Anda di halaman 1dari 2

LOGBOOK

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


INDUSTRI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


APOTEKER
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Hari ke: 23 Hari: Selasa Tanggal: 09 Februari 2021


Pukul Kegiatan Keterangan
(tempat/nama
pemateri/dll)
19.00 Belajar Mandiri ttg gowning Di rumah
Resume materi/Kegiatan
Materi:
Sumber kontaminasi di dalam ruang bersih dapat berasal dari alat, bahan,
udara dan personil. Personil/orang yang bekerja merupakan sumber
kontaminasi terbesar mencapai 75%. Kontaminasi ini berupa bakteri dan
partikel udara.
Dapat dilihat bahwa manusia merupakan sumber utama kontaminasi
dalam ruang bersih pembuatan obat. Oleh karena itu perlu dibuat sistem agar
kontaminasi dapat diminimalisir. Minimalisasi resiko ini dengan HVAC
terkualifikasi, bangunan, fumigasi, peralatan sesuai CPOB, protap-protap dan
gowning yang memadai. Semua itu diaplikasikan dalam industri farmasi
melalui sebuah sistem. Pengurangan resiko kontaminasi tidak dapat dilakukan
kalau hanya terpisah-pisah (misal: hanya mengandalkan HVAC saja).
Pengendalian kontaminasi ini sangat diperhatikan untuk produk steril yang
dibuat di kelas ABCD. Personil yang bekerja di dalam ruang steril (ABCD)
dibatasi untuk mengurangi resiko kontaminasi. Personil di dalam industri
farmasi mengenakan Alat Perlindungan Diri (APD)/Gowning berbeda-beda
tergantung dengan kelasnya. Ada baiknya warna baju APD dibedakan juga
berdasarkan warna, agar memudahkan membedakan dan mengawasi.
 Gowning Kelas D dan E:
 Rambut dan jenggot hendaklah ditutup.
rambut dapat ditutup dengan nurse cap atau kain penutup kepala atau
yang menyatu dengan pakaian (seperti jumper). Untuk jenggot/kumis
lebih baik meminta operator untuk mencukur daripada repor-repot
menutupnya.
 Pakaian pelindung reguler.
Pakaian harus dapat menutup badan, lengan sampai pergelangan tangan,
kaki sampai pergelangan kaki. Sebaiknya tidak menggunakan kancing
tapi zipper.
 Sepatu yang sesuai atau penutup sepatu
Dapat menggunakan shoe cover untuk menutupi kaki atau
menggunakan sepatu, sebaiknya dipilih sepatu yang tidak menyerap
air, terbuat dari bahan karet. Sebaiknya jangan menggunakan sepatu
yang terbuat dari kain karena dapat menyerap air/cairan dan
menyebabkan bau.
 Gowning Kelas C:
 Rambut dan jenggot/kumis hendaklah ditutup.
 Pakaian model terusan atau model celana-baju, bagian
pergelangan tangan dapat diikat, memiliki leher tinggi.
 Sepatu yang sesuai atau penutup sepatu.
 Pakaian bebas serat/partikulat.
 Gowning Kelas A dan B:
 Penutup kepala hendaklah menutup seluruh rambut dan janggot/kumis;
pentutup kepala hendaklah diselipkan ke dalam leher
baju.
 Penutup muka hendaklah dipakai.
 Model terusan atau model celana-baju yang bagian pergelangan
tangan dapat diikat, memiliki leher tinggi.
 Hendaklah dipakai sarung tangan steril bebas serbuk dan penutup
kaki steril atau didesinfeksi.
 Ujung celana hendaklah diselipkan ke dalam penutup kaki dan ujung
lengan baju diselipkan ke dalam sarung
tangan.
 Pakaian bebas serat/partikulat dan mampu menahan partikel
yang dilepaskan dari tubuh.
 (Hendaklah menggunakan pelindung mata).

Pakaian kelas A/B ada yang sekali pakai ada yang dapat dicuci ulang
(laundryable), sebaiknya dipilih yang dapat dicuci kembali sehingga hemat.
Pencucian baju steril juga harus terpisah dengan baju lainnya, walaupun
sebelum dipakai di autoclave/disterilisasi,akan lebih baik pencucian juga
harus hati-hati untuk meminimalisir resiko bakteri dan kerusakan.
Pengesahan
Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa

Apt. Andre Sulu Partogi Luthfi Ariza Lubis, S.Farm


Prof. Dr. apt. Henny Lucida
Sihombing Hutasoit

Anda mungkin juga menyukai