Rumah Susun - 2021
Rumah Susun - 2021
Dasar hukum
UU No.16 tahun 1985 tentang Rumah Susun
PP No.4 tahun 1988 tentang Rumah Susun
Peraturan Kepala BPN no.4 thun 1989 tentang Bentuk dan
Tata Cara Pembuatan Buku Tanah serta penerbitan Sertifikat
Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
UU No.20 tahun 2011 perubahan thd UU Rumah Susun
Peraturan Perundang-undangan lainnya
Pengertian Yuridis
Pengertian
Rumah Susun" adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam
suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan
secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan
satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara
terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian-
bersama, benda-bersama dan tanah- bersama (UU No.16 tahun 1985)
Satuan rumah susun yang selanjutnya disebut sarusun adalah unit rumah
susun yang tujuan utamanya digunakan secara terpisah dengan fungsi
utama sebagai tempat hunian dan mempunyai sarana penghubung ke
jalan umum. (UU No.20 tahun 2011)
Contoh Bagian Bersama
Pondasi/sloof
Dinding Struktur Utama
Pintu Masuk dan Tangga Darurat
Jalan masuk dan Keluar Rumah Susun
Koridor dan Selasar
Pengertian yuridis
Bagian Bersama
Bagian bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak
terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-
satuan rumah susun. ( UU No,20 tahun 2011)
Benda Bersama
“Benda bersama” adalah benda yang bukan merupakan bagian rumah susun
melainkan bagian yang dimiliki bersama secara tidak terpisah untuk
pemakaian bersama. (UU No.20 tahun 2011)
Tanah Bersama
“Tanah bersama” adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk
bangunan yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah
yang di atasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam
persyaratan izin mendirikan bangunan. (UU No.20 tahun 2011)
Pemilik dan Penghuni
Rumah Susun hanya dapat dibangun di atas tanah hak milik,hak guna
bangunan, hak pakai atas tanah negara atau hak pengelolaan, sesuai
dengan perUUan yang berlaku. Lokas tempat pembangunan rumah susun
ditentukan oleh kepala BPN
PEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN
Dengan adanya hak bersama atas tanah dalam kepemilikan Satuan Rumah
Susun, Hal itu menimbulkan permasalahan hukum. Pemberian hak
kepemilikan Satuan Rumah Susun kepada para penghuni menjadi tidak
konsisten dengan asas pemisahan horisontal yang dianut oleh hukum
tanah Indonesia yang bersumber kepada hukum adat.
UU No.16 tahun 1985
PEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN
Pasal 8
1) Satuan rumah susun dimiliki oleh perseorangan atau badan hukum yang
memenuhi syarat sebagai pemegang hak atas tanah.
2) Hak milik atas satuan rumah susun adalah hak milik atas satuan yang bersifat
perseorangan dan terpisah.
3) Hak milik atas satuan rumah susun sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
meliputi juga hak atas bagian-bersama, benda-bersama, dan tanah-bersama, yang
semuanya merupakan satu-kesatuan yang tidak terpisahkan dengan satuan yang
bersangkutan.
4) Hak atas bagian-bersama, benda-bersama, dan hak atas tanah bersama
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) didasarkan atas luas atau nilai satuan
rumah susun yang bersangkutan pada waktu satuan tersebut diperoleh pemiliknya
yang pertama.
UU No. 20 tahun 2001 ttg Rumah Susun (lama)
(2) Hak atas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan atas NPP.
UU No. 20 tahun 2001 tentang Rumah Susun, Pasal 47 :
(1) Sebagai tanda bukti kepemilikan atas sarusun di atas tanah hak milik, hak guna
bangunan, atau hak pakai di atas tanah negara, hak guna bangunan atau hak
pakai diatas tanah hak pengelolaan diterbitkan SHM sarusun.
(2) SHM sarusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan bagi setiap orang
yang memenuhi syarat sebagai pemegang hak atas tanah.
(3) SHM sarusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan yang terdiri atas:
a. salinan buku tanah dan surat ukur atas hak tanah bersama sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. gambar denah lantai pada tingkat rumah susun bersangkutan yang
menunjukkan sarusun yang dimiliki; dan
c. pertelaan mengenai besarnya bagian hak atas bagian bersama, benda
bersama, dan tanah bersama bagi yang bersangkutan.
(4) SHM sarusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh kantor
pertanahan kabupaten/kota.
(5) SHM sarusun dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
PENJUALAN RUMAH SUSUN
Seseorang yang membeli satuan umah susun berarti ia menjadi Pemegang Hak Milik
atas Satuan Ruma Susun, kepemilikannya selain meliputi pemilikin secara individual
Satuan Rumah Susun yang dibelinya, juga meliputi pemilikan hak bersama atas tanah
bersama tempat rumah susun tersebut berada.
Sehubungan dengan itu maka seorang pembeli satuan rumah susun harus menuhi
syarat untuk menjadi pemegang hak sesuai dengan jenis hak atas tanah bersama tenpat
rumah susun tersebut dibangun
Apabila tanah bersama tersebut berstatus Hak Milik, maka seseorag yang
diperbolehkan (dibenarkan) membelinya, harus memnuhi syarat sebagai subyek hak
milik, sebagaimana berlaku dalam ketentuan bagi hak milik. Demikian juga apabila
tanah itu Hak Guna Bangunan,atau Hak Pakai akan berlaku ketentuan bagi subyek
hak-hak tersebut
Orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia, atau badan hukum
asing yang berkedudukan di Indonesia, memungkinkan untuk membeli
dan menjadi pemilik satuan rumah susun, apabila tanah tempat rumah
susun itu dibangun berstatus hak pakai. Namun tidak demikian halnya,
apabila tanah tersebut berstatus hak milik, karena orang asing tidak bisa
menjadi subyek hak milik
Apabila tanah itu hak milik atau hak guna bangunan, orang asing atau
badan hukum tersebut, hanya mungkin menggunakan satuan rumah
susun atas dasar hak sewa dari penyelenggara Pembangunan Rumah
Susun yang masih menjadi pemegang hak milik satuan atas satuan
rumah susun , atau pihak lain pemilik satuan rumah susun tersebut
Tiap-tiap satuan rumah susun baru boleh dijual, apabila semua
persyaratan administrasi telah terpenuhi dan pelaksanaan
pembangunan fisik rumah susun beserta segala bagia peralatan
kelengkapannya telah selesai seluruhnya, sesuai dengan persyaratan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang telah dikeluarkan, setelah
pembangunan rumah susun selesai, sertifikat hak atas tanah bersama
atas nama Penyelenggara Pembangunan rumah susun disimpan di
kantor Pertanahan
Bagaimana status kepemilikan Satuan Rumah Susun
(Sarusun) atau apartemen bagi Warga Negara Asing (WNA)
yang tertuang dalam Pasal 144 UU Cipta Kerja?
Bagaimana kepemilikan tersebut dikaitkan dengan UUPA
Pasal 9, Pasal 20 (1), Pasal 21 (1), Pasal 36
Diskusikan