Anda di halaman 1dari 2

SKEMA AHLI WARIS

IBU Ibu
Ayah

Istri-2 IBU AYAH Ibu Ayah


Ayah Ibu
Suami-1 Suami-2
Ibunya ibu Ibunya Ayah
Paman Kakek Istri-2
Suami-2
Seayah Bibi Paman Seibu Bibi Seibu
Seayah Paman seibu Bibi Seibu
Paman
Bibi
Seayah
Seayah
Saudara Lk2 Saudara Pr Suami-2 Ibu Ayah Istri-2 Paman Bibi kandung
Ibu ibu sekandung

Saudara Lk2/Pr Seibu Anak Lk Anak Pr Anak Lk Anak Pr

Anak Lk Anak Pr Anak Pr Anak Lk Anak Lk Anak Pr

Anak Lk Anak Pr Anak Lk Anak Pr

Saudara Perempuan Saudara Lk2


Saudara Perempuann Saudara Lk2 seayah Seayah
Suami/istri MAYAT Kandung Kandung

Anak Lk Anak Pr Anak Lk Anak Pr


Anak Anak Laki-laki
Perempuan Istri Anak Lk Anak Lk Anak Pr
Anak Pr

Anak Lk Anak Pr

Anak Lk Anak Pr Cucu Pr Cucu Lk2 Anak Lk Anak Pr

Cicit Lk2
=Dzawil Furudh Cicit Pr
Anak Lk Anak Pr

= Ashabah
Anak Lk Anak Pr Anak Lk AnakPr
= Dzawil Arham
DIAGRAM AHLI WARIS ISLAM
KELOMPOK AHLI WARIS
GOLONGAN AHLI WARIS MACAM-MACAM AHLI WARIS
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Anak laki-Laki 15. Anak Perempuan
2. Cucu laki-laki dr anak laki-laki 16. Cucu perempuan
3. Ayah 17. Ibu
18. Nenek dari garis ayah
4. Kakek dr garis ayah
19. Nenek dari garis ibu
NASABIYAH SABABIYAH
5. Saudar laki-lak isekandung
6. Saudara laki-laki seayah
20. Saudara perempuan DZAWIL FURUDH DZAWIL ARHAM
sekandung Ahli waris Sababiyah adalah ahli waris yang
7. Saudara laki-laki seibu 21. Saudara perempuan Ahli waris Nasabiyah adalah ahli waris yang hubungan kewarisannya karena suatu sebab
8. Anak laki-laki dari saudara seayah hubungan kewarisannya didasarkan karena yaitu sebab pernikahan dan memerdekakan
laki-laki sekandung 22.Saudara perempuan seibu Ahli waris Dzawil Furudh adalah ahli waris Ahli waris Dzawil Arham yaitu orang yang
hubungan darah (kekerabatan) Kelompok ahli budak. Kelompok ahli waris Sababiyah dari
9. Anak laki-laki dari saudara 23. Istri yang bagiannya telah ditetapkan secara pasti sebernarnya mempunyai hubungan darah
waris Nasabiyah dilihat dari Kotak Kelompok sebab Pernikahan ( Suami, Istri) dari sebab
laki-laki seayah. dalam Al-qur’an dan Hadist Nabi. Kelompok dengan pewaris namun karena ketentuan
ahli waris tersebut yaitu pada Nomor perbudakan ( Maula mu’tiq dan Ashabah li
10. Paman saudara ayah ahli waris dzawil Furudh dilihat dari kotak nash tidak diberi bagian, maka mereka tidak
(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13) Maula Mu’tiq yang mendapatkan warisan
sekandung Kelompok ahli waris tersebut yaitu pada berhak menerima bagian, kecuali apabila
ketika si Maula mu’tiq meninggal dunia.
11. Paman saudara ayah seayah Nomor (3,4,7,14,15,16,17,19,20,21,22,23) ahli waris yang termasuk ashab al-furudh
Jika ahli waris tersebut semua dan ashab al-ushubah tidak ada.
12. Anak Laki-lakipaman seayah
ada maka yang berhak
dengan ayah
mendapatkan harta peninggalan
13. Anak Laki-laki paman
hanya lima golongan saja:
sekandung dengan ayah
14. Suami 1. Istri
2. Anak Perempuan
3. Cucu perempuan dari
anak laki-laki ASHABAH
4. Ibu
Jika ahli waris tersebut 5. Saudara Perempuan
Ahli waris Ashabah adalah ahli waris yang berhak Pendapat ulama mengenai masalah kewarisan Dzawil Arham yaitu : BAGIAN
semua ada, maka yang sekandug
berhak mendapatkan harta atas harta warisan namun tidak dijelaskan bagiannya
1. Golongan Pertama,orang yang menjadi keturunan si mati melalui jalur keturunan kebawah: 1. 1/2 : Anak pertama tunggal, cucu
peninggalan hanya tiga orang dalam al-Qur’an dan Hadist Nabi. Dia menerima hak  Cucu dari anak perempuan dan terus kebawah, baik laki-laki atau perempuan.
perempuan dari anak laki-laki,
saja: dalam urutan kedua , dia mengambil sisa harta  Cicit dari cucu pere,mpuan dari anak laki-laki dan terus kebawah baik laki-laki atau
permpuan.
saudara perempuan suami
setelah diberikan lebih dahulu kepada ahli waris 2. 1/4 : Suami jika punya anak, istri jika
2. Golongan Kedua orang yang menjadi asal keturunan si mati (jalur keturunan keatas):
1. Anak Laki-laki dzawil furudh yang ada bersamanya, apabila harta suami tidak ada anak
 Kakek yang tidak langsung terus keatas, seperti ayahnya, ibu dan kakeknya ibu.
2. Bapak warisan itu masih bersisa hendaknya diberikan  Nenek yang tidak langsung terus keatas seperti ibu dari ayahnya ibu dan ibu dari ibunya 3. 1/8 : Istri jika punya anak
3. Suami 4. 1/3 : Ibu jika tidak punya anak, dua
kepada ahli waris laki-laki yang terdekat hubungan ayah
keluarganya dengan pewaris. 3. Golongan Ketiga orang yang dinasabkan kepada kedua orangtua si mati (kerabat jalur orang saudara atau lebih
samping): 5. 1/6 : Ibu jika pewaris punya anak,
 Anak-anak dari saudara perempuan sekandung/seayah/seibu dan anak keturunan mereka ayah jika pewaris punya anak, nenek,
terus kebawah.
cucu perempuan tunggal, kakek garis
 Anak-anak perempuan dari saudara laki-laki sekandung/seayah/seibu dan anak-anak
ayah, seorang saudara sekandung,
katurunan mereka terus kebawah.
 Anak laki-laki dari saudara laki-laki seibu dan semua keturunannya seperti : cucu laki-laki saudara perempuan tunggal
dari anak laki-laki saudara seibu, atau cucu perempuan dari anak lakilaki saudara seibu. 6. 2/3 : dua orang anak perempuan atau
4. Golongan Keempatorang yang dinasabkan kepada kedua kakek atau kedua nenek orang yang lebih, dua orang cucu perempuan
Ahli waris Ashabah dibagi dalam tiga macam yaitu : mati, baik dari ihat ayah atau jihat ibu : atau lebih, saudara perempuan
 Semua bibi dari pihak ayah orang yang mati (bibi sekandun/seayah/seibu), juga paman- sekandung, dua orang saudara
Jika semua ahli waris ada , baik laki-lakimaupun 1. Ashabah binafsihi yaitu ahli waris yang berhak mendapat semua sisa harta secara paman dari pihak ibu si mayat, juga bibi dari pihak ibu si mayat dan demikian pula paman- perempuan atau lebih sekandung
perempuan maka yang berhak emnerima harta langsung dengan sendirinya, dia mendapat bagian bukan karena bersama dengan ahli pamannya ibu.
peningalan adalah lima golongan saja yaitu : waeis yang lain. Kelompok ahli waris Ashabah Binafsihi dilihat dari kotak Kelompok  Anak-anak bibi dari pihak ibu, dan anak-anak paman dari pihak ibu dan anak-anak paman
ahli waris tersebut yaitu pada Nomor (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13), apabila ahli ibu dari pihak bapaknya ibu terus kebawah.
waris semuanya itu ada maka didahulukan yang dekat dengan yang meninggal.  Bibi simati dari pihak ayahnya baik sekandung/seayah/seibu, paman-pamannya ibu dari
1. Suami(1/2 atau 1/4) /Istri (1/4 atau 1/8) bapaknya ibu dan bibi-bibinya ibu dari bapaknya ibu juga khal dari ibu dan khalah dari ibu
2. Ibu (1/3 atau 1/6) 2. Ashabah Maal Ghair yaitu ahli waris yang berhak menjadi ashabah karena bersama-
baik sekandung/seayah.
3. Bapak (1/6 atau 1/3) sama dengan ahli waris yang lain Kelompok ahli waris Ashabah Mall Ghair dilihat dari
 Anak-anak dari golongan tersebut (n03) dan terus kebawah seperti anak laki-laki dari
4. Anak Laki-laki kotak Kelompok ahli waris tersebut yaitu pada Nomor (20,21) bibinya ayah dan anak perempuan dari bibinya ayah dan seterusnya.
5. Anak perempuan (2/3) 3. Ashabah bilghair yaitu ahli waris yang berhak mendapat semua sisa harta kerena  Paman kakek mayat dari pihak ibu, paman nenek mayat dari pihak bapak, paman-paman
bersama ahli waris lain . lain Kelompok ahli waris Ashabah Bilghair dilihat dari kotak dan bibi-bibi nenek dari pihak ibu dan bibinya kakek atau nenek dari pihak ibu
Kelompok ahli waris tersebut yaitu pada Nomor (15,16,20,21)  Anak-anak mereka (no.5) terus kebawah.

Anda mungkin juga menyukai