan Manufaktur Di BEJ,
Emprika.
Sukirno,Sadono, 2002,
TeoriMikroEkonomi, Jakarta,Rajawali
Press.
Sunarto, 2005, ManajemenKaryawan,
Yogyakarta, Amus.
Susilo, et al 2001 DalamWulandari,
2006, KonsepStrategiDalam
Perusahaan, Medan, Adam Malik

JPM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 15

Anda mungkin juga menyukai