Anda di halaman 1dari 3

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SULAWESI TENGAH


RESOR BANGGAI KEPULAUAN

HUBUNGAN TATA CARA KERJA SAT TAHTI POLRES BANGKEP


1)        Hubungan Vertikal

a)        Hubungan Kasat  Tahti dengan Kapolres

(1)       Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis perintah/laporan.

(2)       Menerima arah kebijakan Strategik Polres Banggai Kepulauan terutama di


bidang pelayanan perawatan tahanan dan barang bukti untuk disusun dan
dituangkan dalam Program kerja Sitipol Polres Banggai Kepulauan.
(3)       Menerima petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan Kasat Tahti
Polres Banggai Kepulauan.
(4)       Melaporkan produk-produk yang dihasilkan Sat Tahti Polres  Banggai Kepulauan,
baik untuk ditanda tangani maupun dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijaksanaan lebih lanjut, terutama yang
menyangkut perawatan tahanan dan barang bukti, yang didukung dengan
penyelenggaraan administrasi umum yang terkait sesuai dengan bidang tugasnya.
(5)       Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Kasat Tahti Polres  Banggai Kepulauan.
(6)       Melaporkan kondisi tahanan dan barang bukti secara rutin setiap bulan
(7)       Menerima perintah dan menyiapkan materi bahan rapat yang diperlukan Kapolres

2)        Hubungan Horizontal

b)        Hubungan Kasat  Tahti dengan  KSPKT


(1)       Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi;
(2)       Koordinasi dalam bidang pengamanan, penjagaan, pengawalan  tahanan dan
barang bukti serta pengadministrasian, registrasi dan inventarisasi;
(3)       Koordinasi dalam hal administrasi keluar masuk tahanan dan barang bukti

c)         Hubungan Kasat Tahti dengan Kasat Reskrim
(1)       Hubungan bersifat horizontal bentuk hubungan bersifat garis koordinasi;
(2)       Koordinasi dalam hal pengelolaan / penjagaan tahanan dan barang bukti;
(3)       Koordinasi dalam bidang pengadministrasian, registrasi dan inventarisasi tahanan
dan barang bukti.
(4)       Melaksanakan koordinasi administrasi keluar masuk tahanan dan barang bukti.

d)        Hubungan Kasat  Tahti dengan Kasat Narkoba
(1)       Hubungan bersifat horizontal bentuk hubungan bersifat garis koordinasi;
(2)       Koordinasi dalam hal pengelolaan / penjagaan tahanan dan barang bukti;
(3)       Koordinasi dalam bidang pengadministrasian, registrasi dan inventarisasi tahanan
dan barang bukti.
(4)       Melaksanakan koordinasi administrasi keluar masuk tahanan dan barang bukti

e)        Hubungan Kasat Tahti dengan Kasat Sabhara
(1)       Hubungan bersifat Horizontal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2)       Koordinasi dalam penjagaan, pengawalan dan perawatan tahanan dan
barang bukti.
(3)     Kerjasama dalam bidang Pembinaan Jasmani dan Rohani Tahanan;
(4)        Koordinasi tentang pembuatan administrasi dan registrasi dalam pengelolaan
tahanan dan barang bukti.

f)          Hubungan Kasat Tahti dengan Kasat Lantas
(1)       Hubungan bersifat Horizontal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2)       Kordinasi dalam penjagaan, Perawatan Tahanan dan barang bukti.
(3)       Koordinasi dalam bidang Pembinaan Jasmana dan Rohani Tahanan.
(4)       Koordinasi dalam Pemeliharaan dan Penyimpanan Barang Bukti.
(5)       Koordinasi tentang administrasi keluar masuk tahanan dan barang bukti.
g)        Hubungan Kasat Tahti dengan Kasat Binmas
(1)       Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi
(2)       Koordinasi tentang Pembinaan mental tahanan
(3)       Koordinasi tentang pelaksanaan pembinaan terhadap keluarga yang anggota
keluarganya ditahan di rutan Polres.
(4)       Koordinasi tentang Pemberian motivasi terhadap tahanan maupun keluarganya.
(5)       Memberikan data pelaku tindak pidana yang sudah keluar dari penjara untuk
dilakukan pembinaan dan penyuluhan.

h)        Hubungan Kasat Tahti dengan Kasat Intelkam
(1)      Hubungan bersifat Horizontal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2)      Melaksanakan koordinasi pengawasan tahanan dan barang bukti dalam rangka
pengembangan perkara tindak pidana.
(3)      Memberikan data pelaku tindak pidana yang sudah keluar dari penjara untuk
dilakukan pengawasan.

3)        Hubungan Diagonal

a)        Hubungan Kasat Tahti dengan Kabag Ops


(1)       Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2)       Koordinasi dalam pelaksanaan operasional Polri, terutama yang berkaitan dengan
pelayanan tahanan dan pengamanan barang bukti.
(3)       Melaporkan data tahanan dan barang bukti.
(4)       Melaporkan data personel yang diperlukan dalam mendukung pelaksanaan
operasi.
(5)       Menyampaikan informasi dan dokumentasi tentang tahanan dan barang bukti.

b)        Hubungan Kasat Tahti dengan Kabag Sumda

(1)       Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.

(2)       Koordinasi dalam upaya pengembangan kekuatan dan kemampuan personil pada


fungsi Sat Tahti.

(3)       Koordinasi dalam bidang pembinaan Personil, penggunaan Personel dan logistik.

(4)       Koordinasi dalam pembinaan, perawatan terhadap tahanan dan barang bukti.


(5)       Koordinasi dalam pemberian data personel untuk mengikuti pendidikan kejuruan
dan dikbang.
(6)       Koordinasi dalam bidang pelaksanaan Sosialisasi, penyuluhan, pembinaan dan
bantuan hukum bagi anggota Polri/PNS dan keluarganya.

c)         Hubungan Kasat Tahti dengan Kabag Ren

(1)       Hubungan bersifat dioagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.


(2)       Menerima arah kebijakan strategis , baik bidang perencanaan umum dan anggaran
untuk disusun dan dituangkan dalam program kerja Sat Tahti .
(3)       Menerima petunjuk, arahan dan perintah lainnya dalam hal perencanaan umum
dan anggaran serta pengendalian anggaran yang dilaksanakan oleh Sat Tahti .
(4)       Koordinasi / melaporkan data tahanan dan perawatan tahanan serta melaporkan
hasil pelaksanaan progam dan anggaran untuk pengajuan rencana kebutuhan
dalam penyusunan RKA-KL / DIPA.
(5)       Koordinasi dalam Penyusunan Renja, Lakip, HTCK dan Penetapan kinerja Polres
dan Jajaran.
(6)     Menyiapkan bahan administrasi untuk mendukung penyusunan Rencana Kerja
dan atau program kegiatan Polres.

d)        Hubungan Kasat Tahti dengan Kasium

(1)       Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.


(2)       Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang meliputi
kesekretariaatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi lainnya di
lingkungan Sattahti Polres.
(3)       Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi
pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran dan bangunan di
lingkungan Sattahti Polres.
e)        Hubungan Kasat Tahti dengan Kasikeu

(1)       Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.


(2)       Koordinasi dalam penyelenggaraan fungsi teknis keuangan di lingkungan Sat Tahti.
(3)       Koordinasi dalam pengajuan rencana kebutuhan dan penyeraan anggaran serta
pertanggung jawaban keuangan.

f)          Hubungan Sat Tahti dengan Kasi Propam

(1)       Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.


(2)       Koordinasi dalam bidang pengawasan kinerja anggota sat tahti.
(3)       Melaksanakan koordinasi administrasi keluar masuk tahanan anggota dan barang
bukti.
(4)       Koordinasi tentang pembinaan terhadap anggota anggota sat tahti.

g)        Hubungan Kasat Tahti dengan Kasiwas

(1)     Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.


(2)    Koordinasi dalam bidang  pengawasan dan pembinaan dalam pelaksanaan kinerja
dan administrasi sat tahti.
(3)    Koordinasi dalam hal-hal yang berhubungan tugas Sat Tahti  yang meliputi
perawatan tahanan termasuk jumlah dan kondisi ruang tahanan serta fasilitas
ruang tahanan termasuk dalam menerima, menyimpan dan memelihara barang
bukti.
(4)    Koordinasi dalam monitoring dan pengawasan umum terhadap bidang
perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian rencana kerja Sat Tahti yang meliputi
personel, materiil dan fasilitas di bidang operasional dan pembinaan.

h)        Hubungan Kasat Tahti dengan Kasitipol


(1)       Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2)       Koordinasi dalam pengiriman dan penerimaan informasi dari satuan atas untuk
pelaksanaan tugas Sat Tahti.
(3)       Koordinasi tentang perawatan dan sistem penggunaan alat telekomunikasi.

i)          Hubungan Kasat Tahti dengan Kapolsek Jajaran


(1)       Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah koordinasi.
(2)       Koordinasi dalam bidang perawatan, pengadministrasian, registrasi dan
inventarisasi tahanan dan barang bukti.
(3)       Melaksanakan koordinasi administrasi keluar masuk tahanan dan barang bukti.
(4)       Koordinasi tentang administrasi penitipan tahanan dan barang bukti.
(5)    Menerima laporan / data jumlah tahanan dan barang bukti

4. PENUTUP

Demikian Hubungan Tata Cara Kerja ( HTCK) Sat Tahti dibuat sebagai bahan
masukan kepada pimpinan dalam mengambil keputusan.

Salakan, Januari 2021


KASAT TAHTI

ALEXANDER A. DURANDT
AIPTU NRP 76080933

Anda mungkin juga menyukai