GANGGUAN SOMATOFORM
Dosen Pembimbing
Dr. Susiati, M.Ked.,Sp.KJ
Oleh:
Indira Larasati, S.Ked G1A220032
Kurnia Sari, S.Ked G1A220120
Nadila Lara Sandy, S.Ked G1A220053
2021
HALAMAN PENGESAHAN
GANGGUAN SOMATOFORM
DISUSUN OLEH
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Referat pada Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas Jambi yang berjudul “Gangguan Somatoform”.
Tugas ini bertujuan agar penulis dapat memahami lebih dalam teori-teori
yang diberikan selama menjalani Kepaniteraan Klinik Senior Bagian/SMF Ilmu
Psikiatri di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dan melihat penerapannya
secara langsung di lapangan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada dr. Susianti, M.Ked.,Sp.KJ selaku pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna, penulis juga
dalam tahap pembelajaran, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar
lebih baik kedepannya.
Akhir kata, penulis berharap bahwa tugas ini bermanfaat bagi kita semua
dan dapat menambah informasi serta pengetahuan kita.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI I
BAB I 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Metode Penulisan 2
BAB II 3
2.1 F45 Gangguan Somatoform Berdasarkan PPDGJ III 3
2.2 Gangguan Somatoform……………………………………………………....3
2.2.1 Definisi…………………………………………………………………..
2.2.2
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB 1
PENDAHULUAN
3.1. Kesimpulan
Gangguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan yang memiliki
gejala fisik (sebagai contohnya, nyeri, mual dan pusing) dimana tidak dapat
ditemukan gejala fisik yang adekuat. Gambaran penting dari gangguan
somatoform adalah gejala fisik, dimana tidak ada kelainan organik atau
mekanisme fisiologik. Dan untuk hal tersebut terdapat bukti positif atau
perkiraan yang kuat bahwa gejala tersebut terkait dengan adanya faktor
psikologis atau konflik.
Manifestasi klinis gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala fisik
yang berulang disertai permintaan pemeriksaan medik, meskipun sudah
berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan juga telah dijelaskan dokternya
bahwa tidak ada kelainan yang mendasari keluhannya.
Berdasarkan PPDGJ III, gangguan somatoform dibagi menjadi: gangguan
somatisasi, gangguan somatoform tak terperinci, gangguan hipokondriasis,
disfungsi otonomik somatoform, gangguan nyeri somatoform menetap,
gangguan somatoform lainnya, dan gangguan somatoform YTT.
DAFTAR PUSTAKA
1. Elvira, S. D., & Hadisukanto, G. (2010). Gangguan Somatoform. Jakarta:
FKUI.
2. Sadock B J, Sadock V A. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry:
Behavior Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed. Lippincott Williams &
Wilkins. 2007.p: 631-651
3. Pardamean E. 2007. Simposium Sehari Kesehatan Jiwa Dalam Rangka Menyambut
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia : Gangguan Somatoform. Ikatan Dokter Indonesia
Cabang Jakarta Barat.
4. Departemen Kesehatan R.I. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
di Indonesia III cetakan pertama. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan RI : Jakarta :2001
5. Maslim, Rusdi. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-
III dan DSM-V. Cetakan 2 – Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas
Kedokteran Unika Atma Jaya. Jakarta: PT Nuh Jaya.