Anda di halaman 1dari 39

FAKTOR

Proteksi Aktif
- APAR
Jumlah
-
-
-

cara menghitung kebutuhan APAR berdasarkan luas ruangan/area yang perlu Anda ketahui.
1. Perkantoran, Koridor dan Aula
Untuk model ruangan terbuka yang luas dengan ukuran luas 200 meter persegi sebaiknya diletakkan
1 unit APAR yang berkapasitas 6 kg. Selain itu pastikan jarak antar unit APAR ini juga tepat yaitu sekitar
20
meter.
2. Ruangan berpatisi
Pada ruangan yang berpartisi seperti ruangan kamar tidur dan ruangan kantor sebaiknya gunakan 1
unit
tabung APAR dengan kapasitas 3 kg. Dengan ukuran tersebut APAR bisa berfungsi mengatasi
kebakaran
secara tepat pada ruangan yang terbagi dalam partisi-partisi.
3. Ruang elektrikal
Menghitung kebutuhan APAR berdasarkan luas ruangan/area juga berlaku pada ruang elektrikal dan
mekanikal. Pada ruangan yang berskala kecil Anda bisa menyediakan 1 unit APAR saja dengan
kapasitas
4kg.
Selain itu tambahkan pula 1 unit APAR type Carbon Dioxide CO2 dengan kapasitas 6,8 kg sehingga
dapat
mengatasi kebakaran secara menyeluruh dan cepat.
4. Industri atau Area Produksi serta Gardu Listrik
Bangunan seperti ini memang sangat rawan mengalami kebakaan terlebih adanya aliran listrik yang
terus
menerus dan juga kondisi yang panas menjadikan potensi kebakaran semakin meningkat.
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran yang hebat sebaiknya persiapkan 1 unit APAR type ABC
Dry
Chemical Powder dengan kapasitas 9kg. Selain itu bisa ditambahkan pula APAR trolley Wheeled
berkapasitas 50 kg dan 1 unit APAR Trolley Wheelled type Carbon Dioxide dengan kapasitas 9kg.
Kesesuaian jenis
-
-
-
Jarak/area
-
-
-

Maintenat APAR
-
-
-

Berikut adalah cara merawat alat pemadam agar alat pemadam api ringan Anda awet dan taha
1. Melakukan perawatan secara teratur
Cara merawat alat pemadam yang pertama adalah dengan melakukan perawatan secara ter
permukaan APAR. Anda bisa membersihkan permukaan alat pemadam api ringan dengan m
kain setengah basah. Apabila APAR mengalami karat Anda bisa menyertakan alat pembersih
setelah mengelapnya dengan kain setengah basah dengan waktu teratur.
2. Pastikan Anda memeriksa bagian leher
Cara merawat alat pemadam yang kedua apa bila Anda menggunakan alat pemadam api rin
memiliki leher pastikan Anda memeriksa bagian leher dengan teratur agar Anda mengetahu
terjadi kebocoran atau tidak. Alat pemadam tipe type cartridge memang membutuhkan per
khusus.
3. Melakukan pemeriksaan pada jarum tekanan
setelah mengelapnya dengan kain setengah basah dengan waktu teratur.
2. Pastikan Anda memeriksa bagian leher
Cara merawat alat pemadam yang kedua apa bila Anda menggunakan alat pemadam api rin
memiliki leher pastikan Anda memeriksa bagian leher dengan teratur agar Anda mengetahu
terjadi kebocoran atau tidak. Alat pemadam tipe type cartridge memang membutuhkan per
khusus.
3. Melakukan pemeriksaan pada jarum tekanan
Cara merawat alat pemadam yang ketiga adalah dengan melakukan pemeriksaan pada jarum
Anda harus pastikan tekanan yang ada pada jarum berada di posisi 15 sampai dengan 20 ba
Pengecekan ini harus dilakukan secara teratur karena akan berpengaruh pada APAR saat ak
digunakan
dalam kebutuhan mendesak. Pastikan jangan sampai kurang dari 15 atau lebih dari 20, apab
dan kelebihan APAR tidak akan berfungsi dengan optimal.
3. Hindarkan tabung dari sinar matahari langsung
Cara merawat alat pemadam yang ke empat adalah hindarkan tabung alat pemadam api rin
sinar
matahari langsung. Selain sinar matahari Anda juga harus menghindarkan alat pemadam ap
hujan karena yang biasa terkena panas dan hujan akan mengalami pengeroposan pada tabu
pemadam api ringan. Anda bisa menggunakan penutup agar alat pemadam api ringan terhi
sinar
matahari dan hujan Agar APAR bisa awet dan tahan lama.
4. Pastikan bracket terkait dengan sempurna pada dinding
Cara merawat alat pemadam yang ke lima adalah pastikan bracket terkait dengan sempurna
dinding. Alat pemadam kebakaran portabel biasa diletakkan menggantung pada sisi ruanga
memudahkan pengambilan saat dibutuhkan. Untuk itu perawatan bagian penggantung dibu
alat pemadam api ringan tidak tiba-tiba jatuh.
5. Memastikan apakah roda bisa berfungsi
Cara merawat alat pemadam yang ke enam khusus untuk APAR yang menggunakan troli ada
memastikan apakah roda bisa berfungsi dengan baik. Hal in dilakukan agar menghindari ter
kemacetan saat roda dalam kondisi baik atau perlu perbaikan. Dari sini Anda juga bisa meni
APAR
troli yang Anda gunakan bisa berfungsi dengan baik saat dibutuhkan dalam keperluan mend
6. Pastikan APAR berada di kondisi yang baik
Cara yang terakhir pastikan bahwa APAR berada di kondisi yang baik dengan melakukan pen
meski tidak digunakan selama 4 tahun sekali. Karena walaupun tidak digunakan APAR akan
pemuaian yang cukup signifikan jadi alat pemadam kebakaran ringan ini membutuhkan isi u
setidak-
tidaknya 4 tahun sekali agar berfungsi dengan baik saat digunakan.

System Hydrant
-
-
-

Perawatan Fire Hydrant


1. Memastikan semua output pengeluaran air dari system fire hydrant seperti hydrant pillar dan hydrant
box
tidak
terhalang oleh benda-benda yang dapat menyulitkan petugas saat bekerja memadamkan api, untuk
itu area
hydrant sebisa mungkin harus dijaga agar steril.
2. Membuka valve untuk memastikan kran dapat difungsikan dengan baik, jika ada kerusakan dalam valve
sebaiknya diganti dengan komponen yang baru secepatnya. Setelah semua valve dapat berfungsi
dengan
normal, pasang valve ke tempat semula dengan rapat.
3. Pasang semua perangkat, hidupkan pompa dan lakukan simulasi dengan mengalirkan air ke system
hydrant. Pastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Selang, nozzle, valve, dan sambungan –
sambungan lainnya dari kebocoran. Jika terjadi kebocoran, segera lakukan penambalan atau
mengganti
sebaiknya diganti dengan komponen yang baru secepatnya. Setelah semua valve dapat berfungsi
dengan
normal, pasang valve ke tempat semula dengan rapat.
3. Pasang semua perangkat, hidupkan pompa dan lakukan simulasi dengan mengalirkan air ke system
hydrant. Pastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Selang, nozzle, valve, dan sambungan –
sambungan lainnya dari kebocoran. Jika terjadi kebocoran, segera lakukan penambalan atau
mengganti
komponen tersebut. Cek lagi setelah komponen diganti masih bocor atau tidak. perawatan fire hydrant
terhadap kebocoran merupakan hal yang utama dan tidak bisa ditinggalkan. karena jika terjadi
kebocoran, aliran air yang keluar dari tandon sampai ke ujung nozzle kapasitas dan tekanannya akan
berkurang
setiap waktu
4. Setelah melalui tahap testing kebocoran, lakukan flushing system hydrant. Fungsinya adalah agar tidak
terjadi
endapan lumpur di dalam tandon, pompa, atau komponen lainnya. Yang bisa menyebabkan aliran
dalam
instalasi
system hydrant tidak bekerja dengan maksimal.
5. Catat semua hasil perawatan fire hydrant, pastikan semua masalah yang ada dapat diperbaiki dengan
baik.
`
KETERANGAN NILAI

Jumlah APAR yang berada didalam area pabrik telah memenuhi syarat kebutuhannya mencukupi 1
Jumlah APAR yang berada didalam area pabrik mencukupi 3
Jumlah APAR yang berada didalam area pabrik kurang mencukupi 6

Indikator
hitung kebutuhan APAR berdasarkan luas ruangan/area yang perlu Anda ketahui.
oran, Koridor dan Aula
model ruangan terbuka yang luas dengan ukuran luas 200 meter persegi sebaiknya diletakkan
PAR yang berkapasitas 6 kg. Selain itu pastikan jarak antar unit APAR ini juga tepat yaitu sekitar

n berpatisi
angan yang berpartisi seperti ruangan kamar tidur dan ruangan kantor sebaiknya gunakan 1

APAR dengan kapasitas 3 kg. Dengan ukuran tersebut APAR bisa berfungsi mengatasi
epat pada ruangan yang terbagi dalam partisi-partisi.
elektrikal
tung kebutuhan APAR berdasarkan luas ruangan/area juga berlaku pada ruang elektrikal dan
kal. Pada ruangan yang berskala kecil Anda bisa menyediakan 1 unit APAR saja dengan

tu tambahkan pula 1 unit APAR type Carbon Dioxide CO2 dengan kapasitas 6,8 kg sehingga

asi kebakaran secara menyeluruh dan cepat.


atau Area Produksi serta Gardu Listrik
an seperti ini memang sangat rawan mengalami kebakaan terlebih adanya aliran listrik yang
us dan juga kondisi yang panas menjadikan potensi kebakaran semakin meningkat.
mengantisipasi terjadinya kebakaran yang hebat sebaiknya persiapkan 1 unit APAR type ABC
al Powder dengan kapasitas 9kg. Selain itu bisa ditambahkan pula APAR trolley Wheeled
asitas 50 kg dan 1 unit APAR Trolley Wheelled type Carbon Dioxide dengan kapasitas 9kg.

Dalam pengadaan APAR telah sesuai jenis dengan type klasifikasi kebakaran 1
Dalam pengadaan APAR cukup sesuai jenis dengan type klasifikasi kebakaran 3
Dalam pengadaan APAR kurang sesuai jenis dengan type klasifikasi kebakaran 6

Indikator
Penempatan dan jarak APAR diarea pabrik telah memenuhi syarat 1
Penempatan dan jarak APAR diarea pabrik cukup memenuhi syarat 3
Penempatan dan jarak APAR diarea pabrik kurang memenuhi syarat 6

Indikator

Perawatan APAR telah dilakukan secara berkala, pengecekan kondisi fisik dan pressure 1
Perawatan APAR kurang kuntinyu pengecekan kondisi fisik dan pressure 3
Perawatan APAR tidak dilakukan secara berkala, pengecekan kondisi fisik dan pressure 6

Indikator
Berikut adalah cara merawat alat pemadam agar alat pemadam api ringan Anda awet dan tahan lama :
1. Melakukan perawatan secara teratur
Cara merawat alat pemadam yang pertama adalah dengan melakukan perawatan secara teratur pada
permukaan APAR. Anda bisa membersihkan permukaan alat pemadam api ringan dengan menggunakan
kain setengah basah. Apabila APAR mengalami karat Anda bisa menyertakan alat pembersih karat
setelah mengelapnya dengan kain setengah basah dengan waktu teratur.
2. Pastikan Anda memeriksa bagian leher
Cara merawat alat pemadam yang kedua apa bila Anda menggunakan alat pemadam api ringan yang
memiliki leher pastikan Anda memeriksa bagian leher dengan teratur agar Anda mengetahui apakah
terjadi kebocoran atau tidak. Alat pemadam tipe type cartridge memang membutuhkan perawatan
khusus.
3. Melakukan pemeriksaan pada jarum tekanan
setelah mengelapnya dengan kain setengah basah dengan waktu teratur.
2. Pastikan Anda memeriksa bagian leher
Cara merawat alat pemadam yang kedua apa bila Anda menggunakan alat pemadam api ringan yang
memiliki leher pastikan Anda memeriksa bagian leher dengan teratur agar Anda mengetahui apakah
terjadi kebocoran atau tidak. Alat pemadam tipe type cartridge memang membutuhkan perawatan
khusus.
3. Melakukan pemeriksaan pada jarum tekanan
Cara merawat alat pemadam yang ketiga adalah dengan melakukan pemeriksaan pada jarum tekanan.
Anda harus pastikan tekanan yang ada pada jarum berada di posisi 15 sampai dengan 20 bar.
Pengecekan ini harus dilakukan secara teratur karena akan berpengaruh pada APAR saat akan
digunakan
dalam kebutuhan mendesak. Pastikan jangan sampai kurang dari 15 atau lebih dari 20, apabila kurang
dan kelebihan APAR tidak akan berfungsi dengan optimal.
3. Hindarkan tabung dari sinar matahari langsung
Cara merawat alat pemadam yang ke empat adalah hindarkan tabung alat pemadam api ringan dari
sinar
matahari langsung. Selain sinar matahari Anda juga harus menghindarkan alat pemadam api ringan dari
hujan karena yang biasa terkena panas dan hujan akan mengalami pengeroposan pada tabung alat
pemadam api ringan. Anda bisa menggunakan penutup agar alat pemadam api ringan terhindar dari
sinar
matahari dan hujan Agar APAR bisa awet dan tahan lama.
4. Pastikan bracket terkait dengan sempurna pada dinding
Cara merawat alat pemadam yang ke lima adalah pastikan bracket terkait dengan sempurna pada
dinding. Alat pemadam kebakaran portabel biasa diletakkan menggantung pada sisi ruangan agar
memudahkan pengambilan saat dibutuhkan. Untuk itu perawatan bagian penggantung dibutuhkan agar
alat pemadam api ringan tidak tiba-tiba jatuh.
5. Memastikan apakah roda bisa berfungsi
Cara merawat alat pemadam yang ke enam khusus untuk APAR yang menggunakan troli adalah harus
memastikan apakah roda bisa berfungsi dengan baik. Hal in dilakukan agar menghindari terjadinya
kemacetan saat roda dalam kondisi baik atau perlu perbaikan. Dari sini Anda juga bisa menilai apakah
APAR
troli yang Anda gunakan bisa berfungsi dengan baik saat dibutuhkan dalam keperluan mendesak.
6. Pastikan APAR berada di kondisi yang baik
Cara yang terakhir pastikan bahwa APAR berada di kondisi yang baik dengan melakukan pengisian ulang
meski tidak digunakan selama 4 tahun sekali. Karena walaupun tidak digunakan APAR akan mengalami
pemuaian yang cukup signifikan jadi alat pemadam kebakaran ringan ini membutuhkan isi ulang
setidak-
tidaknya 4 tahun sekali agar berfungsi dengan baik saat digunakan.

System hydrant berjalan dengan baik dan dilakukan perawatan secara berkala 1
System hydrant berjalan dengan baik namun kurang dilakukan perawatan secara berkala 3
System hydrant tidak berfungsi dan kurang dilakukan perawatan secara berkala 6

Indikator
n Fire Hydrant
tikan semua output pengeluaran air dari system fire hydrant seperti hydrant pillar dan hydrant

ng oleh benda-benda yang dapat menyulitkan petugas saat bekerja memadamkan api, untuk
sebisa mungkin harus dijaga agar steril.
ka valve untuk memastikan kran dapat difungsikan dengan baik, jika ada kerusakan dalam valve
ya diganti dengan komponen yang baru secepatnya. Setelah semua valve dapat berfungsi

pasang valve ke tempat semula dengan rapat.


semua perangkat, hidupkan pompa dan lakukan simulasi dengan mengalirkan air ke system
. Pastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Selang, nozzle, valve, dan sambungan –
ngan lainnya dari kebocoran. Jika terjadi kebocoran, segera lakukan penambalan atau
ya diganti dengan komponen yang baru secepatnya. Setelah semua valve dapat berfungsi

pasang valve ke tempat semula dengan rapat.


semua perangkat, hidupkan pompa dan lakukan simulasi dengan mengalirkan air ke system
. Pastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Selang, nozzle, valve, dan sambungan –
ngan lainnya dari kebocoran. Jika terjadi kebocoran, segera lakukan penambalan atau

nen tersebut. Cek lagi setelah komponen diganti masih bocor atau tidak. perawatan fire hydrant
p kebocoran merupakan hal yang utama dan tidak bisa ditinggalkan. karena jika terjadi
ran, aliran air yang keluar dari tandon sampai ke ujung nozzle kapasitas dan tekanannya akan
ng
waktu
melalui tahap testing kebocoran, lakukan flushing system hydrant. Fungsinya adalah agar tidak
n lumpur di dalam tandon, pompa, atau komponen lainnya. Yang bisa menyebabkan aliran

hydrant tidak bekerja dengan maksimal.


mua hasil perawatan fire hydrant, pastikan semua masalah yang ada dapat diperbaiki dengan
PILIHAN NILAI

1
3

3
1
FAKTOR
Proteksi Pasif
Drainase
-
-
-

Bundwall
-
-
-

- Merupakan bak penampungan cadangan apabila terjadi kebocoran.


- Penampung cadangan kebocoran dapat dibuat menggunakan semen dan batu bata berbentu
di bawah tangki.
- Volume bak yang berada di sekeliling tanki harus memiliki volume tampung 110% dari kapas
maksimal tangki

Pengaturan Jarak
Aman
-
-
-

Sprinkler
-
-
-

System Alarm
Kebakaran
-

Fire Damper
-

-
-

Fire Damper merupakan alat untuk menutup atau memblokir lubang ventilasi pada pendingin
sehingga jika sewaktu – waktu terjadi kebakaran, fire damper ini bisa difungsikan sebagai pen
menyebar keseluruh ruangan. Prinsipnya adalah jika udara dihentikan maka api sulit untuk m
memerlukan oksigen yang terkandung dalam udara untuk merambat.

Fire Retardant /
Treatment
-
-
-

Fire Grade / Fire Retardant Materials adalah zat selain air yang dapat mengurangi resiko baha
dapat melambatkan proses pembakaran bahan tersebut. Hal ini biasanya mengacu pada baha
tetapi juga dapat mencakup zat yang bekerja dengan tindakan fisik seperti pendinginan bahan
termasuk kedalamnya alat pemadam kebakaran busa dan gel tahan api. Penghambat api ini ju
untuk bahan yang digunakan untuk melapisi objek, seperti. Retardants Api yang umum digun
pemadaman kebakaran.   Panel composite kami bersifat tidak mudah terbakar, dapat mengur
menyebarnya api disaat terjadinya kebakaran. Sehingga cocok untuk penerapan pelapis gedu
baik untuk pemasangan panel composite untuk area Outdoor maupun Indoor.
menyebarnya api disaat terjadinya kebakaran. Sehingga cocok untuk penerapan pelapis gedu
baik untuk pemasangan panel composite untuk area Outdoor maupun Indoor.

Compartment
-

-
Memiliki bundwall dibawah tanki dengan spefikasi yang standard
Terdapat bundwall namun belum memenuhi spefikasi
Tidak memiliki bundwall

Indikator
- Merupakan bak penampungan cadangan apabila terjadi kebocoran.
- Penampung cadangan kebocoran dapat dibuat menggunakan semen dan batu bata berbentuk bak
di bawah tangki.
- Volume bak yang berada di sekeliling tanki harus memiliki volume tampung 110% dari kapasitas
maksimal tangki

Memiliki sprinkler disetiap ruangan dalam gedung dan terawat dengan baik
Memiliki sprinkler disetiap ruangan dalam gedung namun kurang terawat dengan baik
Tidak memiliki sprinkler disetiap ruangan didalam gedung

Indikator
Fire Sprinkler adalah alat yang berguna untuk memadamkan api secara otomatis,Umumnya sprinkler di pasang
pada gedung yang memiliki ketinggan Diatas Lima Lantai atau tempat yang memiliki fasilitas umum dan
memiliki tingkat bahaya kebakaran seperti apartemen,rumah sakit,pabrik dan lainnya.
Terdapat system alarm kebakaran yang dilengkapi dengan sensor yang terhadap keberadaan asap, panas, api maupun gas
Terdapat system alarm kebakaran yang dilengkapi dengan sensor yang terhadap keberadaan asap, panas, api maupun gas
namun kurang terawat dan berfungsi dengan baik
Tidak terdapat system alarm kebakaran

Indikator
sistem pendeteksi keberadaan api secara otomatis dengan melihat perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan
sekitar yang berkaitan dengan kebakaran. Perubahan pada lingkungan sekitar dapat diasumsikan sebagai tanda
pendeteksi bahaya kebakaran. Perubahan yang mungkin terjadi misalnya adalah munculnya asap, meningkatnya suhu
ruangan, dan munculnya api ataupun gas. Maka dari itu, sebuah fire alarm system selalu dilengkapi dengan sensor yang
peka terhadap keberadaan asap, panas, api, maupun gas

Damper penahan api (fire damper) dipasang di sistem tata udara dan ventilasi, maka jenis, instalasi, perlengkapan
tambahan, pintu inpeksi dan lain-lain harus memenuhi ketentuan yang berlaku.
Fire damper sudah terpasang di lokasi, namun kurang memenuhi syarat
Penahan api (fire damper) tidak terpasang

Indikator
Fire Damper merupakan alat untuk menutup atau memblokir lubang ventilasi pada pendingin atau pemanas ruangan
sehingga jika sewaktu – waktu terjadi kebakaran, fire damper ini bisa difungsikan sebagai penutup agar api tidak
menyebar keseluruh ruangan. Prinsipnya adalah jika udara dihentikan maka api sulit untuk menyebar karena api
memerlukan oksigen yang terkandung dalam udara untuk merambat.

Sudah diaplikasikan penggunakan fire retardant material atas konstruksi dan bangunan
Sudah diaplikasikan penggunakan fire retardant material atas konstruksi dan bangunan, namun tidak menyeluruh
Belum diaplikasikan penggunakan fire retardant material atas konstruksi dan bangunan

Indikator
Fire Grade / Fire Retardant Materials adalah zat selain air yang dapat mengurangi resiko bahan untuk terbakar atau
dapat melambatkan proses pembakaran bahan tersebut. Hal ini biasanya mengacu pada bahan retardant kimia,
tetapi juga dapat mencakup zat yang bekerja dengan tindakan fisik seperti pendinginan bahan bakar.   Contoh
termasuk kedalamnya alat pemadam kebakaran busa dan gel tahan api. Penghambat api ini juga dapat diterapkan
untuk bahan yang digunakan untuk melapisi objek, seperti. Retardants Api yang umum digunakan dalam
pemadaman kebakaran.   Panel composite kami bersifat tidak mudah terbakar, dapat mengurangi resiko
menyebarnya api disaat terjadinya kebakaran. Sehingga cocok untuk penerapan pelapis gedung atau bangunan
baik untuk pemasangan panel composite untuk area Outdoor maupun Indoor.
menyebarnya api disaat terjadinya kebakaran. Sehingga cocok untuk penerapan pelapis gedung atau bangunan
baik untuk pemasangan panel composite untuk area Outdoor maupun Indoor.

Memiliki dinding yang mempunyai ketahanan terhadap penyebaran api yang membagi suatu tingkat atau bangunan dalam
kompartemen-kompartemen kebakaran
Memiliki dinding yang mempunyai ketahanan terhadap penyebaran api yang membagi suatu tingkat atau bangunan, namun
tidak menyeluruh

Tidak terdapat dinding yang mempunyai ketahanan terhadap penyebaran api yang membagi suatu tingkat atau bangunan

Indikator
Adalah dinding yang mempunyai ketahanan terhadap penyebaran api yang membagi suatu tingkat atau bangunan gedung
dalam kompartemen-kompartemen kebakaran
Menurut persyaratan fungsional dan kinerja, adalah setiap bagian dari bangunan gedung yang dipisahkan oleh
penghalang kebakaran/api seperti dinding atau lantai yang mempunyai ketahanan terhadap penyebaran api dengan
bukaan yang dilindungi secara baik.
NILAI PILIHAN NILAI

1
3 1
6

1
3 3
6

1
3 1
6

1
3 6
6

pasang
1

3 6
6

gan

suhu
or yang

1
3 6
6

ngan

1
3 6
6
1

3 3
6

an gedung

gan
NO. FAKTOR
Program Tanggap Darurat
Memiliki Team
-

Keadaan Darurat didefinisikan sebagai keadaan sulit yang tidak diduga yang memerlukan penanganan
terjadi kecelakaan/kefatalan. Definisi Unit Tanggap Darurat ialah unit kerja yang dibentuk secara khus
menanggulangi keadaaan darurat di tempat kerja. Unit kerja tersebut dibentuk dengan tujuan untuk
OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.7 Emergency Preparedness and Response (Persiapan Tanggap Darurat
perencanaan untuk memenuhi klausul OHSAS 18001:2007 4.4.7 tersebut antara lain :
Mendefisinikan Potensi Keadaan Darurat
1. Kebakaran yang tidak mampu dipadamkan Regu Pemadam Kebakaran Perusahaan dalam waktu si
2. Peledakan spontan pada tangki, bin, silo, dsb.
3. Kebocoran gas/cairan/bahan material berbahaya lainnya dalam sekala besar dan tidak bisa diatasi
4. Bencana alam di lingkungan Perusahaan (Banjir, Gempa Bumi, Angin Ribut, Gunung Meletus, dsb).
5. Terorisme (Ancaman Bom, Perampokan, dsb).
6. Demonstrasi/Unjuk Rasa/Huru-hara di dalam/di luar lingkungan Perusahaan.
7. Kecelakaan / Keracunan Massal.
Mendefinisikan Tugas dan Fungsi Unit Tanggap Darurat
1. Menentukan dan menanggulangi keadaan darurat Perusahaan.
2. Melaksanakan latihan tanggap darurat bersama serta melibatkan seluruh karyawan secara berkala
3. Melaksanakan pertemuan rutin/non-rutin kinerja Unit Tanggap Darurat.

Mengadakan
Latihan Berkala
-
-
-

Simulasi Evakuasi
-
-
-
m Tanggap Darurat

Memiliki team penanggulangan kebakaran; struktur organisasi penanggulangan kebakaran dan standard operating
procedure(SOP)
Memiliki Team penanggulangan kebakaran; struktur organisasi penanggulangan kebakaran dan standard operating
procedure(SOP), namun kurangnya pelatihan/simulasi

Tidak memiliki team penanggulangan kebakaran; struktur organisasi penanggulangan kebakaran dan standard operating
procedure(SOP)

Indikator
Keadaan Darurat didefinisikan sebagai keadaan sulit yang tidak diduga yang memerlukan penanganan segera supaya tidak
terjadi kecelakaan/kefatalan. Definisi Unit Tanggap Darurat ialah unit kerja yang dibentuk secara khusus untuk
menanggulangi keadaaan darurat di tempat kerja. Unit kerja tersebut dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan
OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.7 Emergency Preparedness and Response (Persiapan Tanggap Darurat). Bagian dari
perencanaan untuk memenuhi klausul OHSAS 18001:2007 4.4.7 tersebut antara lain :
Mendefisinikan Potensi Keadaan Darurat
1. Kebakaran yang tidak mampu dipadamkan Regu Pemadam Kebakaran Perusahaan dalam waktu singkat.
2. Peledakan spontan pada tangki, bin, silo, dsb.
3. Kebocoran gas/cairan/bahan material berbahaya lainnya dalam sekala besar dan tidak bisa diatasi dalam waktu singkat.
4. Bencana alam di lingkungan Perusahaan (Banjir, Gempa Bumi, Angin Ribut, Gunung Meletus, dsb).
5. Terorisme (Ancaman Bom, Perampokan, dsb).
6. Demonstrasi/Unjuk Rasa/Huru-hara di dalam/di luar lingkungan Perusahaan.
7. Kecelakaan / Keracunan Massal.
Mendefinisikan Tugas dan Fungsi Unit Tanggap Darurat
1. Menentukan dan menanggulangi keadaan darurat Perusahaan.
2. Melaksanakan latihan tanggap darurat bersama serta melibatkan seluruh karyawan secara berkala.
3. Melaksanakan pertemuan rutin/non-rutin kinerja Unit Tanggap Darurat.

Pelatihan penanggulangan kebakaran dilakukan setiap 6 bulan sekali.


Pelatihan penanggulangan kebakaran dilakukan 1 tahun sekali
Tidak pernah melakukan pelatihan penanggulangan kebakaran

Pelatihan penanggulangan kebakaran dengan simulasi kejadian kebakaran yang sebenarnya


Kurang kontiyunya Pelatihan penanggulangan kebakaran dengan simulasi kejadian kebakaran yang sebenarnya
Tidak pernah melakukan Pelatihan penanggulangan kebakaran dengan simulasi kejadian kebakaran yang
sebenarnya
NILAI PILIHAN NILAI

3 6
6

ya tidak

ersyaratan

singkat.

1
3 3
6

3
1
1
6
NO. FAKTOR
Jarak Dengan Dinas Damkar
Jarak Tempuh
-

Waktu Tempuh
-

-
engan Dinas Damkar
berdasarkan pada data Google Maps
Dinas pemadam kebakaran terdekat dari obyek pertanggungan, dengan (dalam situasi lalulintas lancar) jarak sekitar (0 s/sd
5 KM)

Dinas pemadam kebakaran terdekat dari obyek pertanggungan, dengan (dalam situasi lalulintas lancar) jarak sekitar (6 s/sd
10 KM)
Dinas pemadam kebakaran terdekat dari obyek pertanggungan, dengan (dalam situasi lalulintas lancar) jarak sekitar (lebih
dari 11 KM)

berdasarkan pada data Google Maps


Dinas pemadam kebakaran terdekat dari obyek pertanggungan, dengan (dalam situasi lalulintas lancar) waktu tempuh (0
s/sd 15 menit)
Dinas pemadam kebakaran terdekat dari obyek pertanggungan, dengan (dalam situasi lalulintas lancar) waktu tempuh (15
s/sd 45 menit)
Dinas pemadam kebakaran terdekat dari obyek pertanggungan, dengan (dalam situasi lalulintas lancar) waktu tempuh
(lebih dari 45 menit)
NILAI PILIHAN NILAI

3 1
6

3 1
6
NO. FAKTOR

Konstruksi Bangunan
Konstruksi Type
-
-
-

Konstruksi Tipe I merupakan tipe konstruksi tahan api (fire resistive).


Elemen strukturalnya berupa dinding, kolom, bentangan, balok penopang, tiang penopang, lengku
atap yang terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar. Secara umum konstruksi tipe ini memiliki
ketahanan api hingga lebih dari dua jam untuk semua dinding, kolom, balok, dan tiang penopang, b
lengkungan, serta lantai. Adapun untuk bagian atap, konstruksi Tipe I ini memiliki setidaknya 1,5 ja
terhadap api
Konstruksi Tipe II
adalah tipe konstruksi yang elemen strukturnya terbuat dari material yang tidak mudah terbakar da
material yang mudah terbakar. Walaupun bahan bangunan yang digunakan juga tergolong dalam m
tidak mudah terbakar, konstruksi Tipe II tidak dapat dikategorikan sebagai konstruksi tahan api kare
dapat runtuh akibat kegagalan struktur baja yang menopang bangunan saat terjadinya kebakaran
Konstruksi Tipe III
biasa disebut ordinary construction. Konstruksi tipe ini terdiri atas material konstruksi yang mudah
batu bata atau anak kayu balok biasa. Jenis ini biasanya memiliki dinding bantalan ekserior dari bat
batu lain yang memiliki ketahanan api selama dua jam atau lebih, tetapi dinding interior terbuat da
mudah terbakar

Interior Finish
-
-
-

Koridor/Kompartemen
Ketahanan
terhadap api
-
-
-

Surounding
property
-
-
-
KETERANGAN

ksi Bangunan

Bangunan memiliki struktural yang tidak mudah terbakar (non combustuble)


Bangunan memiliki struktural yang mudah terbakar (combustuble) kurang dari 20%
Bangunan memiliki struktural yang mudah terbakar (combustuble) lebih dari 20%

Indikator
Konstruksi Tipe I merupakan tipe konstruksi tahan api (fire resistive).
Elemen strukturalnya berupa dinding, kolom, bentangan, balok penopang, tiang penopang, lengkungan, lantai, dan
atap yang terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar. Secara umum konstruksi tipe ini memiliki waktu
ketahanan api hingga lebih dari dua jam untuk semua dinding, kolom, balok, dan tiang penopang, bentangan,
lengkungan, serta lantai. Adapun untuk bagian atap, konstruksi Tipe I ini memiliki setidaknya 1,5 jam ketahanan
terhadap api
Konstruksi Tipe II
adalah tipe konstruksi yang elemen strukturnya terbuat dari material yang tidak mudah terbakar dan beberapa
material yang mudah terbakar. Walaupun bahan bangunan yang digunakan juga tergolong dalam material yang
tidak mudah terbakar, konstruksi Tipe II tidak dapat dikategorikan sebagai konstruksi tahan api karena bangunan
dapat runtuh akibat kegagalan struktur baja yang menopang bangunan saat terjadinya kebakaran
Konstruksi Tipe III
biasa disebut ordinary construction. Konstruksi tipe ini terdiri atas material konstruksi yang mudah terbakar, seperti
batu bata atau anak kayu balok biasa. Jenis ini biasanya memiliki dinding bantalan ekserior dari batu bata atau jenis
batu lain yang memiliki ketahanan api selama dua jam atau lebih, tetapi dinding interior terbuat dari material yang
mudah terbakar

/Kompartemen
Indikator

Salah satu dari risiko/bangunan berdampingan tersebut beratap cor beton bertulang atau semua risiko/bangunan
yang berdampingan tersebut beratap (penutup atap termasuk seluruh penunjangnya) seluruhnya dan sepenuhnya
terbuat dari bahan-bahan yang tidak dapat terbakar (Non Combustible Materials).

Salah satu dari dinding-dinding yang saling berdampingan terbuat seluruh-nya dari bahan-bahan yang tidak dapat
terbakar dan tahan api sekurang-kurangnya 90 menit (F.90) dan padanya tidak terdapat lubang sedikitpun.

Jika terdapat lubang, penutup lubang tersebut seluruhnya harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar dan
tahan api sekurang-kurangnya 90 menit (F.90) sehingga tidak dapat menjalarkan api keluar dari risiko/ bangunan yang
berdampingan tersebut.
NILAI PILIHAN NILAI

1
3 1
6

1
3 1
6

1
3 1
6

1
3 1
1
6

gunan
nuhnya

dapat

dan
an yang
NO. FAKTOR
Isi Dalam Bangunan
Jenis Material
stock
-
-
-

Kapasitas
-
-
-
KETERANGAN
m Bangunan
NILAI PILIHAN NILAI

1
3 1
6

1
3 1
6
FAKTOR-FAKTOR PERHITUNGAN PML

NO. FAKTOR NILAI TOTAL BOBOT PML

1 Proteksi Aktif 30 14 20% 9


- APAR
* Jumlah 6
* Kesesuaian jenis 1
* Jarak/area 3
* Maintenat APAR 3
- System Hydrant 1
2 Proteksi Pasif 48 32 15% 10
- Drainase 1
- Bundwall 3
- Pengaturan Jarak Aman 1
- Sprinkler 6
- System Alarm Kebakaran 6
- Fire Damper 6
- Fire Retardant/Treatment 6
- Compartment 3
3 Program Tanggap Darurat 18 10 18% 10
- Memiliki Team 6
- Mengadakan Latihan Berkala 3
- Simulasi Evakuasi 1
4 Jarak Dengan Dinas Damkar 12 2 15% 3
- Jarak Tempuh 1
- Waktu Tempuh 1
5 Konstruksi Bangunan 24 4 17% 3
- Konstruksi Type 1
- Interior Finish 1
- Koridor/Kompartemen
* Ketahanan terhadap api 1
- Surounding property 1
6 Isi Dalam Bangunan 12 2 15% 3
- Jenis Material stock 1
- Kapasitas 1 100%
PML : 37

Anda mungkin juga menyukai