Berfikir Kritis Dan Evidence Based Pactice Kel 6
Berfikir Kritis Dan Evidence Based Pactice Kel 6
PEMBAHASAN
6. Melaksanakan perencanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti
yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara
efesien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan
atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian dilakukan
oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim
kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukannya sendiri
ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya. Manajemen yang efesien akan menyikat
waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.
7. Evaluasi
Pada langkah ke 7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan
akan bantuan apakah benar-benar terpenuhi sesuai dengan
sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan
diagnose. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
memang benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada
kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif
sedangkan sebagian belum efektif.
b. Vision model
Model ini digunakan untuk membangkitkan pola pikir,
mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk
merumuskan hipotesis, analisis, dugaan, dan ide tentang
permasalahan bidanan kesehatan klien. Berpikir kritis ini
digunakan untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran
sebagai pedoman yang tepa untuk merespon ekspresi.
c. Examine model
Model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian, dan visi.
Bidan menguji ide dengan bantuan criteria yang relevan. Model
ini digunakan untuk mencari peran yang tepat untuk analisis,
mencari, menguji, menlihat, konfrimasi, kolaborasi,
menjelaskan, dan menentukan, sesuatu yang berkaitan dengan
ide.
2. Keyakinan/motivasi
Kort (1987) mengatakan motivasi merupakan hasil faktor
internal dan eksternal. Motivasi adalah upaya untuk
menimbulkan rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga
seseorang agar mau berbuat sesuatu atau memperlihatkan
perilaku tertentu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Menciptakan minat adalah cara yang
sangat baik untuk memberi motivasi pada diri demi mencapai
tujuan. Motivasi yang tinggi terlihat dari kemampuan atau
kapasitas atau daya serap dalam belajar, mengambil resiko,
menjawab pertanyaan, menentang kondisi yang tidak mau
berubah kearah yang lebih baik, mempergunakan kesalahan
sebagai kesimpulan belajar, semakin cepat memperoleh tujuan
dan kepuasan, memperlihatkan tekad diri, sikap kotruktif,
memperlihatkan hasrat keingintahuan, serta kesediaan untuk
menyetujui hasil perilaku.
3. Kecemasan
Kecemasan adalah keadaan emosional yang ditandai dengan
kegelisahan dan ketakutan terhadap kemungkinan
bahaya/kemalangan/nasib buruk. Jika terjadi ketegangan
hipotalamus dirangsang dan mengirim implus untuk
menggiatkan tubuh untuk bertindak. Kelelahan terjadi apabila
penyebab ketegangan keras sehingga pertahanan tubuh
menurun.
Asih, Yusari, SST., M.Kes, dkk. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan
Menyusui. Jakarta : TIM,2016
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/evidence-based-pada-asuhan
neonatus.html#ixzz3IpF6Nos1
Depkes RI, 2001, Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan, EGC :
Jakarta..
Depkes RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal. Edisi Baru Dengan Resusitasi,
Jakarta.
Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO, 2003, Asuhan Intrapartum, Jakarta.
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/makalah-evidence-based-kebidanan-
dalam.html#ixzz3Gx1S0jtk